UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep
Korteks serebri melalui HPA - Axis Shalat tahajud memperbaiki persepsi dan
motivasi positif
CRF
SNS Endorfin, enkephalin,
dan ACTH
Katekolamin Norepinefrin dan
epinefrinpada medula adrenal
Neurotransmiter : -
Serotonin -
Asetilkolin -
GABA
Optimasi sistem imun
NK CD8
Viral load
Penurunan Tingkat Penyakit HIV Limfosit T
CD4
Kortisol pada korteks
adrenal
Depresi, stres, dan kecemasan Kualitas hidup
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 5. Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan : = Yang diukur
= Yang tidak diukur
Dengan penerapan shalat tahajud yang dijalankan pasien HIV AIDS dapat menumbuhkan persepsi dan motivasi positif dan mengefektifkan dengan ditandai
meningkatnya limfosit T-CD4. Adapun yang berpengaruh dalam proses tersebut adalah korteks serebri melalui jalur HPA-axis. Rangsangan yang tiba di
hipotalamus akan menyebabkan sekresi Corticotropin Releasing Factor CRF, CRF kemudian memicu reaksi HPAA dan juga mengaktifkan sistem syaraf
otonom. Sekresi CRF oleh neurotransmitter di hipotalamus bergantung pada keseimbangan antara kondisi yang merangsang dan kondisi yang menghambat
sintesis dan sekresi.Neurotransmitter yang diketahui meningkatkan sekresi CRF adalah asetilkolin dan serotonin, sedangkan yang menghambat adalah Gamma
Aminobutyric Acid GABA. Di samping itu kelenjar hipofisis anterior melepas endorphin, enkepalin dan ACTH yang akan akan menstimulasi penurunan
produksi kortisol pada jalur korteks adrenal dan katekolamin epinefrin dan norepinefrin pada medula adrenal. Penurunan kortisol dapat meningkatkan sistem
imun khususnya pada sel T-helper yaitu meningkatnya limfosit T-CD4+, CD8+, dan CD56+NK sehingga poliferasi virus HIV dapat dihambat dan terjadinya
rekonstitusi sistem imun.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.2 Definisi Operasional
Tabel III. Definisi Operasional
No Variabel Definisi
Cara Ukur Alat Ukur
Hasil Ukur Skala
Ukur
1 Shalat
tahajud Shalat sunnah pada
waktu malam hari dan dilaksanakan
setelah tidur terlebih dahulu dengan dosis
5 rakaat meliputi shalat tahajud,hajat,
witir, zikir
,muhasabah dan do‟a. Diamati
waktu pelaksanaan
shalat tahajud
Observasi Responden menjalankan
shalat tahajud dengan dosis 5 rakaat pada pukul
03.00-04.00 WIB dengan frekuensi 3 kali dalam
seminggu Ordinal
2 Hormon
Kortisol Hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar adrenal
sebagai respon terhadap stres
Pengambilan spesimen
darah responden
ADVIA Centaur
Data numerik dalam satuan selµl
Rasio
3 Skor
tingkat stres
Skor yang menggambarkan
status emosional negatif dari depresi,
kecemasan dan stres yang dialami pasien
HIV AIDS. Wawancara
Kuisioner DASS 42
0-29 normal 30-59 stres ringan
60-89 stres sedang 90-119 stres berat
120 sangatberat Ordinal
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB IV METODE PENELITIAN