Analisa Bivariat HASIL DAN PEMBAHASAN

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sementara pada kelompok kontrol, rerata skor DASS pada hari pertama adalah 46,5 dengan standar deviasi 16,87 dan setelah 6 minggu diukur kembali didapatkan rerata skor DASS 40,25 dengan standar deviasi 12,99. Pada hari pertama jumlah responden yang menunjukkan normal sebanyak 2 orang atau 25 dan setelah 6 minggu kemudian berkurang menjadi satu orang. Sedangkan jumlah responden yang mengalami stres ringan sebanyak 1 orang atau 12,5 ,setelah 6 minggu kemudian tetap sebanyak 1 orang. Demikian juga jumlah responden yang mengalami stres ringan sebanyak 5 orang 62,5, setelah 6 minggu kemudian meningkat menjadi 7 orang atau 87,5.

5.2 Analisa Bivariat

Analisa Bivariat mempunyai tujuan untuk menganalisa hubungan dua variabel. Dalam penelitian ini akan diuraikan seberapa kuat hubungan antara shalat tahajud dengan perubahan kadar kortisol dan skor tingkat stres pada kelompok intervensi. Selain itu juga menganalisa hubungan perubahan kadar kortisol dan skor tingkat stres baik pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

5.2.1 Uji Normalitas

Sebelum melakukan Uji dependen sampel t- test paired t-test untuk menganalisa hubungan antar variabel, maka data tersebut harus berdistribusi normal. Langkah yang dilakukan yaitu dengan melakukan uji normalitas Shapiro-Wilk terhadap data variabel penelitian meliputi kadar kortisol dan skor tingkat stres. Didapatkan kadar kortisol dan skor tingkat stres kelompok intervensi dan kelompok kontrol tidak berbeda bermakna p0,05. Berarti kedua variabel berdistribusi normal dan sampel bersifat homogen lihat lampiran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5.2.2 Hasil Uji Statistik

Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara shalat tahajud dengan perubahan kadar kortisol dan skor tingkat stres pada pasien HIV AIDS maka digunakan uji statitistik dependen sampel t- test paired t-test. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel V.6: Tabel V.6 Hasil Uji Dependen T-Test Kelompok intervensi Kelompok kontrol Variabel Rerata sebelum Rerata sesudah P Rerata sebelum Rerata sesudah P Kadar kortisol 14,68 12,17 0,213 15,35 12,17 0,104 Skor tingkat Stres 40,75 17,12 0,001 46,5 40,25 0,140 Dari Tabel V.6 pada variabel kadar kortisol pada kelompok intervensi didapatkan nilai p= 0,213 karena nilai p 0,05 dapat disimpulkan tidak ada hubungan bermakna antara shalat shalat tahajud dengan perubahan kadar kortisol pada pasien HIV AIDS. Sedangkan pada variabel skor tingkat stres didapatkan nilai p = 0,010 karena nilai p 0,05dapat disimpulkan ada hubungan bermakna antara shalat shalat tahajud dengan perubahan skor tingkat stres pada pasien HIV AIDS. Sementara untuk menjelaskan perbedaan antara masing-masing variabel penelitian kadar kortisol dan skor tingkat stres antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol secara statistik maka dilakukan uji independen t-test. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tabel V.7 Hasil Uji Independen T-Test Variabel Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol P Rerata delta SD Rerata delta SD Kadar kortisol 2,51 5,18 3,18 4,91 0,794 Skor tingkat stres 23,63 12,69 6,25 10,63 0,010 Hasil Uji independen t-test pada variable kadar kortisol tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara kelompok intervensi dan kontrol p0,05 . Sedangkan pada variabel skor tingkat stres didapatkan hubungan yang bermakna antara kelompok intervensi dan kontrol p0,05 .

5.3. Keterbatasan Penelitian