Prosedur Kerja 1. Variabel Penelitian 1. Variabel Independen

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta n = 1 2. σ² Zα + Zβ ² 1-f Xc – Xt² Keterangan : SD = Standar deviasi kelompok kontrol Xc = rerata kelompok kontrol Xt = nilai rerata kelompok perlakuan Berdasar atas rumus tersebut besar sampel adalah: 2{1.96+1.28 1.96+1.28 } x 8,58,5 = 1516.9032 29.9-16.3 29.9-16.3 = 184.96 1516.9032 : 184..96 = 8.20125 n= 1 X 8.20125= 8.20125 Atas dasar perhitungan tersebut di atas maka sebesar sampel dalam penelitian ini adalah, 8.20125 orang dibulatkan menjadi 8 orang. Selanjutnya ditetapkan besar sampel setiap kelompok =8 orang.

4.4.3 Teknik Pengambilan Sampel

Dalam pemilihan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan purposive sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi yang sesuai dengan kriteria inklusi yang ditetapkan peneliti. 4.5. Prosedur Kerja 4.5.1. Prosedur Pengambilan Darah Alat dan bahan yang dibutuhkan dipersiapkan kemudian lengan pasien dalam posisi lurus dan tangan dikepal, torniquet dipasang dan dicari vena mediana kubiti atau sefalika, kemudian kulit pada bagian yang akan diambil darahnya dibersikan dengan alkohol 70. Setelah itu bagian vena ditusuk dengan lubang jarum menghadap ke atas, dengan sudut kemiringan 15-30 derajat. Setelah volume darah dianggap cukup, tourniquet dilepaskan dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pasien diminta membuka kepalan tangan, kemudian jarum dilepaskan dan segera diberi kapas alkohol 70 untuk menekan bagian tusukan tersebut selama 2 menit. Setelah darah berhenti plester bagian bekas penusukan.

4.5.2. Pembuatan Serum

Pada proses ini spesimen darah yang diambil didiamkan sampai membeku sempurna pada suhu kamar. Kemudian, spesimen yang telah membeku sempurna 3-6 menit setelah pengambilan, disentrifuge dengan kecepatan 3000-4000 rpm.

4.5.3. Pemeriksaan Hormon Kortisol

Dimasukkan 20 µL sampel ke dalam sebuah kuvet, kemudian dimasukkan pula 50 µL reagen lite, 250 µL fase solid, setelah itu diinkubasi selama 5 menit pada suhu 37° C, selanjutnya dimasukkan 300 µL reagen asam dan reagen basa untuk memulai reaksi pewarnaan dan dibaca pada alat ADVIA Centaur.

4.5.4. Pengukuran Skor Tingkat Stres

Pasein diwawancara dengan menggunakan kuisioner Depression Anxiety Stres Scale DASS 42 kemudian dihitung skornya sesuai dengan jawaban pasien. DASS 42 adalah seperangkat skala subyektif yang dibentuk untuk mengukur status emosional negatif dari depresi, kecemasan dan stres.DASS 42 terdiri dari 42 item. Jumlah skor dari pernyataan item tersebut, memiliki makna 0-29 normal; 30-59 ringan; 60-89 sedang; 90-119 berat; 120 Sangat berat Lovibond, 2012. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 4.6. Variabel Penelitian 4.6.1. Variabel Independen Variabel Independen dalam penelitian ini, adalah shalat tahajud.Shalat tahajud disini meliputi berbagai rangkaian seperti shalat tahajud, shalat hajat, halat witir dan diakhiri dengan zikir, muhasabah dan do‟a. Adapun dosis shalat tahajud dalam penelitian ini meliputi: 1. Frekuensi jumlah rakaat shalat tahajud adalah 5 rakaat karena merujuk pada penelitian dari Moh.Soleh dengan rincian 2 rakaat untuk shalat tahajud, 2 rakaat untuk shalat hajat dan 1 rakaat untuk shalat witir . Kemudian diikuti dengan wiridan berupa bacaan kalimah thayyibah : Subhanaalah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, Astaghfirullah, La-ila-ha illallah, masing-masing 33 kali. 2. Waktu pelaksanaan shalat tahajud dimulai dari pukul 03.00-4.00 WIB. Adapun waktu dalam penelitian ini adalah 6 minggu dengan frekuensi 3 kali.

4.6.2 Variabel Dependen tergantung

Variabel tergantung dalam penelitian ini, adalah kadar kortisol dan skor tingkat stres . 4.7 Analisa Data 4.7.1