Pengertian Novel Ketidakadilan gender pada perempuan dalam novel entrok karya okky madasari dan implikasinya terhadap pembelajaran sastra di SMA

menampilkan tokoh atau pelaku itu disebut dengan penokohan. 13 Di dalam novel, tokoh dan penokohan merupakan kesatuan yang saling berkaitan. Kedua hal ini tidak dapat dihilangkan dan dipisahkan dalam pembahasan. Nurgiyantoro berpendapat dilihat dari segi peranan atau tingkat pentingnya tokoh dalam sebuah cerita tersebut, ada tokoh utama cerita central character yang tergolong penting dan ditampilkan terus- menerus sehingga terasa mendominasi sebagian besar cerita. Sebaliknya, ada tokoh tambahan peripheral character yang hanya dimunculkan sekali atau beberapa kali dalam cerita, dan itu pun mungkin dalam porsi penceritaan yang relatif pendek.

3. Latar

Abrams berpendapat latar atau setting disebut juga sebagai landasan tumpu, menyaran pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. 14 Leo Hamalian dan Frederick R. Karell menjelaskan bahwa latar cerita dalam karta fiksi bukan hanya berupa tempat, waktu, peristiwa, suasana, serta benda-benda dalam lingkungan tertentu, tetapi juga dapat berupa suasana yang berhubungan dengan sikap, jalan pikiran, prasangka, maupun gaya hidup suatu masyarakat dalam menanggapi suatu problema. 15 Farqunol Aziz dan Abdul Hasyim berpendapat bahwa istilah latar berkaitan dengan elemen-elemen yang memberikan kesan abstrak tentang lingkungan, baik tempat maupun waktu, dimana para tokoh menjalankan perannya. 16 Latar yakni segala keterangan mengenai waktu, ruang dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra. 17 Jacob 13 Aminuddin, loc. cit., h. 79 14 Nurgyiantoro, op.cit., h.216 15 Wahyudi Siswanto, Pengantar Teori Sastra, Jakarta: Grasindo, 2008, h. 149 16 Aziez dan Hasyim, op. cit., h. 74 17 Melani Budianta dkk, op. cit., h. 86 Sumardjo menyatakan bahwa setting tidak hanya berupa tempat atau lokal saja, tetapi juga mencakup suatu daerah dengan watak kehidupannya. Hal ini senada dengan pendapat Stephen Minot yang menyatakanbahwa latar memuat: 1 latar waktu, 2 latar alamgeografi, 3 latar sosial 18 Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa latar dalam novel terdiri dari tiga yaitu latar waktu, tempat, dan suasana. Latar tempat menunjukkan tempat peristiwa para tokoh menjalankan perannya seperti Yogyakarta dan kamar tidur atau dapur. Latar waktu berhubungan dengan kapan terjadinya sebuah peristiwa. Latar sosial berhubungan dengan keadaan masyarakat, gaya hidup, adat istiadat dan sikapnya.

4. Alur

Alur atau plot adalah struktur gerak yang terdapat dalam fiksi atau drama. 19 Alur merupakan rangkaian peristiwa-peristiwa dalam sebuah cerita. Alur merupakan pondasi dari sebuah cerita. 20 Pengertian alur dalam cerpen atau dalam karya fiksi pada umumnya adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita. 21 Sebuah cerita tidak akan utuh apabila tidak ada pemahaman terhadap peristiwa-peristiwa dalam alur, hubungan kausalitas dan keberpengaruhan. Pengarang dengan sangat terampil menggarap peristiwa-peristiwa untuk dijadikan jalan cerita hal tersebut juga menjadi penentu kualitas dari seorang pengarang. Setiap peristiwa tersusun menjadi tahapan-tahapan alur dalam cerita. Pada dasarnya 18 Endah Tri Priyatni, op. cit., h.112 19 Tarigan, op. cit., h. 126. 20 Robert Stanton, Teori Pengkajian Fiksi Robert Stanton, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, h.26 21 Aminuddin, op. cit., h.8