3. Komitmen Organisasional
a. Pengertian Komitmen Organisasional
Robbins dan judge 2008:100 mendeskripsikan komitmen organisasional sebagai suatu keadaan di mana seorang karyawan
memihak organisasi tertentu serta tujuan-tujuan dan keinginan untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut.
Jadi, keterlibatan pekerjaan yang tinggi berarti memihak pada pekerjaan tertentu seorang individu, sementara komitmen
organisasional yang tinggi berarti memihak organisasi yang merekrut individu tersebut.
Mathis dan Jackson 2006:122 menyatakan bahwa komitmen organisasional adalah tingkat sampai di mana
karyawan yakin dan menerima tujuan organisasional, serta berkeinginan untuk tinggal bersama organisasi tersebut.
Luthans 2006:249 menyatakan komitmen organisasi sebagai sikap, yang sering didefenisikan sebagai 1 keinginan
kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu; 2 keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi dan
3 keyakinan tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi. Dengan kata lain komitmen organisasi merupakan
sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan pada organisasi dan proses
berkelanjutan di
mana anggota
organisasi
mengekspresikan perhatiannya
terhadap organisasi
dan keberhasilan.
Menurut Mowday dalam Sopiah, 2008:155 Komitmen kerja sebagai istilah lain dari komitmen organisasional.
Komitmen organisasional merupakan dimensi perilaku penting yang dapat digunakan untuk menilai kecenderungan karyawan
untuk bertahan sebagai anggota organisasi. Komitmen
organisasional merupakan identifikasi dari keterlibatan seseorang yang relatif kuat terhadap organisasi. Komitmen organisasional
adalah keinginan anggota organisasi untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi dan bersedia berusaha keras
bagi pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan menurut Lincoln 1994 dalam Sopiah
2008:155, komitmen organisasional mencakup kebanggaan anggota, kesetiaan anggota, dan kemauan anggota pada
organisasi.
b. Faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasional