mengekspresikan perhatiannya
terhadap organisasi
dan keberhasilan.
Menurut Mowday dalam Sopiah, 2008:155 Komitmen kerja sebagai istilah lain dari komitmen organisasional.
Komitmen organisasional merupakan dimensi perilaku penting yang dapat digunakan untuk menilai kecenderungan karyawan
untuk bertahan sebagai anggota organisasi. Komitmen
organisasional merupakan identifikasi dari keterlibatan seseorang yang relatif kuat terhadap organisasi. Komitmen organisasional
adalah keinginan anggota organisasi untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi dan bersedia berusaha keras
bagi pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan menurut Lincoln 1994 dalam Sopiah
2008:155, komitmen organisasional mencakup kebanggaan anggota, kesetiaan anggota, dan kemauan anggota pada
organisasi.
b. Faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasional
Menurut David
1997 dalam
Sopiah, 2008:163
mengemukakan empat faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi yaitu:
1. Faktor personal, misalnya usia, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, pengalaman kerja, kepribadian, dll;
2. Karakteristik pekerjaan, misalnya besarkecilnya organisasi,
bentuk organisasi sentralisasidesentralisasi, kehadiran serikat pekerja;
3. Pengalaman kerja, pengalaman kerja karyawan sangat
berpengaruh terhadap tingkat komitmen karyawan pada organisasi.
c. Dimensi Komitmen Organisasional
Menurut Allen dan Meyer dalam Robbins dan Judge, 2008:101 menyatakan terdapat tiga dimensi terpisah komitmen
organisasional yaitu: 1.
Komitmen afektif Affective commitment Affective commitament adalah perasaan emosional untuk
organisasi dan keyakinan dalam nilai-nilainya. 2.
Komitmen berkelanjutan Continuance commitment Continuance commitment adalah nilai ekonomi yang dirasa
dari bertahan dari suatu organisasi bila dibandingkan dengan meninggalkan organisasi tersebut.
3. Komitmen normatif Normative commitment
Normative commitment adanya kewajiban untuk bertahan dalam organisasi untuk alasan-alasan moral atau etis.
Tiga model komponen komitmen organisasi yang diajukan oleh Meyer dan Allen Luthans, 2006:249 adalah
1. Komitmen afektif adalah keterikatan emosional karyawan,
identifikasi, dan keterlibatan dalam organisasi. 2.
Komitmen kelanjutan adalah komitmen berdasarkan kerugian yang berhubungan dengan keluarnya karyawan dari
organisasi. Hal ini mungkin karena kehilangan senioritas atas promosi atau benefit.
3. Komitmen normatif adalah perasaan wajib untuk tetap berada
dalam organisasi karena memang harus begitu; tindakan tersebut merupakan hal benar yang harus dilakukan.
Menurut Meyer, Allen, dan Smith 1998 dalam Sopiah 2008:157
mengemukakan tiga
komponen komitmen
organisasional, yaitu: 1.
Affective commitment, terjadi apabila karyawan ingin menjadi bagian dari organisasi karena adanya ikatan
emosional; 2.
Continuance commitment, muncul apabila karyawan tetap bertahan pada suatu organisasi karena membutuhkan gaji
dan keuntungan lain, atau karena tidak menemukan pekerjaan lain;
3. Normative commitment, timbul dari nilai-nilai dalam diri
karyawan. Karyawan bertahan menjadi anggota organisasi karena adanya kesadaran bahwa komitmen terhadap
organisasi merupakan hal yang seharusnya dilakukan.
4. Hubungan Kepuasan Kerja dengan Kinerja Karyawan