Higiene Pribadi Pengaruh Pengetahuan dan Tindakan Higiene Pribadi terhadap Kejadian Penyakit Skabies di Pesantren Ar-Raudhatul Hasanah Medan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Higiene Pribadi

2.1.1. Definisi Dari penelitian Denny W. Lukman 2008, kata higiene berasal dari Bahasa Yunani hygieine artinya healthfull = sehat, nama seorang dewi kesehatan Yunani Hygieia. Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri Depkes 2000. Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri mandi, berhias, makan, toileting Nurjannah, 2004. Menurut Perry 2005, Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya. Beberapa definisi higiene adalah: 1. Higiene adalah seluruh kondisi atau tindakan untuk meningkatkan kesehatan a condition or practice which promotes good health. 2. Higiene adalah tindakan-tindakan pemeliharaan kesehatan the maintenance of healthfull practices . 3. Higiene adalah ilmu yang berkaitan dengan pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan the sciene concerned with the prevention of illness and maintenance of health . Universitas Sumatera Utara 4. Pengertian higiene saat ini terkait teknologi mengacu kepada kebersihan cleanliness. Higiene juga mencakup usaha perawatan kesehatan diri higiene personal, yang mencakup juga perlindungan kesehatan akibat pekerjaan. 2.1.2. Etiologi Menurut Tarwoto dan Wartonah, 2000 penyebab kurang perawatan diri adalah sebagai berikut : 1. Kelelahan fisik 2. Penurunan kesadaran Menurut Depkes 2000, penyebab kurang perawatan diri adalah : 1. Faktor prediposisi a. Perkembangan Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan inisiatif terganggu. b. Biologis Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri. c. Kemampuan realitas turun Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri. d. Sosial Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri. 2. Faktor presipitasi Yang merupakan faktor presipitasi perawatan diri adalah kurangpenurunan motivasi, kerusakan kognisi atau perceptual, cemas, lelahlemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang mampu melakukan perawatan diri. Universitas Sumatera Utara Menurut Depkes 2000 Faktor–faktor yang mempengaruhi personal hygiene adalah: 1. Body Image Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli dengan kebersihan dirinya. 2. Praktik Sosial Pada anak – anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene. 3. Status Sosial Ekonomi Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya. 4. Pengetahuan Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien penderita diabetes mellitus ia harus menjaga kebersihan kakinya. 5. Budaya Pada sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh dimandikan. 6. Kebiasaan Seseorang Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri seperti penggunaan sabun, sampo dan lain – lain. 7. Kondisi Fisik atau Psikis Pada keadaan tertentu atau sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya. Dampak sering timbul pada masalah personal hygiene. 1. Dampak fisik Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik, gangguan fisik Universitas Sumatera Utara yang sering terjadi adalah : gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada kuku. 2. Dampak psikososial Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial. Jenis–jenis kurang perawatan diri : 1. Kurang perawatan diri mandikebersihan. Kurang perawatan diri mandi adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas mandikebersihan diri. Seharusnya kita mandi setiap hari, minimal 2 kali sehari. 2. Kurang perawatan diri mengenakan pakaianberhias. Kurang perawatan diri mengenakan pakaian adalah gangguan kemampuan memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri. 3. Kurang perawatan diri makan Kurang perawatan diri makan adalah gangguan kemampuan untuk menunjukkan aktivitas makan. 4. Kurang perawatan diri toileting. Kurang perawatan diri toileting adalah gangguan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas toileting sendiri Nurjannah, 2004 . 2.1.3. Tanda dan Gejala Menurut Depkes 2000, tanda dan gejala klien dengan kurang perawatan diri adalah: 1. Fisik a. Badan bau dan pakaian kotor. b. Rambut dan kulit kotor. c. Kuku panjang dan kotor Universitas Sumatera Utara d. Gigi kotor disertai mulut bau e. Penampilan tidak rapi 2. Psikologis a. Malas dan tidak ada inisiatif. b. Menarik diri atau isolasi diri. c. Merasa tak berdaya , rendah diri dan merasa hina. 3. Sosial a. Interaksi kurang. b. Kegiatan kurang c. Tidak mampu berperilaku sesuai norma. d. Cara makan tidak teratur, BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan mandi tidak mampu mandiri. Data yang biasa ditemukan dalam defisit perawatan diri adalah : 1. Data subjektif a. Pasien merasa lemah b. Malas untuk beraktivitas c. Merasa tidak berdaya. 2. Data objektif a. Rambut kotor, acak – acakan b. Badan dan pakaian kotor dan bau c. Mulut dan gigi bau. d. Kulit kusam dan kotor e. Kuku panjang dan tidak terawat.

2.2. Skabies