yaitu tamy īz yang menerangkan kesamaran kata sebelumnya mumayyaz dari
suatu kata yang diketahui ukurannya. Apabila kita rujuk pada defenisi tamyiz adalah isim nakirah mansub maka
secara ‘amali dia bukan termasuk tamy īz , akan tetapi secara makna ia termasuk
tamy īz karena kata
miatu memberi penjelasan pada kata
habbatin dengan demikian kata
habbatin merupakan tamy īz dan kata
miatu adalah mumayyaznya
,
dari sudut ini ketentuan yang berlaku adalah hadirnya dalam bentuk mufrad.
3.2.2 Tamyīz Zat ‘adad Mubham
Di dalam surat Al-Baqarah ditemukan tiga Tamyīz zat yang berupa ‘adad
mubham, satu jenis kam istifhamiyah dan dua jenis kam khbariyyah. Tamyīz ini
terdapat pada ayat- ayat sebagai berikut : Ayat 259
….
au ka al-la
ż
ī marra ‘ala qaryatin wa hiya khāwiyatun ‘ala ‘urusyihā qāla annā yuhy
ī ha
ż
ihi All āhu ba’da mautihā faamātahu Allāhu miata ‘āmin
ṡ
umma ba’a
ṡ
ahu q āla kam labi
ṡ
ta q āla labi
ṡ
tu yauman au ba’
ḍ
a yaumin atau apakah kamu tidak memperhatikan orang yang melalui suatu negeri yang temboknya
telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur? Maka Allah mematikan orang itu seratus
tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya: Berapakah lamanya kamu tinggal di sini? ia menjawab: Saya tinggal di sini sehari atau setengah
hari.
Pada ayat di atas ada terjadi pembuangan Tamyiz yaitu
qāla kam labi
ṡ
ta. Susunan kalimat tersebut termasuk jenis tamyiz zat
‘adad mubham yaitu tamyiz yang menerangkan kesamaran kata sebelumnya mumayyaz dari suatu kata yang tidak diketahui
Universitas Sumatera Utara
ukurannya. kam istifham ini menunjukkan bilangan yang masih samar dan
menghendaki ketentuannya. Jadi Tamyiz nya yang dibuang adalah kata
waqtan.dan kata
Kata
kam adalah mumayyaz
nya.
Adapun jenis Kam disini adalah Kam Istifhamiyyah yaitu yang meminta
penjelasan tentang jumlah yang masih samar dan menghendaki ia akan ketentuannya.
Ayat 211
….sal ban ī isrāīla kam ātaināhum min āyatin bayyinatin wa man yubaddil
ni’mata Allahi min ba’di m ā jāathu fainna Allāha syadīdu al-‘iqābi tanyakanlah
kepada Bani Israil: Berapa banyaknya tanda-tanda kebenaran yang nyata, yang telah Kami berikan kepada mereka. dan Barangsiapa yang menukar nikmat
Allah[133] setelah datang nikmat itu kepadanya, Maka Sesungguhnya Allah sangat keras siksa-Nya.
Pada ayat di atas yang menjadi Tamyiz adalah
min āyatin. Adapun susunan kalimat
kam ātaināhum min āyatin
termasuk jenis tamyiz zat
‘adad mubham yaitu tamyiz yang menerangkan kesamaran kata sebelumnya mumayyaz dari suatu kata yang
tidak diketahui ukurannya , dan kata Kata min
āyatin adalah tamy
ī
z berbentuk mufrad yang dijarkan dengan huruf
min dan kata kam adalah
mumayyaz
nya.
Adapun jenis Kam disini adalah Kam Khabariyyah yaitu kam yang
bermakna banyak dan sebagai pemberitahuan tentang banyaknya jumlah yang masih samar kadarnya.
Universitas Sumatera Utara
Ayat 249
…falamm ā jāwazahu huwa wa al-la
ż
īna āmanū ma’ahu qālū lā ṭ āqata lanā al- yauma bij
ālūta wa junūdihi qāla al-la
ż
īna ya
ẓ
unn ūna annahum mulāqū Allāhi
kam min fiatin qal īlatin galabat fiatan ka
ṡ
iratan bii
ż
ni All āhi wa Allāhu ma’a al-
ṣ
ābirīna maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama Dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: Tak ada
kesanggupan Kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya. orang- orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah, berkata: Berapa
banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. dan Allah beserta orang-orang yang sabar.
Pada ayat di atas yang menjadi Tamyiz adalah
min fiatin. Adapun susunan kalimat
kam min fiatin qal īlatin termasuk
jenis tamyiz zat
‘adad mubham yaitu tamyiz yang menerangkan kesamaran kata sebelumnya mumayyaz dari suatu kata yang tidak
diketahui ukurannya , dan kata
Kata
min fiatin adalah tamy
ī
z dan
kata kam adalah
mumayyaz
nya.
Adapun jenis Kam disini adalah Kam Khabariyyah yaitu kam yang
bermakna banyak dan sebagai pemberitahuan tentang banyaknya jumlah yang
masih samar kadarnya.
3.2.3 Tamyīz Nisbah Muhawwal