dari internal maupun eksternal. Adapun faktor internalnya antara lain adalah:
• laba perusahaan,
• pertumbuhan aktiva tahunan,
• likuiditas,
• nilai kekayaan total,
• penjualan
Sementara itu, faktor eksternalnya adalah: •
kebijakan pemerintah dan dampaknya, •
pergerakan suku bunga, •
fluktuasi nilai tukar mata uang, •
rumor dan sentimen pasar, •
penggabungan usaha business combination.
2. Earning Per Share
Ukuran kemampuan peusahaan dalam menghasilkan laba akan membuat investor tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan, karena hal itu
mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memberikan keuntungan kepada pemegang sahamnya yang dapat dilihat dari Earning Per Share EPS.
Earning per share menunjukkan pendapatan untuk tiap lembar saham biasa. Pada saat saham preferen terdapat dalam struktur modal, laba bersih harus
dikurangi dengan dividen saham preferen untuk menentukan jumlah yang
Universitas Sumatera Utara
akan dibagikan kepada pemegang saham biasa. Apabila tidak terdapat dividen saham preferen pada struktur modal perusahaan, maka earning per share
dihitung dengan membagi laba bersih setelah dikurangi pajak dengan jumlah saham biasa yang beredar. Earning per share adalah indikator yang baik
untuk menilai kinerja operasi perusahaan. Makin tinggi nilai earning per share perusahaan, menunjukkan bahwa saham perusahaan mempunyai keuntungan
yang besar untuk tiap lembar sahamnya. Rasio earning per share merupakan bagian dari rasio profitabilitas yang
merupakan ikhtisar dari data informasi akuntansi yang berisi informasi yang bermanfaat. Menurut Aliminsyah dan Padji 2005:62, “earning per share
adalah angka yang merupakan salah satu indikator tentang nilai perusahaan.” Angka ini dihitung sebagai laba bersih dibagi dengan jumlah lembar saham
yang beredar. EPS dirumuskan sebagai berikut:
Pada rumus di atas, dapat dikemukakan bahwa perhitungan menggunakan bagian laba khusus untuk pemegang saham biasa. Apabila tidak terjadi
perubahan jumlah saham beredar maka sebagai penyebut dalam persamaan tersebut adalah jumlah lembar saham biasa pada akhir tahun. Namun, apabila
terdapat penerbitan saham baru, pemecahan saham atau obligasi konvertibel, maka jumlah saham biasa sebagai penyebut adalah rata-rata tertimbang jumlah
saham beredar.
Universitas Sumatera Utara
Arti earning per share bagi perusahaan sangat penting bagi perusahaan karena menyangkut laba yang diperoleh oleh tiap pemegang saham dalam
perusahaan tersebut. Kebanyakan perusahaan menampilkan earning per share pada halaman depan laporan keuangannya untuk menarik perhatian calon
investor dan juga agar investor yang telah terlebih dahulu menanamkan modalnya di perusahaan tersebut tidak berpindah ke perusahaan lain.
3. Dividend Per Share