Pengaruh Assets Turnover Terhadap Rentabilitas Pada Persahaan Barang Konsumsi Yang Terdaptar Di Bursa Efek Indonesia
SKRIPSI
PENGARUH
ASSETS TURNOVER
TERHADAP
RENTABILITAS PADA PERUSAHAAN BARANG KONSUMSI
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
OLEH
MUAMMAR KHADAFI SINAGA 100522183
PROGRAM STUDI S 1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini saya :
Nama : Muammar Khadafi Sinaga
NIM : 100522183
Program Studi : Akuntansi Ekstensi Fakultas : Ekonomi
Menyatakan dengan sesungguhnya dan sejujurnya, bahwa skripsi saya yang
berjudul : “PENGARUH ASSETS TURNOVER TERHADAP
RENTABILITAS PADA PERUSAHAAN BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”
Adalah asli hasil penelitian saya sendiri dan bukan plagiasi hasil karya orang lain.
Medan, Januari 2013 Yang menyatakan
Muammar Khadafi Sinaga NIM. 100522183
(3)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat taufiq, rahmat, dan hidayah-Nya, Penulis menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dalam karya tulis ini, Penulis mengangkat judul : “PENGARUH ASSETS TURNOVER
TERHADAP RENTABILITAS PADA PERUSAHAAN BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”. Dan tak lupa pula shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita umatnya dari dunia kegelapan ke dunia terang benderang seperti yang kita rasakan sekarang ini.
Dalam proses penyelesaian tugas akhir ini, Penulis telah banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini Penulis dengan hati yang tulus menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi USU. 2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak selaku Ketua Departemen
Akuntansi Fakultas Ekonomi USU dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM, Ak selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU.
3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak selaku ketua Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi USU dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi USU.
4. Bapak Drs. Syahelmi, M.Si, Ak, selaku dosen pembimbing yang dengan sabar telah memberikan bimbingan dan bantuan serta mengarahkan Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Sucipto, M.M., Ak, selaku dosen pembaca yang banyak memberikan pengarahan untuk penulis menjadi manusia yang lebih baik dan dapat mempertahankan ilmu yang didapat selama kuliah.
(4)
6. Teristimewa untuk kedua Orang Tua (Ayahanda Edward Sinaga dan Ibunda Faridah Aini), yang telah membesarkan , mendidik dan memberikan dukungan moril dan materil serta limpahan kasih sayang dan yang selalu memberikan doa setiap langkahku, juga kepada Evi Miranda Sinaga S.Pd (Kakak kandung), Fandi Ahmad Muzayyin Sinaga (Abang kandung), Nazlia Fathul Jannah Sinaga S.Pd (Adik kandung), Sharrah Ramadhani SE, Fachri Rachman SE, Jerry Adriansyah SE, M. Hubban Kamily SE, Ari Syahputra SE, Fahrul Omzi, terimakasih atas bantuan dan dukungannya.
Akhirnya semoga apa yang tertuang dalam skripsi ini dapat berguna bagi peneliti dan pihak lain yang memerlukan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Medan, Januari 2013 Penulis
(Muammar Khadafi Sinaga) NIM : 100522183
(5)
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis Pengaruh Assets Turnover Terhadap Rentabilitas Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan adalah perusahaan perbankan yang aktif di perdagangan Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008-2010 selalu mempublikasikan laporan keuangan setiap tahunnya dan perusahaan yang termasuk perusahaan perbankan dengan asset terbesar.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik dengan menggunakan software SPSS 18. Tahap awal yang dilakukan sebelum melakukan pengujian hipotesis yaitu asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan terdiri dari uji normalitas, uji multikilinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasiUntuk pengujian hipotesis, dilakukan analisis uji F dan uji t.
Berdasarkan penelitian bahwa Total asset turnover (TATO) (X) berpengaruh terhadap rentabilitas. Besarnya thitung < ttabel (0,392 < 1,701) dengan nilai signifikansi 0,698 > 0,05. Hal ini dapat dikatakan bahwa stiap kenaikan TATO akan diikuti oleh kenaikan rentabilitas. Variabel independen (total asset turnover) berpengaruh signifikansi terhadap variabel dependen (rentabilitas). Hal ini dapat dilihat dari F hitung < F tabel ( 0,154 < 4,17) dengan tingat signifikansi 0,698 > 0,05.
(6)
ABSTRACT
This study analyzes the influence of Assets Turnover Profitability Of Consumer Goods Companies Listed in Indonesia Stock Exchange. The sample used is a banking company that is active in the trading of the Indonesia Stock Exchange in 2008-2010 continues to publish annual financial statements and the company that includes the largest banking company by assets.
The method used in this research is a method of data analysis. The method of data analysis in this study uses statistical analysis using SPSS 18 software. The initial phase is done prior to the assumptions of classical hypothesis testing. Tests performed classical assumption consists of normality test multikilinieritas test, heteroskedasticity and autocorrelation test for hypothesis testing, analysis F test and t test.
Based on the research that the total asset turnover (tattoo) (X) effect on profitability. The amount thitung <TTable (0.392 <1.701) with a significance value 0.698> 0.05. It can be said that the rise stiap tattoo will be followed by a rise in profitability. Independent variables (total asset turnover) significant effect on the dependent variable (profitability). It can be seen from the F count <F table (0.154 <4.17) with the rank of significance of 0.698> 0.05.
(7)
DAFTAR ISI
Hal PERNYATAAN………. KATA PENGANTAR ... ABSTRAK ... ABSTRACT ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN ...
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 4
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
1.3.1. Tujuan Penelitian ... 5
1.3.2.Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1. Landasan Teori ... 6
2.1.1. Aktiva ... 6
2.1.2.1. Pengertian Aktiva ... 6
2.1.2.2.Unsur-unsur Aktiva ... 6
2.1.2.2. Total Asset Turnover ... 9
2.2.2. Rentabilitas Ekonomis (Basic Earning Power) ... 11
2.2. Tijauan Penelitian Terdahulu ... 13
2.3. Kerangka Konseptual ... 15
2.4. Hipotesis ... 17
BAB III METODE PENELITIAN ... 18
3.1. Desain Penelitian... 18
3.2. Populasi dan Sampel ... 18
3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 20
3.4. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 20
3.4.1. Variabel Independen ... 20
3.4.2. Variabel Dependen ... 21
3.5. Metode Analisis Data ... 21
3.6. Pengujian Asumsi Klasik ... 22
3.6.1. Uji Normalitas Data ... 22
3.6.2. Uji Multikolinieritas ... 22
(8)
3.7. Pengujian Hipotesis Peneliti ... 24
3.7.1. Analisis Regresi Berganda ... 25
3.7.2. Uji Signifikan Simultan (F-test) ... 26
3.8.3. Uji SignifikanParsial (t-test) ... 26
BAB VI ANALISIS HASIL PENELITIAN ... 27
4.1. Hasil Penelitian ... 27
4.1.1. Deskripsi Data Statistik ... 27
4.1.2. Uji Asumsi Klasik ... 28
4.1.2.1. Uji Normalitas Data ... 28
4.1.2.2. Uji Multikolinieritas ... 30
4.1.2.3. Uji Heteroskedastisitas ... 31
4.1.2.4. Uji Autokorelasi ... 33
4.1.3. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 34
4.1.3.1. Persamaan Regresi ... 34
4.1.3.2. Uji Signifikasi Simultan ... 35
4.1.3.3. Uji Signifikasi Parsial ... 36
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 39
5.1 Kesimpulan ... 39
5.2. Saran ... 39
(9)
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Halaman
2.1 Tinjaun Penelitian Terdahulu ... 13
3.1 Populasi Penelitian ... 19
3.2 Definisi Operasional ... 21
3.3. Tabel Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi 24
4.1 Descriptive Statistics ... 27
4.2 Hasil Uji Normalitas ... 28
4.3 Hasil Uji Multikolineritas ... 31
4.4 Hasil Uji Autokorelasi ... 33
4.5 Hasil Analisis Regresi ... 34
4.6 Hasil Uji F ... 35
4.7 Hasil Uji t ... 37
(10)
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual ... 16
4.1 Histogram ... 29
4.2 Grafik Normal P-Plot ... 30
(11)
DAFTAR LAMPIRAN
Nama Judul Halaman
Lampiran 1 Data Variabel Penelitian ... 42
Lampiran 2 Statistik Deskriptif ... 43
Lampiran 3 Hasil Uji Normalitas Sebelum Transformasi ... 44
Lampiran 4 hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi ... 46
Lampiran 5 Hasil Uji Multikolonieritas ... 48
Lampiran 6 Hasil Uji Autokorelasi ... 49
Lampiran 7 Tabel t dengan signifikansi 5% ... 50
(12)
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis Pengaruh Assets Turnover Terhadap Rentabilitas Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan adalah perusahaan perbankan yang aktif di perdagangan Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008-2010 selalu mempublikasikan laporan keuangan setiap tahunnya dan perusahaan yang termasuk perusahaan perbankan dengan asset terbesar.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik dengan menggunakan software SPSS 18. Tahap awal yang dilakukan sebelum melakukan pengujian hipotesis yaitu asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan terdiri dari uji normalitas, uji multikilinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasiUntuk pengujian hipotesis, dilakukan analisis uji F dan uji t.
Berdasarkan penelitian bahwa Total asset turnover (TATO) (X) berpengaruh terhadap rentabilitas. Besarnya thitung < ttabel (0,392 < 1,701) dengan nilai signifikansi 0,698 > 0,05. Hal ini dapat dikatakan bahwa stiap kenaikan TATO akan diikuti oleh kenaikan rentabilitas. Variabel independen (total asset turnover) berpengaruh signifikansi terhadap variabel dependen (rentabilitas). Hal ini dapat dilihat dari F hitung < F tabel ( 0,154 < 4,17) dengan tingat signifikansi 0,698 > 0,05.
(13)
ABSTRACT
This study analyzes the influence of Assets Turnover Profitability Of Consumer Goods Companies Listed in Indonesia Stock Exchange. The sample used is a banking company that is active in the trading of the Indonesia Stock Exchange in 2008-2010 continues to publish annual financial statements and the company that includes the largest banking company by assets.
The method used in this research is a method of data analysis. The method of data analysis in this study uses statistical analysis using SPSS 18 software. The initial phase is done prior to the assumptions of classical hypothesis testing. Tests performed classical assumption consists of normality test multikilinieritas test, heteroskedasticity and autocorrelation test for hypothesis testing, analysis F test and t test.
Based on the research that the total asset turnover (tattoo) (X) effect on profitability. The amount thitung <TTable (0.392 <1.701) with a significance value 0.698> 0.05. It can be said that the rise stiap tattoo will be followed by a rise in profitability. Independent variables (total asset turnover) significant effect on the dependent variable (profitability). It can be seen from the F count <F table (0.154 <4.17) with the rank of significance of 0.698> 0.05.
(14)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia usaha saat ini sangat cepat, sehingga persaingan yang ketat tidak dapat dihindarkan lagi terutama diantara perusahaan sejenis. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan yang begitu pesat tersebut, maka diperlukan suatu penanganan dan pengelolaan sumber daya yang dilakukan manajemen dengan baik. Bagi pihak manajemen, selain dituntut untuk mengkoordinasikan penggunaan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efisien dan efektif, juga dituntut untuk dapat menghasilkan keputusan yang menunjang terhadap pencapaian tujuan perusahaan di masa yang akan datang.
Kinerja perusahaan secara historis seringkali diukur dari besar kecilnya laba yang dihasilkan. Laba juga menunjukkan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya perusahaan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sebagian besar tertanam dalam modal kerja. Modal kerja digunakan untuk membiayai pengeluaran operasional rutin seperti pembayaran upah dan gaji pegawai, pembelian bahan baku dan lain-lain. Adanya modal kerja yang cukup memungkinkan suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya tidak mengalami kesulitan dan
(15)
menunjukkan adanya dana yang tidak produktif dalam hal ini memberikan kerugian karena dana yang tersedia tidak dipergunakan secara efektif dalam kegiatan perusahaan. Sebaliknya, kekurangan modal kerja merupakan sebab utama kegagalan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya.
Efektivitas modal kerja ditunjukkan dengan perputaran modal kerja (Working Capital Turnover). Sejumlah dana yang telah dikeluarkan untuk membelanjai operasi perusahaan tersebut diharapkan dapat masuk kembali keperusahaan dalam jangka pendek melalui hasil penjualan barang atau hasil produksinya guna membiayai operasi perusahaan selanjutnya. Dengan demikian dana tersebut akan berputar terus menerus setiap periodenya sepanjang hidup perusahaan.
Perusahaan memerlukan sejumlah aktiva usaha untuk menghasilkan volume penjualan yang dikehendaki, yang harus dioperasikan secara efisien. Untuk mengukur pendayagunaan aktiva usaha dalam menghasilkan penjualan sering dilihat dari rasio Total Asset Turnover. “Dengan jumlah total aktiva tertentu, diharapakan dapat meningkatkan penjualan yang akhirnya dapat mempercepat Total Asset Turnover. Semakin cepat perputaran total aktiva berarti semakin efektif penggunaan total aktiva perusahaan tersebut” (Djarwanto, 2004 : 91).
Industri makanan dan minuman belakangan ini memang menjadi daya tarik yang dilirik pengusaha karena potensinya cukup besar. Apalagi di beberapa pasar utama seperti makanan ringan, minuman energi, minuman isotonik hingga air minum dalam kemasan. Dalam catatan Gabungan pengusaha makanan dan
(16)
minuman, total pasar bisnis makanan dan minuman di atas Rp.120 triliun, di luar bisnis rokok.
Kondisi iklim investasi di sektor makanan dan minuman tahun 2007 ini jauh lebih baik meskipun belum 100 % dapat mendorong minat investasi jika dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya. Dengan insentif perpajakan yang dituangkan melalui PP No.1/2007 mengenai fasilitas PPh untuk penanaman modal bidang usaha tertentu dan atau di daerah tertentu, PP No.7/2007 mengenai penghapusan PPn untuk komoditi primer yang bersifat strategis serta suku bunga BI/ BI rate yang sudah turun, semua kondisi tersebut sebenarnya sudah membantu walaupun masih banyak hambatan. Salah satu hambatan yang sering dikeluhkan yaitu mengenai regulasi yang tumpang tindih sehingga perlu dilakukan deregulasi dan debirokratisasi akibat regulasi yang terlalu banyak (GAPMMI Newslatter, Edisi 44, Januari-Maret 2007).
Kegiatan operasional industri makanan dan minuman akan terganggu akibat kendala-kendala diatas. Volume penjualan akan menurun sehingga akan mempengaruhi perputaran modal kerja dan perputaran dari aktiva perusahaan. Perputaran modal kerja dan Total Assets Turnover perusahaan pada akhirnya akan mempengaruhi kemampuan perusahaan menghasilkan laba.
Alasan mengapa topik ini menarik untuk diteliti yakni karena selama ini para peneliti lebih tertarik untuk meneliti tingkat laba perusahaan, bukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba tersebut dengan sumber daya yang dimilikinya. Padahal efektivitas dan efisiensi dapat dilihat dari bagaimana perusahaan mengelola sumber daya yang dimilikinya untuk meningkatkan
(17)
kemampuan memperoleh laba. Kemampuan perusahaan menghasilkan laba dapat dilihat dari tingkat rentabilitasnya yakni membandingkan laba dengan aktiva dan modal yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Rentabilitas Ekonomis atau disebut juga Basic Earning Power dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba usaha dengan aktiva yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “Pengaruh Assets Turnover Terhadap Rentabilitas Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dikemukakan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah Total Assets Turnover (TATO) berpengaruh secara simultan terhadap tingkat Rentabilitas Ekonomis pada perusahaan industri makanan dan minuman terbuka di Bursa Efek Indonesia?
2. Apakah Total Assets Turnover (TATO) berpengaruh secara parsial terhadap tingkat Rentabilitas Ekonomis pada perusahaan industri makanan dan minuman terbuka di Bursa Efek Indonesia?
(18)
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh efektifitas modal kerja, dalam hal ini Total Assets Turnover (TATO) terhadap Tingkat Rentabilitas Ekonomis pada perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.3.2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
a. Bagi Peneliti; Penelitian i bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan penulis melalui analisis dan pengujian pengaruh efektifitas modal kerja, Total Assets Turnover (TATO) terhadap tingkat Rentabilitas Ekonomis perusahaan terbuka. b. Bagi perusahaan ; Penelitian ini bermanfaat sebagai dasar
pertimbangan dan masukan bagi pihak perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya.
c. Bagi kalangan akademis lainnya; Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya khususnya mengenai pengaruh efektifitas modal kerja, dalam hal ini Total Assets Turnover (TATO) terhadap Rentabilitas Ekonomis dengan ruang lingkup yang lebih luas, sehingga hasilnya lebih sempurna untuk kedepannya.
(19)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori 2.1.1. AKTIVA
2.1.1.1. Pengertian Aktiva
Aktiva merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan yang bentuknya dapat berupa hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan. Harta kekayaan tersebut harus dinyatakan secara jelas, diukur dalam satuan uang dan diurutkan berdasarkan lamanya waktu atau kecepatannya berubah kembali menjadi uang kas.
Menurut (Ikatan Akuntan Indonesia 2004:2) dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan: “Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan.”
2.1.1.2. Unsur-Unsur Aktiva.
Aktiva dapat digolongkan ke dalam dua kelompok, lancar dan tidak lancar. a. Aktiva Lancar
Menurut (Wild, dkk 2004:186): “Aktiva Lancar adalah kas dan aktiva lain yang secara wajar dapat direalisasi sebagai kas dan dijual serta digunakan selama satu tahun (atau dalam siklus normal perusahaan jika lebih dari satu tahun).” Akun neraca biasanya memasukkan efek-efek yang telah
(20)
jatuh tempo dalam satu tahun fiskal kedepan, kas, piutang, persediaan dan beban dibayar dimuka sebagai aktiva lancar. Munawir (2004: 14) menyatakan bahwa aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal). Menurut (Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan 2004:42), suatu aktiva diklasifikasikan sabagai aktiva lancar, jika aktiva tersebut: 1) Diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktu siklus operasi normal perusahaan; atau
2) Dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca; atau 3) Berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi Aktiva lancar termasuk persediaan dan piutang dagang yang dijual, dikonsumsi dan direalisasi sebagai bagian dari siklus normal operasi perusahaan walaupun aktiva tersebut tidak diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca. Surat berharga diklasifikasikan sebagai aktiva lancer apabila surat berharga tersebut diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca dan jika lebih dari 12 bulan diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar. Djarwanto (2004:25) mengemukakan bahwa yang termasuk dalam aktiva lancar (current asset) adalah: Kas (Cash), Investasi Jangka Pendek (Temporary Investment), Wesel Tagih (Notes receivable), Piutang dagang (Account Receivable), Penghasilan yang masih akan diterima (Accrual Receivable),
(21)
Persediaan barang (Inventories), dan Biaya yang dibayar dimuka (Prepaid expenses).
b. Aktiva Tidak Lancar
Menurut Wild, dkk (2004: 257), Aktiva tidak lancar merupakan sumber daya atau klaim atas sumber daya yang diharapkan dapat memberikan manfaat kepada perusahaan selama periode melebihi periode kini. Aktiva tidak lancer meliputi: investasi jangka panjang, aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, beban biaya yang ditangguhkan dan aktiva tidak lancar lainnya.
1) Investasi jangka panjang
Investasi jangka panjang dapat berupa saham dan obligasi dari dan pinjaman kepada perusahaan lain; harta kekayaan yang tidak digunakan dalam operasi rutin perusahaan seperti gedung yang disewakan kepada pihak lain; dana yang diperuntukkan untuk tujuan khusus selain pembayaran utang jangka pendek dan pinjaman kepada anak perusahaan.
2) Aktiva Tetap
Menurut (Djarwanto 2004:27) mengatakan bahwa Aktiva tetap (Fixed cost) merupakan harta kekayaan yang berwujud, yang bersifat relatif permanen, digunakan dalam operasi reguler lebih dari satu tahun, dibeli dengan tujuan untuk tidak dijual kembali. Yang termasuk dalam aktiva tetap adalah : Tanah (Land), Bangunan atau gedung (Building), Mesin-mesin (Machinery), Perabot dan peralatan kantor (Office furniture and fixtures), Perabot dan peralatan toko (Store
(22)
furniture and fixtures), Alat pengangkutan (Delivery Equipment), dan Sumber-sumber alam (Natural resources).
3) Aktiva tidak berwujud
Aktiva tidak berwujud berupa hak-hak yang dimiliki perusahaan. Hak-hak ini diberikan kepada penemunya, penciptanya, atau penerimanya. Pemilikan hak ini dapat karena menemukan sendiri atau diperoleh dengan jalan membeli dari penemunya, misalnya hak cipta, leashold, franchises, hak patent, good will, trademark, biaya organisasi.
4) Beban biaya yang ditangguhkan
Beban biaya yang ditangguhkan adalah pengeluaran-pengeluaran atau biaya yang mempunyai manfaat jangka panjang dimana pembebanannya sebagai biaya usaha berlangsung untuk beberapa tahun atau periode misalnya biaya pemasaran, biaya penelitian.
5) Aktiva tidak lancar lainnya
Misalnya uang kas pada bank tertutup atau dinegara asing, investasi lainlain yang tidak termauk investasi jangka panjang atau jangka pendek.
2.1.1.3. Total Assets Turnover (TATO)
Menurut (Sawir 2005:17) mengemukakan bahwa Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover) menunjukkan efektivitas penggunaan seluruh harta perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau menggambarkan berapa rupiah penjualan bersih (Net Sales) yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan. Jika perputarannya
(23)
lambat, ini menunjukkan bahwa aktiva yang dimiliki terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan untuk menjual. Menurut Djarwanto (2004: 203), rasio Total Asset Turnover bertujuan untuk mengukur pendayagunaan aktiva usaha (Operating Asset) yakni apakah misalnya terjadi kecederungan kelebihan investasi dalam aktiva dalam kaitannya dengan volume penjualan yang dicapai. Pada umumnya semakin tinggi perputaran aktiva, semakin efisien penggunaan aktiva tersebut. Perhitungan Total Assets Turnover dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut :
Net Sales Total AssetsTurnover =
Total Asset
Total Aktiva (Total Assets Turnover) merupakan rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya yang berupa asset. Semakin tinggi efisien penggunaan asset maka semakin cepat pengembalian dana dalam bentuk kas (Abdul Halim, 2007). Total Assets Turnover sendiri merupakan rasio antara penjualan dengan total aktiva yang mengukur efisiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan. Apabila rasio rendah itu merupakan indikasi bahwa perusahaan beroperasi pada volume yang memadai bagi kapsitas investasinya. Sedangkan menurut (Weston dan Brigham, 1989), TATO merupakan rasio pengelolaan aktiva terakhir, mengukur perputaran atau pemanfaatan dari semua aktiva perusahaan. Apabila perusahaan tidak menghasilkan volume usaha yang cukup untuk ukuran investasi sebesar total aktivanya, penjualan harus ditingkatkan.
(24)
Beberapa aktiva harus dijual, atau gabungan dari langkah-langkah tersebut harus segera dilakukan.
Apabila dala menganalisis rasio ini selama beberapa periode menunjukkan suatu trend yang cenderung meningkat, memberikan gambaran bahwa semakin efisien penggunaan aktiva sehingga meningkat (Sawir, 2001). Sedangkan TATO dipengaruhi oleh besar kecilnya penjualan dan total aktiva, baik lancar maupun aktiva tetap. Karena itu, TATO dapat diperbesar dengan menambah aktiva pada satu sisi dan pada sisi lain diusahakan agar penjualan dapat meningkat relatif lebih besar dari peningkatan aktiva atau dengan mengurangi penjualan disertai dengan pengurangan relatif terhadap aktiva, (Pieter Leunupun, 2003).
2.1.2. Rentabilitas Ekonomis (Basic Earning Power)
Rentabilitas pada umumnya diartikan sebagai suatu perbandingan antara laba yang diperoleh dalam operasi perusahaan dengan modal. Riyanto (2001:35), mengemukakan bahwa rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain, rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
Menurut (Sofyan Safri Harahap 2006: 304) mengemukakan bahwa rasio rentabilitas atau disebut juga profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan
(25)
sebagainya. Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga Operating Ratio.
Rentabilitas dalam suatu perusahaan umumnya lebih penting daripada laba, karena laba yang besar bukanlah merupakan ukuran bahwa perusahaan telah bekerja secara efisien. Efisiensi perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut, atau dengan menghitung rentabilitasnya.
Penilaian rentabilitas perusahaan bermacam-macam, caranya tergantung laba dan aktiva mana yang akan dibandingkan, apakah yang dibandingkan itu laba yang berasal dari operasi perusahaan atau laba bersih sesudah pajak dibandingkan dengan seluruh aktiva yang digunakan ataukah membandingkan laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
Rentabilitas hanya terjadi apabila penggunaan sumber-sumber dana dapat memberikan hasil lebih tinggi terhadap nilai input yang dipergunakan. Dengan kata lain, semakin tinggi hasil yang diperoleh dari penggunaan sumber-sumber dana dibandingkan input yang digunakan, maka rentabilitaspun akan tinggi. Dalam praktik, rentabilitas dipakai sebagai ukuran untuk menilai kondisi dan potensi suatu perusahaan.
Rentabilitas Ekonomis atau disebut juga Daya Laba Dasar (Basic Earning Power) dimaksudkan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumber dayanya, yang menunjukkan Rentabilitas Ekonomis perusahaan. Semakin besar rasio ini, semakin baik. Perhitungan Rentabilitas Ekonomis (Basic
(26)
Earning Power) dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut (Brigham, 2001: 90):
Laba Sebelum Bunga dan Pajak
Rentabilitas Ekonomis = X 100 %
Total aktiva
2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Beberapa tinjauan berkaitan dengan pengaruh variabel asset turnover terhadap variabel rentabilitas, adapun tinjauan terdahulu tersebut dapat diuraikan melalui tabel berikut ini:
Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Tahun Variabel Hasil
1 Erni Ekawati 2004 Dependen:ROA Independen: Size, book to market, dan operating flexibility
Size dan operating flexibility menunjukkan pengaruh yang positif terhadap ROA, sementara book to market mempunyai pengaruh yang signifikan negatif terhadap ROA 2 Junus
Sulistyawan
2005 Dependen: ROA Independen: Indeks Laporan keuangan (ILK), DIV/NI, Total Asset Turnover, NPM, dan LTD/TA
Total Asset Turnover, NPM, dan LTD/TA mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap ROA
sementara ILK dan DIV/NI tidak
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap ROA.
(27)
3 Miyajima et al
2003 Dependen: ROA
Independen: DER, dan Asset
Asset menunjukkan pengaruh
yang positif tehadap ROA,
Sementara DER mempunyai pengaruh yang signifikan
negatif terhadap ROA. Sumber : Berbagai jurnal
Berdasar tabel 2.1 dalam penelitian Erni Ekawati (2004) dalam penelitiannya menguji “Pengaruh Size, book to market, dan operating flexibility terhadap ROA perusahaan”. Variabel dependen yang digunakan adalah ROA. Sedangkan variabel independen yang digunakan antara lain : Size, book to market, dan operating flexibility. Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis Regresi. Dimana hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa Size dan Operating flexibility menunjukkan pengaruh yang positif terhadap ROA, sementara book to market mempunyai pengaruh yang signifikan negatif terhadap ROA.
Junus Sulistyawan (2005) dalam penelitiannya menguji “Analisis Pengaruh Indeks laporan keuangan (ILK), DIV/NI, Total Asset Turnover, NPM, dan LTD/TA terhadap ROA pada perusahaan yang listed di BEI periode 2000- 2002”. Variabel dependen yang digunakan adalah ROA. Sedangkan variabel independen yang digunakan antara lain : Indeks laporan keuangan (ILK), DIV/NI, Total Asset Turnover, NPM, dan LTD/TA. Dalam penelitiannya menggunakan metode analisis Regresi. Dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Total Asset Turnover, NPM, dan LTD/TA mempunyai pengaruh yang signifikan positif
(28)
terhadap ROA sementara ILK dan DIV/NI tidak menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap ROA.
Miyajima et al (2003) dalam penelitiannya menguji “Pengaruh DER, dan size terhadap ROA pada perusahaan Twentith Century di Jepang”. Variabel dependennya adalah ROA, dan Variabel independennya antara lain : DER, dan Asset, dengan menggunakan metode Analisis Regresi. Dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Size menunjukkan pengaruh yang positif terhadap ROA, Sementara DER mempunyai pengaruh yang signifikan negatif terhadap ROA. Dalam penelitian tersebut Size perusahaan diterjemahkann dalam asset perusahaan.
2.3. Kerangka Konseptual
Penjualan dengan modal kerja memiliki hubungan yang erat. Bila volume penjualan naik investasi dalam persediaan dan piutang juga meningkat, ini berarti juga meningkatkan modal kerja. Untuk menguji efesiensi penggunaan modal kerja, dapat digunakan rasio perputaran modal kerja (Working Capital Turnover), yaitu rasio antara penjualan dengan modal kerja. Dari hubungan antara penjualan netto dengan modal kerja tersebut dapat diketahui juga apakah perusahaan bekerja dengan modal kerja yang tinggi atau bekerja dengan modal kerja yang rendah (Djarwanto, 2004: 159)
Perputaran total aktiva menunjukkan efektivitas penggunaan seluruh harta perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau menggambarkan berapa rupiah penjualan bersih yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang
(29)
diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan. Semakin cepat perputaran aktiva, semakin efisien penggunaan aktiva tersebut. Total Assets Turnover (TATO) diukur dengan rasio yang menghubungkan penjualan dengan aktiva yang digunakan. Kemungkinan turunnya volume penjualan akan mempengaruhi rasio ini.
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat digambarkan model atau bagan kerangka konseptual dalam Gambar 2.1 berikut ini :
Gambar 2.1: Kerangka Konseptual
Total asset turnover merupakan rasio antara jumlah aktiva yang digunakan derngan jumlah yang diperoleh selama periode tertentu. Rasio ini merupakan ukuran seberapa jauh aktiva yang telah dipergunakan dalam kegiatan atau menunjukkan berapa kali aktiva berputar dalam periode tertentu. Apabila dalam menganalisis rasio ini selama beberapa periode menunjukkan suatu trend yang cenderung meningkat, memberikan gambaran bahwa semakin efisien penggunaan aktiva sehingga meningkat (Sawir, 2001). Sedangkan TATO dipengaruhi oleh besar kecilnya penjualan dan total aktiva, baik lancar maupun aktiva tetap. Karena itu, TATO dapat diperbesar dengan menambah aktiva pada satu sisi dan pada sisi lain diusahakan agar penjualan dapat meningkat relatif lebih besar dari peningkatan aktiva atau dengan mengurangi penjualan disertai dengan pengurangan relatif terhadap aktiva, (Pieter Leunupun, 2003). Dengan demikian
Total Assets Turnover
(X)
Rentabilitas (Y)
(30)
2.4. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah pernyataan yang didefinisikan dengan baik mengenai karakteristik populasi. Ada dua macam hipotesis yang digunakan dalam penelitian yaitu hipotesis nol yang merupakan hipotesis yang diterima kecuali bahwa data yang yang kita kumpulkan salah dan hipotesis alternatif yang merupakan hipotesis yang diterima hanya jika data yang kita kumpulkan mendukungnya ( Rochaety, 2007: 108).
Berdasarkan kerangka konseptual sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
H1 : Total Assets Turnover (TATO) berpengaruh secara simultan terhadap tingkat rentabilitas pada perusahaan industri makanan dan minuman terbuka di Bursa Efek Indonesia.
H2 : Total Assets Turnover (TATO) berpengaruh secara parsial terhadap tingkat rentabilitas pada perusahaan industri makanan dan minuman terbuka di Bursa Efek Indonesia.
(31)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan peneliti dengan menggunakan desain kausal yang berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Umar, 2003: 30).
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang digunakan sebagai objek penelitian. Penelitian ini menggunakan sampel yang ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel bertujuan (purposive sampling), yaitu teknik pengambilan sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yang merupakan teknik penentuan anggota sampel dengan pertimbangan atau kriteria tertentu. Adapun kriteria dalam penentuan sampel pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Perusahaan-perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010
2. Perusahaan-perusahaan tersebut telah menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangan selama periode pengamatan
(32)
3. Laporan keuangan periode 2008-2010 pada perusahaan-perusahaan tersebut telah diaudit oleh auditor independen.
4. Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki laba bersih selama periode pengamatan.
Berikut ini adalah sampel penelitian yang telah dilakukan dengan purposive sampling yang berjumlah 16 perusahaan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Sampel Penelitian
No Nama Perusahaan Kriteria Sampel
1 2 3 4
1 PT Akasha Wira International (d/h Ades Waters Indonesia) Tbk
√ √ √ √ 1
2 PT Aqua Golden Mississippi Tbk √ - - -
3 PT Cahay Kalbar √ √ √ √ 2
4 PT Delta Djakarta Tbk √ √ √ √ 3
5 PT Indofood Sukses Makmur Tbk √ - - -
6 PT Mayora Indah Tbk √ √ √ √ 4
7 PT Multi Bintang Indonesia Tbk √ √ √ √ 5
8 PT Pioneerindo Gourment International Tbk
√ - - -
9 PT Prasidha Aneka Niaga Tbk √ √ √ √ 6
10 PT Sekar Bumi Tbk √ - - -
11 PT Sekar Laut Tbk √ √ √ √ 7
12 PT Siantar TOP Tbk √ √ √ √ 8
13 PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART) Tbk
√ - - -
14 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk √ √ √ √ 9
15 PT Tunas Baru Lampung Tbk √ - - -
16 PT Ultra Jaya Milk & trading Company Tbk
√ √ √ √ 10
Sumber : Hasil olahan peneliti (2012)
Berdasarkan teknik penarikan sampel tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa sampel yang memenuhi kriteria dan yang akan digunakan dalam penelitian ini berjumlah 10 perusahaan. Adapun perusahaan-perusahaan
(33)
lain yang tidak memenuhi kriteria tidak dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, yaitu peneliti melakukan pengumpulan data sekunder atau data yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara yaitu internet melalui situs Bursa Efek Indonesia dengan melihat laporan keuangan yang diterbitkan setiap tahunnya baik dalam media cetak maupun data yang di download dari internet tiap-tiap perusahaan.
3.4 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.4.1. Variabel Independen
Variabel independen yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Adapun variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total Assets Turnover (TATO) mengukur perputaran dari semua aset yang dimiliki perusahaan. Rasio ini menunjukkan efisiensi dimana perusahaan menggunakan seluruh aktivanya untuk menghasilkan penjualan. Menurut Martono (2001: 58).
(34)
3.4.2 Variabel Dependen
“Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas” (Sugiono, 2008 : 59). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah rentabilitas yang diukur dengan rasio return on asset (ROA).
Tabel 3.2 Defenisi Operasional Variabel Defenisi
Operasional
Indikator Skala
INDEPENDEN Total Asset Turnover
Perbandingan antara penjualan dengan total aktiva
Penjualan TATO = Total Aktiva Rasio DEPENDEN
Rentabilitas Rasio antara net income after tax (NIAT) terhadap Total Asset Laba Bersih ROA = Total Asset Rasio
Sumber : diolah Peneliti (2012) 3.5 Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik dengan menggunakan software SPSS 18. Tahap awal yang dilakukan sebelum melakukan pengujian hipotesis yaitu asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan terdiri dari uji normalitas, uji multikilinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Untuk pengujian hipotesis, dilakukan analisis uji F dan uji t.
(35)
3.6 Pengujian Asumsi Klasik
3.6.1 Uji normalitas data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Metode yang dapat dipakai untuk normalitas antara lain: analisis grafik dan analisis statistik.
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara analisis grafik. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya:
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal (menyerupai lonceng), regresi memenuhi asumsi normalitas.
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3.6.2 Uji multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah regresi mempunyai korelasi antara variabel independen. Menurut Umar (2003: 132) “multikolinieritas adalah ada tidaknya korelasi yang sempurna atau korelasi yang tidak sempurna tetapi relatif tinggi pada variabel-variabel bebasnya.
(36)
Pengujian multikolonieritas dilakukan dengan melihat nilai VIF antar variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas didalam model regresi adalah sebagai berikut:
a. Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.
b. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0.90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. Tidaknya adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari multikolonieritas.
c. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan lawannya serta variance inflation (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya (Ghozali, 2006: 91)
3.6.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain (Ghazali, 2006: 105). Suatu model yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Menurut Ghazali (2006: 105) cara memprediksinya adalah jika pola gambar scatterplot model tersebut adalah:
a. Titik - titik data menyebar diatas dan dibawah atau sekitar angka 0. b. Titik - titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja. c. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. d. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
(37)
3.6.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dapat diartikan sebagai korelasi yang terjadi di antara anggota-anggota dari serangkaian observasi yang berderetan waktu (apabila datanya time series) atau korelasi antara tempat berdekatan (apabila cross sectional).
Adapun uji yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya penyimpangan asumsi klasik ini adalah uji Durbin Watson (DW). Untuk melihat ada atau tidaknya autokorelasi dilihat dari tabel sebagai berikut:
Tabel 3.3
Tabel Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negative Tolak 4 – dl < d < 4 Tidak ada korelasi negative No decision 4 –du ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada autokorelasi positif
atau negative
Tidak ditolak du < d < 4 – du
Sumber: Ghozali, 2006: 96
3.7 Pengujian Hipotesis Peneliti
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis regresi berganda, uji signifikansi t-test serta uji signifikansi F-test. Menurut Rochaety (2007: 107)”...dengan uji hipotesis kita memusatkan perhatian pada peluang kita membuat keputusan yang salah. Hipotesis diterima atau ditolak berdasarkan
(38)
informasi yang terkandung dalam sampel tetapi menggambarkan keadaan populasi”.
3.7.1 Analisis regresi berganda
Regresi berganda bertujuan untuk menghitung besarnya pengaruh dua atau lebih variabel terkait dan memprediksi variabel terkait dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas”. Model persamaannya adalah sebagai berikut:
Y= a+b1X1+ e Keterangan :
Y = variabel dependen yaitu rentabilitas yang diukur dengan rasio return on asset (ROA)
a = intercept/koefisienn yang menyatakan perubahan rata-rata variabel dependen untuk setiap varibel independen sebesar satu atau yang disebut konstanta.
b1, = angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka terjadi kenaikan pada variabel dependen, bila b (-) maka akan terjadi penurunan pada variabel dependen dalam hal ini rentabilitas yang diukur dengan rasio return on asset (ROA).
X1 = Total Assets Turnover (TATO) E = error
(39)
3.7.2 Uji signifikasi simultan (F-test)
Pengujian hipotesis secara simultan dilakukan dengan uji F. Menurut (Ghazali 2006: 84) “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama tehadap variabel dependen/terikat”. Uji F merupakan suatu untuk mengetahui apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang sihnifikan terhadap variabel dependen. Penguji ini dilakukan dengan menghitung serta membandingkan F hitung dengan F tabel yaitu ketentuan sebagai berikut:
Jika Fhitung < Ftabel dan signifikansi > 5 % H0 diterima Jika Fhitung > Ftabel dan signifikansi < 5 % Ha diterima 3.7.3 Uji signifikasi parsial (t-test)
Menurut Ghazali (2006: 84) “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen”. Uji t merupakan suatu cara untuk mengukur apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Dalam pengujian ini dilakukan dengan menghitung serta membandingkan t hitung dengan t tabel yaitu dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika t hitung < t tabel dan signifikansi > 5 % H0 diterima Jika t hitung > t tabel dan signifikansi < 5 % Ha diterima
(40)
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Deskripsi Data Statistik
Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel statistik deskriptif ini meliputi nilai rata-rata (mean), jumlah data (N) dan standar deviasi dari dua variabel independen yaitu Modal Kerja dan Likuiditas (Current Ratio) sebagai variabel yang mempengaruhi Rentabilitas (Return on Asset (ROA)) pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di bursa efek Indonesia.
Tabel 4.1 Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
TATO 30 .36 3.24 1.2707 .64521
ROA 30 .77 38.95 9.8123 9.11860
Valid N (listwise) 30
Sumber: hasil pengelohan SPSS (2012)
Berikut ini perincian data deskreptif yang telah diolah:
a. Variabel Total Assets Turnover (TATO) mamiliki nilai minimum 0,36; nilai maksimum 3,24; nilai rata-rata 1,2707 dengan standar deviasi sebesar 0,64521 dan jumlah observasi sebanyak 30 sampel
b. Variabel ROA memiliki nilai minimum 0,77; nilai maksimum 38,95; nilai rata-rata 9,8123 dengan standar deviasi 9,11860, dan jumalah observasi sebanyak 30 sampel.
(41)
4.1.2 Uji Asumsi Klasik 4.1.2.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal serta untuk menghindari bias dalam model regresi. Penggujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non-parametik Kolmogorov-Sminov (K-S), dengan membuat hipotesis:
H0: data residual berdistribusi normal Ha: data residual tidak berdistribusi normal
Apabila signifikansi lebih besar dari 0,05 maka diterima, sedangkan jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak.
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Standardized Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .98260737
Most Extreme Differences Absolute .102
Positive .095
Negative -.102
Kolmogorov-Smirnov Z .558
Asymp. Sig. (2-tailed) .914
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(42)
Dari hasil pengelolahan data, diperoleh variabel Total Assets Turnover (TATO) dan ROA terdistribusi secara normal dengan nilai signifikan sebesar 0,914 > 0,05 maka H0 diterima
Dengan demikian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai observasi data telah terdistribusi secara normal dan dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya. Untuk lebih jelas berikut ini turut dilampirkan grafik histogram dan plot data yang terdistribusi normal.
Gambar 4.1 Histogram Sumber; Hasil Pengolahan SPSS (2012)
Dengan cara membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati normal, dari grafik histogram di atas dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena grafik histogram menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal yang tidak menceng (skewness) kiri maupun menceng kanan.
(43)
Demikian pula dengan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik plot. Menurut Ade dkk (2007: 29) “normalitas data dapat menggunakan normal P-Plot data dalam keadaan normal apabila distribusi data menyebar disekitar diagonal”.
Gambar 4.2 Grafik Normal Plot Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2012)
Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya agak mendekati dengan garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal.
4.1.2.2. Uji Multikolonieritas
Adanya Multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai variance inflation factor (VIF). Batas dari tolerance value dibawah 0,01 atau nilai VIF diatas 10, maka terjadi problem multikolinearitas.
(44)
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolonieritas Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 8.924 3.789 2.356 .026
TATO .699 2.668 .049 .262 .795 1.000 1.000
a. Dependent Variable: ROA
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (2012)
Dari data pada tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas dengan dasar nilai VIF untuk setiap variabel independen tidak ada yang melebihi 10 dan nilai tolerance tidak ada yang kurang dari 0.1, hal ini dapat dilihat dari nilai tolerance total asset turnover (TATO) sebesar 1,000 tidak kurang dari 0,1 dan nilai VIF sebesar 1,000 tidak melebihi 10. Maka dapat dilakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan model regresi berganda.
4.1.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah melihat plot grafik yang dihasilkan dari pengolahan data menggunakan program SPSS. Dasar pengambilan keputusannya adalah:
1) Jika pola tetrtentu, sperti titik-titik yang teratur maka telah terjadi heteroskedastisitas,
(45)
2) Jika tidak ada pola tertentu, serta titik-titik yang menyebar tidak tertentu diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi heterskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas dengan mengganti penyebaran titik-titik pada gambar.
Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber; Hasil Pengolahan SPSS (2012)
Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Dengan demikian, model ini layak dipakai untuk memprediksi rentabilitas pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di burda efek indonesia berdasarkan masukan variabel independen TATO.
(46)
4.1.2.4 Uji Autokorelasi
Autokorelasi dapat diartikan sebagai korelasi yang terjadi di antara anggota-anggota dari serangkaian observasi yang berderetan waktu (apabila datanya time series) atau korelasi antara tempat berdekatan (apabila cross sectional).
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .049a .002 -.033 9.26864 1.514
a. Predictors: (Constant), TATO b. Dependent Variable: ROA
Hasil uji autokorelasi diatas menunjukkan nilai R sebesar 0,049 menunjukkan bahwa koralasi yang kecil yaitu 4,9%. Nilai adjust R square sebesar -0,033% atau 3,3% mengindikasikan bahwa variasi dari kedua variabel independen hanya mampu menjelaskan variabel dependen 4,9%. Durbin –Watson sebesar 1,514, nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5% junlah sampel 30 (n) dan jumlah independen 1 (k=1). Oleh karena nilai DW 1,514 lebih besar dari batas (du) 1,183 dan kurang dari 4 - 1,183 (4-du), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif atau negatif.
(47)
4.1.3 Pengujian Hipotesi Penelitian 4.1.3.1. Persamaan Regresi
Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen.
Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.904 .171 11.129 .000
LN_TATO .128 .325 .074 .392 .698
a. Dependent Variable: LN_ROA
Sumber : Data diolah penulis, 2012
Berdasarkan hasil analisis regresi seperti tertera pada ringkasan tabel 4.4 diatas diperoleh persamaan model regresi yang distandarkan sebagai berikut:
Y= 1,904 + 0,128X1 + e Adapun interpretasi dari persamaan di atas adalah:
1. a = 1,904
nilai konstanta ini menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel TATO (X1 = 0), maka rentabilitas yang diberikan adalah 8,924.
(48)
2. b1 = 0,128
koefisien regresi b1 ini menunjukkan bahwa setiap variabel TATO meningkat satu satuan, maka ROA akan bertambah 0,128 atau 12,8% dengan asumsi variabel lain dianggap tetap atau ceteris paribus.
4.1.3.2. Uji Signifikasi Simultan
Pengujian hipotesis secara simultan dilakukan dengan uji F. Menurut Ghazali (2006: 84) “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama tehadap variabel dependen/terikat”. Uji F merupakan suatu untuk mengetahui apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang sihnifikan terhadap variabel dependen. Penguji ini dilakukan dengan menghitung serta membandingkan F hitung dengan F tabel yaitu ketentuan sebagai berikut:
Jika F hitung < F tabel dan signifikansi > 5 % H0 diterima Jika F hitung > F tabel dan signifikansi < 5 % Ha diterima
Tabel 4.6 Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression .128 1 .128 .154 .698a
Residual 23.416 28 .836
Total 23.544 29
a. Predictors: (Constant), LN_TATO b. Dependent Variable: LN_ROA
(49)
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS tersebut, dapat disimpulkan bahwa Fhitung sebesar 0,154 dan Ftabel sebesar 4,17 dengan nilai p value sebesar 0,698 jauh lebih besar dari 0,05. Dengan demikian dapat diketahui bahwa F hitung < F tabel ( 0,154 < 4,17), H0 diterima dan nilai p value yaitu 0,698 > 0,05 artinya antara total asset turnover (TATO) memiliki pengaruh linear terhadap Rentabilitas (ROA). Dengan kata lain, variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi jumlah Return on Asset secara signifikan.
4.1.3.3. Uji Signifikansi Parsial
Pengaruh setiap variabel independen terhadap variabel dependen yang nyata atau signifikan dalam model regresi dapat dilihat dengan melakukan uji t (T test). Menurut Ghozali (2006:84) “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual menerangkan variabel independen”
Adapun kriteria pengujiannya yaitu:
H0 diterima jika thitung < ttabel dan signifikansi > 0,05 Ha diterima jika thitung > ttabel dan signifikansi < 0.05
(50)
Tabel 4.7 Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.904 .171 11.129 .000
LN_TATO .128 .325 .074 .392 .698
a. Dependent Variable: LN_ROA
Sumber: Hasil pengolahan SPSS (2012)
Berdasarkan hasil pengujian secara parsial dapat disimpulkan bahwa: Pengaruh modal kerja terhadap rentabilitas dengan menggunakan SPSS diperoleh thitung sebesar 0,392 dan ttabel 1,701 dengan nilai p value 0,698. Karena thitun < ttabel (0,392 < 1,701) dan nilai p value 0,698 > 0,05 dapat disimpulkan bahwa H0 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan modal kerja terhadap rentabilitas.
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa total asset turnover (TATO) berpengaruh terhadap rentabilitas secada signifikansi, yang ditunjukkan dengan F hitung < F tabel ( 0,154 < 4,17) maka Ha diterima dan H0 ditolak, dengan tingkat signifikansi 0,698 (jauh lebih besar dari 0,05) artinya antara total asset turnover (TATO) memiliki pengaruh linear terhadap Rentabilitas (ROA.) Dengan kata lain, variabel-variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi jumlah Return on Asset secara signifikan.
(51)
diperoleh melalui uji t dimana thitung < ttabel (0,392 < 1,701) dengan tingkat signifikansi 0,698 > 0,05.
Berdasarkan hasil pengujian dengan program SPSS dalam penelitian ini mengenai pengaruh variabel independen yaitu total asset turnover (TATO) terhadap variabel dependen yaitu rentabilitas baik secara parsial maupun simultan kedua variabel tersebut berpengaruh terhadap rentabilitas. Selain berpengaruh, hubungan antara variabel independen dan dependen besar atau erat.
(52)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Total asset turnover (TATO) (X) berpengaruh terhadap rentabilitas.
Besarnya thitung < ttabel (0,392 < 1,701) dengan nilai signifikansi 0,698 > 0,05. Hal ini dapat dikatakan bahwa stiap kenaikan TATO akan diikuti oleh kenaikan rentabilitas. Hal ini sejalan dengan pernyataan Djarwanto (2004: 203) “semakin tinggi perputaran aktiva, semakin efisien penggunaan aktiva tersebut.”
2. Variabel independen (total asset turnover) berpengaruh signifikansi terhadap variabel dependen (rentabilitas). Hal ini dapat dilihat dari F hitung < F tabel ( 0,154 < 4,17) dengan tingat signifikansi 0,698 > 0,05.
5.2. Saran
1. Pihak manajemen perusahaan hendaknya mampu meningkatkan total asset turnover) secara efisien. Karena apabila total asset turnover dalam perusahaan menunjukkan tingkat efisiensi yang tinggi/stabil maka seiring dengan peningkatan yang efisien juga akan berpengaruh terhadap tingkat rentabilitas.
2. Manajemen perusahaan harus memperbaiki manajemen assetnya untuk mencegah terjadinya dana-dana yang hanya menganggur dalam kas sehingga akan mempengaruhi jumlah laba yang dihasilkan menurun.
(53)
DAFTAR PUSTAKA
Bringham, Eugene.F dan Joel F. Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Ahli bahasa Dodo Suharto dan Herman Wibowo. Edisi Kedelapan. Buku I. Jakarta : Erlangga.
Djarwanto, Ps. 2004. Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan. Edisi Kedua. Yogyakarta : BPFE.
Ghozali, H.Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi ketiga. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Harahap, Sofyan Safri. 2006. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.
Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Bumi Aksara.
Keown., et al. 2001. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Buku Kedua. Edisi Pertama. Jakarta : Salemba Empat.
Martono dan D.Agus Harjito. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Yogyakarta : Penerbit EKONISIA.
Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta : Liberty.
Nachrowi D Nachrowi dan Hardius Usman. Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan: Dilengkapi nTeknis Analisis dan Pengolahan Data dengan SPSS dan EVIEWS. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI, 2006.
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan.Yogyakarta BPFE.
Sawir, Agnes. 2005. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Cetakan Ketiga. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama. Syahyunan. 2004. Manajemen Keuangan I. Medan: USU Press.
Situmorang, et all. 2008. Analisis Data Penelitian: Menggunakan Program SPSS. Medan: USU Press.
(54)
Syamsuddin, Lukman. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan : Konsep Aplikasi dalam: Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Edisi Baru. Cetakan kedelapan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Wild, Jhon J.Submanyam, K.R.. Halsey, Robet F. 2004. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.
Yuliafitri, Indra, Koesmawari dan Amilin. 2005. Analisis Pengaruh Efektifitas Modal Kerja Dan Operating Assets Turnover Terhadap Tingkat Rentabilitas Pada Sektor Industri Makanan Dan Minuman Di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Ekonomi, Volume XV No.39 Sept / Okt . 2005, Fakultas Ekonomi Universitas Petra, Jakarta.
Nainggolan, Hiras M. 2007. Pengaruh Rasio Aktivitas Terhadap Return On Investment (ROI) Pada PT Hutan Baruman Perkasa Medan. Skripsi USU. (Tidak dipublikasikan).
(55)
Lampiran 1
Data Variabel Penelitian NAMA
PERUSAHAAN
TATO
ROA TATO ROA TATO ROA
PT.ADES 0.7 8.22 0.75 9.15 0.67 9.76
PT.TIGA PILAR 0.52 3.68 0.36 7.83 0.36 3.88 PT.CAHA
KALBAR 3.24 4.61 2.1 8.71 0.84 3.48
PT. DELTA
JAKARTA 0.96 1.20 0.97 16.64 0.77 19.70
PT.MULTI
BINTANG 1.4 23.61 1.62 34.27 1.57 38.95
PT.MAYORA 1.33 6.71 1.47 11.46 1.64 11.00
PT.PRASIDHA
ANEKA 2.48 7.13 1.67 9.18 2.23 3.12
PT.SEKAR
LAUT 1.55 2.12 1.4 6.53 1.57 2.42
PT.SIANTAR
TOP 0.99 0.77 1.14 7.49 1.17 6.43
PT.ULTRA JAYA
MILK 0.79 17.45 0.93 3.53 0.93 5.34
(56)
Lampiran 2
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
TATO 30 .36 3.24 1.2707 .64521
ROA 30 .77 38.95 9.8123 9.11860
(57)
Lampiran 3
Hasil Uji Normalitas Sebelum Transformasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Standardized Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .98260737
Most Extreme Differences Absolute .234
Positive .234
Negative -.166
Kolmogorov-Smirnov Z 1.283
Asymp. Sig. (2-tailed) .074
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(58)
(59)
Lampiran 4
Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Standardized Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .98260737
Most Extreme Differences Absolute .102
Positive .095
Negative -.102
Kolmogorov-Smirnov Z .558
Asymp. Sig. (2-tailed) .914
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(60)
(61)
Lampiran 5
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 8.924 3.789 2.356 .026
TATO .699 2.668 .049 .262 .795 1.000 1.000
a. Dependent Variable: ROA
(62)
Lampiran 6
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .049a .002 -.033 9.26864 1.514
a. Predictors: (Constant), TATO b. Dependent Variable: ROA
Hasil uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.904 .171 11.129 .000
LN_TATO .128 .325 .074 .392 .698
a. Dependent Variable: LN_ROA
Hasil uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression .128 1 .128 .154 .698a
Residual 23.416 28 .836
Total 23.544 29
a. Predictors: (Constant), LN_TATO b. Dependent Variable: LN_ROA
(63)
Lampiran 7
Tabel t dengan signifikansi 5%
2-tailled 0,20 0,10 0,05 1-tailled 0,10 0,005 0,025
1 3,78 6,314 12,706
2 1.886 2,920 4,303
3 1,638 2,353 3,182
4 1,533 2,132 2,776
5 1,476 2,015 2,571
6 1,440 1,943 2,447
7 1,415 1,895 2,365
8 1,397 1,860 2,306
9 1,383 1,833 2,262
10 1,372 1,812 2,228
11 1,363 1,796 2,201
12 1,356 1,782 2,179
13 1,350 1,771 2,160
14 1,345 1,761 2,145
15 1,341 1,753 2,131
16 1,337 1,746 2,120
17 1,333 1,740 2,110
18 1,330 1,734 2,101
19 1,328 1,729 2,093
20 1,325 1,725 2,086
21 1,323 1,721 2,080
22 1,321 1,717 2,074
23 1,319 1,714 2,069
24 1,318 1,711 2,064
25 1,316 1,708 2,060
26 1,315 1,706 2,056
27 1,314 1,703 2,052
28 1,313 1,701 2,048
29 1,311 1,701 2,045
(64)
Lampiran 8
Tabel F dengan signifikansi 5%
1 2 3 4 5
1 161,448 199,500 215,707 224,583 230,162 2 18,513 19,000 19,247 19,296 19,330 3 10,128 9,552 9,277 9,117 9,013 4 7,709 6,944 6,591 6,388 6,256 5 6,608 5,786 5,409 5,192 5,050 6 5,987 5,143 4,757 4,534 4,387 7 5,591 4,737 4,347 4,120 3,972 8 5,318 4,459 4,066 3,838 3,687 9 5,117 4,737 4,347 4,120 3,972 10 4,965 4,103 3,708 3,478 3,326 11 4,844 3,982 3,587 3,357 3,204 12 4,747 3,885 3,490 3,259 3,106 13 4,667 3,806 3,411 3,179 3,025 14 4,600 3,739 3,344 3,112 2,958 15 4,543 3,682 3,287 3,056 2,901 16 4,494 3,634 3,239 3,007 2,852 17 4,451 3,592 3,197 2,965 2,810 18 4,414 3,555 3,160 2,928 2,773 19 4,381 3,522 3,127 2,895 2,740 20 4,351 4,493 3,098 2,866 2,711 21 4,325 3,467 3,072 2,840 2,685 22 4,301 3,443 3,049 2,817 2,661 23 4,279 3,422 3,028 2,796 2,640 24 4,260 3,403 3,009 2,776 2,621 25 4,242 3,385 2,991 2,759 2,603 26 4,225 3,369 2,975 2,743 2,587 27 4,210 3,354 2,960 2,728 2,572 28 4,196 3,340 2,947 2,714 2,558 29 4,183 3,328 2,934 2,701 2,545 30 4,171 3,316 2,922 2,690 2,534
(1)
Lampiran 4
Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Standardized Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .98260737 Most Extreme Differences Absolute .102
Positive .095
Negative -.102
Kolmogorov-Smirnov Z .558
Asymp. Sig. (2-tailed) .914
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(2)
(3)
Lampiran 5
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 8.924 3.789 2.356 .026
TATO .699 2.668 .049 .262 .795 1.000 1.000
a. Dependent Variable: ROA Hasil Uji Heteroskedatisitas
(4)
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .049a .002 -.033 9.26864 1.514
a. Predictors: (Constant), TATO b. Dependent Variable: ROA Hasil uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.904 .171 11.129 .000
LN_TATO .128 .325 .074 .392 .698
a. Dependent Variable: LN_ROA Hasil uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression .128 1 .128 .154 .698a
Residual 23.416 28 .836
Total 23.544 29
a. Predictors: (Constant), LN_TATO b. Dependent Variable: LN_ROA
(5)
Lampiran 7
Tabel t dengan signifikansi 5%
2-tailled 0,20 0,10 0,05
1-tailled 0,10 0,005 0,025
1 3,78 6,314 12,706
2 1.886 2,920 4,303
3 1,638 2,353 3,182
4 1,533 2,132 2,776
5 1,476 2,015 2,571
6 1,440 1,943 2,447
7 1,415 1,895 2,365
8 1,397 1,860 2,306
9 1,383 1,833 2,262
10 1,372 1,812 2,228
11 1,363 1,796 2,201
12 1,356 1,782 2,179
13 1,350 1,771 2,160
14 1,345 1,761 2,145
15 1,341 1,753 2,131
16 1,337 1,746 2,120
17 1,333 1,740 2,110
18 1,330 1,734 2,101
19 1,328 1,729 2,093
20 1,325 1,725 2,086
21 1,323 1,721 2,080
22 1,321 1,717 2,074
23 1,319 1,714 2,069
24 1,318 1,711 2,064
25 1,316 1,708 2,060
26 1,315 1,706 2,056
27 1,314 1,703 2,052
28 1,313 1,701 2,048
29 1,311 1,701 2,045
30 1,310 1,699 2,045
(6)
Tabel F dengan signifikansi 5%
1 2 3 4 5
1 161,448 199,500 215,707 224,583 230,162 2 18,513 19,000 19,247 19,296 19,330 3 10,128 9,552 9,277 9,117 9,013 4 7,709 6,944 6,591 6,388 6,256 5 6,608 5,786 5,409 5,192 5,050 6 5,987 5,143 4,757 4,534 4,387 7 5,591 4,737 4,347 4,120 3,972 8 5,318 4,459 4,066 3,838 3,687 9 5,117 4,737 4,347 4,120 3,972 10 4,965 4,103 3,708 3,478 3,326 11 4,844 3,982 3,587 3,357 3,204 12 4,747 3,885 3,490 3,259 3,106 13 4,667 3,806 3,411 3,179 3,025 14 4,600 3,739 3,344 3,112 2,958 15 4,543 3,682 3,287 3,056 2,901 16 4,494 3,634 3,239 3,007 2,852 17 4,451 3,592 3,197 2,965 2,810 18 4,414 3,555 3,160 2,928 2,773 19 4,381 3,522 3,127 2,895 2,740 20 4,351 4,493 3,098 2,866 2,711 21 4,325 3,467 3,072 2,840 2,685 22 4,301 3,443 3,049 2,817 2,661 23 4,279 3,422 3,028 2,796 2,640 24 4,260 3,403 3,009 2,776 2,621 25 4,242 3,385 2,991 2,759 2,603 26 4,225 3,369 2,975 2,743 2,587 27 4,210 3,354 2,960 2,728 2,572 28 4,196 3,340 2,947 2,714 2,558 29 4,183 3,328 2,934 2,701 2,545 30 4,171 3,316 2,922 2,690 2,534