Dimana G
kebocoran
ditentukan berdasarkan tekanan kritis, [Menurut lit. 7, hal. 67] yaitu : p
kr
= 5
, 1
85 ,
1
+ ⋅
z p
...2-10
Bila tekanan kritis lebih rendah dari p
2
, maka kecepatan uap di dalam labirin adalah lebih rendah daripada kecepatan kritis dan massa alir kebocoran ditentukan
[Menurut lit. 7, hal. 67] dengan persamaan : G
kebocoran
= 100 f
s
1 1
2 2
2 1
υ zp
p p
g −
...2-11 sebaliknya, bila tekanan kritis lebih tinggi dari p
2
, maka kecepatan uap adalah lebih tinggi dari kecepatan kritisnya dan massa alir kebocoran [Menurut lit. 7, hal. 67]
dihitung : G
kebocoran
= 100 f
s
1 1
5 ,
1 v
p z
g ×
+
...2-12
2.5.7 Kerugian Akibat Kebasahan Uap
Dalam hal turbin kondensasi, beberapa tingkat yang terakhir biasanya beroperasi pada kondisi kondisi uap basah yang menyebabkan terbentuknya tetesan air. Tetesan
air ini oleh pengaruh gaya sentrifugal akan terlempar ke arah keliling. Pada saat bersamaan tetesan air ini menerima gaya percepatan dari partikel-partikel uap searah
dengan aliran, jadi sebagian energi kinetik uap hilang dalam mempercepat tetesan air ini. Kerugian akibat kebasahan uap dapat ditentukan [Menurut lit. 7, hal. 69] dengan
persamaan :
Universitas Sumatera Utara
h
kebasahan
= 1-x h
i
...2-13 Dimana :
x = fraksi kekeringan rata-rata uap di dalam tingkat turbin yaitu sebelum
nosel sudu pengarah dan sesudah sudu gerak tingkat tersebut. h
i
= penurunan kalor yang dimanfaatkan pada tingkat turbin dengan memperhitungkan semua kerugian kecuali akibat kebasahan uap kkalkg.
2.5.8 Kerugian Pemipaan Buang
Kerugian pemipaan buang terjadi karena kecepatan aliran pada pipa buang besar 100-120 ms yang biasanya terjadi pada turbin kondensasi. Besarnya kerugian tekanan
dalam pemipaan buang turbin-turbin kondensasi dapat ditentukan, [Menurut lit. 7, hal. 70] yaitu :
k s
k
p c
p p
2 2
2 2
100
=
−
λ ...2-14
Dimana :
2
p = tekanan uap sesudah sudu bar
k
p
2
= tekanan uap di dalam pemipaan buang bar λ
= koefisien yang nilainya dari 0,07-0,1
s
c = kecepatan uap pada pemipaan buang ms.
Universitas Sumatera Utara
2.5.9 Kerugian Luar
1. Kerugian Mekanis
Kerugian mekanis disebabkan oleh energi yang digunakan untuk mengatasi tahanan yang diberikan oleh bantalan luncur dan dorong termasuk bantalan luncur
generator atau mesin yang dihubungkan dengan poros turbin seperti pompa minyak utama, pengatur governor, dan lain-lain. Untuk tujuan perancangan, kerugian mekanis
dapat ditentukan dengan mempergunakan grafik efisiensi mekanis turbin seperti gambar 2.6 berikut ini :
97516 kW 99,5
Gambar 2.6 Grafik efisiensi mekanis turbin uap
Sedangkan efisiensi generator dapat ditentukan berdasarkan gambar 2.7 berikut ini :
97516 kW 97
Gambar 2.7 Grafik efisiensi generator
Sumber : Fritz Dletze ”Turbin Pompa dan Kompresor” halaman 88
Sumber : Fritz Dletze ”Turbin Pompa dan Kompresor” halaman 88
Universitas Sumatera Utara