Getaran Sudu Pembahasan Perhitungan Ukuran Cakram

5.3 Getaran Sudu

Getaran yang terjadi pada turbin adalah karena ketidakteraturan aliran uap yang keluar nosel dan sudu pengarah. Frekuensi dinamis f d dari getaran yang terjadi [Menurut lit. 7, hal. 298] dapat dihitung dengan persamaan : f d = 2 2 .n B f st + rps ...5-12 Dimana : fst = frekuensi statik getaran alami rakitan sudu = 160 rps B = koefisien yang memperhitungkan pengaruh putaran yang dihitung dengan : B = 0,8 x 85 , 2 − − l rata Drata B = 0,8 x 85 , 71 , 1456 878 , 1395 − = 0,1082 n = putaran turbin = 3000 rpm = 50 rps Maka : f d = 2 2 50 1082 , 160 + = 160,843 rps Nilai dari f d mempunyai batasan : Fd ≤ 7n, maka : f d ≤ 7 x 50 160,843 rps ≤ 350 rps, maka perancangan turbin aman dari getaran. Universitas Sumatera Utara

5.4 Pembahasan Perhitungan Ukuran Cakram

Jenis cakram yang dipilih adalah jenis cakram konis karena sesuai untuk tingkat dengan diameter besar dalam hal distribusi tegangan yang lebih merata pada kelepak. Tegangan radial akibat sesuaian paksa pada poros, σ r0 = -100 kgcm 2 [Menurut lit. 7, hal. 312]. Tegangan radial pada jari-jari r 2 akibat gaya sentrifugal sudu-sudu dan pelek rim adalah σ r2 = 2220,829 kgcm 2 . r o = jari-jari dalam cakram = 0,5 d p =0,5 x 500 = 250 mm r 2 = jari-jari luar cakram = d2 = 697,939 mm r 1 = jari jari hub = r 2 2 = 348,9695 mm y 1 = tebal kaki cakram = 70 mm ditetapkan y = tebal cakram bagian atas = 20 mm ditetapkan y = tebal hub = 2.y 1 = 140 mm ditetapkan Gambar berikut ini akan menunjukkan parameter-parameter yang ada pada cakram konis. R y o r o r 1 r 2 y y 1 Gambar 5.4 Penampang Cakram Konis Sumber : P. Shlyakin ”Turbin Uap Teori dan Perancangan” halaman 312 Universitas Sumatera Utara Jari-jari konis sempurna R pada gambar 5.4 dihitung dari persamaan : R = y - y y r - y r 1 1 1 2 ...5-13 = 20 70 20 348,9695 70 939 , 697 − ⋅ − ⋅ = 837,5268 mm = 83,75268 cm Tegangan lentur pada bagian cakram yang tipis pada jari-jari R = 83,75268 cm dihitung dengan persamaan : σ u = g as ρ U 2 kgcm 2 ...5-14 Dimana : U = kecepatan keliling pada jari-jari R = 30 3000 . 83,75268 . 30 . . π π = n R = 26298,34152 cms ρ as = massa jenis bahan Alloy steel = 0,00785 kgcm 3 Maka : σ u = 981 2 26298,3415 . 00785 , 2 σ u = 5534,2321 kgcm 2 Tegangan pada bagian dalam cakram pada jari-jari r 1 dihitung dari : σ u ’ = g as ρ U 1 2 kgcm 2 ...5-15 Dimana : U 1 = 30 3000 34,89695 . 30 . . 1 × = π π n r = 10957,6423 cms Universitas Sumatera Utara Maka : σ u ’ = 981 10957,6423 . 00785 , 2 σ u ’ = 960,8042 kgcm 2 Untuk menghitung tegangan-tegangan pada bagian utama cakram konis, dihitung melalui persamaan-persamaan [Menurut lit. 7, hal. 312] : a. Tegangan radial pada jari-jari r 2 σ r2 = σ u . p + A.p 1 + B.p 2 kgcm 2 ...5-16 b. Tegangan radial dan tangensial pada kelepak collar jari-jari r 1 σ r1 = σ u . p + A.p 1 + B.p 2 kgcm 2 ...5-17 σ t1 = σ u . q + A.q 1 + B.q 2 kgcm 2 ...5-18 Dimana : A dan B adalah konstanta integrasi yang diperoleh dari kondisi batas, sedangkan p dan q adalah koefisien yang tergantung pada perbandingan rR = x. Tegangan-tegangan pada bagian utama hub [Menurut lit. 7, hal. 312-313] adalah : a. Pada jari-jari r hub = r 1 σ t1 = σ thub + 1-y 1 y . v. σ r1 kgcm 2 ...5-19 Dimana : v = koefisien pemampatan melintang = 0,3. b. Pada permukaan melingkar cakram pada jari-jari r σ r0 = l o . σ u ’ + l 1 o 1 y y . σ r1 + l 2 o σ thub kgcm 2 ...5-20 Universitas Sumatera Utara Dimana : koefisien p , p 1 , p 2 , q , q 1 dan q 2 diperoleh dari kurva–kurva yang diberikan pada gambar 5.5 berikut ini : Gambar 5.5 Berbagai Koefisien untuk Cakram Konis Koefisien-koefisien untuk persamaan 5-16 diperoleh dari : x = 83,75268 7939 , 69 2 = R r = 0,8333 Maka dari gambar 5.5 diperoleh : p = 0,07 ; p 1 = 6,5 ; p 2 = -0,25. Koefisien untuk persamaan 5-17 dan 5-18 : x = 75268 , 83 34,89695 1 = R r = 0,4167 Diperoleh : p = 0,165 ; p 1 = 2,3 ; p 2 = -2,85 ; q = 0,173 ; q 1 = 1,93 ; q 2 = 6,35. Koefisien - koefisien 1 o , 1 1 o , l 2 o dihitung dari r o r hub = 250348,9695 = 0,7164 dan r hub r = 348,9695250 = 1,39588, sehingga : 1 o = 3,38 [0,7875 – r r hub 2 + 0,2125r hub r 2 ] 1 o = 3,38 [0,7875 – 0,7164 2 + 0,21251,39588 2 ] = 0,2839 Sumber : P. Shlyakin ”Turbin Uap Teori dan Perancangan” halaman 312 Universitas Sumatera Utara l 1 o = 0,5 [1 + r r hub 2 ] r hub r 2 l 1 o = 0,5 [1 + 0,7164 2 ] 1,39588 2 = 1,4742 1 2 o = -0,5 [1 - r r hub 2 ] r hub r 2 1 2 o = -0,5 [1 - 0,7164 2 ] 1,39588 2 = -0,4742 Dengan mensubstitusikan koefisien – koefisien dan nilai numerik y 1 , y o dan y ke persamaan 5-16, 5-17, 5-18, 5-19 dan 5-20 dengan bilangan yang belum diketahui pada sisi kiri diperoleh : • 2220,829 = 5534,2321. 0,07 + A . 6,5 + B-0,25 6,5 A – 0,25 B = 1833,4328 ...1 • σ r1 = 5534,2321. 0,165 + A . 2,3 + B-2,85 2,3 A – 2,85 B - σ r1 = -913,148 ...2 • σ t1 = 5534,2321. 0,173 + A . 1,93 + B6,35 1,93 A + 6,35 B - σ t1 = -957,422 ...3 • σ t1 = σ thub + 1- 70140 0,3 . σ r1 σ thub + 0,15 σ r1 - σ t1 = 0 ...4 • -100 = 0,2839. 960,8042 + 1,4742. 70140 . σ r1 + -0,4742. σ t hub 0,7371 σ r1 – 0,4742 σ thub = -372,772 0,4742 σ thub - 0,7371 σ r1 = 372,772 ...5 Persamaan diatas diselesaikan dengan jalan menghilangkan bilangan yang tidak diketahui secara berurutan. Dengan membagi persamaan 5 dengan 0,4742 dan mengurangkannya ke persamaan 4 diperoleh : Universitas Sumatera Utara 1,7044 σ r1 - σ t1 = -786,107 ...6 Persamaan 3 dikurangkan dengan persamaan 6 diperoleh : 1,93 A + 6,35 B - 1,7044 σ r1 = -171,315 ...7 Dengan membagi persamaan 7 dengan 1,7044 dan mengurangkannya dari persamaan 2 diperoleh : 1,168 A – 6,576 B = -812,635 ...8 A dan B dapat dihitung dari persamaan 1 dan 8 : 6,5 A – 0,25 B = 1833,4328 1,168 A – 6,576 B = -812,635 Diperoleh : A = 288,793 kgcm 2 B = 174,874 kgcm 2 Maka tegangan – tegangan σ r1 , σ t1, σ thub dan σ rhub menjadi : σ r1 = 5534,2321. 0,165 + 288,793 . 2,3 + 174,874 -2,85 = 1078,981 kgcm 2 σ t1 = 5534,2321. 0,173 + 288,793 . 1,93 + 174,874 6,35 = 2625,243 kgcm 2 σ t hub = 2625,243 – 0,15 . 1078,981 = 2463,395 kgcm 2 σ rhub = 1 r 1 σ . y y = 981 , 1078 140 70 ⋅ = 539,491 kgcm 2 . Universitas Sumatera Utara Hasil-hasil semua perhitungan tegangan radial dan tangensial pada cakram konis diatas ditunjukkan pada tabel 5.2 berikut ini : Tabel 5.2 Tegangan-tegangan pada cakram konis dengan A= 288,793 kgcm2, B = 174,874 kgcm2, u σ = 5534,2321 kgcm 2 1. Tegangan-tegangan radial Koefisien Jari-jari, r, cm 34,89695 52,3454 69,7939 x = rR 0,4167 0,625 0,8333 p 0,165 0,13 0,07 p 1 2,3 3,25 6,5 p 2 -2,85 -0,87 -0,25 σ u p 913,1483 719,4502 387,3962 A p 1 664,2239 938,5773 1877,1545 B p 2 -498,3909 -152,1404 -43,7185 σ r , kgcm 2 1078,981 1505,8870 2220,8322 2. Tegangan-tegangan tangensial Koefisien Jari-jari, r, cm 34,89695 52,3454 69,7939 x = rR 0,4167 0,625 0,8333 q 0,173 0,155 0,122 q 1 1,93 2,5 4 q 2 6,35 3,5 2,5 σ u q 957,4222 857,8060 675,1763 A q 1 557,3705 721,9825 1155,1720 B q 2 1110,4499 612,0590 437,1850 σ t , kgcm 2 2625,243 2191,8475 2267,5333 Universitas Sumatera Utara Tegangan-tegangan pada hub [Menurut lit. 7, hal. 306-307] dapat diperoleh dengan persamaan : σ r = l o . σ u ’ + l 1 o . σ rhub + l 2 o . σ thub ...5-21 σ r = l o . 960,8042 + l 1 o . 539,491 + l 2 o . 2463,395 σ t = k. σ u ’ + k 1 . σ rhub + k 2 . σ thub ...5-22 σ t = k.. 960,8042 + k 1 . 539,491 + k 2 . 2463,395 Dimana : Koefisien - koefisien k, k 1, dan k 2 dihitung dari persamaan berikut ini : k = 3,38 [0,7875 – 0,575 rr hub 2 - 0,2125r hub r 2 ] k 1 = -0,5 [1 - rr hub 2 ] r hub r 2 k 2 = 0,5 [1 + rr hub 2 ] r hub r 2 Dengan menghitung konstanta pada r tertentu, dapat dicari tegangan-tegangan tangensial dan radial pada titik tersebut, dan hasilnya dapat ditabelkan berikut ini : Tabel 5.3 Tegangan-tegangan pada hub dengan u σ = 960,8042 kgcm 2 , hub r , σ = 539,491 kgcm 2 , hub t , σ = 2463,395 kgcm 2 1. Tegangan-tegangan radial Koefisien Jari-jari, r, cm 25,0 29,948 34,89695 rr hub 0,7164 0,8582 1 l o 0,2839 0,14 l 1 o 1,4742 1,1789 1 l 2 o -0,4742 -0,1789 l o σ u ’ 277,961 134,561 l 1 o σ rhub 795,3176 635,995 539,491 l 2 o σ thub -1168,142 -440,652 σ r , kgcm 2 -94,864 329,904 539,491 Universitas Sumatera Utara 2. Tegangan-tegangan tangensial Koefisien Jari-jari, r, cm 25,0 29,948 34,89695 rr hub 0,7164 0,8582 1 k 0,0323 0,03113 k 1 -0,4742 -0,2567 k 2 1,4742 1,1789 1 k σ u ’ 31,034 29,91 k 1 σ rhub -255,827 -138,487 k 2 σ thub 3631,537 2904,096 2463,395 σ t , kgcm 2 3406,744 2795,519 2463,395 Jenis baja yang digunakan untuk konstruksi cakram turbin tergantung pada besarnya tegangan yang dialami dan kondisi operasi dimana tegangan–tegangan yang diizinkan untuk masing–masing hal ditentukan dengan memperhatikan sifat–sifat fisis baja maupun temperatur operasi cakram yang direncanakan. Umumnya tegangan- tegangan yang diizinkan tidak pernah lebih dari 0,4 kali tegangan tarik pada temperatur yang dimaksudkan. Dari hasil perhitungan tegangan-tegangan pada bagian-bagian yang penting untuk cakram yang direncanakan, jenis baja yang dipakai adalah bahan Alloy steel AISI 1050 As-rolled Lampiran IV dengan tegangan tarik = 105 kpsi = 7383,966 kgcm 2 . Sehingga tegangan yang diizinkan adalah : σ max = σ t1 ≤ 0,4 . 7383,966 2625,243 ≤ 2953,586 kgcm 2 Maka desain cakram ini sudah memenuhi. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4 Ukuran dan berat cakram No Parameter Bagian Tingkat Pengaturan Tingkat Tekanan Tinggi Tingkat Tekanan Menengah Tingkat Tekanan Rendah I II 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 d cm 101,911 110,5439 112,9703 113,2321 113,4073 116,7945 117,8237 119,2695 123,0192 123,9466 126,6496 127,9253 129,4202 135,2753 139,5878 2 l cm 1,933 2,521 3,253 4,132 5,172 6,632 8,286 10,151 11,977 16,600 22,650 31,184 41,808 71,817 93,472 145,671 3 r 2 cm 50,9555 50,9555 55,2720 56,4852 56,6161 56,7037 58,3973 58,9118 59,6347 61,5096 61,9733 63,3248 63,9627 64,7101 67,6376 69,7939 4 r 1 cm 25,47775 25,47775 27,63598 28,24258 28,30803 28,35183 29,19863 29,45592 29,81737 30,75480 30,98664 31,66240 31,98133 32,35504 33,81882 34,89695 5 r o cm 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 6 y 1 cm 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 4,5 5 6 7 7 7 y o cm 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 10 12 14 14 8 y cm 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 2 2 2 2 2 2 2 9 W cr kg 149,486 149,486 200,392 215,445 217,089 218,191 239,833 246,535 256,049 298,767 305,388 324,973 363,102 434,818 560,093 610,357 Sehingga berat total cakram Wcr, tot adalah : Wcr, tot = 149,486 + 149,486 + 200,392 +215,445 + 217,089 + 218,191 + 239,833 +246,535 + 256,049 + 298,767 + 305,388 + 324,973 + 363,102 + 434,818 + 560,093 + 610,357 kg Wcr, tot = 4790,005 kg Universitas Sumatera Utara

BAB 6 SISTEM PENGATURAN TURBIN UAP PLTGU

6.1 Konsep Dasar

Kerja mekanis yang dilakukan pada poros turbin dikonversikan menjadi energi listrik pada alternator yang dari terminalnya daya listrik disuplai ke konsumen. Jadi perubahan pada kebutuhan konsumen, dengan kata lain, beban pada terminal generator, haruslah mempengaruhi kerja mekanis yang dikerjakan pada poros turbin. Turbin harus mempunyai kemampuan untuk beroperasi dengan kestabilan yang cukup dalam jangka yang luas mulai dari keadaan tanpa beban hingga beban penuh. Karena ada hubungan langsung antara daya yang dihasilkan turbin dan laju aliran massa uap turbin tersebut, maka setiap variasi beban pada terminal generator akan langsung mempengaruhi laju aliran uap, bertambah atau berkurang tergantung apakah beban tersebut bertambah atau menurun. Pada kondisi beban konstan, ada hubungan yang jelas dan konstan antara momen putar yang dikerjakan oleh sudu sudu gerak dan jumlah uap dan jumlah uap yang mengalir melaui turbin, jika beban bertambah, hubungan ini tidak lagi terpenuhi karena momen putar yang dikerjakan telah melebihi beban dan dalam hal beban berkurang akan terjadi kenaikan putaran poros turbin. Persamaan momen untuk rotor alternator-turbin [Menurut lit. 7, hal. 168] dapat dinyatakan dengan : dt d I I M M M g t ug e k ω + + + = ker ...6-1 Dimana : Universitas Sumatera Utara