Afriando Siregar : Pengaruh Konsentrasi Benzoil Peroksida Pada Degradasi Thermal Polipropilena, 2009.
2.9 Analisa FTIR Fourier Transform Infrared Spectroscopy
Sistem analisa spektroskopi infra merah IR telah memberikan keunggulan dalam mengkarakterisasi senyawa organik dan formulasi material polimer. Analisa
inframerah IR akan menentukan gugus fungsi dari molekul yang memberikan regangan pada daerah serapan infra merah. Tahap awal identifikasi bahan polimer,
maka harus diketahui pita serapan yang karakteristik untuk masing-masing polimer dengan membandingkan spektrum yang telah dikenal. Pita serapan yang khas
ditunjukkan oleh monomer penyusun material dan struktur molekulnya.
Umumnya pita serapan polimer pada spektrum infra merah IR adalah adanya ikatan C-H regangan pada daerah 2880 cm
-1
yang sampai 2900cm
-1
dan regangan dari gugus fungsi lain yang mendukung suatu analisa material.Hummel,1985
Pada tahun 1965, Cooley dan Turky mendemontrasikan teknik spektroskopi FTIR. Pada dasarnya teknik ini sama dengan spektroskopi inframerah biasa, kecuali
dilengkapi dengan cara perhitungan Fourier Transform dan pengolahan data untuk mendapatkan resolusi dan kepekaan yang lebih tinggi. Teknik ini dilakukan dengan
penambahan peralatan interferometer yang telah lama ditemukan oleh Michelson pada akhir abad 19. Michelson telah mendapatkan informasi spektrum dari suatu berkas
radiasi dengan mengamati interferogram yang diperoleh dari interferometer tersebut. Fellet 1990 juga telah menggunakan perhitungan Fourier Transform pada
spektrometer pada bidang astronomi.
Penggunaan spektrometer FT-IR untuk analisa banyak diajukan untuk identifikasi suatu senyawa. Hal ini disebabkan spektrum FT-IR suatu senyawa
misalnya senyawa organik bersifat khas, artinya senyawa yang berbeda akan mempunyai spektrum yang berbeda pula. Vibrasi ikatan kimia pada suatu molekul
menyebabkan pita serapan hampir seluruhnya di daerah spektrum IR 4000-400 cm
-1
.
Afriando Siregar : Pengaruh Konsentrasi Benzoil Peroksida Pada Degradasi Thermal Polipropilena, 2009.
Pada temperatur biasa molekul organik frekuensi vibrasinya dalam keadaan tetap. Masing-masing ikatan mempunyai vibrasi regangan stretching dan vibrasi
tekuk bending yang dapat mengadsorbsi energi radiasi pada frekuensi itu. Yang dimaksud vibrasi regangan adalah terjadinya terus menerus perubahan jarak antara
dua atom di dalam suatu molekul. Vibrasi regang ini ada dua macam, yaitu regang simetris dan tak simetris. Yang dimaksud vibrasi tekuk adalah terjadinya perubahan
sudut antara dua ikatan kimia. Ada empat macam vibrasi tekuk, yakni vibrasi tekuk dalam bidang implane bending yang dapat berupa vibrasi scissoring deformasi atau
vibrasi rocking dan vibrasi keluar bidang out of plane bending yang dapat berupa wagning atau berupa twisting.Seymour,1984.
Afriando Siregar : Pengaruh Konsentrasi Benzoil Peroksida Pada Degradasi Thermal Polipropilena, 2009.
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat