Afriando Siregar : Pengaruh Konsentrasi Benzoil Peroksida Pada Degradasi Thermal Polipropilena, 2009.
[ ] = lim
sp
C
C
10
Substitusi persamaan 11 kedalam persamaan 10 diperoleh,
sp
C = [ ] + a
2
C 11
atau dapat ditulis
sp
C = [ ] + k’[ ]
2
C 12
Dengan ekstrapolasi dapat ditentukan harga viskositas intrinsik.
2.7 Uji Cara Thermal
Cara analisis termal atas polimer penting, apalagi dengan makin canggih dan jitunya instrumentasi. Kegunaannya antara lain untuk mengetahui kestabilan termalnya,
waktu hidup dan waktu simpan keawetan pada kondisi tertentu, fasa dan perubahan fasa di dalamnya, juga informasi tentang pengaruh aditif yang dimasukkan kedalam
bahan polimer tersebut.
Differensial Termal Analisis DTA adalah suatu cara untuk menentukan perubahan sifat-sifat khusus panas dari suatu bahan sampel dengan mengukur dan
mencatat kedua-duanya, temperatur T
o
C dari bahan sampel dan perbedaan temperatur
T
o
C diantara suatu sampel yang diukur dan satu bahan pembanding yang panasnya stabil, seperti -Alumina atau bubuk pengaman seperti pada sekering,
sementara pemanasan berlangsung dengan kecepatan konstan pemanas oven dengan menghasilkan panas ideal. Cara ini selalu dilaksanakan dalam industri-industri.
Dengan kata lain, differensial thermal analisis adalah cara untuk mendeteksi dan mengukur bahagian bahan yang tidak seimbang tidak stabil dalam temperatur
dengan bahan pembanding bila terjadi reaksi endotermik perubahan panas dalam atau eksotermik perubahan panas luar dalam sampel pada proses
pemanasan.Warman,1994
[ ] = lim
sp
C
C 0
sp
C = [ ] + a
2
C
sp
C = [ ] + k’[ ]
2
C
Afriando Siregar : Pengaruh Konsentrasi Benzoil Peroksida Pada Degradasi Thermal Polipropilena, 2009.
Pada analisis termal diferensial DTA, sampel diprogram suhu dengan laju kontrol, suhu terus dipantau. Efek kalor latent, pada perubahan fasa, tak tampak
pengeluaranpengambilan panasnya.
Blend PE tekanan tinggi linier misalnya, bila dipanaskan, mengalami tiga perubahan fasa dari bentuk tekanan tinggi 115
o
C, ke kristal 124
o
C dan linier 134
o
C.
DTA berguna untuk pengukuran derajat ke kristalan, penyimakan struktur beda-morfologis berbagai ionomer polimer, pengukuran titik transisi gelas, kajian
puncak ganda titik leleh polimer isotaktik, transisi-transisi orde satu kopolimer, annealing polimorf, pengaruh riwayat termal atas sifat, kajian stabilisasi polimer,
kinetika pirolisis, pengaruh panjangjenis gugus samping atas titik leleh, pengaruh laju pemanasan atas titik leleh, juga untuk penyidikan berbagai jenis polimer
komersial.Hartomo,1995 Analisis termal diferensial adalah sebuah teknik dimana perbedaan temperatur
antara sampel dengan pembanding yang inert diukur sebagai fungsi temperatur.dodd,J.W., 1987
Pada instrumen ini mengukur perbedaan temperatur antara sampel dan pembanding, dimana pemanasan yang sama dilakukan melalui tempat yang simetri
dengan posisi furnace. Bahan pembanding adalah beberapa unsur dengan sifat termal yang sama seperti cuplikan. Perbedaan temperatur antara sampel dan pembanding di
ukur menggunakan termokopel. Temperatur sampel diukur melalui tegangan yang berdekatan antara terminal pembanding.Fauzi,1996. Bagian-bagian penting yang
harus ada pada DTA seperti yang diperlihatkan pada gambar di bawah Perubahan temperatur
dapat dihitung sebagai berikut Warman = Jumlah skala
x
Afriando Siregar : Pengaruh Konsentrasi Benzoil Peroksida Pada Degradasi Thermal Polipropilena, 2009.
2.9 Analisa FTIR Fourier Transform Infrared Spectroscopy