Nazariah : Penyalahgunaan Hak Atas Benda Jaminan yang Dikaitkan dengan Gadai, 2008. USU Repository © 2009
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Hak harta kekayaan secara tradisional dipisahkan dalam hak-hak kebendaan zakelijke rechten dan hak-hak pribadi persoonlijke rechten. Hak
kebendaan kerapkali diberi definisi sebagai suatu hak yang memberikan kekuasaan atas suatu benda tertentu, sedangkan suatu hak pribadi didefinisikan
sebagai suatu hak atas seseorang tertentu. Singkatnya suatu hak atas suatu benda berhadapan dengan suatu hak terhadap seseorang. Terutama terhadap definisi
tentang suatu hak kebendaan sebagai suatu hak atas suatu benda timbul kritik- kritik.
1
Pertama-tama, seperti yang diketahui bahwa setiap hubungan hukum rechtsrelatie menurut sifatnya adalah hubungan antara orang-orang personen.
Demikian juga dengan suatu hak kebendaan adalah suatu hubungan hukum antara orang-orang yang berhak atas benda dengan orang-orang lain.
2
1
R. Soetojo Prawirohamidjojo dan Marthalena Pohan, Bab-Bab tentang Hukum Benda, PT Bina Ilmu, Surabaya, 1980, hal 11.
2
Ibid.
Sedangkan suatu keberatan terhadap definisi, bahwa suatu hak kebendaan itu sebagai suatu
penguasa terhadap suatu benda tertentu, hampir-hampir tidak dapat dibedakan, mengingat juga pada banyak pola penguasaan hak-hak pribadi terhadap suatu
benda itu menjadi titik pusat. Juga hak-hak pribadi seperti sewa menyewa dan pinjam meminjam memberikan “hak atas suatu benda” dalam pengertian, bahwa
si penyewa dan si peminjam boleh menggunakan benda yang dipinjam atau
Nazariah : Penyalahgunaan Hak Atas Benda Jaminan yang Dikaitkan dengan Gadai, 2008. USU Repository © 2009
disewa itu. Lebih-lebih sekarang, pembedaan hak-hak kebendaan dan hak-hak pribadi dititikberatkan pada sifat kemutlakan absoluut daripada hak-hak
kebendaan terhadap pengaruh relatif relatieve werking dari hak-hak pribadi persoonlijke rechten.
3
Sifat khas karakteristik untuk perbedaan antara hak kebendaan sebagai eigendom dan hak pribadi sebagai suatu tagihan daripada pinjaman uang
vordering uit geldleen, ialah bahwa yang pertama ini adalah absolut, artinya bahwa terhadap siapapun juga dapat berlaku, sedangkan hak pribadi A atas Rp.
10.000,- yang ia pinjamkan kepada B adalah relatif, artinya bahwa hanya dapat melaksanakan haknya terhadap B.
4
Seperti diketahui, adalah suatu kenyataan bahwa suatu hak kebendaan yang mempunyai hubungan atas suatu benda, tidaklah menentukan pembedaan
antara hak pribadi dan hak kebendaan. Ini adalah kejadian dalam hubungannya untuk pembatasan dari hak-hak kebendaan atas yang lain, yaitu hak-hak absolut
yang bukan kebendaan. Hak pengarang, hak cipta, dan lain-lain yang sama, adalah mutlak, akan tetapi bukanlah hak-hak kebendaan, oleh karena yang menjadi
sasarannya bukanlah benda, akan tetapi suatu hasil karya kesusasteraan, ilmu pengetahuan atau seni kunst dan suatu penemuan cara kerja baru atau produk
baru.
5
Kebendaan hanyalah hak-hak dimana yang menjadi sasarannya itu suatu benda. Benda disini ialah dalam pengertian luas dari bagian harta kekayaan dan
hak-hak harta kekayaan.Jadi, hak-hak kebendaan misalnya eigendom, hak milik,
3
Ibid.
4
Ibid.
5
Ibid.
Nazariah : Penyalahgunaan Hak Atas Benda Jaminan yang Dikaitkan dengan Gadai, 2008. USU Repository © 2009
hak erfpacht, dan vruchtgebruik. Yang tidak kebendaan sebgai kebalikannya adalah suatu hak cipta octooirecht, karena ini bukan suatu benda bertubuh juga
bukan suatu hak atas suatu objek tidak punya objek.
6
Demikian juga gadai adalah merupakan salah satu jenis dari hak kebendaan tersebut, hak gadai adalah mungkin atas benda bergerak sejauh mana
benda-benda tersebut diserahkan atau dipindahkan. Adanya persyaratan, dapatnya diserahkan itu sejajar dengan kenyataan, bahwa gadai itu memberikan kekuasaan
kewenangan khusus kepada pemegang gadai untuk memperoleh ganti rugi dari sebagian harta tertentu debitur. Pada galibnya pemegang gadai dalam
menjalankan hak ganti ruginya itu dengan cara menjual dan menyerahkan benda yang digadaikan itu.
7
1. Bagaimanakah pengaturan tentang hak atas benda jaminan di Indonesia ?
Namun, pada kenyataannya terdapat suatu penyalahgunaan hak atas benda jaminan yang digadaikan tersebut oleh si pemegang gadai, dimana
ia secara melawan hak menggunakan benda-benda atas benda jaminan gadai tersebut untuk kepentingannya sendiri. Hal ini mendorong penulis untuk
membahasnya dan memilih judul tersebut.
B. Perumusan Masalah