Benda tidak bergerak Macam dan jenis benda

Nazariah : Penyalahgunaan Hak Atas Benda Jaminan yang Dikaitkan dengan Gadai, 2008. USU Repository © 2009 Berbeda dengan kapal laut yang dapat ditemukan pengaturannya dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Kitab Undang-undang Hukum Dagang, pesawat terbang merupakan jenis kebendaan dalam lapangan komersil yang tidak ditemukan pengaturannya dalam kedua kitab tersebut. Dalam prakteknya oleh karena pesawat terbang harus mempunyai sifat nasionalitas, dan karenanya juga berarti harus didaftarkan, maka sebagaimana halnya kapal laut yang terdaftar yang diperlakukan sebagai benda tidak bergerak, maka terhadap pesawat terbang ini pun sejalan dengan sifat pendaftarannya, juga diperlakukan sebagai benda tidak bergerak dengan penjaminannya dalam bentuk hipotek. Hal ini sejalan dengan Konvensi Genewa 1948 tentang Convention on the International Recognition of Rights in Aircrafts, diakui secara tegas jaminan dalam bentuk hipotek mortgages atas pesawat terbang. 53 a. Pekarangan-pekarangan dan apa yang didirikan diatasnya.

2. Benda tidak bergerak

Ketentuan mengenai jenis dan macam benda tidak bergerak menurut ketentuan Kitab Undang-undang Hukum Perdata dapat ditemukan dari rumusan Pasal 506 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, yang berbunyi : Kebendaan tidak bergerak ialah : 53 Ibid. Nazariah : Penyalahgunaan Hak Atas Benda Jaminan yang Dikaitkan dengan Gadai, 2008. USU Repository © 2009 b. Penggilingan kecuali apa yang dibicarakan dalam Pasal 510. c. Pohon dan tanaman ladang yang dengan akarnya menancap dalam tanah, buah yang belum dipetik, demikian pula barang-barang tambang seperti batu bara, sampah bara dan sebagainya, selama benda-benda itu belum terpisah dan digali dari tanah. d. Kayu tebangan dari hutan tebangan dan kayu dari pohopohon yang berbatang tinggi, selama kayu tersebut belum ditebang. e. Pipa-pipa dan got-got yang diperuntukkan guna menyalurkan air dari rumah atau pekarangan dan pada umumnya segala sesuatu yang tertancap dalam pekarangan atau terpaku dalam bangunan rumah. Juga Pasal 507 Kitab Undang-undang Hukum Perdata : Karena peruntukannya, termasuklah dalam paham kebendaan tidak bergerak : a. Dalam perusahaan pabrik, barang-barang hasil pabrik itu sendiri, penggilingan-penggilingan, penggemblengan besi dan barang-barang tidak bergerak yang sejenis itu, apitan kuali, kuali-kuali pengukusan, tempat api, jambang-jambang, tong-tong dan perkakas-perkakas sebagainya yang termasuk dalam asas pabrik, pun sekiranya barang- barang tersebut tidak tertancap atau terpaku. b. Dalam perumahan, cermin, lukisan, dan perhiasan lainnya, sekedar barang-barang itu dilekatkan pada papan atau pasangan batu yang merupakan bagian dinding, pagar atau plesteran ruangan, pun sekiranya barang-barang tersebut tidak tertancap atau terpaku. c. Dalam kepemilikan tanah, lungkang atau timbunan pupuk yang dipergunakan untuk merabuk tanah, kawanan burung merpati, sarang burung yang dapat dimakan, selama belum dipetik, ikan yang ada dalam kolam. d. Bahan pembangunan yang berasal dari perombakan gedung, jika diperuntukkan guna mendirikan kembali gedung itu, dan pada umumnya benda-benda yang oleh pemilik telah dihubungkan dengan kebendaan tidak bergerak untuk guna dipakai selamanya. Pemilik dianggap telah menghubungkan benda-benda yang demikian kepada kebendaan tidak bergeraknya, bilamana benda-benda itu dilekatkan padanya dengan pekerjaan menggali, pekerjaan kayu dan pemasangan batu, atau bilamana kebendaan-kebendaan itu tidak dapat dilepaskan dengan tidak memutus atau merusaknya, atau dengan tidak memutus atau merusak bagian dari kebendaan tidak bergerak tadi, dimana benda-benda itu dilekatkannya. Dan Pasal 508, yang berbunyi : Yang juga merupakan kebendaan tidak bergerak adalah hak-hak sebagai berikut : a. Hak pakai hasil dan hak pakai kebendaan tidak bergerak. Nazariah : Penyalahgunaan Hak Atas Benda Jaminan yang Dikaitkan dengan Gadai, 2008. USU Repository © 2009 b. Hak pengabdian tanah. c. Hak numpang karang. d. Hak usaha. e. Bunga tanah, baik berupa uang maupun barang. f. Bunga sepersepuluhan. g. Pajak pekan atau pasar yang diakui oleh pemerintah dan hak-hak istimewa yang melekat padanya. h. Gugatan guna menuntut pengembalian atau penyerahan kebendaan tidak bergerak. 54

C. Hak atas Benda Jaminan 1. Menurut KUH Perdata