Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penulisan Tinjauan Kepustakaan

Nazariah : Penyalahgunaan Hak Atas Benda Jaminan yang Dikaitkan dengan Gadai, 2008. USU Repository © 2009 hak erfpacht, dan vruchtgebruik. Yang tidak kebendaan sebgai kebalikannya adalah suatu hak cipta octooirecht, karena ini bukan suatu benda bertubuh juga bukan suatu hak atas suatu objek tidak punya objek. 6 Demikian juga gadai adalah merupakan salah satu jenis dari hak kebendaan tersebut, hak gadai adalah mungkin atas benda bergerak sejauh mana benda-benda tersebut diserahkan atau dipindahkan. Adanya persyaratan, dapatnya diserahkan itu sejajar dengan kenyataan, bahwa gadai itu memberikan kekuasaan kewenangan khusus kepada pemegang gadai untuk memperoleh ganti rugi dari sebagian harta tertentu debitur. Pada galibnya pemegang gadai dalam menjalankan hak ganti ruginya itu dengan cara menjual dan menyerahkan benda yang digadaikan itu. 7 1. Bagaimanakah pengaturan tentang hak atas benda jaminan di Indonesia ? Namun, pada kenyataannya terdapat suatu penyalahgunaan hak atas benda jaminan yang digadaikan tersebut oleh si pemegang gadai, dimana ia secara melawan hak menggunakan benda-benda atas benda jaminan gadai tersebut untuk kepentingannya sendiri. Hal ini mendorong penulis untuk membahasnya dan memilih judul tersebut.

B. Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut, yaitu : 2. Bagaimanakah penyalahgunaan hak atas benda jaminan yang dikaitkan dengan gadai ? 6 Ibid. 7 Ibid, hal 98. Nazariah : Penyalahgunaan Hak Atas Benda Jaminan yang Dikaitkan dengan Gadai, 2008. USU Repository © 2009

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan dari pembahasan penulisan ini adalah sebagai berikut : a. Untuk mengetahui pengaturan tentang hak atas benda jaminan di Indonesia. b. Untuk mengetahui penyalahgunaan hak atas benda jaminan yang dikaitkan dengan gadai. Sedangkan manfaat dari penulisan ini antara lain : 1. Bagi masyarakat diharapkan dengan tulisan ini dapat menambah wawasan masyarakat tentang masalah hak atas benda jaminan di Indonesia. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan kepustakaan ilmu hukum dalam bidang hak atas benda jaminan dan penyalahgunaannya sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pembinaan hukum dimasa yang akan datang. D. Keaslian Penulisan Penulisan ini dilakukan atas ide dan pemikiran dari penulis sendiri dengan masukan yang berasal dari berbagai pihak guna membantu penulisan ini, karena melihat fenomena penyalahgunaan hak atas benda jaminan yang dikaitkan dengan gadai. Skripsi ini belum pernah dibuat oleh mahasiwa fakultas hukum Universitas Sumatera Utara sebelumnya, kalaupun ada kesamaan, hal itu pastilah dilakukan dengan tidak sengaja dan tentunya dilakukan dengan pendekatan masalah yang berbeda. Nazariah : Penyalahgunaan Hak Atas Benda Jaminan yang Dikaitkan dengan Gadai, 2008. USU Repository © 2009

E. Tinjauan Kepustakaan

Pengertian yang paling luas dari benda zaak ialah segala sesuatu yang dapat dihaki oleh orang. Disini benda berarti objek sebagai lawan dari subjek atau “orang” dalam hukum. Ada juga perkataan benda itu dipakai dalam arti yang sempit, yaitu sebagai barang yang dapat terlihat saja. Ada lagi dipakai, jika yang dimaksudkan kekayaan seseorang. 8 Pengertian hak kebendaan atau hak atas benda adalah suatu hak yang memberikan kekuasaan langsung atas suatu benda, yang dapat dipertahankan terhadap tiap orang. Jadi suatu hak kebendaan dapat dipertahankan terhadap tiap orang yang melanggar hak itu. 9 Gadai adalah suatu hak yang diperoleh kreditur atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh debitur, atau oleh seorang lain atas namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada kreditur itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan daripada kreditur-kreditur lainnya, dengan kekecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya- biaya mana harus didahulukan. 10 8 Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, PT Intermasa, Jakarta, 1985, hal 60. 9 Ibid, hal 62. 10 Pasal 1150 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.

F. Metode Penelitian