Nazariah : Penyalahgunaan Hak Atas Benda Jaminan yang Dikaitkan dengan Gadai, 2008. USU Repository © 2009
6 Penanggung tidak dapat menuntut supatya harta pihak peminjam lebih dahulu
disita dan dijual untuk melunasi hutangnya. 7
Penanggung yang telah membayar hutang pihak peminjam, menggantikan demi hukum segala hak pihak pemberi pinjaman terhadap pihak peminjam
pasal 1840 KUH Perdata. 8
Perikatan yang diterbitkan dari penanggungan hapus karena sebab-sebab yang sama, sebagaimana yang menyebabkan berakhirnya perikatan-perikatan
lainnya pasal 1845 KUH Perdata.
61
2. Menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang
Adapun hak atas benda jaminan yang diatur dalam KUH Dagang, adalah sebagai berikut :
a. Objek jaminan hutang yang berupa kapal laut berukuran kurang dari 20 m
3
yang tidak terdaftar di syahbandar
Bagi kapal-kapal yang tidak terdaftar dianggap sebagai kebendaan yang bergerak Pasal 314 KUH Dagang, yang terhadapnya berlakulah ketentuan pasal
1977 KUH Perdata yang berbunyi : “Terhadap benda-benda bergerak yang tidak berupa bunga maupun
piutang yang tidak harus dibayar kepada pembawa, maka barangsiapa yang menguasainya dianggap sebagai pemiliknya.”
61
Ibid.
Nazariah : Penyalahgunaan Hak Atas Benda Jaminan yang Dikaitkan dengan Gadai, 2008. USU Repository © 2009
Dengan demikian, terhadap kapal laut dengan ukuran kurang dari dua puluh meter kubik isi kotor dapat digadaikan.
62
Dalam hukum positif terdapat peraturan perundang-undangan yang ketentuannya mengatur tentang objek jaminan hutang yang berupa kapal laut yang
berukuran 20 m3 atau lebih dapat berbendera Indonesia diikat dengan hipotek, yaitu KUH Dagang Buku Kedua. Menurut KUH Dagang terhadap kapal laut yang
berukuran paling sedikit 20 m3 dan terdaftar menurut peraturan perundang- undangan yang berlaku di Indonesia dapat dibebani hipotek.
b. Objek jaminan hutang yang berupa kapal laut berukuran 20 m
3
atau lebih yang terdaftar di syahbandar
63
1 Kapal-kapal Indonesia yang berukuran paling sedikit dua puluh meter kubik
isi kotor, dapat dibukukan dalam suatu register kapal menurut ketentuan yang akan ditetapkan dalam suatu Undang-undang tersendiri Pasal 314 ayat 1
KUHD. Beberapa ketentuan KUH Dagang terutama tentang pembebanan hipotek
atas kapal adalah sebagai berikut :
2 Dalam Undang-undang ini harus diatur pula tentang caranya peralihan hak
milik dan penyerahan kapal atau kapal-kapal dalam pembuatan yang
62
Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, Op Cit, hal. 179.
63
M. Bahsan, Op Cit, hal 15.
Nazariah : Penyalahgunaan Hak Atas Benda Jaminan yang Dikaitkan dengan Gadai, 2008. USU Repository © 2009
dibukukan dalam register kapal tersebut, dan andil-andil dalam kapal-kapal dan kapal-kapal dalam pembuatan seperti itu Pasal 314 ayat 2 KUHD.
3 Atas kapal-kapal yang dibukukan dalam register kapal, kapal-kapal dalam
pembuatan dan andil-andil dalam kapal-kapal dan kapal-kapal dalam pembuatan seperti itu dapat diletakkan hipotek Pasal 314 ayat 3 KUHD.
4 Tingkat di antara segala hipotek satu sama lain, ditentukan oleh hari
pembukuan. Hipotek-hipotek yang dibukukan pada hari yang sama, mempunyai tingkat yang sama pula Pasal 314 KUHD.
5 Apabila untuk piutangnya harus dibayar bunga, hipotek itu juga berlaku
sebagai jaminan untuk bunga dari utang pokoknya selama setahun yang sedang berjalan, beserta dua tahun yang sebelumnya itu Pasal 315a KUHD.
6 Si berpiutang yang piutangnya dijamin dengan hipotek dapat melaksanakan
haknya atas kapal atau andil dalam kapal itu, di dalam tangan siapa pun kapal itu berada Pasal 315b KUHD.
7 Terhadap hipotek-hipotek kapal, sekedar itu diizinkan oleh sifatnya benda
jaminan, berlaku pula ketentuan-ketentuan dari Pasal-pasal 1168,1169,1171 ayat ketiga dan keempat, 1175, 1176 ayat kedua, 1177,1178,1180,
1186,1187,1189,1190,1193,1197, 1199, 1205, 1207-1219, 1224-1227 dari KUH Perdata mengenai hipotek Pasal 315c ayat kesatu.
64
Di samping ketentuan-ketentuan tersebut diatas masih terdapat beberapa ketentuan lain dalam KUH Dagang mengenai hipotek atas kapal laut, yaitu
64
Ibid.
Nazariah : Penyalahgunaan Hak Atas Benda Jaminan yang Dikaitkan dengan Gadai, 2008. USU Repository © 2009
sebagaimana yang tercantum dalam Pasal-pasal 315c ayat kedua, 315d, dan 315e.
65
Salah satu sumber hukum dalam hukum yang berlaku di Indonesia sebagaimana yang lazim dikemukakan dalam pembahasan tata hukum Indonesia
adalah peraturan perundang-undangan. Di antara peraturan perundang-undangan
BAB IV PENYALAHGUNAAN HAK ATAS BENDA JAMINAN YANG
DIKAITKAN DENGAN GADAI A. Pengaturan tentang Hak atas Benda Jaminan di Indonesia
65
Ibid, hal 15.