Obat Kulit Topikal Kortikosteroid Krim

Muharni Saputri : Evaluasi Mutu Krim Betametason 0,1 Produksi PT. Kimia Farma Persero Tbk, 2008. USU Repository © 2009 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Obat Kulit Topikal Kortikosteroid

Obat kortikosteroid mempunyai daya kerja antialergi dan antiradang. Penggunaan obat kortikosteroid dalam obat topikal, kadang – kadang kurang jelas daya kerjanya. Tapi yang jelas, obat kulit topikal kortikosteroid sangat efektif terhadap penyakit eksem. Obat kortikosteroid yang mengandung fluor seperti Betametason, Flucinolon, dan Klobetasol mempunyai daya kerja yang lebih besar. Akan tetapi penggunaan obat kortikosteroid yang mengandung fluor dalam jangka waktu lama, dapat menyebabkan pelebaran kapiler dan pembuluh nadi halus yang bersifat permanen sampai terjadi atropi kulit. Sartono, 1991 Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obatnya larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok. Salep tidak boleh berbau tengik. Pasta adalah salep yang mengandung lebih dari 50 zat padat serbuk karena itu merupakan suatu salep yang tebal, keras dan tidak meleleh pada suhu badan dan sering disebut sebagai salep penutup atau pelindung. Sedangkan krim adalah suatu salep yang berupa emulsi kental, mengandung tidak kurang dari 60 air, dimaksudkan untuk pemakaian luar. Tipe krim ada 2 yaitu: krim tipe air minyak AM dan krim minyak air MA. Anief, 1999 Muharni Saputri : Evaluasi Mutu Krim Betametason 0,1 Produksi PT. Kimia Farma Persero Tbk, 2008. USU Repository © 2009

2.2. Krim

Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Istilah ini secara tradisional telah digunakan untuk sediaan setengah padat yang mempunyai konsistensi relatif cair diformulasi sebagai emulsi air dalam minyak atau minyak dalam air. Dirjen POM, 1995 Krim merupakan obat yang digunakan sebagai obat luar yang dioleskan kebagian kulit badan. Obat luar adalah obat yang pemakaianya tidak melalui mulut, kerongkongan dan kearah lambung. Menurut defenisi tersebut yang termasuk obat luar adalah obat luka, obat kulit, obat hidung, obat mata, obat tetes telinga, obat wasir, injeksi dan lainya. Widjajanti, 1988 Ada beberapa tipe krim seperti emulsi air dalam minyak AM dan emulsi minyak dalam air MA . Sebagai pengemulsi, dapat digunakan surfaktan anionik, kationik dan nonionik. Untuk tipe AM digunakan sabun monovalen, tween, natrium laurylsulfat, emulgidum dan lain – lain. Krim tipe MA mudah dicuci. Untuk penstabilan krim ditambahkan zat antioksidan dan zat pengawet. Zat pengawet yang sering digunakan ialah nipagin 0,12 - 0,18 dan nipasol 0,02 - 0,05 . Anief, 1999 Kualitas dasar krim adalah : a. Stabil, selama masih dipakai mengobati. Maka salep harus bebas dari inkompatibilitas, stabil pada suhu kamar dan kelembaban yang ada dalam kamar. b. Lunak, yaitu semua zat dalam keadaan halus dan seluruh produk menjadi lunak dan homogen, sebab selep digunakan untuk kulit yang teriritasi. Muharni Saputri : Evaluasi Mutu Krim Betametason 0,1 Produksi PT. Kimia Farma Persero Tbk, 2008. USU Repository © 2009