informasi, antara lain dengan penyebaran leafletbrosur, poster, penyuluhan, dan
lain-lain Depkes RI, 2004. 2.4.3 Pelayanan residensial Home Care
Apoteker sebagai care giver diharapkan juga dapat melakukan pelayanan kefarmasian yang bersifat kunjungan rumah, khususnya untuk kelompok lansia
dan pasien dengan pengobatan penyakit kronis. Untuk aktifitas ini, apoteker harus membuat catatan berupa medication record Depkes RI, 2004.
2.5 Aspek Bisnis
2.5.1 Studi Kelayakan
Sebelum suatu apotek didirikan harus terlebih dahulu dilakukan studi kelayakan. Studi Kelayakan adalah suatu kajian yang dilakukan secara
menyeluruh mengenai suatu usaha, dalam proses pengambilan keputusan investasi yang mengandung resiko yang belum jelas. Melalui studi kelayakan, berbagai hal
yang diperkirakan akan mengakibatkan kegagalan diharapkan dapat diantisipasi terlebih dahulu Umar, 2005.
2.5.2 Survey dan Pemilihan Lokasi
Banyak faktor yang menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan lokasi suatu usaha. Dasar pertimbangan yang paling utama ialah pasar. Pasar merupakan
masalah yang tidak boleh diabaikan dan harus diperhitungkan terlebih dahulu. Oleh karena itu, dalam pemilihan lokasi suatu apotek harus diperhitungkan:
1. Jumlah penduduk 2. Ada tidaknya apotek lain
3. Letak apotek yang didirikan, mudah tidaknya pasien untuk parkir kendaraan
Juliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008 USU e-Repository © 2008
4. Jumlah praktek dokter, klinik, rumah sakit dan sebagainya 5. Keadaan sosial ekonomi masyarakat setempa Anief, 1995.
2.5.3 Penyusunan Rencana Anggaran Belanja
Jika seseorang akan mendirikan suatu usaha apotek, maka diperlukan dana atau modal untuk membiayai semua pengadaan sarana. Modal merupakan unsur
utama yang menjamin berdiri dan hidupnya sebuah apotek. Pada dasarnya dalam suatu usaha dikenal dua bentuk modal yaitu modal aktif dan modal pasif.
1. Modal aktif modal tetap adalah dana yang digunakan membiayai pengadaan semua kebutuhan fisik dan non fisik sebagai aset apotek, baik yang mengalami
penyusutan atau tidak, contoh: tanah, bangunan, inventaris apotek. 2. Modal pasif modal kerja adalah dana yang diperlukan untuk menjalankan
operasional apotek, seperti pengadaan obat-obatan dan perbekalan farmasi lainnya, upah pegawai, listrik, air dan lain-lainnya Anief, 1995.
2.5.4 Analisis Impas
Untuk mempertahankan kontuinitas usaha, apotek harus menjaga tingkat keseimbangan antara hasil penjualan atau laba yang diperoleh dengan biaya total.
Analisis impas adalah suatu teknik untuk mengetahui kelangsungan hidup suatu usaha, sehingga dapat diketahui berapa omzet yang harus dicapai agar usaha
tersebut dapat hidup dengan layak dan dapat mencapai laba tertentu tidak menderita kerugian. Suatu apotek dikatakan ”impas” apabila tidak memperoleh
laba dan juga tidak menderita kerugian.
Juliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008 USU e-Repository © 2008
Rumus umum yang digunakan untuk menentukan titik impas adalah:
Keterangan : Titik impas = BT atau Titik impas = BT
1 - BV 1 - HPP penjualan Omzet
BT : Biaya tetap, yaitu biaya yang besarnya tidak tergantung pada
jumlah barang yang terjual. BV
: Biaya variabel, yaitu biaya yang besarnya tergantung pada jumlah barang yang terjual. Untuk apotek, BV adalah nilai pembelian dari
barang yang terjual. Penjualan : Nilai penjualan dari barang yang terjual, yakni nilai pembelian
ditambah margin keuntungan. HPP
: Harga pokok penjualan, yaitu harga pokok atau nilai pembelian dari barang yang terjual pada kurun waktu tertentu, merupakan
hasil perhitungan harga pokok dari persediaan awal ditambah pembelian barang pada kurun waktu tertentu dikurang persediaan
barang akhir. Omzet
: Nilai penjualan dari barang yang terjual pada kurun waktu tertentu
Juliyanti : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma Binjai, 2008 USU e-Repository © 2008
2.5.5 Kewajiban-Kewajiban Apotek