Bahan pengisi terbagi atas 2 dua golongan berdasarkan keaktifannya yaitu bahan pengisi yang tidak aktif dan bahan pengisi aktif. Umumnya, bahan pengisi
tidak aktif digunakan untuk mengurangi biaya dan memanfaatkan limbah contohnya kaolin, serat kayu. Sedangkan bahan pengisi aktif adalah bahan pengisi yang dapat
meningkatkan kekerasan, modulus, tegangan putus, abrasi, sifat termal, ketahanan sobek dan ketahanan kikis contohnya karbon black, silika, aluminium silika dan
sebagainya Bhatnagar, 2004. Perubahan sifat-sifat akibat penambahan bahan pengsi dipengaruhu oleh ukuran,keadaan permukaan, bentuk, dan jumlah bahan pengisi.
Secara umum, keupayaan penguatan bahan pengisi dipengaruhi oleh tiga ciri utama yaitu ukuran dan luas permukaan, bentuk dan struktur permukaan serta
aktifitas dan sifat-sifat permukaan kimia dari bahan pengisi Hanafi, 2000. Untuk memperoleh penguatan yang optimum maka partikel bahan pengisi tersebut harus
tersebar merata dalam kompon karet. Semakin kecil ukuran partikel bahan pengisi maka pada penambahan dengan jumlah berat yang sama, kekuatan tarik barang jadi
yang dihasilkan akan bertambah. Perpanjangan putus serta modulus tidak banyak berpengaruh sedangkan daya pantulnya berkurang.
2.3. Tandan Kosong Sawit
Tanaman kelapa sawit Elaeis guineensis Jack merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang menduduki posisi penting dalam sektor pertanian umumnya dan
sektor perkebunan khususnya. Hal ini disebabkan karena dari sekian banyak tanaman yang menghasilkan minyak atau lemak, kelapa sawit yang menghasilkan nilai
ekonomi terbesar per hektarnya di dunia Khaswarina, 2001.
Universitas Sumatera Utara
Tandan kosong sawit TKS adalah limbah padat yang dihasilkan dari industri kelapa sawit. Setelah panen tandan buah segar dari pohon kelapa sawit tersebut
disterilkan dalam alat pensteril untuk menonaktifkan enzim dan melonggarkan buah dari tandan. Peningkatan produksi kelapa sawit akan meningkatkan limbah padat
berupa tandan kosong, serat perasan buah, pelepah dan sabut kelapa. Oleh karena itu, perlu dilakukan penanganan dalam pengolahan limbah tandan kosong sawit tersebut
sehingga tidak menimbulkan masalah yang dapat merusak lingkungan sekitar Kerdsuwan, 2011. Komposisi Kimia Tandan Kosong Sawit dapat dilihat pada
Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Komposisi Kimia Tandan Kosong Sawit Mulia, 2007 No Komponen kimia
Komposisi 1
Lignin 22,60
2 Pentose
25,90 3
α-sellosa 45,80
4 Holoselulosa
71,88 5
Abu 1,60
6 Pektin
12,85
Pengolahan dan pemanfaatan TKS oleh pabrik kelapa sawit masih sangat terbatas. Sebagian besar pabrik kelapa sawit di Indonesia masih membakar TKS
dalam incinerator, meskipun cara ini sudah dilarang pemerintah. Alternatif pengolahan lainnya adalah dengan menimbun open dumping, dijadikan mulsa di
perkebunan kelapa sawit atau diolah menjadi kompos. Cara terakhir meupakan pilihan terbaik, namun cara ini belum banyak dilakukan karena adanya beberapa
kendala Utami, 2011.
Berbagai penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa limbah kelapa sawit dapat dimamfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Tandan kosong sawit dapat
dimanfaatkan sebagai sumber pupuk organik karena mengandung unsur hara yang
Universitas Sumatera Utara
dibutuhkan tanaman sehingga dapat menghemat penggunaan pupuk sintetis Fauzi, 2012.
Menurut Muthia 2011, TKS terdiri atas kumpulan serat yang mempunyai kemampuan untuk menahan air yang ada di sekitarnya. Struktur tersebut akan
mengalami proses dekomposisi dan degradasi bahan organik sehingga akan mengalami perubahan struktur menjadi lebih kuat dan lebih lentur.
2.4 Selulosa