Pembuatan Larutan HNO Pembuatan Larutan NaOH 2 Pembuatan Larutan NaSO Pembuatan Larutan NaOCl 1,75 Pembuatan Larutan NaOH 17,5 Pembuatan Larutan H Pembuatan Larutan H Pembuatan Sulfur 55 Pembuatan Wingstay 55 Pembuatan ZnO 60

3.3 Prosedur Kerja 3.3.1 Pembuatan Reagen

3.3.1.1 Pembuatan Larutan HNO

3 3 Sebanyak 53,8 mL HNO 3 65 dan 10 mg NaNO 2 dimasukkan kedalam labu takar 1000 ml. Kemudian diencerkan dengan akuadest hingga mencapai garis batas dan dihomogenkan.

3.3.1.2 Pembuatan Larutan NaOH 2

Sebanyak 10 g NaOH dimasukkan kedalam labu takar 500 ml. Kemudian diencerkan dengan akuadest hingga mencapai garis batas dan dihomogenkan.

3.3.1.3 Pembuatan Larutan NaSO

3 2 Sebanyak 10 g Na 2 SO 3 diencerkan dengan akuadest dalam labu takar 500 mL hingga mencapai garis batas dan dihomogenkan.

3.3.1.4 Pembuatan Larutan NaOCl 1,75

Sebanyak 73 mL NaOCl 12 dimasukkan ke dalam labu takar 500 mL. Kemudian diencerkan dengan akuadest hingga mencapai garis batas dan dihomogenkan.

3.3.1.5 Pembuatan Larutan NaOH 17,5

Sebanyak 87,5 g NaOH dimasukkan kedalam labu takar 500 mL. Kemudian diencerkan dengan akuadest hingga mencapai garis batas dan dihomogenkan. Universitas Sumatera Utara

3.3.1.6 Pembuatan Larutan H

2 O 2 10 Sebanyak 167 mL H 2 O 2 30 dimasukkan ke dalam labu takar 500 mL. Kemudian diencerkan dengan akuadest hingga mencapai garis batas dan dihomogenkan.

3.3.1.7 Pembuatan Larutan H

2 SO 4 48,84 Sebanyak 251,7 mL H 2 SO 4 97dimasukkan kedalam labu takar 500 ml. Kemudian diencerkan dengan aquadest hingga mencapai garis batas dan dihomogenkan.

3.3.1.8 Pembuatan Sulfur 55

Sebanyak 7,025 g deamin water kemudian ditambahkan 0,11 g KOH 10, ditambahkan 0,35 g anchoid, dan ditambahkan 11 gram sulfur sedikit demi sedikit sambil di aduk menggunakan magnetik stirrer.

3.3.1.9 Pembuatan Wingstay 55

Sebanyak 18,18 g deamin water kemudian ditambahkan 0,06 g NH 4 OH 23, ditambahkan 0.16 g anchoid, ditambahkan 2 g ammonium carsenat, dan ditambahkan 10 g wingstay sedikit demi sedikit sambil di aduk sampai halus.

3.3.1.10 Pembuatan ZnO 60

Sebanyak 1,14 g deamin water kemudian ditambahkan 0,4 g anchoid sambil diaduk, ditambahkan 0.02 g NH 4 OH 23 dan ditambahkan ZnO 2 gam sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga larut. Universitas Sumatera Utara

3.3.1.11 Pembuatan ZDBC 50

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Nanokristal Selulosa Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jack) Terhadap Produk Karet Nanokomposit Dengan Teknik Pencelupan

8 70 75

Pengaruh Penambahan Nanokristal Selulosa Tandan Kosong Sawit (Elaeis guineens Jack) Terhadap Morfologi dan Sifat Mekanik Produk Lateks Karet Alam

0 0 15

Pengaruh Penambahan Nanokristal Selulosa Tandan Kosong Sawit (Elaeis guineens Jack) Terhadap Morfologi dan Sifat Mekanik Produk Lateks Karet Alam

0 0 2

Pengaruh Penambahan Nanokristal Selulosa Tandan Kosong Sawit (Elaeis guineens Jack) Terhadap Morfologi dan Sifat Mekanik Produk Lateks Karet Alam

0 0 7

Pengaruh Penambahan Nanokristal Selulosa Tandan Kosong Sawit (Elaeis guineens Jack) Terhadap Morfologi dan Sifat Mekanik Produk Lateks Karet Alam

0 0 21

Pengaruh Penambahan Nanokristal Selulosa Tandan Kosong Sawit (Elaeis guineens Jack) Terhadap Morfologi dan Sifat Mekanik Produk Lateks Karet Alam Chapter III V

0 0 29

Pengaruh Penambahan Nanokristal Selulosa Tandan Kosong Sawit (Elaeis guineens Jack) Terhadap Morfologi dan Sifat Mekanik Produk Lateks Karet Alam

0 1 5

Pengaruh Penambahan Nanokristal Selulosa Tandan Kosong Sawit (Elaeis guineens Jack) Terhadap Morfologi dan Sifat Mekanik Produk Lateks Karet Alam

0 0 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lateks Alam 2.1.1 Tanaman Karet Alam - Pengaruh Penambahan Nanokristal Selulosa Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jack) Terhadap Produk Karet Nanokomposit Dengan Teknik Pencelupan

0 0 16

Pengaruh Penambahan Nanokristal Selulosa Dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jack) Terhadap Produk Karet Nanokomposit Dengan Teknik Pencelupan

0 0 13