Dari hasil penelitian Sumaiyah 2014, Nanokristal selulosa yang diisolasi dari tandan kosong aren dengan metode hidrolisis asam menggunakan asam sulfat
54. Dan membandingkan antara nanokristal selulosa dan mikrokristal selulosa. Dari hasil TEM dapat diketauhi bahwa dimensi dari nanokristal selulosa tandan kosong
aren memiliki ukuran nano dan memiliki ukuran spherical bola. Difraktogram XRD menunjukkan bahwa nanoselulosa yang dihasilkan merupakan selulosa tipe II dan
mengandung selulosa dengan kristalin yang tinggi.
2.6 Nanokomposit
Nanokomposit dikategorikan dalam nanoteknologi apabila yang dihasilkan merefleksika keunggulan nanomaterial yaitu kinerja yang meningkat secara sgnifikan.
Dikatakan nanokomposit karena salah satu komponen yang digunakan memiliki ukuran berkisar1-100 nm. Nanokomposit merupakan bidang cukup baru karena bahan
yang digunakan merupakan bahan yang terbaharukan Mustar, 2011.
Prinsip dari pembuatan nanokomposit ini adalah adanya ikatan-ikatan yang terjadi antara atom C, O dan atom lainnya. Karena ikatan sudah dilakukan mulai dari
bentuk nanometer, maka akan menghasilkan suatu material yang lebih kuat pada saat menjadi material yang berukuran besar. Nanokomposit digunakan pada plastic yang
dipelopori oleh pabrik mobil General motor dan Toyota. Plastka akan lebih tahan gores, ringan-kuat sehinggamengurangi biaya bahan bakar, umur pemakaian lebih
panjang. Industri akan dapat menarik keuntungan dari penggunaan nanokomposit ini. Nanokomposit dapat meningkatkan ketahanan dan permebilitas yang baik untuk
digunakan sebagai pengemas makanan dan minuman Subiyanto, 2010.
Universitas Sumatera Utara
Potensi nanokomposit yang besar dalam berbagai sector penelitian dan aplikasi menjadikannya sebagai peluang untuk meningkatkan investasi.
Nanokomposit dapat dibuat biodegradable dengan kekuatan dan kekakuan yang besar, nanokomposit dapat digunakan dalam peralatan medis sebagai penguat
biomaterial. Jaringan-jaringan biologis dapat terbuat dari material nanokomposit dan memberikan hasil yang menarik dalam pembuatan nanokomposit sintetik Dufresne,
2010.
2.8 Teknik Pencetakan
Teknik yang digunakan pada proses pembuatan barang jadi karet tergantung pada jenis dan spesifikasi bahan baku lateks. Produk yang dihasilkanpun akan memiliki
ciri khas dan sifat tersendiri untuk setiap teknik yang digunakan. Untuk proses pembuatan souvenir dari karet alam sering digunakan mtode pencetakan casting.
Teknik pencetakan merupakan suatu teknik yang menghasilkan produk dari lateks alam yang dilakukan dengan menuangkan kompon lateks ke dalam cetakan
yang sesuai dengan keinginan. Teknik pencetakan terdiri atas 2 dua cara berdasarkan bentuk cetakannya yaitu Fachry, 2012 :
a. Proses pencetakan dengan cetakan terbuka
Proses pencetakan yang dilakukan dengan menuangkan kompon lateks pada cetakan dan dibiarkan sebentar kemudian di vulkanisasi pada suhu dan waktu
tertentu sampai menghasilkan vulkanisat. b.
Proses pencetakan cetakan tertutup Proses ini digunakan untuk membuat produk karet berongga seperti boneka dan
sebagainya, dimana permukaan luar produk merupakan replica dari permukaan dalam rongga cetakan. Pembentukan padatan lateks dilakukan melalui
Universitas Sumatera Utara
pembentukan gel dalam rongga cetakan yang biasanya terbuat dari gips atau light alloy. Cetakan berupa pasangan atas dan bawah yang dapat ditutup rapat.
2.9 Uji Karakteristik 2.9.1 Transmission Electron Microscopy