47
Gambar 4.2 Persentase Faktor Penentu Daya Saing Ekonomi
Dari hasil pembobotan tersebut, tanggapan responden terhadap faktor penentu daya saing ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat dipengaruhi oleh tiga
faktor dengan nilai bobot terbesar, yaitu faktor infrastruktur, faktor perekonomian daerah, dan faktor tenaga kerja dan produktivitas.
Berikut dijelaskan masing-masing faktor penentu daya saing ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat berdasarkan pemeringkatan variabelnya.
4. 3. 1 Faktor Infrasturktur
Infrastruktur fisik merupakan faktor pendukung bagi kelancaran kegiatan usaha. Ketersediaan dan kualitas infrastruktur sangat mempengaruhi kelancaran
kegiatan usaha yang terjadi di daerah. Faktor infrastruktur fisik yang terdiri dari dua variabel yaitu ketersediaan
infrastruktur fisik dan kualitas infrastruktur. Variabel ketersediaan infrastruktur memiliki bobot sebesar 0.435 atau 43 dari keseluruhan bobot faktor
Universitas Sumatera Utara
48
infrastruktur. Variabel kualitas infrastruktur fisik memiliki bobot sebesar 0.565 atau 57 dari keseluruhan bobot faktor infrastruktur. Persentase bobot dari
masing-masing variabel faktor infrastruktur fisik dapat dilihat pada gambar 4.3
Gambar 4.3 Persentase Bobot Variabel Faktor Infrastruktur
Tabel 4.5 Panjang dan Kondisi Jalan di Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2013 km
No Status Jalan
Baik Sedang
Rusak Rusak
Berat Total
Panjang
1 Jalan Negara
25 8
5 3
41 2
Jalan Provinsi 41
10,80 12,40
4,50 69,50
3 Jalan Kabupaten
Jalan Aspal 239,933
9,435 9,993
3,682 263,043
Jalan Kabupaten Jalan Batu
83,977 13,543
9,110 2,010
108,640 Jalan Kabupaten
Jalan Tanah 129,747
15,934 44,156
40,530 230,367
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pakpak Bharat Diolah
Panjang jalan di Kabupaten Pakpak Bharat pada tahun 2013 adalah 712,55 km yang terdiri dari 41,00 km jalan negara, 69,05 km jalan provinsi dan 602,05
km jalan kabupaten. Dari total 41,00 km jalan negara, sepanjang 5,00 km 12,19 dalam kondisi rusak. Dari total 69,50 km panjang jalan provinsi,
sepanjang 4,50 km 6,47 dalam kondisi rusak berat. 263,043 km jalan
Universitas Sumatera Utara
49
kabupaten merupakan jalan aspal dan sepanjang 108,640 km merupakan jalan batu, dari total 602,05 km jalan kabupaten, sepanjang 230,367 km 38,26 masih
merupakan jalan tanah.
Tabel 4.6 Jumlah Jembatan Menurut Kecamatan dan Kondisi di Kabupaten Pakpak
Bharat Tahun 2013 No
Kecamatan Baik Sedang
Rusak Ringan
Rusak Berat
Total
1 Salak
9 1
2 12
2 Sitellu Tali Urang Jehe
22 2
2 26
3 Pagindar
4 1
5 4
Sitellu Tali Urang Julu 11
1 12
5 Pergetteng-getteng
Sengkut 18
4 1
23 6
Kerajaan 11
1 1
13 7
Tinada 14
2 1
17 8
Siem Rube 9
2 1
120 Jumlah
98 14
8 120
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pakpak Bharat
Dari total 120 jembatan yang ada di Kabupaten Pakpak Bharat, sebanyak 98 jembatan dalam kondisi baik, 14 jembatan dalam kondisi sedang, 8 jembatan
dalam kondisi rusak dan tidak ada jembatan dalam kondisi rusak berat. Menurut tanggapan responden menunjukkan bahwa kedua indikator untuk
faktor infrastruktur memiliki nilai bobot yang relatif merata. Hasil pembobotan yang didukung hasil wawancara terhadap responden yang menunjukkan bahwa
variabel ketersediaan infrastruktur, 55 responden menyatakan setuju bahwa ketersediaan jalan sudah memadai. 18 responden sangat setuju bahwa
ketersediaan jalan sudah memadai, 18 responden kurang setuju kurang setuju ketersediaan jalan sudah memadai. Hanya sekitar 9 responden menyatakan tidak
setuju dan sangat tidak setuju bahwa ketersediaan jalan sudah memadai. Begitu
Universitas Sumatera Utara
50
juga dengan dengan ketersediaan pelabuhan laut, 64 responden sangat tidak setuju bahwa ketersediaan pelabuhan laut sudah memadai, 11 tidak setuju
bahwa pelabuhan laut sudah memadai, 16 responden kurang setuju bahwa pelabuhan laut sudah memadai, hanya sekitar 9 responden setuju bahwa
pelabuhan laut sudah memadai. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya akses Kabupaten Pakpak Bharat dengan laut. Untuk ketersediaan pelabuhan udara, 73
responden menyatakan sangat tidak setuju bahwa ketersediaan pelabuhan udara Kabupaten Pakpak Bharat sudah memadai, 11 responden tidak setuju bahwa
ketersediaan pelabuhan udara sudah memadai, 11 responden kurang setuju bahwa ketersediaan pelabuhan udara sudah memadai, sekitar 6 responden setuju
bahwa akses pelabuhan udara sudah memadai. Untuk pelabuhan udara, Kabupaten Pakpak Bharat tidak memiliki pelabuhan udara. Oleh karena itu sebagian besar
responden menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pernyataan tersebut. Kemudian ketersediaan saluran telepon, 56 responden setuju bahwa
ketersediaan saluran telepon sudah memadai, 18 kurang setuju bahwa ketersediaan saluran telepon sudah memadai, 7 tidak setuju bahwa ketersediaan
saluran telepon sudah memadai dan 13 sangat tidak setuju bahwa saluran telepon sudah memadai.
Dalam variabel kualitas infrastruktur, 53 responden menyatakan setuju terhadap kualitas jalan sudah baik, 22 menyatakan kurang setuju terhadap
kualitas jalan sudah baik, 15 sangat setuju bahwa kualitas jalan sudah baik, 4 tidak setuju bahwa kualitas jalan sudah baik dan 7 sangat tidak setuju bahwa
kualitas jalan di Kabupaten Pakpak Bharat sudah baik.
Universitas Sumatera Utara
51
Dalam wawancara ditemukan bahwa dominan responden menyatakan perbaikan kualitas jalan jalur Kabupaten Pakpak Bharat ke Kabupaten Humbahas
serta pembukaan jalan Kecamatan Salak ke Kecamatan Pagindar yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
akan meningkatkan akses perekonomian Kabupaten Pakpak Bharat.
4. 3. 2 Faktor Perekonomian Daerah