3. 2 Faktor Perekonomian Daerah Variabel Kualitas Infrastruktur Fisik

51 Dalam wawancara ditemukan bahwa dominan responden menyatakan perbaikan kualitas jalan jalur Kabupaten Pakpak Bharat ke Kabupaten Humbahas serta pembukaan jalan Kecamatan Salak ke Kecamatan Pagindar yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam akan meningkatkan akses perekonomian Kabupaten Pakpak Bharat.

4. 3. 2 Faktor Perekonomian Daerah

Faktor perekonomian daerah berisi variabel potensi ekonomi dan variabel struktur ekonomi yang merupakan pertimbangan penting dalam mendukung daya saing ekonomi daerah. Dari hasil pembobotan menunjukkan bahwa penentu daya saing ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat untuk faktor Perekonomian daerah adalah variabel potensi ekonomi dengan bobot tertinggi yaitu 0,583 atau 58 dari keseluruhan bobot faktor perekonomian daerah. Variabel struktur ekonomi memiliki bobot sebesar 0,417 atau 42 dari keseluruhan bobot faktor perekonomian daerah. Persentase dari masing-masing variabel indikator perekonomian daerah dapat dilihat pada gambar 4.4 Universitas Sumatera Utara 52 Gambar 4.4 Persentase Bobot Variabel Faktor Perekonomian Daerah Dari hasil wawancara persepsi masyarakat dalam variabel potensi ekonomi, 69 responden menyatakan setuju bahwa tingkat daya beli masyarakat cenderung meningkat. 9 sangat setuju bahwa tingkat daya beli masyarakat meningkat dan hanya 22 responden yang kurang setuju bahwa tingkat daya beli masyarakat cenderung meningkat. Selanjutnya untuk perkembangan kondisi ekonomi yang semakin membaik, 71 responden setuju bahwa perkembangan kondisi ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat semakin membaik, 7 responden sangat setuju bahwa perkembangan kondisi ekonomi semakin membaik. Sekitar 22 responden menyatakan kurang setuju bahwa perkembangan kondisi ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat semakin membaik. Dalam hal kestabilan harga barang, 49 responden kurang setuju bahwa kondisi harga-harga barang dan jasa relatif terjangkau, 29 setuju bahwa harga-harga barang dan jasa relatif stabil dan terjangkau, 11 sangat setuju bahwa harga barang dan jasa relatif stabil dan Universitas Sumatera Utara 53 terjangkau. Namun sekitar 11 tidak setuju bahwa harga barang relatif stabil dan terjangkau. Selanjutnya untuk tingkat kesejahteraan masyarakat, 62 responden setuju bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat cenderung semakin membaik, 13 sangat setuju bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat cenderung semakin membaik, namun 22 responden kurang setuju bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat cenderung semakin membaik dan 4 responden sangat tidak setuju bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat cenderung semakin membaik. Tabel 4.7 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Struktur Ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2013 No Lapangan Usaha PDRB Tahun 2013 Struktur Ekonomi Persentase 1 Pertanian 308.299,69 Primer 64,34 2 Pertambangan Penggalian 220,38 3 Industri Pengolahan 951,45 Sekunder 10,26 4 Listrik, Gas, Air Bersih 1.568,02 5 Bangunan 46.666,56 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 55.832,52 Tersier 25,40 7 Pengangkutan dan Komunikasi 11.244,09 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 7.872,07 9 Jasa-jasa 46.804,64 Jumlah PDRB 479.459,42 Sumber: BPS Kabupaten Pakpak Bharat Diolah Bila dilihat dari PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Pakpak Bharat Tahun 2013 maka kontribusi sektor primer pertanian dan pertambangan penggalian yang mendominasi yakni sebesar 64,34, selanjutnya sektor tersier perdagangan hotel restoran, pengangkutan komunikasi, keuangan persewaan jasa perusahaan dan jasa-jasa sebesar 25,40, kemudian sektor sekunder Universitas Sumatera Utara 54 industri pengolahan, listrik gas air, bangunan sebesar 10.26. Hal ini menunjukkan bahwa sektor primer ini penyumbang terbesar PDRB Kabupaten Pakpak Bharat dan diandalkan masyarakat sebagai mata pencaharian sebagian besar penduduk serta menjadi penyerap tenaga kerja yang terbesar. Dalam variabel struktur ekonomi, 75 responden menyatakan setuju bahwa nilai tambah atau kontribusi sektor primer semakin meningkat. 7 responden sangat setuju bahwa nilai tambah atau kontribusi sektor primer semakin meningkat, sekitar 19 responden kurang setuju bahwa nilai tambah atau sektor primer semakin meningkat. Selanjutnya 53 responden setuju bahwa nilai tambah atau kontribusi sektor sekunder meningkat, 9 sangat setuju bahwa nilai tambah atau kontribusi sektor sekunder meningkat, namun 31 responden menyatakan kurang setuju bahwa nilai tambah atau kontribusi sektor sekunder meningkat dan 7 lainnya menyatakan tidak setuju. Kemudian, 45 responden menyatakan kurang setuju bahwa nilai tambah atau kontribusi sektor tersier semakin meningkat, 42 setuju bahwa nilai tambah atau kontribusi sektor tersier semakin meningkat, 4 menyatakan sangat setuju nilai tambah atau kontribusi sektor tersier semakin meningkat, namun ada 7 menyatakan tidak setuju dan 2 menyatakan sangat tidak setuju bahwa nilai tambah atau kontribusi sektor tersier semakin meningkat. Dari pernyataan responden menyatakan bahwa perekonomian Kabupaten Pakpak Bharat didominasi pertanian.

4. 3. 3 Faktor Tenaga Kerja dan Produktivitas