54
industri pengolahan, listrik gas air, bangunan sebesar 10.26. Hal ini menunjukkan bahwa sektor primer ini penyumbang terbesar PDRB Kabupaten
Pakpak Bharat dan diandalkan masyarakat sebagai mata pencaharian sebagian besar penduduk serta menjadi penyerap tenaga kerja yang terbesar.
Dalam variabel struktur ekonomi, 75 responden menyatakan setuju bahwa nilai tambah atau kontribusi sektor primer semakin meningkat. 7
responden sangat setuju bahwa nilai tambah atau kontribusi sektor primer semakin meningkat, sekitar 19 responden kurang setuju bahwa nilai tambah atau sektor
primer semakin meningkat. Selanjutnya 53 responden setuju bahwa nilai tambah atau kontribusi sektor sekunder meningkat, 9 sangat setuju bahwa nilai
tambah atau kontribusi sektor sekunder meningkat, namun 31 responden menyatakan kurang setuju bahwa nilai tambah atau kontribusi sektor sekunder
meningkat dan 7 lainnya menyatakan tidak setuju. Kemudian, 45 responden menyatakan kurang setuju bahwa nilai tambah atau kontribusi sektor tersier
semakin meningkat, 42 setuju bahwa nilai tambah atau kontribusi sektor tersier semakin meningkat, 4 menyatakan sangat setuju nilai tambah atau kontribusi
sektor tersier semakin meningkat, namun ada 7 menyatakan tidak setuju dan 2 menyatakan sangat tidak setuju bahwa nilai tambah atau kontribusi sektor tersier
semakin meningkat. Dari pernyataan responden menyatakan bahwa perekonomian Kabupaten Pakpak Bharat didominasi pertanian.
4. 3. 3 Faktor Tenaga Kerja dan Produktivitas
Jumlah dan kualitas tenaga kerja suatu daerah merupakan faktor penting bagi peningkatan daya saing ekonomi, faktor tenaga kerja dan produktivitas terdiri
Universitas Sumatera Utara
55
dari 3 variabel, yaitu biaya tenaga kerja, ketersediaan tenaga kerja, dan produktivitas tenaga kerja.
Variabel produktivitas tenaga kerja memiliki bobot 0,415 atau 41 dari keseluruhan bobot faktor tenaga kerja dan produktivitas. Variabel ketersediaan
tenaga kerja memiliki bobot 0,376 atau 38 dan variabel biaya tenaga kerja memiliki bobot sebesar 0,203 atau 21 dari keseluruhan bobot faktor tenaga kerja
dan produktivitas. Persentase bobot dari masing-masing variabel dapat dilihat pada gambar 4.5
Gambar 4.5 Persentase Bobot Variabel Faktor Tenaga Kerja dan Produktivitas
Varibel produktivitas dan ketersediaan menjadi prioritas dalam faktor tenaga kerja dan produktivitas. Kedua faktor terebut dianggap sangat penting
dalam menentukan daya saing ekonomi Kabupaten Pakpak Bharat. Hasil wawancara persepsi masyarakat dalam varibel biaya tenaga kerja,
44 responden kurang setuju bahwa besarnya upah tenaga kerja sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
56
ketentuan UMK. 36 responden menyatakan bahwa besarnya upah tenaga kerja sesuai dengan ketentuan UMK. 9 sangat setuju bahwa besarnya upah tenaga
kerja sesuai dengan ketentuan UMK dan sekitar 11 responden tidak setuju bahwa besarnya upah tenaga kerja sesuai dengan UMK. Kemudian 40
responden menyatakan setuju bahwa besarnya upah tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan hidup masyarakat. 38 kurang setuju bahwa besarnya upah tenaga
kerja sesuai dengan kebutuhan hidup masyarakat, 9 sangat setuju bahwa besarnya upah tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan hidup masyarakat dan sekitar
13 tidak setuju bahwa besarnya upah tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan hidup masyarakat.
Tabel 4.8 Jumlah Pencari Kerja Terdaftar Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten
Pakpak Bharat Tahun 2009-2013 No
Tahun Jenis Kelamin
Jumlah Laki-laki
Perempuan
1 2009
138 176
314 2
2010 68
103 171
3 2011
16 20
36 4
2012 12
43 55
5 2013
62 81
143
Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Pakpak Bharat
Menurut Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pakpak Bharat, pencari kerja tertdaftar menurut jenis kelamin pada tahun 2013 yaitu
sebesar 143 jiwa, 62 pencari kerja adalah laki-laki dan 81 pencari kerja dengan jenis kelamin perempuan.
Universitas Sumatera Utara
57
Tabel 4.9 Jumlah Pencari kerja Terdaftar Menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten
Pakpak Bharat Tahun 2009-2013 No Tingkat Pendidikan
Jumlah
1 Tidak Sekolah, SD Tidak Tamat
2 SD Setingkat
3 SLTP Umum
19 4
SMTA Umum 80
5 STM
6 7
SMEA 7
8 SPMA
8 9
SMTA Lainnya 10 D I D II
81 11 D III
162 12 Sarjana
238 Total
722
Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kab. Pakpak Bharat
Jumlah pencari kerja terdaftar menurut tingkat pendidikan di Kabupaten Pakpak Bharat tahun 2009-2013, ada 19 pencari kerja dengan tingkat pendidikan
SLTP, 80 pencari kerja dengan tingkat pendidikan SLTA, 6 pencari kerja dengan tingkat pendidikan STM, 7 pencari kerja dengan tingkat pendidikan SMEA, 121
pencari kerja dengan tingkat pendidikan SMK, 5 pencari kerja dengan tingkat SPMA, 81 pencari kerja dengan tingkat pendidikan DIDII, 162 pencari kerja
dengan tingkat pendidikan DIII dan 238 pencari kerja dengan tingkat Sarjana. Dalam varibel ketersediaan tenaga kerja, 53 responden menyatakan
kurang setuju bahwa jumlah angkatan kerja sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja di Kabupaten Pakpak Bharat, 29 responden setuju bahwa jumlah angkatan
kerja sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, 4 sangat setuju dan sekitar 15 responden tidak setuju bahwa jumlah angkatan kerja sesuai dengan
kebutuhan pasar tenaga kerja. Kemudian untuk tingkat pendidikan angkatan kerja, 40 responden setuju bahwa tingkat pendidikan angkatan kerja sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
58
kebutuhan pasar tenaga kerja, 40 responden kurang setuju bahwa tingkat pendidikan angkatan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, 4
sangat setuju dan 16 responden tidak setuju bahwa tingkat pendidikan angkatan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja di Kabupaten
Pakpak Bharat. Dalam variabel produktivitas tenaga kerja, 42 responden menyatakan
kurang setuju bahwa tingkat produktivitas tenaga kerja yang ada relatif tinggi, 38 responden menyatakan setuju bahwa tingkat produktivitas tenaga kerja yang
ada relatif tinggi, 4 menyatakan sangat setuju dan sekitar 17 responden menyatakan tidak setuju bahwa tingkat produktivitas tenaga kerja yang ada relatif
tinggi. Kemudian 45 responden menyatakan setuju tingkat produktivitas tenaga kerja sesuai dengan upah yang ada, 40 responden menyatakan kurang setuju
bahwa tingkat produktivitas tenaga kerja sesuai dengan upah yang ada, 2 responden sangat setuju bahwa tingkat produktivitas tenaga kerja sesuai dengan
upah yang ada dan sekitar 13 responden menyatakan tidak setuju bahwa tingkat produktivitas tenaga kerja sesuai dengan upah yang ada.
4. 3. 4 Faktor Kelembagaan