Asas dan Tujuan Pelayanan Publik

9 dalam bentuk barang atau jasa baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketertiban- ketertiban.Menurut Joko Widodo 2001:131, Pelayanan publik adalah pemberian layanan melayani keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi tersebut sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapakan. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah pusat atau daerah dan lingkungan badan usaha milik negara atau daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi tersebut sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapakan. Pelayanan Publik uga dapat dikatakan sebagai suatu fungsi aparat Negara sebagai pelayan masyarakat merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pemerintah dengan sebaik-baiknya. Pelayanan tersebut diberikan untuk memenuhi hak masyarakat.Kegiatan pelayanan pada dasarnya menyangkut pemenuhan suatu hak, hak itu melekat pada setiap orang, baik secara pribadi maupun berkelompok organisasi.

1.6.3. Asas dan Tujuan Pelayanan Publik

Untuk dapat memberikan pelayanan yang memuaskan bagi masyarakat, maka penyelenggaraan pelayanan harus memenuhi asas-asas pelayanan berdasarkan Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik pasal 4, yaitu : Universitas Sumatera Utara 10 1. Kepentingan umum, yaitu pemberian pelayanan tidak boleh mengutamakan kepentingan pribadi dan atau golongan. 2. Kepastian hukum, yaitu jaminan terwujudnya hak dan kewajiban dalam penyelenggaraan pelayanan. 3. Kesamaan hak, yaitu pemberian pelayanan tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender dan status ekonomi. 4. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pemenuhan hak harus sebanding dengan kewajiban yang harus dilaksanakan, baik oleh pemberi maupun penerima pelayanan. 5. Profesional , yaitu pelaksana pelayanan harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang tugas. 6. Partisipatif, yaitu peningkatan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat. 7. Persamaan perlakuan atau tidak bersikap diskriminatif kepada warga negara yang ingin memperoleh pelayanan yang adil. 8. Keterbukaan, yaitu setiap penerima pelayanan dapat dengan mudah mengakses dan memperoleh informasi mengenai pelayanan yang diinginkan. 9. Akuntabilitas, yaitu proses penyelengaraan pelayanan harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 10. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan, yaitu kemudahan terhadap kelompok rentan sehingga tercipta keadilan daam pelayanan. Universitas Sumatera Utara 11 11. Ketepatan waktu, yaitu penyelesaian setiap jenis pelayanan dilakukan tepat waktu sesuai dengan standar pelayanan. 12. Kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan, yaitu jenis pelayanan dilakukan secara cepat, mudah dan terjangkau. Pada dasarnya, tujuan pelayanan publik adalah memuaskan masyarakat. Untuk mencapai kepuasaan itu dituntut kualitas pelayanan prima yang dimuat dalam KeputusanMENPAN nomor 58 tahun 2002 tentang pedoman pelaksanaan penilaian dan penghargaan citra pelayanan prima sebagai unit pelayanan percontohan sesungguhnya, yangterdiri atas: 1. Transparansi, yaitu pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan serta mudah dimengerti. 2. Akuntabilitas, yaitu pelayanan yang dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. 3. Kondisional, yaitu pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas. 4. Partisipatif, yaitu pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik. 5. Kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat dari aspek apapun khususnya suku, ras, agama, golongan, status sosial dan lain-lain 6. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan penerima pelayanan publik. Universitas Sumatera Utara 12 1.6.4. Karakteristik Pelayanan Publik Menurut Zethaml Haywood Farmer dalam Pasolong 2007 : 133, ada tiga karakteristik utama tentang pelayanan, yaitu : 1. Intangibility Pelayanan pada dasarnya bersifat performance dan hasil pengalaman bukan objeknya.Kebanyakan pelayanan tidak dapat dihitung, diukur, diraba atau dites sebelum disampaikan untuk menjamin kualitas.Berbeda dengan barang yang dihasilkan oleh suatu pabrik yang dapat dites kualitasnya sebelum disampaikan pada pelanggan. 2. Heterogenity Pemakai jasa atau klien atau pelanggan memilki kebutuhan yang sangat heterogen. Pelanggan dengan pelayanan yang sama mungkin mempunyai prioritas berbeda. Demikian pula performance sering bervariasi dari suatu prosedur ke prosedur lainnya bahkan dari waktu ke waktu. 3. Inseparability Produksi dan konsumsi suatu pelayanan tidak terpisahkan Konsekuensinya didalam industri pelayanan kualitas tidak direkayasa kedalam produksi disektor pabrik kemudian disampaikan kepada pelanggan.Kualitas terjadi selama interkasi antara klienpelanggan dengan penyedia jasa. Selain itu, MENPAN juga membuat tujuh dimensi yang dapat dijadikan dasar untuk mengukur kinerja pelayanan publik instansi pemerintah serta BUMNBUMD. Ketujuh dimensi yang termuat dalam Universitas Sumatera Utara 13 KeputusanMENPAN nomor 58 tahun 2002 tentang pedoman pelaksanaan penilaian dan penghargaan citra pelayanan prima sebagai unit pelayanan percontohan sesungguhnya, yaitu : 1. Kesederhanaan prosedur pelayanan, mencakup kemudahankesulitan pelayanan dan persyaratan pelayanan 2. Keterbukaan informasi pelayanan, mencakup informsi tentang prosedur, persyaratan dan biaya. Apakah jelas dapat diketahui masyarakat. 3. Kepastian pelaksanaan pelayanan, mencakup ketepatan waktu penyelesaian dan keseuaian biaya yang dibayar dengan tarif resmi 4. Mutu produk layanan, mencakup kualitas pelayanan meliputi cara kerja, dan hasil. 5. Tingkat profesional petugas, mencakup keterampilan kerja, sikap, perilaku dan disiplin pegawai 6. Tertib pengelolaan administrasi dan manajemen, mencakup kegiatan pencatatan, pengelolaan, pembagian tugas. 7. Sarana dan prasarana, mencakup keberadaan dan fungsi dari fasilitas yang tersedia.

1.6.5. Jenis-jenis Pelayanan Publik