6. Bersifat sederhana yang berarti disusun secara sistematis dan prioritasnya
jelas terlihat. 7.
Bersifat luwes, yang berarti bisa diadakan penyesuaian bila ada perubahan. 8.
Terdapat tempat pengambilan resiko karena tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
9. Bersifat praktis, yang berarti bisa dilaksanakan sesuai dengan kondisi
organisasi. 10.
Merupakan prakiraan atau peramalan atas keadaan yang mungkin terjadi.
2.1.3 Konsep Keperawatan
Perawat merupakan tenaga kesehatan yang dominan di rumah sakit baik dari segi jumlah maupun keberadaannya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
pasien. Menurut undang-undang tentang keperawatan, keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup
seluruh proses kehidupan manusia.
Dalam keperawatan, perawat memiliki peran dan fungsinya masing- masing.
Peran perawat antara lain: 1.
Pelaksana pelayanan perawatan. 2.
Pengelola; perawat bertanggung jawab dalam hal administratif pengelolaan pelayanan perawatan baik di masyarakat maupun di dalam
institusi. 3.
Pendidik; perawat bertanggung jawab dalam hal pendidikan kesehatan. 4.
Peneliti; perawat
melakukan penelitian
keperawatan untuk
mengembangkan ilmu dan praktek keperawatan, dan ikut berperan serta aktif dalam kegiatan penelitian di bidang kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan peranan perawat antara lain: 1.
Fungsi independen, merupakan fungsi mandiri. Di mana perawat dalam melaksanakan tugasnya tidak memerlukan perintah dokter, dilaksanakan
sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia. Tindakan perawat bersifat mandiri
dan tidak tergantung pada orang lain, dengan berdasarkan ilmu tindakan keperawatan.
2. Fungsi dependen merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatan
atas pesan atau intruksi dari perawat lain. Artinya perawat bertindak membantu dokter dalam memberikan pelayanan medik.
3. Fungsi interdependen. Fungsi ini adalah tindakan perawat berdasarkan
kerjasama. Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan di antara tim satu dengan lainnya.
Perencanaan tenaga keperawatan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain lingkungan external change, keputusan, organisasi yang dapat berbentuk
pension, pemutusan hubungan kerja PHK dan kematian. Perencanaan ketenagaan merupakan suatu proses yang kompleks yang memerlukan ketelitian
dalam menerapkan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan dalam mencapai tujuan organisasi. Jumlah tenaga yang ada perlu ditata atau
dikelola dalam melaksanakan kegiatan melalui penjadwalan yang sistematis dan terencana secara matang.
Rumah sakit merupakan instansi yang memiliki kesibukan kerja yang sangat tinggi. Kesibukan ini akan lebih tampak pada ruangan unit IGD dan rawat
inap di mana pada ruangan ini pengaturan seluruh sumber daya yang meliputi dokter, perawat, kendaraan ambulan, obat-obatan sampai pengaturan shift jaga
harus dioptimalkan.
Mutu pelayanan di rumah sakit sangat ditentukan oleh pelayanan keperawatan atau asuhan keperawatan. Perawat sebagai pemberi jasa keperawatan
merupakan ujung tombak pelayanan di rumah sakit, sebab perawat berada 24 jam
Universitas Sumatera Utara
dalam memberikan asuhan keperawatan. Perawat di rumah sakit umumnya dibagi dalam perawat rawat inap, perawat rawat jalan dan perawat Instalasi Gawat
Darurat. Untuk perawat di ruang rawat inap, khususnya untuk kelas bangsal, sangat sibuk dan harus siaga selama 24 jam per hari. Untuk itu dibutuhkan jam
kerja yang tinggi oleh perawat yang harus selalu siap berjaga pada shift yang berbeda yaitu pada shift pagi, sore dan malam.
2.1.4 Karakteristik Penjadwalan Perawat