commit to user 43
Tabel 9. Hasil Uji Homogenitas
Sumber Variansi X
2
X
2 1-
αk-1
Keputusan Uji Jumlah Gelombang
7,781 11,345
Ho diterima
Keputusan uji Homogenitas Karena masing-masing sumber memenuhi kriteria X
2 hitung
X
2 tabel 0,013
sehingga sehingga X
2 hitung
tidak terletak pada daerah kritik, maka Ho diterima. Jadi sumber tersebut berasal dari populasi yang homogen.
C. Pengujian Hipotesis
1. Hasil Pengujian Hipotesis dengan Analisis Variansi Satu Arah
Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penambahan jumlah pipa gelombang stainless steel pada bagian belakang knalpot sepeda motor Yamaha
Jupiter Z tahun 2004 terhadap emisi gas buang HC, perlu dilakukan suatu pengujian statistik. Dalam penelitian ini, uji statistik yang digunakan adalah
analisis variansi satu arah. Hasil pengujian analisis variansi satu arah tersebut adalah sebagai indikator ada tidaknya pengaruh penambahan jumlah pipa
gelombang stainless steel pada bagian belakang knalpot sepeda motor Yamaha Jupiter Z tahun 2004 terhadap emisi gas buang HC.
Kemudian untuk melihat besarnya pengaruh masing-masing variabel tersebut dapat ditunjukkan pada Tabel 10, yaitu Tabel ringkasan hasil uji F untuk
anava satu arah sebagai berikut: perhitungan selengkapnya terdapat pada Lampiran 5.
Tabel 10. Ringkasan Hasil Uji F Anava Satu Arah untuk Kadar Gas Buang HC
Sumber Variansi dk
JK KT
F
Rata-rata 1
4805920,8 4805920,8
Antar Kelompok 3
964202,8 321400,9333
84,44530273 Dalam Kelompok
16 60896,4
3806,025
Jumlah 20
5831020 -
commit to user 44
Lihat perhitungan pada Lampiran 4
Dimana: JK = Jumlah Kuadrat
KT = Kuadrat Temgah dk = Derajat Kebebasan
Hasil perhitungan anava satu arah memperlihatkan bahwa harga F
obs
= 84,45 sedangkan F
tabel
dengan dk pembilang 3 dan dk penyebut 16 dengan taraf nyata α = 0,01 didapatkan F
tabel
= 5,29, jadi F
obs
F
tabel0,013,16
sehingga hipotesis yang menyatakan “Tidak terdapat pengaruh penambahan variasi jumlah
gelombang pada alat bantu penurun emisi gas buang terhadap kadar gas buang HC pada sepeda motor Yamaha Jupiter Z tahun 2004” ditolak, sedangkan hipotesis
kerja yang menyatakan “Terdapat pengaruh penambahan variasi jumlah gelombang pada alat bantu penurun emisi gas buang terhadap kadar gas buang HC
pada sepeda motor Yamaha Jupiter Z tahun 2004” diterima. Dengan demikian ada pengaruh penambahan variasi jumlah gelombang pada alat bantu penurun emisi
gas buang terhadap kadar gas buang HC pada sepeda motor Yamaha Jupiter Z tahun 2004.
2. Hasil Pengujian Hipotesis dengan Uji Z Analisis Rataan
Setelah dilakukan analisis data dengan menggunakan analisis variansi satu arah, maka dilanjutkan dengan analisis rataan uji Z untuk mengetahui pada
jumlah gelombang berapakah kadar gas buang HC yang paling rendah dalam alat bantu penurun emisi gas buang. Daerah kritik yang digunakan adalah daerah kritik
tipe C yaitu DK = {z z -z
α
} Statistik uji yang digunakan:
= X
− µ σ
√
n ~ N 0,1
Komputasi: a.
Uji Z alat penurun emisi gas buang dengan 3 gelombang
= 617,4
−
777,6 98,79
√
5 ~ N 0,1
commit to user 45
=
−
160,2 44,18
=
−
3,630
Z
0,01
= 3,365 Z
obs
= -3,630 Keputusan uji Z untuk alat penurun emisi gas buang dengan 3 gelombang:
Karena sumber memenuhi kriteria z z
α
sehingga z terletak pada daerah kritik, maka Ho yang menyatakan “Penambahan alat bantu penurun emisi gas
buang dengan 3 gelombang tidak menurunkan kadar gas buang HC” ditolak pada taraf signifikansi 0,01, sedangkan H
1
yang menyatakan “Penambahan alat bantu penurun emisi gas buang dengan 3 gelombang menurunkan kadar gas buang HC”
diterima. b.
Uji Z alat penurun emisi gas buang dengan 5 gelombang
= 346,6
−
777,6 98,79
√
5 ~ N 0,1
=
−
431 44,18
=
−
9,755
Z
0,01
= 3,365 Z
obs
= −
9,755
Keputusan uji Z untuk alat penurun emisi gas buang dengan 5 gelombang: Karena sumber memenuhi kriteria z z
α
sehingga z terletak pada daerah kritik, maka Ho yang menyatakan “Penambahan alat bantu penurun emisi gas
buang dengan 5 gelombang tidak menurunkan kadar gas buang HC” ditolak pada taraf signifikansi 0,01, sedangkan H
1
yang menyatakan “Penambahan alat bantu penurun emisi gas buang dengan 5 gelombang menurunkan kadar gas buang HC”
diterima. c.
Uji Z alat penurun emisi gas buang dengan 7 gelombang
= 219,2
−
777,6 98,79
√
5 ~ N 0,1
commit to user 46
=
−
558,4 44,18
=
−
12,639
Z
0,01
= 3,365 Z
obs
= −
12,639
Keputusan uji Z untuk alat penurun emisi gas buang dengan 7 gelombang: Karena sumber memenuhi kriteria z z
α
sehingga z terletak pada daerah kritik, maka Ho yang menyatakan “Penambahan alat bantu penurun emisi gas
buang dengan 7 gelombang tidak menurunkan kadar gas buang HC” ditolak pada taraf signifikansi 0,01, sedangkan H
1
yang menyatakan “Penambahan alat bantu penurun emisi gas buang dengan 7 gelombang menurunkan kadar gas buang HC”
diterima. Kesimpulan:
Karena z
obs
yang paling kecil adalah pada perhitungan z
obs
untuk alat bantu penurun emisi gas buang dengan 7 gelombang, maka dapat disimpulkan
bahwa kadar gas buang HC yang paling rendah diperoleh dengan variasi gelombang sebanyak 7 gelombang pada sepeda motor Yamaha Jupiter Z tahun
2004.
D. Pembahasan Hasil Analisis Data