commit to user 46
=
−
558,4 44,18
=
−
12,639
Z
0,01
= 3,365 Z
obs
= −
12,639
Keputusan uji Z untuk alat penurun emisi gas buang dengan 7 gelombang: Karena sumber memenuhi kriteria z z
α
sehingga z terletak pada daerah kritik, maka Ho yang menyatakan “Penambahan alat bantu penurun emisi gas
buang dengan 7 gelombang tidak menurunkan kadar gas buang HC” ditolak pada taraf signifikansi 0,01, sedangkan H
1
yang menyatakan “Penambahan alat bantu penurun emisi gas buang dengan 7 gelombang menurunkan kadar gas buang HC”
diterima. Kesimpulan:
Karena z
obs
yang paling kecil adalah pada perhitungan z
obs
untuk alat bantu penurun emisi gas buang dengan 7 gelombang, maka dapat disimpulkan
bahwa kadar gas buang HC yang paling rendah diperoleh dengan variasi gelombang sebanyak 7 gelombang pada sepeda motor Yamaha Jupiter Z tahun
2004.
D. Pembahasan Hasil Analisis Data
Setelah dilakukan analisis data hasil eksperimen dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengaruh penambahan jumlah gelombang dalam alat bantu penurun emisi gas
buang terhadap kadar gas HC ditunjukan oleh harga F
observasi
yang lebih besar dari F
tabel
pada taraf sinifikansi 0,01. Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang sangat signifikan antara penambahan jumlah pipa gelombang
stainless steel pada bagian belakang knalpot sepeda motor Yamaha Jupiter Z tahun 2004 terhadap emisi gas buang HC. Hal ini disebabkan karena variasi
jumlah pipa gelombang stainless steel akan berpengaruh terhadap luas penampang pipa stainless steel yang berfungsi sebagai reheater atau sebagai
commit to user 47
reaktor exhaust thermal. Semakin luas penampangnya, maka jumlah kadar gas buang HC yang direaksikan menjadi HC
2
dan H
2
O akan semakin bertambah. 2.
Analisis rataan atau uji Z menunjukan bahwa semua rerata kadar gas buang HC yang diberi penambahan alat bantu penurun emisi gas buang, menunjukkan
adanya penurunan kadar gas buang HC dibandingkan dengan knalpot standar. Melalui uji Z ini juga dapat menunjukan pada variasi jumlah gelombang
berapakah kadar gas buang HC mengalami penurunan yang paling signifikan. Semakin z
hitung
lebih kecil dari z
tabel,
maka perbedaan antara perlakuan yang diuji dan perlakuan lainnya akan semakin besar, maka dapat disimpulkan
bahwa variasi jumlah pipa gelombang stainless steel yang memiliki z
hitung
terkecil adalah variasi jumlah pipa stainless steel yang menurunkan kadar HC yang paling tinggi atau signifikan. Untuk lebih lengkapnya lihat Lampiran 6
beserta penjelasannya. 3.
Pada Gambar 9 merupakan grafik hubungan antara jumlah variasi pipa gelombang stainless steel pada bagian belakang knalpot sepeda motor Yamaha
Jupiter Z tahun 2004 terhadap kadar gas buang HC. Grafik tersebut diperoleh dari hasil penelitian. Pada grafik tersebut dapat diamati kadar gas buang HC
yang mengalami penurunan yang signifikan yang diperlihatkan dengan kondisi grafik yang menurun. Kadar gas buang Hcyang paling rendah adalah pada
variasi jumlah pipa gelombang stainless steel dengan 7 gelombang yaitu dengan rerata kadar gas buang HC 219 ppm dan kadar gas buang HC yang
paling tinggi adalah pada knalpot standar atau tanpa penambahan alat bantu penurun emisi gas buang, yaitu dengan rerata kadar gas buang HC 778 ppm.
Jadi dalam penelitian ini semua hipotesis dapat diterima dalam taraf signifikansi yang ditetapkan sebesar 1.
commit to user
48
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN