commit to user 12
CH
3
C
Ozon bukan merupakan hidrokarbon, tetapi konsentrasi O
3
di atmosfer naik sebagai akibat langsung dari reaksi hidrokarbon, sedangkan PAN merupakan
turunan hidrokarbon. Walaupun oksidan fotokimia lainnya juga diproduksi, tetapi jumlahnya sangat kecil dibandingkan dengan kedua oksidan fotokimia tersebut.
Bahaya polusi hidrokarbon bukan disebabkan oleh hidrokarbon tersebut, melainkan oleh produk-produk reaksi fotokimia yang melibatkan hidrokarbon.
Hidrokarbon tidak bereaksi langsung dengan sinar matahari, tetapi sangat reaktif dengan komponen-komponen lainnya yang diproduksi secara fotokimia. Sumber
: Srikandi Fardiaz 1992: 113.
5. Pengaruh Hidrokarbon dan Oksidan Fotokimia terhadap Lingkungan
a. Pengaruh tehadap tanaman
Polusi udara fotokimia dapat mengakibatkan kerusakan pada tenunan tanaman. Komponen fotokimia yang paling merusak tanaman adalah ozon, tetapi
kelompok PAN juga berperan dalam menyebabkan kerusakan tersebut. Pengaruh ozon yang dapat terlihat langsung pada tanaman adalah terjadinya pemucatan
karena kematian sel-sel pada permukaan daun, di mana daun yang lebih tua lebih sensitif terhadap kerusakan tersebut.
Polutan fotokimia sekunder yang terbanyak adalah peroksiasetilnitrat, dengan singkatan sama seperti grup peroksiasilnitrat, yaitu PAN, sedangkan
peroksiasilnitrat lainnya adalah peroksipropionilnitrat PPN, peroksibutirilnitrat PBN dan peroksiisobutirilnitrat P
iso
BN. PPN beberapa kali lebih beracun terhadap tanaman dibanding dengan PAN. Meskipun PAN kurang beracun
terhadap tanaman dibandingkan dengan komponen lainnya, tetapi komoponen ini lebih banyak diteliti karena jumlah PPN dan PBN jauh lebih kecil sehingga di
bawah batas konsentrasi yang dapat dideteksi.
H
OONO
2
commit to user 13
Kerusakan tanaman karena PAN memperlihatkan permukaan bawah daun berwarna keperakan dan kerusakan pada daun-daun muda. Tenunan daun
kemudian mati. Pemberian PAN dengan konsetrasi 0,02 – 0.05 ppm sudah cukup untuk menyebabkan kerusakan tanaman.
Etilen C
2
H
4
merupakan satu-satunya hidrokarbon yang mengakibatkan kerusakan tanaman pada konsentrasi ambien 1 ppm atau kurang. Asitilen dan
propilen juga bersifat racun terhadap tanaman, tetapi konsentrasi yang dibutuhkan adalah 60 – 500 kali sebanyak etilen. Pengaruh etilen terhadap tanaman terutama
adalah menghambat pertumbuhan, perubahan warna daun, dan kematian bagian- bagian bunga. Sumber : Srikandi Fardiaz 1992: 118
b. Pengaruh terhadap Manusia
Sampai saat ini belum ada kejadian yang menunjukkan bahwa hidrokarbon pada konsentrasi udara ambien mempunyai pengaruh langsung yang
merugikan bagi manusia. Beberapa penilitian terhadap hewan dan manusia menunjukan bahwa hidrokarbon alifatik dan alisiklis mempunyai pengaruh yang
tidak diinginkan terhadap manusia hanya pada konsentrasi beberapa ratus sampai beberapa ribu kali lebih tinggi dari pada konsentrasi yang terdapat di atmosfer.
Pada konsentrasi kurang dari 500 ppm tidak menunjukan pengaruh apapun. Tabel 3. Pengaruh Hidrokarbon pada Manusia
Hidrokarbon Konsentrasi ppm
Pengaruh
Benzena C
6
H
6
Toluena
C
7
H
8
100 3.000
7.500 20.000
200
600 Iritasi membran mukosa
Lemas setelah ½ - 1 jam Pengaruh berbahaya setelah ½ - 1 jam
Kematian setelah 5-10 menit Sedikit pusing, lemah, berkunang-kunang setelah 8
jam Kehilangan koordinasi, bola mata terbalik setelah 8
jam Sumber : Srikandi Fardiaz 1992: 120
commit to user 14
Hidrokarbon aromatik lebih berbahaya dibandingkan hidrokarbon alifatik dan alisiklis. Uapnya lebih bersifat iritasi terhadap membran mukosa, dan luka di
bagian dalam dapat terjadi jiga menghisap uap komponen aromatik. Tetapi pada konsentrasi kurang dari 25 ppm biasanya tidak berpengaruh.
Oksidan fotokimia masuk ke dalam tubuh sebagai bagian dari udara dan pada konsentrasi subletal dapat mengganggu proses pernafasan normal. Selain itu
oksidan fotokimia juga dapat menyebabkan iritasi mata. Beberapa gejala diamati pada manusia yang diberi perlakuan kontak dengan ozon, yaitu tidak ditemukan
pengaruh apapun pada konsentrasi ozon sampai 0.2 ppm, dan pada konsentrasi 0.3 ppm mulai terjadi iritasi terrhadap hidung dan tenggorokan. Kontak dengan ozon
pada konsentrasi 1.0 – 3.0 ppm selama 2 jam mengakibatkan pusing berat dan kehilangan koordinasi pada beberapa organ yang sensitif. Kontak dengan ozon
pada konsentrasi sekitar 9.0 ppm selama beberapa waktu mengakibatkan endema pulmonari pada kebanyakan orang.
6. Kontrol terhadap Hidrokarbon dan Polutan Fotokimia