Morfologi dan identifikasi Kandidiasis Vaginalis Kandidiasis Vulvovaginalis

Spesies pada manusia adalah Candida albicans, Candida stellatoidea, Candida tropicalis, Candida pseudotropicalis, Candida krusei, Candida parapsilosis, Candida guilliermondii, Candida glabrata, Candida kefyr dan Candida dubliniensis. Candida albicans dapat membentuk germ tubes dan klamidokonidia terminal. Sedangkan Candida glabrata dapat membentuk germ tubes, pseudohifa dan hifa asli pada kondisi tertentu. Pada pemeriksaan histopatologi, semua spesies Candida tidak memberikan hasil yang baik dengan pewarnaan Hematoxylin Eosin, tetapi memberikan hasil yang bagus terhadap pewarnaan GMS dan Gridley Kumala, 2009. Kandida hidup sebagai saprofit, merupakan flora normal pada mulut, tenggorokan, saluran pencernaan lainnya, vagina, pada lipatan kulit dan di alam ditemukan pada tanah, air, serangga, dan tumbuh-tumbuhan. Jamur ini merupakan jamur dismorfik, yang bentuknya tergantung lingkungannya. Bentuk miselium atau bentuk hifa ditemukan pada penyakit, karenanya bentuk ini dianggap bentuk patogen, sedangkan bentuk ragi atau klamidospora merupakan bentuk istirahat yaitu sebagai saprofit Ramali Werdani, 2001.

2.1.3. Morfologi dan identifikasi

Di dalam kultur atau jaringan, Candida sp. tumbuh sebagai sel ragi berbentuk oval dan bertunas ukuran 3-6µm. Candida sp. juga membentuk pseudohifa ketika tunas-tunasnya terus bertumbuh, tetapi gagal melepaskan diri sehingga menghasilkan rantai-rantai sel panjang yang bertakik atau menyempit pada lokasi penyekatan di antara sel. Tidak seperti spesies Candida yang lain, C. albicans bersifat dimorfik, selain ragi dan pseudohifa, C. albicans juga dapat menghasilkan hifa sejati. Di medium agar atau dalam 24 jam di suhu 37 C atau suhu ruang, Candida sp. membentuk koloni lunak berwarna krem dengan bau beragi. Pseudohifa tampak sebagai sebentuk pertumbuhan di bawah permukaan agar. Ada dua uji morfologi sederhana yang dapat membedakan C. albicans, patogen yang paling umum, dengan spesies Candidia yang lain. Setelah diinkubasi di dalam serum selama sekitar 90 menit pada suhu 37 C, sel ragi C. albicans akan mulai membentuk hifa sejati atau tabung-tabung tunas, dan di atas medium yang kurang bernutrisi, C. albicans menghasilkan klamidospora bulat berukuran besar. Uji asimilasi dan fermentasi gula dapat digunakan untuk memastikan identifikasi dan mengkhususkan isolat Candida yang lebih umum, seperti C. tropicalis, C. parapsilosis, C. guilliermondii, C. kefyr, C. krusei, dan C. lusitaniae, di antara patogen ini, C. glabrata tergolong unik karena hanya menghasilkan sel ragi tanpa ada bentuk pseudohifa Jawetz, 2014. Berikut ini adalah gambar Candida albicans dalam bentuk blastokonidia, pseudohifa, klamidokonidia, dan biakan muda: Gambar 2.1.Candida albicans. A: Blastokonidia blastospora dan pseudohifa dalam eksudat. B: Blastokonidia, pseudohifa, dan klamidokonidia klamidospora dalam biakan pada suhu 30 C. C: Biakan muda membentuk tabung-tabung benih bila diletakkan dalam serum selama 3 jam pada suhu 37 C Sumber: Jawetz 2005 Gambar 2.2. Koloni Candida albicans, diinkubasi secara aerob selama 48 jam, 35 C Sumber: Hardy Diagnostics 2009 Gambar 2.3. Koloni Candida krusei, diinkubasi secara aerob selama 48 jam, 35 C Sumber: Hardy Diagnostics 2009 Gambar 2.4. Koloni Candida tropicalis, diinkubasi secara aerob selama 48 jam, 35 C Sumber: Hardy Diagnostics 2009 Gambar 2.5. Fotomikrografi dari kultur Candida parapsilosis pada agar cornmeal, menyerupai “spider colonies” dengan serabut Sumber: Winn et al. 2006 Gambar 2.6. Fotomikrografi dari kultur Candida pseudotropicalis pada agar cornmeal, menyerupai “long-in-stream” Sumber: Winn et al. 2006

2.1.4. Faktor predisposisi