Gejala klinis Penegakan diagnosis

adanya lipid permukaan kulit yang akan menghambat pertumbuhan kandida. Adanya interaksi antara kandida dengan flora normal kulit lainnya akan mengakibatkan persaingan dalam mendapatkan nutrisi seperti glukosa. Beberapa mikroorganisme diduga mengeluarkan zat yang bersifat toksik terhadap pertumbuhan kandida, walaupun zat tersebut belum berhasil diisolasi. 2. Mekanisme imun selular dan humoral, meliputi: tahap pertama timbulnya kandidosis kulit dan mukosa adalah menempelnya kandida pada sel epitel disebabkan adanya interaksi antara glikoprotein permukaan kandida dengan sel epitel. Kemudian kandida mengeluarkan zat keratinolitik fospolipase, yang menghidrolisis fosfolipid membran sel epitel. Bentuk pseudohifa kandida juga mempermudah invasi jamur ke jaringan. Dalam jaringan kandida mengeluarkan faktor kemotaktik neutrophil, yang akan menimbulkan reaksi radang akut. Lapisan luar kandida yang mengandung mannoprotein, bersifat antigenik sehingga akan mengaktivasi komplemen dan merangsang terbentuknya imunoglobulin. Antibodi di sini tidak jelas peranannya sebagai mekanisme pertahanan tubuh tuan rumah. Imunoglobulin akan membentuk kompleks antigen-antibodi di permukaan sel kandida, yang dapat melindungi kandida dari fungsi imunitas tuan rumah. Selain itu kandida juga akan mengeluarkan zat yang toksik terhadap neutrofil dan fagosit lainnya Ramali Werdani, 2001.

2.1.6. Gejala klinis

Vaginitis karena kandida selalu disertai oleh vulvovaginitis. Hal ini disebabkan terjadi kontak langsung dari sekret-sekret vagina yang mengalami infeksi sehingga daerah vulva ikut mengalami infeksi Siregar, 2005. Keluhan yang paling menonjol pada penderita kandidasis vaginalis adalah rasa gatal pada vagina yang disertai dengan keluarnya duh tubuh vagina flour albus. Kadang-kadang juga dijumpai adanya iritasi, rasa terbakar dan dispareunia Martin, 1999. Pada mukosa vagina terlihat ada bercak putih kekuningan, meninggi dari permukaan, yang disebut vaginal trush. Bercak-bercak ini terdiri dari gumpalan jamur kandida, jaringan nekrotik, dan sel-sel epitel. Dari liang vagina keluar sekret vagina yang mula-mula encer kemudian menjadi kental dan pada keadaan yang menahun tampak seperti butir-butir tepung halus. Di dalam gumpalan sekret ini terdapat elemen-elemen kandida dan epitel, dan secara perkontinuitatum menyebabkan infeksi di daerah vulva sehingga terjadi vulvovaginitis. Labia minoria dan mayora membengkak dengan ulkus-ulkus kecil berwarna merah dan disertai dengan daerah yang erosi. Kelainan ini dapat menjalar sampai ke kulit sekitarnya hingga seluruh kulit lipat paha dan perineum menjadi merah, bengkak, erosi, dan terdapat lesi-lesi satelit. Penderita selalu merasa gatal, panas, dan sakit pada waktu buang air kecil Siregar, 2005.

2.1.7. Penegakan diagnosis

Menegakkan diagnosis kandidiasis vaginalis harus berdasarkan gambaran klinik dan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan terutama untuk mendapatkan elemen jamur dari alat-alat yang diserang, baik secara langsung maupun dengan biakan Siregar, 2005. 1. Pemeriksaan mikroskopis Kerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa dengan larutan KOH 10 atau dengan pewarnaan Gram, dan selanjutnya dilihat di bawah mikroskop. Yang dapat dilihat ialah sel-sel ragi, blastospora, atau hifa semu atau pseudohifa Siregar, 2005. 2. Pemeriksaan biakan Bahan yang akan diperiksa dapat diambil dari kerokan kulit, kuku, dahak, sekret bronkus, air seni, tinja, usapan mukokutan, usap vagina, dan darah tergantung dari kelainan yang ada. Cara mengambil bahan pemeriksaan ini diusahakan sesteril mungkin, diletakkan di tempat yang steril, untuk mencegah kontaminasi. Bahan yang diperiksa ditanam di dalam media sabouroud dektrosa yang telah dibubuhi antibiotik kloramfenikol untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Pembenihan disimpan di dalam suhu kamar atau suhu 37 C dan setelah 24-48 jam dilihat adanya koloni-koloni dalam perbenihan. Koloni yang tumbuh di ialah koloni ragi. Untuk penentuan spesies Candida albicans, koloni yang tumbuh dibiakkan kembali dalam media murni agar tepung murni corn meal agar dengan tween 80 1. Didalam media murni ini bila tumbuh sesudah 24 jam dapat dilihat adanya klamidospora Siregar, 2005.

2.1.8. Pengobatan