BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kandidiasis Vaginalis Kandidiasis Vulvovaginalis
2.1.1. Definisi
Kandidiasis vaginalis adalah infeksi jamur pada dinding vagina yang disebabkan oleh spesies Candida albicans dan ragi yeast lain dari spesies Candida
Sobel, 1999. Infeksi candida terjadi karena perubahan kondisi vagina. Sel ragi akan
berkompetisi dengan flora normal sehingga terjadi kandidiasis Wahid et al., 1999.
2.1.2. Etiologi
Penyebab tersering kandidiasis vagina adalah Candida albicans yaitu sekitar 85-90. Sisanya disebabkan oleh spesies non albicans, yang tersering adalah
Candida glabrata atau Torulopsis Glabarata Sobel, 1999.
Penelitian pada tahun 2004 di Surabaya didapatkan penyebab kandidiasis vulvovaginalis adalah C. albicans 34,8 dan C. non-albicans 65,2 C. tropicalis
41,3, C. glabrata 17,4, C. guilliermondii, C. kefyr dan C. stellatoidea masing- masing 2,2 Andriani et al., 2005.
Kandida adalah tanaman yang termasuk ke dalam kelompok jamur. Menurut Berkhout 1923, kalsifikasi ilmiah kandida adalah :
Kingdom : Fungi
Filum : Ascomycota
Subfilum : Saccharomycotina
Kelas : Saccharomycetes
Ordo : Saccharomycetales
Famili : Saccharomycetaceae
Genus : Candida
Spesies pada manusia adalah Candida albicans, Candida stellatoidea, Candida tropicalis, Candida pseudotropicalis, Candida krusei, Candida parapsilosis,
Candida guilliermondii, Candida glabrata, Candida kefyr dan Candida dubliniensis.
Candida albicans dapat membentuk germ tubes dan klamidokonidia terminal.
Sedangkan Candida glabrata dapat membentuk germ tubes, pseudohifa dan hifa asli pada kondisi tertentu. Pada pemeriksaan histopatologi, semua spesies Candida tidak
memberikan hasil yang baik dengan pewarnaan Hematoxylin Eosin, tetapi memberikan hasil yang bagus terhadap pewarnaan GMS dan Gridley Kumala, 2009.
Kandida hidup sebagai saprofit, merupakan flora normal pada mulut, tenggorokan, saluran pencernaan lainnya, vagina, pada lipatan kulit dan di alam
ditemukan pada tanah, air, serangga, dan tumbuh-tumbuhan. Jamur ini merupakan jamur dismorfik, yang bentuknya tergantung lingkungannya. Bentuk miselium atau
bentuk hifa ditemukan pada penyakit, karenanya bentuk ini dianggap bentuk patogen, sedangkan bentuk ragi atau klamidospora merupakan bentuk istirahat yaitu sebagai
saprofit Ramali Werdani, 2001.
2.1.3. Morfologi dan identifikasi