Jenis Penelitian Teknik Pengambilan Data Pengumpulan Data Analisis Data Ethical clearance dan Informed Consent

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan deskriptif observasional dengan rancangan potong lintang cross sectional.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian

4.2.1. Waktu penelitian

Dilakukan pada bulan Juli 2015 sampai dengan Desember 2015.

4.2.2. Tempat penelitian

Pengambilan usapan vagina dilakukan di Puskesmas Padang Bulan dan Puskesmas Helvetia, Medan. Pemeriksaan usapan vagina dengan pewarnaan gram dan kultur dilakukan di laboratorium Mikrobiologi FK USU.

4.3. Populasi dan Sampel

4.3.1. Populasi penelitian

Seluruh wanita pengguna AKDR.

4.3.2. Sampel penelitian

Wanita pengguna AKDR yang datang ke Puskesmas Padang Bulan dan Puskesmas Helvetia periode Agustus sampai Oktober 2015 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi yaitu : 1. Berumur lebih dari 15 tahun atau kurang dari 49 tahun 2. Tidak mempunyai penyakit kencing manis 3. Tidak menggunakan obat antibiotika dalam jangka waktu yang lama Kriteria eksklusi yaitu: 1. Pengguna AKDR yang tidak mempunyai keluhan flour albus. 2. Tidak koperatif dan tidak menandatangani surat informed consent untuk menjadi responden penelitian.

4.4. Teknik Pengambilan Data

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode total sampling yaitu dengan mengambil semua sampel penelitian.

4.5. Bahan dan Cara Kerja

Pada penelitian ini sekret vagina diambil dari forniks posterior vagina dengan memakai vaginal swab Becton Dickinson Company untuk pemeriksaan mikroskopis pewarnaan gram.

4.5.1. Pengambilan bahan

1. Pasien diberi penjelasan mengenai tindakan yang akan dilakukan dan menandatangani informed consent. 2. Pasien berbaring telentang diatas kursi ginekologi dengan kedua lutut diletakkan kepada penyangganya posisi litotomi. 3. Pakai sarung tangan. 4. Gunakan spekulum steril, masukkan ke dalam vagina. 5. Buka kultur swab dari pembungkusnya kemudian usapkan bagian kapasnya ke daerah forniks posterior vagina, dengan gerakan melingkar searah jarum jam dan diamkan selama 5 – 10 detik supaya sekret terserap oleh kapas. 6. Ketika menarik kultur swab keluar dari vagina, perhatikan jangan sampai menyentuh spekulum dan bagian dinding vagina yang lain. 7. Kemudian kapas dimasukkan kedalam media transport. Ditutup rapat kemudian diberi label nama. Dan segera dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan.

4.5.2. Pemeriksaan laboratorium

Setelah sampai dilaboratorium, segera lakukan pemeriksaan mikroskopis. Cara kerja pewarnaan gram adalah: Letakkan sediaan di atas rak pewarna, tuang kristal violet, diamkan selama 1 menit, lalu cuci dengan air, tuang lodineLugol dan diamkan selama 1 menit, lalu cuci dengan air, kemudian cuci dengan asetonalkohol 96 dekolorisasi hingga warna violet hilang, cuci dengan air, selanjutnya tuangkan pewarna banding counterstain larutan safranin, diamkan selama 30 detik, bilas dengan air, keringkan diudara, setelah itu baca sediaan dibawah mikroskop, pembesaran 100x dengan minyak emersi. Cara kultur jamur adalah: Sediaan diletakkan di atas permukaan agar Sabouraud Dextrose Agar, dapat dibubuhi antibiotik kloramfenikol untuk mencegah pertumbuhan bakteri, gores-goreskan dengan lidi steril, kemudian inkubasi dalam inkubator 37 C, koloni tumbuh selama 24-48 jam. Untuk identifikasi spesies kandida dapat dilakukan cara-cara berikut : 1. Bahan dari koloni dibiakkan pada Corn Meal Agar dengan Tween 80 atau Nickerson polysaccharide trypan blue Nickerson Mankowski agar pada suhu 25 C, digunakan untuk menumbuhkan klamidokonida, yang umumnya hanya ada pada Candida albicans. Tumbuh dalam 3 hari. 2. Jamur tumbuh pada biakan diinokulasi ke dalam serum atau koloid albumin telur yang diinkubasi selama 2 jam pada suhu 37 C. Dengan pemeriksaan mikroskop tampak “germ tube” yang khas pada Candida albicans. 3. Test Fermentasi Candida albicans dapat memfermentasikan glukosa, maltosa dan galaktosa tetapi tidak terhadap sakarosa. 4. Test Asimilasi Percobaan ini dapat dilakukan untuk membedakan masing-masing spesies. Candida parakrusei mengadakan asimilasi glukosa, galaktosa dan maltosa, sedangkan Candida krusei hanya mengasimilasikan glukosa.

4.5.3. Pembacaan dan interpretasi hasil

Kandida positif yaitu bila pemeriksaan mikroskopik sediaan basah KOH 10 dan pewarnaan gram ditemukan yeast cell sel ragi berbentuk hifa, pseudohifa. Pada sediaan dengan pewarnaan Gram, bentuk ragi bersifat gram positif, berbentuk oval, kadang-kadang berbentuk germ tube atau budding. Diagnosis laboratorium Candida albicans adalah pembentukan germ tube di medium serum atau plasma, pembentukan chlamydospora di medium cornmeal agar, pembentukan koloni seperti kaki laba-laba spiderlike di medium Levine EMB, reaksi fermentasi, asimilasi karbohidrat, dan asimilasi nitrat.

4.6. Pengumpulan Data

Data di kumpulkan dari data primer berdasarkan identitas subjek penelitian serta didukung dengan pemeriksaan usap vagina dengan pewarnaan gram serta kultur jamur. Data disajikan secara deskriptif.

4.7. Analisis Data

Analisis data untuk melihat distribusi, frekuensi, proporsi setiap variabel disajikan secara deskriptif.

4.8. Ethical clearance dan Informed Consent

Ethical clearance diperoleh dari Komisi Etik tentang Pelaksanaan Bidang Kesehatan FK USU. Informed concent diminta secara tertulis dari subjek penelitian atau diwakili oleh keluarganya yang ikut bersedia dalam penelitian setelah mendapat penjelasan mengenai maksud dan tujuan dari penelitian.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi lokasi penelitian

Penelitian dilakukan di Puskesmas Padang Bulan yang berlokasi di Jalan Jamin Ginting, Kec. Medan Baru dan Puskesmas Helvetia yang berlokasi di Jalan Kemuning, Kec. Medan Helvetia. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai Oktober 2015. Setiap puskesmas memiliki poli Obgyn KBIKA yang menjadi tempat pemeriksaan wanita pengguna KB, salah satunya adalah AKDR . Pemeriksaan laboraturium yang terdiri dari sekret vagina dilakukan dengan pewarnaan gram dan kultur jamur dengan agar sabaroud dextrosa dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi FK USU.

5.1.2. Deskripsi karakteristik subjek penelitian

Subjek penelitian adalah wanita usia subur usia 15 – 49 tahun yang merupakan akseptor AKDR. Setiap puskesmas memiliki jadwal kontrol KB yang dilakukan 1 kali dalam sebulan. Dalam penelitian ini diperoleh 30 subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. 5.1.3. Distribusi pengguna AKDR berdasarkan umur Tabel 5.1. Distribusi pengguna AKDR berdasarkan umur Kelompok Umur tahun n 20 - - 21-30 5 16.7 31 - 40 13 43.3 41 - 49 12 40.0 Jumlah 30 100.0