Prosedur Pelaksanaan Relokasi Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan dalam Pelaksanaan Relokasi Pemukiman

6. Masyarakat di lokasi yang akan ditempati merupakan salah satu yang mendapatkan dampak dari relokasi dan harus dilibatkan dalam perencanaan.

2.3.1 Prosedur Pelaksanaan Relokasi

Program relokasi atau resettlement merupakan program yang dilaksanakan dengan perencanaan yang sangat cermat. Bank Dunia merekomendasikan bahwa sebelum memutuskan rencana relokasi perlu mempersiapkan kerangka rencana atau kerangka kebijakan permukiman kembali secara matang. Ridho 2001 mengemukakan bahwa prosedur yang dapat ditempuh dalam pelaksanaan relokasi yaitu : 1. Pendekatan yang interaktif kepada masyarakat yang terkena relokasi dalam rangka menginformasikan rencana program relokasi tersebut. 2. Pembentukan forum diskusi warga sebagai wadah untuk menggali respon, aspirasi warga dan peran serta msyarakat dalam proyek peremajaan. Kegiatan forum diskusi ini dilakukan mulai dari perencanaan hingga terlaksananya program. 3. Penyusunan rencana penempatan lokasi rumah tempat tinggal baru dengan memperhatikan aspirasi warga. 4. Setelah pemindahan warga ke lokasi baru, perlu diadakan bimbingan dan pembinaan kepada warga agar dapat menyesuaikan dengan lingkungan pemukiman yang baru Universitas Sumatera Utara

2.3.2 Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan dalam Pelaksanaan Relokasi Pemukiman

Dalam pelaksanaan relokasi ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: 1. Perlunya koordinasi sejak tahap perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi Masalah relokasi adalah masalah yang kompleks karena menyangkut tiga hal, yakni kebutuhan dasar manusia akan tanah dan tempat tinggal, ketersediaan tanahareal untuk relokasi, dan jaminan untuk dapat melangsungkan kehidupannya. Bagi masyarakat yang dipindahkan, kesempatan untuk berperan serta dalam program relokasi semenjak tahap awal dan keyakinan yang kuat bahwa program akan berjalan baik dan berhasil sesuai dengan harapan dapat diperoleh bila masyarakat yakin bahwa program ini dikoordinasikan dengan baik, disertai dengan akses informasi bagi masyarakat. 2. Pemilihan areal lokasi Lokasi dan kualitas tempat relokasi baru adalah faktor penting dengan perencanaan relokasi, karena sangat menentukan kemudahan menuju ke lahan usaha, jaringan sosial, pekerjaan, bidang usaha, kredit dan peluang pasar. Setiap lokasi mempunyai keterbatasan dan peluang masing-masing. Memilih lokasi yang sama baik dengan kawasan dahulu tempat yang lama dari segi karakteristik lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi akan lebih memungkinkan relokasi dan pemulihan pendapatan berhasil. Idealnya, tempat relokasi baru sebaiknya secara geografis dekat dengan tempat lama atau asli untuk mempertahankan jaringan sosial dan ikatan masyarakat yang sudah baik. Dalam proyek pembangunan perkotaan, yang sering Universitas Sumatera Utara mengakibatkan relokasi dalam jumlah besar, dampak tersebut dapat dikurangi dengan merelokasikan ke berbagai kawasan yang kecil dan dekat. Dalam kasus tersebut, pemilihan tempat dan rencana relokasi harus berdasarkan dan diputuskan melalui musyawarah dengan masyarakat. 3. Hak masyarakat yang dipindahkan Kepada masyarakat, disampaikan informsi tentang calon lokasi dan diberi kesempatan untuk meninjau lokasi yang sudah dibangun sebelum secara resmi diserahkan. Hal ini diperlukan agar masyarakat dapat menentukan pilihannya secara bebas. 4. Kelengkapan fisik lokasi pemukiman kembali Jika pilihan sudah ditetapkan, lokasi pemukiman kembali harus dilengkapi dengan : a. Akses jalan yang layak b. Saluran drainase c. Penyediaan air bersih d. Sambungan listrik e. Fasilitas umum, antara lain fasilitas pendidikan, tempat usaha, tempat ibadah, pasar, lapangan olahraga dan fasilitas kesehatan f. Kemudahan transportasi 5. Bentuk rumah dan bangunan lain yang relevan Masalah relokasi berkaitan erat dengan masalah ekonomi dan sosial budaya, disamping masalah pemulihan kondisi psikologis. Oleh karena itu, berkaitan dengan bentuk rumah dan bangunan lain yang relevan agar dikonsultasikan Universitas Sumatera Utara dengan masyarakat yang akan dipindahkan agar sesuai dengan keinginan penghuni. 6. Status hak atas tanah Terhadap tanah dan bangunan yang telah diserahterimakan kepada masyarakat, diberi kepastian dan perlindungan hukum berupa hak milik. Walaupun secara resmi masyarakat sudah menempati areal relokasi, pemantauan dan evaluasi tetap harus dilaksanakan untuk mengetahui masih adanya kekurangan di dalam pelaksanaannya sehingga dapat dilakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan. 7. Dukungan terhadap pemulihan tingkat kehidupan masyarakat Relokasi memerlukan dukungan faktor non fisik disamping ketersediaan dan kelengkapan sarana fisik. Secara ekonomis untuk melanjutkan dan memulai kehidupan baru, diperlukan berbagai kemudahan atau bantuan, antara lain : a. Bantuan kredit untuk memulai dan melanjutkan kembali usaha b. Pelatihan keterampilan yang dibutuhkan untuk menunjang usaha atau pekerjaan baru c. Pembukaan lapangan kerja baru d. Bantuan untuk pindah dan fasilitas transportasi

2.3.3 Dampak Relokasi Permukiman