Komunikasi dan Komunikasi Massa

22 Universitas Sumatera Utara

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Setiap penelitian sosial membutuhkan teori, karena salah satu unsur yang paling besar peranannya dalam penelitian ialah teori Singarimbun, 1995: 40. Teori berguna untuk menjelaskan titik tolak atau landasan berfikir dalam memecahkan masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah-masalah penelitian yang akan disoroti Nanawi, 2002: 40. Fungsi teori dalam suatu riset penelitian adalah membantu peneliti dalam menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya Kiryanto, 2007: 45. Teori yang relevan dengan penelitian ini adalah: komunikasi dan komunikasi massa, televisi dan jurnalistik, media massa dan televisi, media dan terorisme, analisis wacana kritis dan wacana Teun A. Van Djik. Secara lebih rinci dapat dilihat pada uraian-uraian berikut ini.

2.1 Komunikasi dan Komunikasi Massa

Kata komunikasi atau communication dalam bahas Inggris berasal dari bahasa Latin communis yang berarti “sama”, communio, communication dan communicare yang berarti membuat sama to make common. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna atau suatu pesan dianut secara sama Mulyana, 2005: 41. Menurut Carl Hovland Effendy, 2007: 10, komunikasi adalah sebuah proses mengubah perilaku orang lain. Sedangkan menurut Lasswel komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Dari begitu banyaknya pendapat tentang pengertian komunikasi, tujuan komunikasi secara spesifik sebagai berikut Effendy, 2007: 54: 1. Mengubah sikap to change atitude. 2. Mengubah opinipendapatpandangan to change the opinion. 23 Universitas Sumatera Utara 3. Mengubah perilaku to change behaviour. 4. Mengubah masyarakat to change society. Sedangkan fungsi komunikasi itu menurut Effendy 2007: 55 adalah menginformasikan to inform, mendidik to educate, menghibur to entertain, mempengaruhi to influence. Fungsi komunikasi tersebut sangat dibutuhkan dalam kehidupan itu sendiri. Secara sederhana komunikasi massa adalah menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak menggunakan media. Komunikasi massa biasanya menghendaki organisasi resmi dan rumit melakukan operasinya. Menurut Everst M. Rogers, media massa terbagi dalam dua bentuk, yakni media massa modern dan media massa tradisional. Media massa modern antara lain televisi, surat kabar, radio, film dan lain-lain. Media massa tradisional meliputi teater rakyat, juru dongeng keliling, juru pantun, dan lain-lain Effendy, 2007: 79. Komunikasi massa mass comminication yang dimaksudkan disini ialah komunikasi massa modern, yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi luas, siaran radio dan televisi yang ditujukan pada masyarakat umum dan film- film yang dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop. Karakteristik media massa menurut Onong Uchjana Effendy 2007: 81 yaitu sebagai berikut: a. Komunikasi massa bersifat umum b. Komunikasi massa bersifat heterogen c. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan d. Hubungan komunikator dan komunikan bersifat non-probadi. Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia human communication yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik, yang mampu melipatgandakan pesan-pesan komunikasi. Dalam sejarah publisistik dimulai satu setengah abad setelah ditemukannya mesin cetak oleh Johannes Guttenberg. Sejak saat itu dimulai suatu zaman yang dikenal dengan zaman publisisitik atau awal era komunikasi massa. Sebaliknya zaman sebelumnya dikenal dengan zaman pra-pulisistik Umar, 2001: 1. 24 Universitas Sumatera Utara Istilah publisistik sering dipakai dalam arti yang identik dengan istilah komunikasi massa. Lee dalam bukunya publisistik Pers mendefinisikan ilmu publisistik sebagai ilmu kemasyarakatan yang mempelajari gejala komunikasi massa.

2.2 Pers dan Jurnalistik