Hasil Volume Urin Volume urin berkaitan erat dengan penggunaan diuretik karena dapat

32 kelompok pembanding Furosemid dosis 10 mgkg bb, dengan parameter pengukuran volume urin, pH urin, kadar natrium dan kadar kalium dalam urin tikus jantan.

4.4.1 Hasil Volume Urin Volume urin berkaitan erat dengan penggunaan diuretik karena dapat

menyebabkan terjadinya diuresis. Pengukuran jumLah urin bermanfaat untuk menentukan adanya gangguan faal ginjal dan kelainan dalam keseimbangan cairan tubuh Suratman dkk, 2003. Hasil pengukuran volume urin dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil pengukuran volume urin rata-rata setiap jam selama 5 jam Kelompok pengujian Rata-rata volume urin setiap jam mL 1 2 3 4 5 CMC-Na 0,5 0,62 ± 0,269 0,84 ± 0,223 1,0 ± 0,089 1,6 ± 0,121 1,28 ± 0,139 CEEPK dosis 100 mgkg bb 0,76 ± 0,238 1,48 ± 0,171 2,14 ± 0,284 2,54 ± 0,350 2,84 ± 0,107 CEEPK dosis 150 mgkg bb 0,86 ± 0,365 1,52 ± 0,269 2,26 ± 0,355 3,10 ± 0,370 3,46 ± 0,121 CEEPK dosis 200 mgkg bb 1,32 ± 0,373 1,92 ± 0,139 2,66 ± 0,421 3,24 ± 0,397 3,62 ± 0,096 Furosemid 10 mgkg bb 0,82 ± 0,225 2,44 ± 0,225 3,44 ± 0,306 3,88 ± 0,331 4,26 ± 0,225 Keterangan: Berbeda signifikan terhadap kontrol negatif p 0,05 Berbeda signifikan terhadap kontrol positif p 0,05 Universitas Sumatera Utara 33 Profil volume urin terhadap waktu ditunjukkan pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 Volume urin rata-rata setiap jam selam 5 jam Pada Tabel 4.3 dan Gambar 4.1 menunjukkan bahwa jam ke-5 semua sediaan uji dan kelompok pembanding sudah menunjukkan efek diuretik. CEEPK dosis 200 mgkg bb paling baik dalam pengeluaran urin. Hal tersebut sudah terlihat pada jam ke-2, dimana CEEPK dosis 200 mgkg bb ini mempunyai aktivitas diuretik hampir sama dengan furosemid dosis 10 mgkg bb tetapi pada jam ke-3 sampai jam ke-5 furosemid dosis 10 mgkg bb mengalami peningkatan pengeluaran urin yang lebih besar dibandingkan sediaan uji. Menurut Tjay dan Raharja 2007 furosemide memiliki waktu paruh yang singkat 1-2 jam dengan onset 0,5-1 jam setelah pemberian secara peroral dan bertahan 4-6 jam. Pada CEEPK dosis 150 mgkg bb dengan dosis 100 mgkg bb sudah memberikan efek dalam pengeluaran urin pada jam ke-3, dimana CEEPK dosis 100 mgkg bb yang mempunyai efek diuretik paling rendah dibandingkan dengan dosis 200 mgkg bb dan 150 mgkg bb. Pengukuran volume urin pada jam ke-5 sebagai urin total pada setiap kelompok uji dapat dilihat pada Tabel 4.4. 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 V olu m e u rin m l Waktu jam CMC-Na 0,5 CEEPK 100 mgkg bb CEEPK 150 mgkg bb CEEPK 200 mgkg bb Furosemid 10 mgkg bb Universitas Sumatera Utara 34 Tabel 4.4 Hasil pengukuran volume total urin tikus pada kelompok uji No Kelompok Pengujian N Rata-rata ± SEM mL 1 Kontrol CMC-Na 0,5 5 1,28 ± 0,139 2 CEEPK dosis 100 mgkg bb 5 2,84 ± 0,107 3 CEEPK dosis 150 mgkg bb 5 3,46 ± 0,121 4 CEEPK dosis 200 mgkg bb 5 3,62 ± 0,096 5 Furosemid dosis 10 mgkg bb 5 4,26 ± 0,225 Keterangan: Berbeda signifikan terhadap kontrol negatif p 0,05 Berbeda signifikan terhadap kontrol positif p 0,05 Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa volume urin rata- rata untuk kontrol negatif CMC-Na 0,5 1,28 ± 0,139 mL, kelompok pembanding furosemid 4,26 ± 0,225 mL, kelompok uji CEEPK dosis 100 mgkg bb 2,84 ± 0,107 mL, CEEPK dosis 150 mgkg bb 3,46 ± 0,121 mL, CEEPK dosis 200 mgkg bb 3,62 ± 0,096 mL. Berdasarkan hasil yang diperoleh, CEEPK dengan dosis 100 mgkg bb, 150 mgkg bb, dan 200 mgkg bb menunjukkan efek diuretik terhadap volume urin. Dari ketiga dosis tersebut, CEEPK dengan dosis 200 mgkg bb mempunyai efek diuretik yang paling baik terhadap volume urin dengan nilai signifikansi p 0,05. Efek diuretik pada dosis 150 mgkg bb dan dosis 200 mgkg bb tidak mempunyai perbedaan yang nyata dengan nilai signifikansi p 0,05. CEEPK dosis 100 mgkg bb memiliki nilai yang lebih kecil bila dibandingkan dengan dosis 200 mgkg bb dan dosis 100 mgkg bb. Peningkatan pemberian dosis Universitas Sumatera Utara 35 CEEPK dapat meningkatkan pengeluaran volume urin terhadap tikus jantan. Pemberian CEEPK dengan dosis 100, 150, 200 mgkg bb mempunyai pengeluaran volume urin lebih besar dibandingkan dengan tikus kontrol negatif tetapi tidak lebih banyak daripada kontrol pembanding dengan nilai signifikansi p 0,05. Hal tersebut disebabkan kontrol negatif tidak mempunyai efek diuretik sedangkan kontrol pembanding furosemid menghasilkan peningkatan volume urin yang lebih besar dari semua kelompok, hal ini dikarenakan furosemid merupakan obat diuretik kuat yang dapat menghambat reabsorbsi dari natrium dan kalium. Menurut Siswandono, 1995 furosemid merupakan diuretik turunan sulfonamid, memiliki aktivitas diuresis saluretik yang kuat, aktivitasnya 8-10 kali diuretik tiazid. Untuk mempermudah pengamatan volume urin total pada masing-masing kelompok kontrol, pembanding dan kelompok uji, dapat dilihat pada Gambar 4.2 Gambar 4.2 Volume total urin pada tikus jantan Selanjutnya peningkatan volume urin yang dihasilkan oleh pengujian crude ekstrak etanol pecut kuda dievaluasi dengan melihat nilai indeks diuretik yang merupakan hasil perbandingan volume urin kelompok uji terhadap 1 2 3 4 5 CMC-Na 0,5 CEEPK 100 mgkg bb CEEPK 150 mgkg bb CEEPK 200 mgkg bb Furosemid 10 mgkg bb R ata -ra ta volum e urin ml Kelompok pengujian Universitas Sumatera Utara 36 kelompok kontrol negatif, dan melihat aktivitas diuretik yang merupakan hasil perbandingan volume urin kelompok uji terhadap volume urin pembanding. Tabel 4.5 Aktivitas diuretik dan indeks diuretik Kelompok perlakuan Volume urin ± SEM mL Aktivitas diuretik Indeks duretik CMC-Na 0,5 1,28 ± 0,139 0,30 1 CEEPK dosis 100 mgkg bb 2,84 ± 0,107 0,66 2,21 CEEPK dosis 150 mgkg bb 3,46 ± 0,121 0,81 2,70 CEEPK dosis 200 mgkg bb 3,62 ± 0,096 0,84 2,82 Furosemid dosis 10 mgkg bb 4,26 ± 0,225 1 3,32 Menurut Asif, 2013 nilai indeks diuretik lebih besar dari 1,50 dinyatakan memilik aktivitas diuretik kuat, nilai indeks diuretik mulai dari 1,00-1,50 memiliki aktivitas diuretik sedang, dan nilai indeks diuretik 0,72 – 1,00 memiliki aktivitas diuretik lemah. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Tabel 4.5 ketiga sediaan uji memiliki nilai indeks diuretik sebagai berikut CEEPK dosis 100 mgkg bb yaitu 2,21, CEEPK dosis 150 mgkg bb yaitu 2,70, dan CEEPK dosis 200 mgkg bb yaitu 3,32 hasil ini menunjukkan bahwa crude ekstrak etanol pecut kuda memiliki aktivitas diuretik yang kuat. CEEPK dosis tertinggi yaitu 200 mgkg bb menunjukkan aktivitas diuretik sebesar 84 dibandingkan dengan furosemid.

4.4.2 Hasil Kadar Natrium