36 kelompok kontrol negatif, dan melihat aktivitas diuretik yang merupakan hasil
perbandingan volume urin kelompok uji terhadap volume urin pembanding.
Tabel 4.5 Aktivitas diuretik dan indeks diuretik
Kelompok perlakuan
Volume urin ± SEM mL
Aktivitas diuretik Indeks duretik
CMC-Na 0,5 1,28 ± 0,139
0,30 1
CEEPK dosis
100 mgkg bb 2,84 ± 0,107
0,66 2,21
CEEPK dosis
150 mgkg bb 3,46 ± 0,121
0,81 2,70
CEEPK dosis
200 mgkg bb 3,62 ± 0,096
0,84 2,82
Furosemid dosis 10 mgkg bb
4,26 ± 0,225 1
3,32
Menurut Asif, 2013 nilai indeks diuretik lebih besar dari 1,50 dinyatakan memilik aktivitas diuretik kuat, nilai indeks diuretik mulai dari 1,00-1,50
memiliki aktivitas diuretik sedang, dan nilai indeks diuretik 0,72 – 1,00 memiliki
aktivitas diuretik lemah. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada Tabel 4.5 ketiga sediaan uji
memiliki nilai indeks diuretik sebagai berikut CEEPK dosis 100 mgkg bb yaitu 2,21, CEEPK dosis 150 mgkg bb yaitu 2,70, dan CEEPK dosis 200 mgkg bb
yaitu 3,32 hasil ini menunjukkan bahwa crude ekstrak etanol pecut kuda memiliki aktivitas diuretik yang kuat. CEEPK dosis tertinggi yaitu 200 mgkg bb
menunjukkan aktivitas diuretik sebesar 84 dibandingkan dengan furosemid.
4.4.2 Hasil Kadar Natrium
Natrium adalah kation utama dalam darah dan cairan ekstraselular yang
mencakup 95 dari seluruh kation. Oleh karena itu, mineral ini sangat berperan
Universitas Sumatera Utara
37
dalam pengaturan cairan tubuh, termasuk tekanan darah dan keseimbangan asam basa
Barasi, 2007.
Kurva kalibrasi diperoleh dengan cara mengukur absobansi dari larutan baku kalium dengan panjang gelombang 589 nm berdasarkan hasil pengukuran
kurva kalibrasi untuk natrium diperoleh persamaaan garis regresi yaitu: Y=
, X - 0,00209 dengan nilai r = 0,9998. Hal ini menunjukkan adanya
korelasi linier yang menyatakan adanya hubungan antara X konsentrasi dan Y
absorbansi.
Hasil pengukuran kadar natrium dalam urin tikus jantan pada kelompok uji dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Kadar natrium dalam urin tikus pada kelompok uji
No Kelompok Pengujian
N Rata-rata ± SEM mL
1 Kontrol
CMC-Na 0,5 5
31,25 ± 2,242
2 CEEPK dosis
100 mgkg bb 5
53,64 ± 2,000
3 CEEPK dosis
150 mgkg bb 5
63,33 ± 1,672
4 CEEPK dosis
200 mgkg bb 5
77,14 ± 3,573
5 Furosemid dosis
10 mgkg bb 5
93,09 ± 1,865
Keterangan:
Berbeda signifikan terhadap kontrol negatif p 0,05 Berbeda signifikan terhadap kontrol positif p 0,05
Pada Tabel 4.6 dapat dilihat dari hasil rata-rata yang diperoleh untuk kontrol negatif CMC-Na 0,5 31,25 ± 2,242 meqL, kontrol pembanding
Universitas Sumatera Utara
38 furosemid dosis 10 mgkg bb 93,09 ± 1,1865 meqL, CEEPK dosis 100 mgkg bb
53,64 ± 2,00 meqL, CEEPK dosis 150 mgkg bb 63,33 ± 1,672 meqL, CEEPK 200 mgkg bb 77,14 ± 3,573 meqL.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, CEEPK dengan dosis 100 mgkg bb, 150 mgkg bb, dan 200 mgkg bb menunjukkan efek diuretik terhadap kadar
natrium dalam urin. Dari ketiga dosis tersebut, CEEPK dengan dosis 200 mgkg bb mempunyai efek pengeluaran natrium yang paling baik terhadap volume
urin dengan nilai signifikansi 0,00 p 0,05. CEEPK dosis 100 mgkg bb tidak mempunyai perbedaan yang nyata terhadap pengeluaran kadar natrium dalam urin
dengan CEEPK dosis 150 mgkg bb diperoleh nilai signifikansi p 0,05. Pemberian CEEPK dengan dosis 100, 150, 200 mgkg bb mempunyai efek
diuretik terhadap pengeluaran natrium lebih besar dibandingkan dengan tikus kontrol negatif CMC-Na 0,5 tetapi tidak lebih banyak daripada kontrol
pembanding dengan nilai signifikansi 0,00 p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa furosemid lebih kuat untuk pengeluaran natrium dalam urin tikus sedangkan
CMC-Na 0,5 adalah sebagai kontrol negatif dalam penelitian ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa semakin banyak dosis ekstrak yang
diberikan maka semakin banyak mempengaruhi pengeluaran volume urin. Menurut Adha 2009, bahwa beberapa tanaman mempunyai ambang batas dosis
yang dapat memberikan khasiat. Jika mengkonsumsi suatu tanaman obat dengan jumLah yang banyak tanpa memperhitungkan dosis yang optimal tidak
memberikan suatu mafaat yang diinginkan akan tetapi dapat membahayakan tubuh pengkonsumsi. Ketepatan ukuran dosis sangat penting, terutama untuk obat
tradisional yang diekstrak.
Universitas Sumatera Utara
39 Untuk mempermudah pengamatan kadar natrium dari masing-masing
kelompok kontrol, pembanding dan kelompok uji, dapat dilihat pada grafik Gambar 4.3
Gambar 4.3 Kadar natrium urin tikus jantan
4.4.3 Hasil Kadar Kalium Kalium merupakan ion intraselular dan dihubungkan dengan mekanisme