Masalah Dalam Penyiangan Pengertian Penyiangan

23 jelek, Item yang kotor, kumuh, robek, atau diedit oleh pelanggan, cetakan Kecil, gambar berkualitas buruk, filmpita magnetik rapuh dalam kasus video dan kaset audio dan film serta kertas yang menguning, juga halaman yang hilang. 2. Unused Materials: Items uncirculated for 3-5 years and not needed for reference or in- house use Duplicate copies no longer needed Periodicals that are not indexed Unused volumes of sets Unneeded titles in little-used subject areas Materials on the hot topics of several years ago More books than are needed on any one subject. ‘’Dapat disimpulkan sebagai, material yang tidak terpakai. Item yang tidak dipinjam selama 3-5 tahun, salinan yang tidak dibutuhkan, terbitan berseri yang tidak diindeks, set volume yang tidak gunakan, judul yang tidak dibutuhkan pada subjek area tertentu, material yang topik hangat beberapa tahun lalu, buku yang berlebihan dari yang dibutuhkan pada satu subjek”. 3. Topics No Longer Within Your Collection Priorities:Titles print and nonprint readily available elsewhere in your community Subjects no longer relevant to your changing clientele. ‘’Dapat disimpulkan bahwa material yang akan disiangi meliputi: topik yang tidak sesuai lagi dengan perpustakaan: judul tercetak maupun tidak tercetak, subjek yang tidak relevan. Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa kriteria penyiangan adalah syarat-syarat bahan pustaka yang dapat disiangi, kriteria koleksi yang dapat disiangi sangat banyak, seperti berdasarkan tahun terbit buku, kondisi fisik yang rusak, bahasa yang tidak dikenal, buku yang tidak pernah dipinjam, dan pokok bahasan yang tidak relevan lagi.

2.1.5 Masalah Dalam Penyiangan

Penyiangan tidak mudah dilaksanakan, karena pustakawan dihadapkan kepada masalah atau keragu- raguan untuk menentukan kriteria buku yang dianggap tidak bermanfaat lagi. Untuk mengatasi keragu-raguan ini hendaknya perpustakaan meminta bantuan para spesialis subyek dari bahan pustaka yang Universitas Sumatera Utara 24 akan disiangi, untuk bersama- sama menentukan apa yang perlu dikeluarkan dari koleksi perpustakaan serta apa yang harus dilakukan terhadap hasil penyiangan tersebut. Menurut Boon 1995 : 53-55 ada keraguan di kalangan pustakawan untuk menyingkirkan buku dari koleksi perpustakaan. Untuk alasan itu, rintangan utama adalah meyakinkan pustakawan, serta pengurus universitas dan fakultas, bahwa informasi koleksi akan semakin meningkat jika bahan koleksi yang tidak digunakan disingkirkan. Ada beberapa keragu-raguan dalam melakukan penyiangan pada pustakawan yang merasa tidak nyaman melaksanakan penyiangan yaitu: 1. I am proud of having a large selection of books for my patrons. 2. I dont have the time. 3. If i throw this book out, someone will ask it tomorrow. 4. This old book may be rare and valuable, also first edition. 5. Discard a book because it has not been used, is admitting publicly a mistake in selecting. 6. Weeding really just irresponsible destruction of public property. 7. Need to have something or anything on this subject. and every copy of this classic for the school rush. “Dari pengertian diatas dapat diuraikankan bahwa pustakawan memilki kebanggaan jika mereka koleksi dalam jumlah besar, sehingga mereka juga akan memiliki pengguna yang banyak juga untuk memenuhi standar tertentu. Padahal kualitas lebih baik dari pada kuantitas, perpustakaan yang baik belum tentu perpustakaan yang besar, karena tingkat dan kualitas pelayanan diperpustakaan merupakan hal yang terpenting. Perpustakaan merasa tidak memiliki waktu padahal jika pustakawan memiliki waktu untuk memilih buku-buku baru, maka pustakawan juga memiliki waktu untuk menyiangi buku – buku yang tidak lagi berguna untuk koleksi perpustakaan. Imej perpustakaan, kredibilitas, dan kualitas layanan perpustakan sangat dipertaruhkan, untuk membantu menemukan waktu yang dibutuhkan, buatlah penyiangan menjadi bagian rutin dari rutinitas pustakawan. Universitas Sumatera Utara 25 Pustakawan memiliki keraguan melakukan penyiangan adanya pengguna yang ingin meminjam koleksi yang sudah disiangi, padahal situasi ini jarang benar-benar terjadi dan tidak umum terjadi. Bahan pustaka yang telah disiangi, buku yang belum digunakan dalam lima tahun terakhir tidak mungkin lagi digunakan lima tahun ke depan. Pustakawan menganggap buku tua yang langka bahkan merupakan edisi pertama sangat berharga, padahal walaupun buku tua tersebut telah terbit sebelum tahun 1900, hanya satu dari beberapa kemungkinan. Walaupun buku tersebut merupakan buku yang berharga, sangat jarang menarik bagi kolektor. karena perpustakaan menandai buku tersebut dengan dengan nomor akses, barkode, stempel kepemilikan, dll yang membuat buku tersebut jelek . Pustakawan memiliki kekhawatiran penyiangan koleksi dilakukan karena pustakawan melakukan kesalahan dalam pengadaan bahan pustaka sehingga tidak digunakan. Padahal pustakawan juga manusia yang tidak luput dari kesalahan, karena seleksi tidak didasarkan pada formula ilmiah atau pengukuran obyektif. Sebagian besar pemilihan harus didasarkan penilaian pustakawan pada buku tersebut. penghakiman dari orang-orang dapat mempertajam pelatihan dan pengalaman, walaupun tidak akan pernah sempurna. Pustakawan memiliki anggapan bahwa penyiangan adalah perusakan milik public, padahal penyiangan adalah proses yang konstruktif yang meningkatkan kemampuan perpustakaan untuk memberikan pelayanan yang baik, dan meningkatkan kenyamanan di gedung perpustakaan, pustakawan juga ingin menyimpan apa yang menjadi milik perpustakaan seperti subjek tertentu, salinan tambahan di simpan di ruang penyimpanan ”. Gardner 1982 : 212 mengatakan bahwa sebagian besar pustakawan menentang penyiangan dilakukan dengan beberapa alasan antara lain: 1. Yang besar akan menjadi yang terbaik. 2. Kurang waktu untuk melakukan penyiangan, karena masih banyak pekerjaan lain harus diprioritaskan. 3. Membutuhkan banyak dana. 4. Penyiangan tidak mudah dilakukan. 5. Ada perasaan yang menyatakan bahwa koleksi harus diperlakukan dengan banyak baik. 6. Pustakawan enggan mengakui bahwa pendahulu mereka salah. Universitas Sumatera Utara 26 Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan keragu-raguan dalam melakukan penyiangan adalah mempertahankan volume koleksi, tidak memiliki waktu yang cukup dalm melakukan penyiangan, juga ada ketakutan pada pustakawan bahwa penyiangan menjadi pertanda bahwa pustakawan melakukan kesalahan dalam pemilihan bahan pustaka.

2.2 Metode Continuous, Review, Evaluation, and Weeding