Model persamaan sorpsi isotermis

Gambar 22. Kurva sorpsi isotermis cookies nenas pada penyimpanan suhu 15 o C Gambar 21 dan 22 menunjukkan bahwa kurva sorpsi isotermis cookies nenas yang disimpan pada suhu ruang dan 15 o C memiliki bentuk sigmoid yaitu menyerupai huruf S walaupun tidak sigmoid sempurna. Bentuk kurva sangat beragam tergantung sifat alami bahan pangan, suhu, kecepatan adsorpsi, dan tingkatan air yang dipindahkan selama adsorpsi atau desorpsi Fennema, 1985.

3. Model persamaan sorpsi isotermis

Model-model persamaan sorpsi isotermis perlu dibuat untuk mendapatkan kemulusan kurva yang tinggi. Kadar air kesetimbangan yang didapat diplotkan dengan nilai aktivitas air. Banyak model persamaan matematika yang telah dikembangkan untuk menjelaskan fenomena sorpsi isotermis secara teoritis, namun dalam penelitian ini hanya dipilih 5 model persamaan matematis yaitu Henderson, Caurie, Oswin, Hasley, dan Chen Clayton. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, model-model persamaan ini dipilih karena dapat menggambarkan kurva sorpsi isotermis pada jangkauan 0,0301 0,0571 0,0732 0,1091 0,1659 0,1848 0,2597 0,2993 0,0000 0,0500 0,1000 0,1500 0,2000 0,2500 0,3000 0,3500 0,2 0,4 0,6 0,8 1 K ada r ai r g H 2 O g pa da ta n Aktivitas air Universitas Sumatera Utara nilai aktivitas air a w yang luas Chirife dan Iglesias, 1978. Selain itu model-model tersebut juga hanya memiliki dua parameter sehingga mudah dalam pengunaannya Arpah, 2001. Hal ini sesuai dengan pernyataan Labuza 1982, yang menyatakan bahwa jika tujuan penggunaan kurva sorpsi isotermis adalah untuk mendapatkan kemulusan kurva yang tinggi, maka model-model persamaan yang dipilih adalah model persamaan yang lebih sederhana dan lebih sedikit jumlah parameternya. Model-model persamaan matematika yang digunakan perlu dimodifikasi ke bentuk yang lebih sederhana untuk memudahkan perhitungan. Persamaan dimodifikasi ke dalam bentuk persamaan linear y= a+bx, sehingga nilai-nilai tetapannya dapat ditentukan dengan menggunakan metode kuadrat terkecil. Menurut Walpole 1992, metode kuadrat terkecil ini dapat memilih suatu garis regresi terbaik diantara semua kemungkinan garis lurus yang dapat dibuat pada suatu diagram pencar. Persamaan-persamaan kurva sorpsi isotermis yang telah diperoleh digunakan untuk menghitung kadar air kesetimbangan cookies nenas pada masing-masing suhu penyimpanan. Hasil perhitungan kadar air kesetimbangan cookies nenas pada masing-masing suhu penyimpanan berdasarkan model persamaan diatas dapat dilihat pada Lampiran 20 dan Lampiran 21. Kurva sorpsi isotermis dari masing-masing model persamaan dan perbandingannya dengan kurva hasil percobaan dapat dilihat pada Lampiran 22 dan Lampiran 23. Semakin berhimpit antara kurva sorpsi isotermis hasil percobaan dengan kurva sorpsi isotermis model-model persamaan, maka model tersebut semakin tepat mengambarkan fenomena sorpsi isotermis. Kemulusan Universitas Sumatera Utara kurva tertinggi dari kelima model yang digunakan juga dapat diketahui melalui evaluasi model. Persamaan linear untuk produk cookies nenas pada penyimpanan suhu ruang dan suhu 15 o C dari model-model persamaan kurva sorpsi isotermis dapat dilihat pada Tabel 33 dan 34. Tabel 33. Model persamaan kurva sorpsi isotermis cookies nenas pada suhu ruang Model Persamaan Hasley log [ln1aw] = -1,582 - 1,265 log Me Chen Clayton ln [ln1aw] = 0,854 - 11,94 Me Henderson log [ln11-aw] = 1,178 + 1,322 log Me Caurie ln [ln1aw] = -3,892 + 2,836 Me Oswin ln Me = -2,454 + 0,543 ln [aw1-aw] Tabel 34. Model persamaan kurva sorpsi isotermis cookies nenas pada suhu 15 o C Model Persamaan Hasley log [ln1aw] = -1,626 - 1,430 log Me Chen Clayton ln [ln1aw] = 1,081 – 11,83 Me Henderson log [ln11-aw] = 1,199 + 1,473 log Me Caurie ln [ln1aw] = -3,517 + 2,533 Me Oswin ln Me = -2,237 + 0,480 ln [aw1-aw] Perbandingan kurva sorpsi isotermis hasil percobaan dengan model-model sorpsi isotermis memperlihatkan bahwa beberapa model sorpsi isotermis dapat menggambarkan keseluruhan kurva sorpsi isotermis hasil percobaan dengan tepat, agak tepat, dan tidak tepat. Hal ini diperkuat dengan perhitungan nilai MRD Mean Relative Determination yang merupakan ukuran ketepatan antara kadar air kesetimbangan hasil perhitungan berdasarkan model dengan kadar air kesetimbangan hasil percobaan. Nilai MRD menggambarkan kedekatan kurva sorpsi isotermis hasil percobaan dengan kurva sorpsi isotermis berdasarkan model matematika. Oleh karena itu, persamaan yang dipilih adalah yang memiliki nilai MRD terkecil diantara model persamaan lainnya. Nilai MRD masing-masing model persamaan Universitas Sumatera Utara sorpsi isotermis cookies nenas pada berbagai suhu penyimpanan dapat dilihat pada Tabel 35. Tabel 35. Nilai MRD model-model persamaan sorpsi isotermis Model MRD Suhu ruang Suhu 15 o C Hasley 10,46 12,38 Chen Clayton 27,86 13,99 Henderson 10,16 7,87 Caurie 9,03 7,47 Oswin 1,68 4,95 Hasil perhitungan MRD pada Tabel 35 menunjukkan bahwa model Oswin adalah model yang paling tepat MRD5 dalam menggambarkan keseluruhan kurva sorpsi isotermis untuk cookies nenas pada penyimpanan suhu ruang dan suhu 15 o C dengan nilai MRD terkecil berturut-turut yaitu 1,68 dan 4,95. Kurva sorpsi isotermis berdasarkan model sorpsi isotermis terpilih untuk cookies nenas pada penyimpanan suhu ruang dan suhu 15 o C dapat dilihat pada Gambar 23 dan 24. Gambar 23. Kurva sorpsi isotermis cookies nenas pada suhu ruang model Oswin 0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 0,30 0,35 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 K ada r ai r g H 2 O g pa da ta n Aktivitas air Me Percobaan Me Model Oswin Universitas Sumatera Utara Gambar 24. Kurva sorpsi isotermis cookies nenas pada suhu 15 o C model Oswin Jadi model yang dipilih untuk menggambarkan keadaan sebenarnya dari fenomena sorpsi isotermis cookies nenas pada suhu ruang adalah model Oswin dengan persamaan ln Me = -2,454 + 0,543 ln [aw1-aw] dan pada suhu 15 o C adalah model Oswin dengan persamaan ln Me = -2,237 + 0,480 ln [aw1-aw]. Nilai slope b kurva sorpsi isotermis cookies nenas Perhitungan umur simpan berdasarkan persamaan Labuza membutuhkan nilai kemiringan b kurva sorpsi isotermis. Menurut Labuza 1982, daerah linear untuk menentukan slope kurva sorpsi isotermis diambil antara daerah kadar air awal dan kadar air kritis. Menurut Arpah 2001, kemiringan b kurva sorpsi isotermis ditentukan dari garis lurus yang terbentuk pada kurva model persamaan sorpsi isotermis terpilih. Pada penelitian ini, nilai kemiringan b pada produk cookies nenas suhu penyimpanan ruang dan suhu 15 o C diperoleh dari kemiringan kurva sorpsi isotermis yang terbentuk pada model Oswin. Nilai kemiringan b untuk produk cookies nenas pada masing-masing suhu penyimpanan dapat dilihat pada Gambar 25 dan Gambar 26. 0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 0,30 0,35 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 K ad ar ai r g H 2 O g p ad at an Aktivitas air Me Percobaan Me Model Oswin Universitas Sumatera Utara Gambar 25. Kemiringan kurva sorpsi isotermis cookies nenas pada penyimpanan suhu ruang berdasarkan model Oswin Gambar 26. Kemiringan kurva sorpsi isotermis cookies nenas pada penyimpanan suhu 15 o C berdasarkan model Oswin Berdasarkan Gambar 25 dan Gambar 26, diketahui bahwa titik-titik hubungan antara aktivitas air dan kadar air kesetimbangan memiliki persamaan linear y= a + bx. Nilai b dari persamaan linear tersebut merupakan nilai kemiringan kurva sorpsi isotermis. Nilai kemiringan b kurva sorpsi isotermis untuk produk cookies nenas pada suhu ruang adalah 0,209. Sedangkan nilai kemiringan b kurva sorpsi isotermis untuk produk cookies nenas pada y = 0,209x - 0,014 R² = 0,991 0,00 0,02 0,04 0,06 0,08 0,10 0,12 0,14 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 K ada r ai r g H 2 O g pa da ta n Aktivitas air Model Oswin Linear Model Oswin y = 0,214x + 0,002 R² = 0,987 0,00 0,02 0,04 0,06 0,08 0,10 0,12 0,14 0,16 0,18 0,00 0,20 0,40 0,60 0,80 K ad ar ai r g H 2 O g p ad at an Aktivitas air Model Oswin Linear Model Oswin Universitas Sumatera Utara suhu 15 o C adalah 0,214. Nilai-nilai kemiringan b tersebut akan digunakan dalam perhitungan umur simpan cookies nenas.

4. Variabel pendukung pendugaan umur simpan