BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil yang diperoleh dari analisis kandungan residu pestisida dalam sampel jeruk dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Tabel 4.1 Hasil analisa kadar residu pestisida pada Jeruk Sampel 1
No NamaAsal
Sampel Nama
Bahan Aktif Konsentrasi
Standard Bahan Aktif
Area Standard
Area Sampel
Hasil Pengujian
1. Jeruk manis
Desa : marubun
Kecamatan: Purba
Kabupaten: Simalungun
Metidation 0,9939
ngµ l Simplo :
4624490 Simplo:
- Tidak
Terdeteksi
Duplo : 5120228
Duplo: -
Klorporifos 1,0190
ngµ l Simplo :
597776 Simplo:
- Tidak
terdeteksi
Duplo : 505458
Duplo : -
Propenofos 0,9820
ngµ l Simplo :
438856 Simplo:
240322 Terdeteksi
0,476 mgkg
Duplo : 533076
Duplo : 203918
Universitas Sumatera Utara
No NamaAsal
sampel Nama
Bahan Aktif Konsentrasi
Standard Bahan Aktif
Area standard
Area Sampel
Hasil Pengujian
1 Jeruk manis
Desa : Tigarunggu
Kecamatan: Purba
Kabupaten: Simalungun
Metidation Klorpirifos
1,0080 ngµ l
1,0130 ngµ l
Simplo : 3902872
Duplo : 4076597
Simplo : -
Duplo : -
Tidak Terdeteksi
Terdeteksi 0,062
mgkg Simplo :
674231 Simplo
: 35712 Duplo :
701284 Duplo :
37124 Fention
1,0244 ngµ l
Simplo : 99056
Simplo : -
Tidak terdeteksi
Duplo : 102125
Duplo : -
Propenofos 0,9820
ngµ l Simplo :
543751 Simplo
: - Tidak
terdeteksi Duplo :
592382 Duplo :
-
Universitas Sumatera Utara
4.2 Reaksi Percobaan
-
4.3 Perhitungan 4.3.1 Pada Bahan Aktif
Rumus Standarisasi Pada Bahan Aktif
STD mgml =
berat sampel mg volume labu takar ml
x
kemurnian 100
Rumus Pengenceran Larutan Standar : V
1
. N
1
= V
2
. N
2
4.3.1.1 Metidation
99,5 tertimbang 0,0273 g 27,3 mg 27,3
25 x
99,5 100
= 1,0865 mgml
→
1086,5 ng
µ
l 1.
Pengenceran 100 ngµ l dalam labu takar 25 ml V
1
. N
1
= V
2
. N
2
V
1
. 1086,5 = 25.10O V
1
= 2500
1086,5 = 2,3 ml
Maka, 2,3 . 1086,5 = 25. N
2
N
2
= 2,3.1086,5
25
Universitas Sumatera Utara
= 99,958 ng
µ
l 2.
Pengenceran 10 ngµ l dalam labu takar 25 ml V
1
. N
1
= V
2
. N
2
V
1
. 99,958 = 25.10
V
1
= 250
99,958 = 2,5 ml
Maka, 2,5 . 99,958 = 25. N
2
N
2
= 2,5.99,958
25 = 9,9958 ng
µ
l 3.
Pengenceran 1 ng
µ
l dalam labu takar 10 ml V
1
N
1
= V
2
N
2
V
1
. 9,9958 = 10.1
V
1
= 10
9,9958 = 1,0 ml
Maka, V
1
N
1
= V
2
N
2
Universitas Sumatera Utara
1,0.9,9958 = 10. N
2
N
2
= 1,0.9,9958
10 = 0,9995 ng
µ
l
4.3.1.2 Klorpirifos
98,8 tertimbang 0,0268 g 26,8 mg 26,8
25 x
98,8 100
= 1,0591 mgml
→
1059,1 ng
µ
l 1.
Pengenceran 100 ngµ l dalam labu takar 25 ml V
1
. N
1
= V
2
. N
2
V
1
. 1059,1 = 25.100
V
1
= 2500
1059,1 = 2,3 ml
Maka, 2,3 . 1059,1 = 25. N
2
N
2
= 2,3.1059,1
25 = 97,4372 ng
µ
l
2. Pengenceran 10 ngµ l dalam labu takar 25 ml
V
1
. N
1
= V
2
. N
2
Universitas Sumatera Utara
V
1
. 97,4372 = 25.10
V
1
= 250
97,4372 = 2,5 ml
Maka, 2,5 . 97,4372 = 25. N
2
N
2
= 2,5.97,4372
25 = 9,7437 ng
µ
l
3.
Pengenceran 1 ng
µ
l dalam labu takar 10 ml V
1
N
1
= V
2
N
2
V
1
. 9,7437 = 10.1 V
1
= 10
9,7437 = 1,0 ml
V
1
N
1
= V
2
N
2
1,0.9,7437 = 10. N
2
N
2
= 1,0.9,7437
10 = 0,9743 ng
µ
l
4.3.1.3 Propenofos 96,9 tertimbang 0,0233 g 23,3 mg
Universitas Sumatera Utara
23,3 25
x 96,9
100 = 0,9031 mgml
→
903,1 ng
µ
l 1.
Pengenceran 100 ngµ l dalam labu takar 25 ml V
1
. N
1
= V
2
. N
2
V
1
. 903,1 = 25.100 V
1
= 2500
903,1 = 2,7 ml
Maka, 2,7 . 903,1 = 25. N
2
N
2
= 2,7.903,1
25 = 97,5348 ng
µ
l 2.
Pengenceran 10 ngµ l dalam labu takar 25 ml V
1
. N
1
= V
2
. N
2
V
1
. 97,5348 = 25.10 V
1
= 250
97,5348 = 2,5 ml
Maka, 2,5 . 97,5348 = 25. N
2
N
2
= 2,5.97,5348
25 = 9,7534 ng
µ
l 3.
Pengenceran 1 ng
µ
l dalam labu takar 10 ml V
1
N
1
= V
2
N
2
V
1
. 9,7534 = 10.1
Universitas Sumatera Utara
V
1
= 10
9,7534 = 1,0 ml
Maka, V
1
N
1
= V
2
N
2
1,0.9,7534 = 10. N
2
N
2
= 1,0.9,7534
10 = 0,9753 ng
µ
l
4.3.2 Sampel
Rumus Kadar Pestisida Dalam Sampel : C
sampel
mgkg
=
Area sampel Rata
−rata area standar
x C.Standar ng µl
⁄ x V.Inj
µl x
FP µl
V .Inj Std µl
x FK W gr
Rumus rata-rata area Standar :
Rata − rata area standar =
Area standar simplo + Area Standar duplo 2
Rumus Rata-rata Kadar Pestisida Dalam Sampel :
C
rata −rata
mgkg = C
sampel simplo
+ C
sampel duplo
2 Keterangan :
Universitas Sumatera Utara
C.standar = Konsentrasi standar
Std = Standar
V.inj = Volume Injek
FP = Faktor Kpengenceran 5000 µ l
FK = Faktor Koreksi
87 25
C
rata-rata
C = konsentrasi rata-rata
sampel
= Konsentrasi Sampel
4.3.2.1 Jeruk manis dari Desa Marubun Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun
4.3.2.1.1 Metidation
Rata − rata area standar =
4624490 + 5120228 2
= 4872359
C
simplo
=
4872359
x 0,9939 x 1 x
87 25
x
5000 1
15 = 0 mgkg
C
duplo
=
4872359
x 0,9939 x 1 x
87 25
x
5000 1
15 = 0 mgkg
C
rata −rata
= 0 mgkg + 0 mgkg
2 = 0 mgkg
4.3.2.1.2 Klorpirifos
Universitas Sumatera Utara
Rata − rata area standar =
597776 + 505458 2
= 551617
C
simplo
=
551617
x 1,0190 x 1 x
87 25
x
5000 1
15 = 0 mgkg
C
duplo
=
551617
x 1,0190 x 1 x
87 25
x
5000 1
15 = 0 mgkg
C
rata −rata
= 0mgkg + 0 mgkg
2 = 0 mgkg
4.3.2.1.3 Propenofos
Rata − rata area standar =
438856 + 533076 2
= 485966
C
simplo
=
240322 485966
x 0,9820 x 1 x
87 25
x
5000 1
15,061 = 561,014 ng
µl
= 0,5610 mgkg
C
duplo
=
203918 485966
x 0,9820 x 1 x
87 25
x
5000 1
15,048 = 476,511 ng
µl
= 0,4765 mgkg
C
rata −rata
= 0,5610 mgkg + 0,4765 mgkg
2 = 0,5187 mgkg
4.3.2.2 Jeruk manis dari Desa Tigarunggu Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun
4.3.2.2.1 Metidation
Universitas Sumatera Utara
Rata − rata area standar =
3902072 + 4076597 2
= 3989334,5
C
simplo
=
3989334 ,5
x 0,9939 x 1 x
87 25
x
5000 1
15,030 = 0 mgkg
C
duplo
=
3989334 ,5
x 0,9939 x 1 x
87 25
x
5000 1
15,025 = 0 mgkg
C
rata −rata
= 0 mgkg + 0 mgkg
2 = 0 mgkg
4.3.2.2.2 Klorpirifos
Rata − rata area standar =
674231 + 701284 2
= 687757,5
C
simplo
=
35712 687757 ,5
x 1,0190 x 1 x
87 25
x
5000 1
15,008 = 61,3152 ng
µg
= 0,0613 mgkg
C
duplo
=
37124 687757 ,5
x 1.0190 x 1 x
87 25
x
5000 1
15 = 63,7119 ng
µg
= 0,0637 mgkg
C
rata −rata
= 0,0613 mgkg + 0,0637 mgkg
2 = 0,0932 mgkg
4.3.2.2.3 Fention
Rata − rata area standar =
99056 + 102125 2
= 100590,5
Universitas Sumatera Utara
C
simplo
=
100590 ,5
x 1,0244 x 1 x
87 25
x
5000 1
15,058 = 0 mgkg
C
duplo
=
100590 ,5
x 1. ,0244 x 1 x
87 25
x
5000 1
15,042 = 0 mgkg
C
rata −rata
= 0 mgkg + 0 mgkg
2 = 0 mgkg
4.3.2.2.4 Profenopos
Rata – rata area standar =
543751 +592382 2
= 568066,5
C
simplo
=
568066 ,5
x 0,9820 x 1 x
87 25
x
5000 1
15,092 = 0 mgkg
C
duplo
=
568066 ,5
x 1. ,0244 x 1 x
87 25
x
5000 1
15,078 = 0 mgkg
C
rata −rata
= 0 mgkg + 0 mgkg
2 = 0 mgkg
Universitas Sumatera Utara
4.3. Pembahasan
Dari data Hasil Percobaan diatas diperoleh bahwa jeruk manis dari Desa Marubun Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun terkandung bahan aktif profenofos
sebanyak 0,476 mgkg dan jeruk manis dari Desa Tigarunggu kecamatan Purba Kabupaten Simalungun tewrkandung senyawa klorpiripfos. Dari kedua sampel
yang paling berbahaya itu adalah sampel yang bereasal dari desa Tigarunggu karena terdeteksi sebanyak empat bahan aktif dan hanya senyawa klorpirifos yang
melampaui batas ambang pemakaian residu. Hal ini disebabkan oleh pemakaian pestisida dengan dosis tinggi dan
penyemprotan yang terlalu sering yaitu sekali dalam satu minggu. Sementara pada umumnya pemilik kebun jeruk lainnya di desa tersebut menyemprot jeruk mereka
sebanyak sekali dalam dua minggu. Dengan demikian dapat kita ketahui bahwa jeruk manis tesebut belum
layak konsumsi. Dan jika dikonsumsi ada baiknya dilakukan pencucian terlebih dahulu dengan air bersih, air mengalir atau dengan menggunakan produk
pembersih buah seperti mama lime. Hal tersebut dapat mengurangi bahkan menghilangkan residu pestisida yang terkandung pada jeruk manis terebut.
Sehingga dapat mengurangi dampak negatif seperti timbulnya keracunan atau efek negatif lainnya di kemudian hari dari mengkonsumsi jeruk tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa
jeruk manis dari Desa Marubun Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun terkandung bahan aktif profenofos
sebanyak 0,5187 mgkg, dan belum melampaui Batas Maksimum Residu BMR pestisida pada jeruk manis yaitu Profenosos 1 mgkg dan jeruk manis dari desa
Tigarunggu Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun terkandung bahan aktif Klorfiripos 0,0932 3 mgkg dan belum melampaui Batas Maksimum Residu
BMR pestisida pasa jeruk manis yaitu Klorfiripos 1 mgkg Sehingga jeruk manisini masih bisa dikonsumsi karena bahan aktif yang terkandung tidak terlalu
tinggi dan bahan aktif lainnya juga tidak terkandung pada kedua jeruk manis tersebut. Untuk masing – masing bahan aktif lainnya tidak terdeteksi pada sampel
dan memenuhi batas maksimum residu pestisida yang ditetapkan oleh Departemen pertanian Republik Indonesia yaitu Metidation 0,12 mgkg, Klorfiripos 1mgkg,
Fention 2 mgkg dan Profenosos 1 mgkg. Dengan demikian ini masih layak kosumsi dan tidak akan menimbulkan
efek yang sangat berbahaya jika dikonsumsi akan tetapi akan menimbulkan efek yang akan menimbulkan penyakit serius di kemudian hari setelah konsumsi jeruk
ini seara berkesinambungan tanpa melakukan proses pencucian atau perendaman terlebih dahulu dengan air bersih atau dengan menggunakan produk pembersih
buah yang telaj di pasarkan di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara