Skala Pengukuran Manfaat Analisis Jalur

11 yang biasa dilakukan oleh peneliti biasanya data primer, peneliti melakukan observasi sendiri baik di lapangan maupun di laboratorium. 2. Data sekunder Data sekunder merupakan data primer yang diperoleh oleh pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain yang pada umumnya disajikan dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Sugiyarto, dkk, 2001.

2.2.1 Skala Pengukuran

Jenis-jenis skala pengukuran terbagi atas 4 bagian, yaitu: 1. Skala Nominal Skala nominal yaitu skala yang paling sederhana disusun menurut jenis kategorinya atau fungsi bilangan hanya sebagai simbol untuk membedakan sebuah karakteristik dengan karakteristik lainnya. Contoh: Jenis kulit 1 = putih; 2 = kuning; 3 = hitam. 2. Skala Ordinal Skala ordinal ialah skala yang didasarkan pada ranking, diurutkan dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang yang terendah atau sebaliknya. Contoh: A = hasil baik; B = hasil cukup; C = hasil sedang. 3. Skala Interval Skala interval adalah suatu pemberian angka kepada kelompok dari objek- objek yang mempunyai sifat skala nominal dan ordinal ditambah dengan satu sifat lain yaitu jarak yang sama, data skala interval diberikan apabila kategori yang digunakan bisa dibedakan, diurutkan, dan mempunyai jarak tertentu tetapi tidak bisa dibandingkan. Contoh: termometer, pengukuran suhu dengan skala celcius. 4. Skala Ratio Skala ratio digunakan untuk pengukuran yang memperhatikan golongan, urutan, panjang, dan perbandingan atau ratio. Contoh: ukuran panjang, berat, dan waktu dengan nol sebagai patokan. Dari keempat jenis skala pengukuran tersebut, ternyata skala interval lebih sering digunakan untuk mengukur gejala dalam penelitian sosial. Para ahli Universitas Sumatera Utara 12 sosiologi menyatakan skala pengukuran untuk mengukur perilaku susila dan kepribadian. Termasuk tipe ini adalah: skala sikap, skala moral, test karakter, skala partisipasi sosial.

2.2.2 Model Skala

Dari tipe-tipe skala pengukuran tersebut, maka dalam pembahasan ini hanya dikemukakan skala untuk mengukur sikap. Dalam melakukan penelitian, bentuk- bentuk skala sikap yang sering digunakan ada 5 macam, yaitu: a. Skala Likert Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian ini kriterianya yaitu: sangat puas=5; Puas = 4; cukup puas = 3; kurang puas = 2; sangat tidak puas = 1. b. Skala Guttman Skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas tegas dan konsisten. Misalnya: ya - tidak; benar - salah; positif - negatif dan lain sebagainya. c. Skala Diferensial Semantik Semantic Differensial Scale Skala Diferensial Semantik atau skala perbedaan semantik berisikan serangkaian karakteristik dua kutub, seperti panas - dingin; popular - tidak popular; baik - tidak baik, dan sebagainnya. d. Rating Scale Rating Scale yaitu data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif, bentuk rating scale lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja, tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap gejalafenomena lainnya. e. Skala Thrustone Skala Thrustone meminta responden untuk memilih pertanyaan yang disetujui dari beberapa pernyataan yang menyajikan pandangan yang berbeda-beda. Universitas Sumatera Utara 13

2.3 Variabel

Variabel adalah karakteristik yang akan di observasi dari unit pengamatan. Variabel dalam penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok objek yang diteliti yang memiliki variasi antara satu objek dengan objek yang lain dalam kelompok tersebut. Dilihat dari hubungan antar variabel dikenal bermacam- macam variabel, antara lain: 1. Variabel independen bebas, eksogenus adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya variabel dependen terikat, endogenus. 2. Variabel dependen terikat, endogenus adalah variabel yang nilainya dipengruhi oleh variabel independen 3. Variabel moderator adalah variabel yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. 4. Variabel intervening adalah variabel moderator yang nilainya tidak dapat diukur secara pasti, seperti sedih, gembira, dan lain sebagainya. 5. Variabel control adalah variabel yang dapat dikendalikan oleh peneliti.

2.4 Pengertian Analisis Jalur

Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright Joreskog Sorbom,1996; Johnson Wichern,1992. Terdapat beberapa defenisi mengenai analisis jalur, diantaranya: “Analisis jalur suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung” Robert D. Rutherford 1993. Sementara itu, defenisi lain mengatakan analisis jalur merupakan perkembangan langsung bentuk regresi berganda dengan tujuan untuk memberikan estimasi tingkat kepentingan magnitude dan signifikansi significance hubungan sebab akibat hipotetikal dalam seperangkat variabel Paul Webley, 1997. Jadi model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan maupun antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas eksogen terhadap variabel Universitas Sumatera Utara 14 terikat endogen. Model path analysis yang dibicarakan adalah pola hubungan sebab akibat atau “a set of hypothesized causal asymmetric relation among the variables”. Oleh sebab itu, rumusan masalah penelitian dalam kerangka path analysis berkisar pada: 1. Apakah variabel eksogen , …, berpengaruh dominan terhadap variabel endogen 2. Berapa besar pengaruh kausal langsung, kausal tidak langsung, kausal total maupun simultan seperangkat variabel eksogen , …, terhadap variabel endogen

2.4.1 Manfaat Analisis Jalur

Manfaat lain model analisis jalur adalah untuk: a. Penjelasan explanation terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang diteliti b. Prediksi nilai variabel terikat berdasarkan nilai variabel bebas , dan prediksi dengan analisis jalur ini bersifat kualitatif c. Faktor diterminan yaitu penentuan variabel bebas mana yang berpengaruh dominan terhadap variabel terikat , juga dapat digunakan untuk menelusuri mekanisme jalur-jalur pengaruh variabel bebas d. Pengujian model, Dngan Model theory trimming, baik untuk uji reliabilitas uji keajegan konsep yang sudah ada ataupun uji pengembangan konsep baru

2.4.2 Asumsi – asumsi Analisis Jalur

Dokumen yang terkait

Tanggung Jawab Pengembang Perumahan Terhadap Konsumen Perumahan Dalam Perjanjian Jual Beli Rumah Yang Dilakukan Antara Pengembang Perumahan Dengan Konsumen Perumahan (Studi Di PT. Berkah Tawakkal)

1 14 104

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP DIMENSI MUTU PERUMAHAN SEDERHANA ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP DIMENSI MUTU PERUMAHAN SEDERHANA DI KABUPATEN BANTUL.

0 2 10

EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PERUMAHAN Evaluasi Kelayakan Investasi Proyek Perumahan Dan Tingkat Kepuasan Konsumen Perumahan (Studi Kasus : Shapira Town House Paulan Karanganyar).

1 8 20

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Perumahan Serasi Residence Tahap 3 PT. Baggi Glenwill Gemilang Dengan Model Anlisis Jalur (Studi Kasus Konsumen Perumahan Serasi Residen Tahap 3)

0 0 11

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Perumahan Serasi Residence Tahap 3 PT. Baggi Glenwill Gemilang Dengan Model Anlisis Jalur (Studi Kasus Konsumen Perumahan Serasi Residen Tahap 3)

0 1 2

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Perumahan Serasi Residence Tahap 3 PT. Baggi Glenwill Gemilang Dengan Model Anlisis Jalur (Studi Kasus Konsumen Perumahan Serasi Residen Tahap 3)

0 1 9

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Perumahan Serasi Residence Tahap 3 PT. Baggi Glenwill Gemilang Dengan Model Anlisis Jalur (Studi Kasus Konsumen Perumahan Serasi Residen Tahap 3)

0 0 12

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Perumahan Serasi Residence Tahap 3 PT. Baggi Glenwill Gemilang Dengan Model Anlisis Jalur (Studi Kasus Konsumen Perumahan Serasi Residen Tahap 3)

0 0 1

Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Perumahan Serasi Residence Tahap 3 PT. Baggi Glenwill Gemilang Dengan Model Anlisis Jalur (Studi Kasus Konsumen Perumahan Serasi Residen Tahap 3)

0 0 9

Analisis Pengaruh Kualitas pelayanan dan Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Perumahan Stella Residence Setia Budi Medan

0 0 33