14
terikat endogen. Model path analysis yang dibicarakan adalah pola hubungan sebab akibat atau “a set of hypothesized causal asymmetric relation among the
variables”. Oleh sebab itu, rumusan masalah penelitian dalam kerangka path analysis berkisar pada:
1. Apakah variabel eksogen , …,
berpengaruh dominan terhadap variabel endogen
2. Berapa besar pengaruh kausal langsung, kausal tidak langsung, kausal total maupun simultan seperangkat variabel eksogen
, …, terhadap
variabel endogen
2.4.1 Manfaat Analisis Jalur
Manfaat lain model analisis jalur adalah untuk: a.
Penjelasan explanation terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang diteliti
b. Prediksi nilai variabel terikat berdasarkan nilai variabel bebas , dan
prediksi dengan analisis jalur ini bersifat kualitatif c.
Faktor diterminan yaitu penentuan variabel bebas mana yang berpengaruh dominan terhadap variabel terikat , juga dapat digunakan
untuk menelusuri mekanisme jalur-jalur pengaruh variabel bebas d.
Pengujian model, Dngan Model theory trimming, baik untuk uji reliabilitas uji keajegan konsep yang sudah ada ataupun uji pengembangan konsep
baru
2.4.2 Asumsi – asumsi Analisis Jalur
Asumsi yang mendasari analisi jalur sebagai berikut : a.
Pada model analisis jalur, hubungan antara variabel adalah bersifat linier, adaptif dan bersifat normal
b. Hanya sistem aliran kausal kesatu arah artinya tidak ada arah kusalitas yang
berbalik c.
Variabel terikat endogen minimal dalam skala ukur interval dan ratio
Universitas Sumatera Utara
15
d. Dengan Model sampel probability sampling yaitu teknik pengambilan
sampel untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel
e. Observed variables diukur tanpa kesalahan instrument pengukuran valid
dan reliable artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi secara langsung
f. Model yang dianalisis dispesifikasikan diidentifikasi dengan benar
berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan yang artinya model teori yang dikaji atau diuji dibangun berdasakan kerangka teoritis tertentu
yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel yang diteliti
2.4.3 Diagram Jalur Dan Persamaan Struktural
Pada saat akan melakukan analisi jalur, disarankan untuk terlebih dahulu menggambarkan secara diagramatik struktur hubungan kausa antar variabel
penyebab dengan variabel akibat. Diagram ini disebut diagram jalur atau Path Diagram , bentuknya ditentukan oleh proposi teoritik yang berasal dari kerangka
pikir tertentu.
Gambar 2.1 Diagram Jalur Yang Menyatakkan Hubungan Kausal Dari Sebagai Penyebab Ke
Sebagai Akibat
Keterangan : adalah variabel eksogen exogenous variable, untuk itu selanjutnya variabel
penyebab akan disebut sebagai variabel eksogen. adalah variabel edogen exogenous variable sebagai akibat
adalah variabel residuresidual variable, yang merupakan gabungan dari:
Universitas Sumatera Utara
16
a. Variable lain di luar
, yang mungkin mempengaruhi dan telah
teridentifikasi oleh teori, tetapi tidak dimasukkan dalam model. b.
Variabel lain di luar , yang mungkin mempengaruhi
tetapi belum terindentifikasi oleh teori.
c. Kekeliruan pengukuran error of measurement
d. Komponen yang sifatnya tidak menentu random component
Gambar 2.1 merupakan diagram jalur yang paling sederhana. Gambar menyatakan bahwa
dipengaruhi secara langsung oleh , tetapi diluar
, masih banyak penyebab lain yang dalam penelitian yang sedang dilakukan tidak
diukur. Penyebab lain dinyatakan oleh . Persamaan struktural yang dimiliki oleh gambar adalah
. Selanjutnya tanda anak panah satu arah menggambarkan pengaruh langsung dari variabel eksogen terhadap variabel
endogen.
Gambar 2.2 Diagram Jalur yang Menyatakan Hubungan Kausal dari ,
, ke
Gambar 2.2 menunjukkan bahwa diagram jalur tersebut terdapat tiga buah variabel eksogen, yaitu
, , dan
sebuah variabel endogen serta sebuah
variabel residu . Pada diagram di atas juga mengisyaratkan bahwa hubungan antara
dengan ,
dengan dan
dengan adalah hubungan kausal,
sedangkan hubungan antara dengan
, dengan
dan dengan
dengan masing-masing adalah hubungan korelasional. Perhatikan panah dua arah, panah
tersebut menyatakan hubungan korelasional. Bentuk persamaan strukturalnya adalah:
= +
+ +
Universitas Sumatera Utara
17
Gambar 2.3 Diagram Jalur yang Menyatakan Hubungan Kausal dari ,
, ke
, dan dari ke
Perhatikan bahwa pada gambar diatas, terdapat dua buah sub-struktur. Pertama, sub-struktur yan menyatakan hubungan kausal dari
dan , ke
, serta kedua, sub-struktur yang mengisyaratkan hubungan ksusal dari
ke .
Persamaan struktural untuk gambar adalah : =
+ +
dan =
+ Pada sub-struktur pertama
dan merupakan variabel eksogen,
sebagai variabel endogen dan sebagai variabel residu. Pada sub-struktur kedua,
merupakan variabel eksogen, sebagai variabel endogen dan sebagai
variabel residu. Berdasarkan contoh – contoh diagram jalur diatas, maka dapat
memberikan kesimpulan bahwa makin kompleks sebuah hubungan struktural, makin kompleks diagram jalurnya, dan makin banyak pula sub-struktur yang
membangun diagram jalur tersebut
2.5.4 Koefisien Jalur Besarnya pengaruh langsung dari suatu variabel eksogen terhadap variabel
endogen tertentu, dinyatakan oleh besarnya nilai numerik koefisien jalur path coefficienct dari eksogen ke endogen.
Hubungan antara dan
adalah hubungan korelasional. Intensitas keeratan hubungan tersebut dinyatakan oleh besarnya koefisien-koefisien korelasi
. Hubungan dan
ke adalah hubungan kausal. Besarnya pengaruh
langsung dari
1
ke , dan dari
ke , masing – masing dinyatakan oleh
Universitas Sumatera Utara
18
besarnya nilai numerik koefisien jalur dan
. Koefisien jalur menggambarkan besarnya pengaruh langsung residu atau implicit exogenous
variable terhadap .
Langkah kerja yang dilakukan untuk menghitung koefisien jalur adalah : 1.
Gambarkan dengan jelas diagram jalur yang mencerminkan proposisi hipotetik yang diajukan, lengkap dengan persamaan strukturalnya. Disini
diterjemahkan hipotesis penelitian yang diajukan kedalam diagram jalur, sehingga bisa tampak jelas variabel apa saja yang merupakan variabel
eksogen dan apa yang menjadi variabel endogennya. 2.
Menghitung matriks korelasi antar variabel.
Formula untuk menghitung koefisien korelasi yang dicari adalah Dengan Model Product Moment Coefficient dari Karl Pearson. Alasan
penggunaan teknik koefisien dari Karl Pearson ini adalah karena variabel – variabel ynag hendak dicari korelasinya memiliki skala penguruan interval.
Formulanya :
Keterangan: r
xy
: Koefisien Korelasi
: Skor pertanyaan : Skor total
n : Jumlah Sampel 3.
Identifikasikan sub-strukturnya dan persamaan yang akan dihitung koefieien jalurnya. Misalkan dalam sub-strukturnya yang telah identifikasi terhadap k
buah variabel eksogen, dan sebuah variabel endogen yang dinyatakan oleh
persamaan:
Universitas Sumatera Utara
19
+ + …+
+ Kemudian hitung matriks korelasi antar variabel eksogen yang menyusun
sub-strukturnya tersebut.
4. Menghitung matriks invers korelasi variabel eksogen, dengan rumus :
5. Menghitung semua koefisien jalur
, dimana i=1,2,…,k; melalui rumus
2.5.5 Koefisien Determinasi