Analisis LQ Location Quontient

commit to user 31

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian deskriptif analisis yang menganalisa komoditas unggulan sektor pertanian sub sektor bahan makanan. Adapun wilayah yang diambil sebagai daerah penelitian adalah Kabupaten Sragen. Kurun waktu yang digunakan adalah tabun 1995 sampai 2008. Kurun waktu tersebut dibagi menjadi kurun 1995-2000, dimana tahun tersebut merupakan periode sebelum diterapkan Otonomi Daerah sedangkan kurun waktu 2001-2008 merupakan periode selama diterapkan Otonomi Daerah.

B. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini dikategorikan sebagai data sekunder yang diperoleh dari beberapa sumber dengan cara mengambil data-data statistik yang telah ada serta dokumen-dokumen lain yang terkait dan yang diperlukan. Data sekunder diambil dari Dinas Pertanian Kabupaten Sragen, Dinas Kehutanan dan Perkebunan dan buku-buku statistik yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Sragen Sektor penelitian.

C. Teknik Analisis Data

1. Analisis LQ Location Quontient

Analisis Location Quontient digunakan untuk menentukan subsektor unggulan atau ekonomi basis suatu perekonomian wilayah. Subsektor unggulan yang berkembang dengan baik tentunya mempunyai pengaruh yang signifikan 31 commit to user 32 terhadap pertumbuhan ekonomi daerah yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan daerah secara optimal Kuncoro, 2004. Model analisis ini digunakan untuk melihat keunggulan sektor dari suatu wilayah dengan wilayah lainnya atau dengan wilayah studi dengan wilayah referensi. Analisis Location Quontient dilakukan dengan membandingkan distribusi persentase masing-masing sektor di masing- masing wilayah kabupaten atau kota dengan propinsi, Lincolyn, 1999. Penggunaaan pendekatan LQ dimanfaatkan untuk menentukan sebaran komoditas atau melakukan identifikasi wilayah berdasarkan potensinya. Kelebihan metode LQ dalam mengidentifikasi komoditas unggulan antara lain adalah penerapannya sederhana, mudah dan tidak memerlukan program pengolahan data yang rumit. Kelemahannya adalah data yang digunakan harus akurat. Hasil olahan LQ tidak akan banyak manfaat jika data yang digunakan tidak valid. Oleh karena itu data yang digunakan perIu diklarifikasi dahuIu dengan beberapa sumber data lainnya, sehingga mendapatkan konsistensi data yang akurat Hendayana,2003. Rumus LQ Location Quontient : Dimana : vi = Komoditas i di tingkat kota kabupaten Sektor vt = Komoditas total di kota kabupaten Sektor Vi = Komoditas i di wilayah Propinsi Jawa Tengah Vt = Komoditas total pada wilayah Propinsi Jawa Tengah commit to user 33 Dari hasil perhitungan analisis Location Quontient dapat dikategorikan menjadi 3 tiga yaitu: 1 Jika LQ I, maka komoditas yang bersangkutan di tingkat kotakabupaten lebih berspesialisasi atau lebih dominan dibandingkan di tingkat propinsi. Komoditas ini dalam perekonomian di tingkat kotakabupaten memiliki keunggulan komparatif dan dikategorikan sebagai komoditas basis. 2 Jika LQ = 1, maka komoditas yang bersangkutan baik di tingkat kotakabupaten maupun di tingkat propinsi memiliki tingkat spesialisasi atau dominasi yang sama. 3 Jika LQ 1, maka komoditas yang bersangkutan di tingkat kotakabupaten kurang berspesialisasi atau kurang dominan dibandingkan di tingkat propinsi. Komoditas ini dalam perekonomian di tingkat kotakabupaten tidak memiliki keunggulan komparatif dan dikategorikan sebagai komoditas non basis.

2. Model Rasio Pertumbuhan MRP