parah ditandai dengan hilangnya perlekatan gingiva dengan gigi sehingga terjadi resesi gingiva serta kehilangan tulang alveolar dan gigi yang diakibatkan akumulasi
sel-sel inflamasi kronis.
10
Penelitian sebelum ini dapat menyimpulkan bahwa merokok merupakan faktor risiko yang kuat untuk penyakit periodontal.
13
2.2 Perokok aktif
Perokok aktif adalah orang yang merokok secara aktif. Perilaku merokok merupakan perilaku yang berbahaya bagi kesehatan, tetapi masih banyak orang yang
melakukannya. Perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan respon serta dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Menurut
Laventhal dan Clearly ada empat tahap dalam perilaku merokok. Keempat tahap tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tahap Preparatory. Seseorang memperoleh gambaran yang
menyenangkan mengenai merokok dengan cara mendengar, melihat, atau dari hasil bacaan. Hal-hal ini menimbukan minat untuk merokok.
2. Tahap Initiation. Tahap perintisan merokok yaitu tahap apakah seseorang
akan meneruskan atau tidak meneruskan terhadap perilaku merokok. 3.
Tahap becoming a smoker. Apabila seseorang telah mengkonsumsi rokok sebanyak 4 batang per hari maka mempunyai kecenderungan menjadi
perokok. 4.
Tahap maintenance of smoking. Tahap ini merokok sudah menjadi salah satu bagian dari cara pengaturan diri selfregulating. Merokok dilakukan
untuk memperoleh efek fisiologis yang menyenangkan.
14
Merokok merupakan faktor risiko yang kuat terhadap terjadinya penyakit periodontal. Individu yang merokok enam atau lebih batang sehari memiliki
kemungkinan mengalami periodontitis dibandingkan dengan yang tidak merokok. Merokok berhubungan dengan penyakit periodontal terkait pada dosis. Jika jumlah
rokok yang dihisap meningkat setiap hari, maka risiko periodontitis makin tinggi.
15
Kandungan rokok membuat seseorang tidak mudah berhenti merokok karena dua
Universitas Sumatera Utara
alasan, yaitu faktor ketergantungan atau adiksi pada nikotin dan faktor psikologis yang merasakan adanya kehilangan suatu kegiatan tertentu jika berhenti merokok.
14
2.2.1 Kandungan Rokok
Rokok menghasilkan suatu pembakaran yang tidak sempurna yang dapat diendapkan dalam tubuh ketika dihisap. Satu batang rokok yang dibakar, akan
mengeluarkan 4000 bahan kimia Secara umum komponen rokok dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu komponen gas 92 dan komponen padat atau
partikel 8. Sepuluh komponen gas asap rokok terdiri dari karbonmonoksida, karbondioksida, hidrogen sianida, amoniak, oksida dari nitrogen dan senyawa
hidrokarbon. Partikel rokok terdiri dari tar, nikotin, benzantraccne, benzopiren, fenol, cadmium, indol, karbarzol dan kresol.
3
Racun utama pada rokok adalah tar yang bersifat karsinogenik dimana hal tersebut dapat menyebabkan kanker. Nikotin
adalah suatu bahan adiktif yang dapat menimbulkan orang menjadi ketagihan dan ketergantungan serta toleransi dan karbon monoksida akan mengalami gejala-gejala
ketagihan apabila berhenti merokok.
16
2.2.1.1 Tar
Tar adalah sebuah zat yang dihasilkan dalam pembakaran tembakau rokok ketika seseorang merokok. Sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang
merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru- paru yang dapat menyumbat dan mengiritasi paru - paru dan sistem pernafasan,
sehingga menyebabkan penyakit bronchitis kronis, emphysema dan dalam beberapa kasus menyebabkan kanker paru-paru. Selain efek pada kesehatan umum, tar juga
dalam asap rokok memperbesar resiko penyakit periodontal. Tar dapat diendapkan
Universitas Sumatera Utara
pada permukaan gigi dan akar gigi sehingga permukaan ini menjadi kasar dan mempermudah perlekatan plak
16
2.2.1.2 Nikotin
Nikotin adalah suatu zat yang dapat membuat kecanduan dan mempengaruhi sistem syaraf, mempercepatkan detak jantung yaitu melebihi detak normal, sehingga
menambah risiko terkena penyakit jantung. Nikotin paling sering diteliti, karena dapat meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan
pembuluh darah tepi serta menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin sebanyak 4-6 mg yang dihisap oleh orang dewasa setiap
hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan. Nikotin juga berperan dalam terjadinya penyakit jaringan pendukung gigi karena nikotin dapat diserap oleh
jaringan lunak rongga mulut termasuk gingiva melalui aliran darah dan perlekatan gingiva pada permukaan gigi dan akar.
16
2.2.1.3 Karbon Monoksida
Karbon monoksida CO
2
adalah zat yang dapat meresap dalam aliran darah dan mengurangi sel-sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh,
sehingga pengaruhnya sangat besar terhadap sistem peredaran darah. Karbon monoksida menggantikan sebanyak 15 dari pada oksigen yang seharusnya dibawa
oleh sel-sel darah merah.
16
Karbon monoksida yang terikat kuat dengan hemoglobin, akan mangganggu pengikatan oksigen dengan hemoglobin, yang dapat
mengakibatkan kadar oksigen dalam darah berkurang menyebabkan jaringan mengalami hipoksia dan iskemia.
24
Zat-zat beracun lainnya yang terdapat dalam rokok antara lain adalah sebagai berikut :
a. Amoniak merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan
hidrogen. Zat ini menimbulkan bau yang kuat dan sangat merangsang. Racun
Universitas Sumatera Utara
yang ada pada ammonia sangat kuat sehingga masuk sedikit ke dalam peredaran darah juga akan mengakibatkan seseorang pingsan atau koma.
b. Hidrogen Sianida merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau
dan tidak memiliki rasa. Zat ini merupakan zat yang paling ringan, mudah terbakar dan sangat efisien untuk menghalangi pernapasan dan merusak
saluran pernapasan. c.
Sianida adalah salah satu zat yang mengandung racun yang sangat berbahaya sedikit saja sianida dimasukkan langsung ke dalam tubuh dapat
mengakibatkan kematian. d.
Nitrous Oxide merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, dan bila terhisap dapat menyebabkan hilangnya pertimbangan dan menyebabkan rasa sakit.
e. Fenol adalah campuran dari kristal yang dihasilkan dari distilasi beberapa zat
organik seperti kayu dan arang, serta diperoleh dari tar arang. Zat ini beracun dan membahayakan karena serta menghalangi aktivitas enzim.
f. Asetol adalah hasil pemanasan aldehid sejenis zat yang tidak berwarna yang
bebas bergerak dan mudah menguap dengan alcohol. g.
Hidrogen sulfida adalah sejenis gas yang beracun yang mudah terbakar dengan bau yang keras. Zat ini menghalangi oksidasi enzim zat besi yang
berisi pigmen. h.
Metil klorida adalah campuran dari zat-zat bervalensi satu antara hidrogen dan karbon dimana merupakan unsurnya yang utama. Zat ini adalah senyawa
organik yang beracun.
16
Rokok mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Dampak rokok bukan hanya membahayakan perokok saja, namun yang bukan perokok juga ikut
merasakan. Orang yang tidak merokok tapi ikut menghisap asap rokok disebut perokok pasif.
17
2.3 Perokok Pasif