Mekanisme Terjadi Penyakit Periodontal Akibat Asap Rokok

Gambar 1: Kandungan zat -zat berbahaya dalam asap rokok 2 3

2.4 Mekanisme Terjadi Penyakit Periodontal Akibat Asap Rokok

Menurut penelitan Masayuki mengatakan bahwa perokok aktif dan pasif dapat menyebabkan penyakit periodontal melalui mekanisme yang sama, tetapi dengan jumlah asap yang berbeda. Pada perokok pasif, orang yang terpapar dengan asap rokok akan menghisap asap melalui hidung dan pada saat itu mulut perokok pasif akan bertutup, waktu itu asap akan bercampur dengan udara di dalam mulut. Hal ini menyebabkan perubahan vaskularisasi akibat asap merokok menyebabkan dilatasi pembuluh darah kapiler dan infiltrasi agen-agen inflamasi sehingga dapat terjadi pembesaran pada gingiva. Kondisi diikuti dengan bertambahnya jumlah limfosit dan makrofag. Tar yang terkandung dalam rokok dapat mengendap pada gigi dan menyebabkan permukaan gigi menjadi kasar,sehingga mudah dilekati plak dan bakteri. Invasi kronis bakteri plak di bawah margin gingival mengakibatkan terjadinya gingivitis yang dapat berlanjut menjadi periodontitis. Dari 4,000 macam bahan toksik yang berada dalam asap rokok, bahan toksik terutama nikotin. Nikotin menyebabkan vasokonstriksi pembuluh kapiler, efek asap terpapar dari rokok pada mikroflora subgingiva, dan juga perubahan fungsi neutrofil. 25 a. Perubahan vaskularisasi Perubahan vaskularisasi pada perokok aktif maupun pasif, disebabkan terjadinya iritasi kronis dan perubahan panas pada mukosa dan gingiva. Nikotin dalam asap rokok yang terabsorbsi melalui mukosa mulut dapat mengikuti aliran Universitas Sumatera Utara darah sehingga menyebabkan terganggunya mikrosirkulasi periodonsium. Nikotin yang ada didalam darah dapat merangsang ganglia simpatik untuk memproduksi neurotransmiter dan katekolamin s ehingga dapat mempengaruhi α-reseptor pada pembuluh darah dan mengakibatkan terjadinya vasokontriksi pembuluh darah pada periodonsium. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya pasokan darah ke gingiva sehingga mempengaruhi revaskularisasi dan aktifitas sel-sel pada periodonsium. 25 b. Efek asap terpapar dari rokok pada mikroflora subgingiva Nikotin di dalam asap rokok menyebabkan perubahan kondisi lingkungan subgingiva dengan pengurangan oxidase-potensial dan ini dapat menyebabkan peningkatan bakteri plak anaerob. Penelitian telah menunjukkan peningkatan bakteri patogen subgingiva apabila terpapar pada asap rokok yaitu Porphyromonas gingivalis dan Actinobacilus actinomycetemcomitan. Bakteri pathogen subgingiva ada hubungan dengan pembentukan kalkulus, maka perokok aktif dan pasif menunjukkan pembentukan kalkulus lebih dibandingkan dengan tidak merokok. 25 c. Perubahan fungsi netrofil Sel netrofil adalah pertahanan utama apabila terjadi respon infeksi yang disebabkan bakteri. Kandungan nikotin pada rokok dapat menurunkan fungsi netrofil dalam proses kemotaksis serta fagositosis sel dalam melawan respon inflamasi. Nikotin dalam asap rokok dapat menghalangi produksi superoxide dan hidrogen peroksida dalam menguatkan sel netrofil terhadap respon inflamasi yang disebabkan bakteri. Pada rongga mulut perokok aktif dengan penyakit periodontitis terjadinya penurunan komposisi antibodi saliva serta netrofil. 26 d. Perubahan fungsi dan perlekatan jaringan fibroblas Nikotin dapat melekat pada permukaan akar gigi pada perokok dan terjadinya perubahan perlekatan fibroblas serta menurunkan produksi dari kolagen tipe1 dan fibronektin ketika peningkatkan aktivitas dari produktifitas kolagenase. Perubahan selular juga terjadi terhadap pemecahan orientasi sel, munculnya vakuola dengan ukuran besar dan menurunnya kemampuan sel jaringan ikat untuk mensintesa kolagen. Menurunnya perlekatan sel terhadap permukaan akar dapat menyebabkan berkurangnya level perlekatan ligamen periodontal. 24 Universitas Sumatera Utara Gam bar 2: Gambaran t erjadi pen yakit p eri odont al 2 6 Penelitian yang dilakukan oleh Masayuki menemukan bahwa perokok aktif serta perokok pasif dapat memberikan efek yang membahayakan terhadap kesehatan periodontal. Penelitian ini menyatakan bahwa, penyakit periodontal tidak hanya berpengaruh pada orang yang merokok tetapi mempunyai pengaruh yang sama pada orang yang disekitar juga. Hal tersebut sangat penting untuk petugas kesehatan dan petugas kesehatan mulut untuk mengingatkan masyarakat tentang pengaruh negative dari merokok, tidak hanya bagi kesehatan dirinya tetapi juga bagi kesehatan orang lain. 9 Jaringan Sehat Penyakit periodontal Gingiva sehat Tulang alveolar sehat Plak poket Pengurangan tulang alveolar Universitas Sumatera Utara

2.5 Kerangka Teori