Distribusi CVL pada gerak per fase di bidang tanah tidak rata lanjutan

commit to user Responden F Normal 3 Waktu detik Durasi detik Nilai CVL 0,131 Normal 4 Waktu detik Durasi detik Nilai CVL 0,212 Normal 5 Waktu detik Durasi detik Nilai CVL 0,304 Gambar 4.5

2. Energi Ekspenditur

Data yang diolah ya dan responden normal saat IV - 113 Gerakan Kaki Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4 0,28 0,25 0,45 0,34 0,28 0,53 0,98 1,32 0,131 0,117 0,211 0,160 0,44 0,29 0,53 0,45 0,44 0,73 1,26 1,71 0,212 0,140 0,256 0,217 0,55 0,25 0,31 0,22 0,55 0,8 1,11 1,33 0,304 0,138 0,171 0,122

4.50 Distribusi CVL pada gerak per fase di bidang tanah tidak rata lanjutan

h yaitu data pengukuran denyut nadi pengguna pros saat berjalan terdapat pada tabel 4.2 dan tabel 4.5 Fase 5 Fase 6 0,22 0,28 1,54 1,82 0,103 0,131 0,16 0,21 1,87 2,08 0,077 0,101 0,13 0,22 1,46 1,68 0,072 0,122 prosthetic 5. Energi commit to user IV - 114 ekspenditur dan denyut nadi dihitung dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan regresi kuadratis dengan persamaan 2.5 Astuti, 1985. a. Pada pengguna prosthetic percobaan jalan ke-1, Denyut nadi pada pengguna prosthetic adalah 83 denyutmenit. Nilai energi ekspenditur sebesar 4,09 Kkalmenit. Y = 1.80411 - 0.0229038 X + 4.71733 x 10 -4 X 2 Y = 1.80411 - 0.0229038 83 + 4.71733 x 10 -4 83 2 Y = 4,09 Kkalmenit b. Pada responden normal 1 percobaan jalan ke-1, Denyut nadi pada responden normal 1 adalah 97 denyutmenit. Nilai energi ekspenditur sebesar 4,02 Kkalmenit. Y = 1.80411 - 0.0229038 X + 4.71733 x 10 -4 X 2 Y = 1.80411 - 0.0229038 97 + 4.71733 x 10 -4 97 2 Y = 4,02 Kkalmenit c. Pada responden normal 2 percobaan jalan ke-1, Denyut nadi pada responden normal 2 adalah 96 denyutmenit. Nilai energi ekspenditur sebesar 3,95 Kkalmenit. Y = 1.80411 - 0.0229038 X + 4.71733 x 10 -4 X 2 Y = 1.80411 - 0.0229038 96 + 4.71733 x 10 -4 96 2 Y = 3,95 Kkalmenit d. Pada responden normal 3 percobaan jalan ke-1, Denyut nadi pada responden normal 3 adalah 93 denyutmenit. Nilai energi ekspenditur sebesar 3,75 Kkalmenit. Y = 1.80411 - 0.0229038 X + 4.71733 x 10 -4 X 2 Y = 1.80411 - 0.0229038 93 + 4.71733 x 10 -4 93 2 Y = 3,75 Kkalmenit e. Pada responden normal 4 percobaan jalan ke-1, Denyut nadi pada responden normal 4 adalah 96 denyutmenit. Nilai energi ekspenditur sebesar 3,95 Kkalmenit. Y = 1.80411 - 0.0229038 X + 4.71733 x 10 -4 X 2 Y = 1.80411 - 0.0229038 96 + 4.71733 x 10 -4 96 2 Y = 3,95 Kkalmenit commit to user IV - 115 f. Pada responden normal 4 percobaan jalan ke-1, Denyut nadi pada responden normal 5 adalah 94 denyutmenit. Nilai energi ekspenditur sebesar 3,82 Kkalmenit. Y = 1.80411 - 0.0229038 X + 4.71733 x 10 -4 X 2 Y = 1.80411 - 0.0229038 94 + 4.71733 x 10 -4 94 2 Y = 3,82 Kkalmenit Nilai energi ekspenditur dihitung untuk setiap hasil pengukuran denyut nadi, baik untuk pengukuran sebelum dan saat berjalan. Hasil perhitungan selengkapnya ditampilkan pada tabel 4.54. Tabel 4.54 Energi ekspenditur responden berjalan di tanah tidak rata Responden Energi Ekspenditur Kkalmenit P1 P2 P3 P4 Amputee 4,09 4,16 3,95 3,89 Normal 1 4,02 3,95 3,82 3,75 Normal 2 3,95 3,89 3,75 3,82 Normal 3 3,75 3,63 3,69 3,89 Normal 4 3,95 3,82 3,82 3,89 Normal 5 3,82 3,95 3,89 3,82 Hasil perhitungan di atas disajikan dalam bentuk grafik sehingga memudahkan dalam menganalisis garis yang ditunjukkan data. Grafik untuk keenam responden dalam 4 percobaan jalan ditampilkan pada gambar 4.51. Gambar 4.51 Energi ekspenditur responden di tanah tidak rata 3,6 3,7 3,8 3,9 4 4,1 4,2 P1 P2 P3 P4 E n e rg i E k sp e n d it u r Percobaan Ke- Energi Ekspenditur Responden Berjalan Normal di Bidang Tanah Tidak Rata Amputee Normal Amputee Normal commit to user IV - 116 Gambar 4.51 menunjukkan pola grafik hasil perhitungan energi ekspenditur responden amputee pengguna prosthetic dan responden normal di bidang tanah tidak rata. Gambar tersebut menunjukkan bahwa pola grafik energi ekspenditur antara responden amputee pengguna prosthetic dan normal 5 pada percobaan 2 setara yaitu besarnya energi ekspenditur menurun. Pola grafik energi ekspenditur antara responden amputee pengguna prosthetic dan responden normal memiliki memiliki kesetaraan.

3. Kebutuhan Kalori

Data yang dipakai yaitu data hasil perhitungan energi ekspenditur pengguna prosthetic dan responden orang normal saat berjalan normal pada tabel 4.54. Penghitungan kebutuhan kalori ini dilakukan dengan menggunakan persamaan 2.6. Perhitungan kebutuhan kalori dapat dilihat pada penjelasan, sebagai berikut: a. Pada pengguna prosthetic percobaan jalan ke-1, Berat badan pengguna prosthetic tanpa prosthetic yaitu 67,5 kg. Energi ekspenditur pada pengguna prosthetic sebesar 4,09 Kkalmenit. Sehingga diperlukan kalori sebesar 3,51 Kkaljam per kg berat badan. Kebutuhan kalori = kg x 5 , 67 60 09 , 4 = 3,636 Kkaljam per kg berat badan b. Pada responden normal 1 percobaan jalan ke-1, Berat badan responden normal 1 yaitu 75,7 kg. Energi ekspenditur pada responden sebesar 4,02 Kkalmenit. Sehingga diperlukan kalori untuk berjalan di tanah tidak rata sebesar 3,19 Kkaljamkg berat badan. Kebutuhan kalori = kg x 7 , 75 60 02 , 4 = 3,187 Kkaljam per kg berat badan c. Pada responden normal 2 percobaan jalan ke-1, Berat badan responden normal 2 yaitu 79 kg. Energi ekspenditur pada responden sebesar 3,95 Kkalmenit. Sehingga diperlukan kalori untuk berjalan di tanah tidak rata sebesar 3,00 Kkaljam per kg berat badan. Kebutuhan kalori = kg x 79 60 95 , 3 = 3,002 Kkaljam per kg berat badan commit to user IV - 117 d. Pada responden normal 3 percobaan jalan ke-1, Berat badan responden normal 3 yaitu 70 kg. Energi ekspenditur pada responden sebesar 3,75 Kkalmenit. Sehingga diperlukan kalori untuk berjalan di tanah tidak rata sebesar 3,22 Kkaljam per kg berat badan. Kebutuhan kalori = kg x 70 60 75 , 3 = 3,218 Kkaljam per kg berat badan e. Pada responden normal 4 percobaan jalan ke-1, Berat badan responden normal 4 yaitu 64 kg. Energi ekspenditur pada responden adalah sebesar 3,95 Kkalmenit. Sehingga diperlukan kalori untuk berjalan di tanah tidak rata sebesar 3,71 Kkaljam per kg berat badan. Kebutuhan kalori = kg x 64 60 95 , 3 = 3,706 Kkaljam per kg berat badan f. Pada responden normal 5 percobaan jalan ke-1, Berat badan responden normal 5 yaitu 78 kg. Energi ekspenditur pada responden adalah sebesar 3,82 Kkalmenit. Sehingga diperlukan kalori untuk berjalan di tanah tidak rata sebesar 2,94 Kkaljam per kg berat badan. Kebutuhan kalori = kg x 78 60 82 , 3 = 2,938 Kkaljam per kg berat badan Nilai kebutuhan kalori dihitung untuk setiap hasil perhitungan energi ekspenditur. Hasil perhitungan selengkapnya ditampilkan pada tabel 4.55. Tabel 4.55 Kkebutuhan kalori responden berjalan di tanah tidak rata Responden Kebutuhan Kalori Kkaljam per kg berat badan P1 P2 P3 P4 Amputee 3,636 3,698 3,514 3,454 Normal 1 3,187 3,133 3,027 2,976 Normal 2 3,002 2,951 2,851 2,901 Normal 3 3,218 3,108 3,163 3,331 Normal 4 3,706 3,581 3,581 3,643 Normal 5 2,938 3,041 2,989 2,938 commit to user IV - 118 Hasil perhitungan pada tabel 4.55 disajikan dalam bentuk grafik sehingga memudahkan dalam menganalisis kecenderungan garis yang ditunjukkan data. Grafik kebutuhan kalori keenam responden ditampilkan pada gambar 4.52. Gambar 4.52 Kebutuhan kalori responden berjalan di tanah tidak rata Gambar 4.52 menunjukkan pola grafik hasil perhitungan kebutuhan kalori responden amputee pengguna prosthetic dan responden normal di bidang tanah tidak rata. Pola grafik kebutuhan kalori antara responden amputee pengguna prosthetic dan responden normal setara.

4. VO

2 Max Data yang dipakai yaitu data awal pengukuran denyut nadi pengguna prosthetic dan responden orang normal pada tabel 4.2 dan tabel 4.5. Penghitungan konsumsi oksigen VO 2 maks ini dilakukan dengan menggunakan persamaan 2.7. Berikut adalah beberapa contoh perhitungannya. a. Pada pengguna prosthetic , Berat badan pengguna prosthetic yaitu 67,5 kg. Usia pengguna prosthetic yaitu 49 tahun. Denyut nadi yang terukur yaitu 98 denyutmenit. Faktor koreksi usia = 1,12 – 0,0073 x usia = 1,12 – 0,0073 x 49 = 0,7623 VO 2 maks = AG G HR V Wb ´ - + + + 72 15 , 13 10 263 , 2,8 2,9 3 3,1 3,2 3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 3,8 P1 P2 P3 P4 K e b u tu h a n k a lo ri Percobaan Ke- Kebutuhan Kalori Responden Berjalan Normal di Bidang Tanah Tidak Rata Amputee Normal Amputee Normal commit to user IV - 119 = 7623 , 72 10 98 15 , 13 73 , 10 5 , 67 263 , ´ - + + + = 0,60 litermenit b. Pada responden normal 1 percobaan jalan ke-1, Berat badan responden normal 1 yaitu 75,7 kg. Usia responden yaitu 22 tahun. Denyut nadi yang terukur yaitu 97 denyutmenit. Faktor koreksi usia = 1,12 – 0,0073 x usia = 1,12 – 0,0073 x 22 = 0,9594 VO 2 maks = 9594 , 72 10 97 15 , 13 40 , 2 10 7 , 75 263 , ´ - + + + = 1,84 litermenit c. Pada responden normal 2 percobaan jalan ke-1, Berat badan responden normal 2 yaitu 79 kg. Usia responden yaitu 24 tahun. Denyut nadi yang terukur yaitu 96 denyutmenit. Faktor koreksi usia = 1,12 – 0,0073 x usia = 1,12 – 0,0073 x 24 = 0,9448 VO 2 maks = 9448 , 72 10 96 15 , 13 27 , 2 10 79 263 , ´ - + + + = 1,84 litermenit d. Pada responden normal 3 percobaan jalan ke-1, Berat badan responden normal 3 yaitu 70 kg. Usia responden yaitu 23 tahun. Denyut nadi yang terukur yaitu 93 denyutmenit. Faktor koreksi usia = 1,12 – 0,0073 x usia = 1,12 – 0,0073 x 23 = 0,9521 VO 2 maks = 9521 , 72 10 93 15 , 13 40 , 2 10 70 263 , ´ - + + + = 1,95 litermenit e. Pada responden normal 4 percobaan jalan ke-1, Berat badan responden normal 4 yaitu 64 kg. Usia responden yaitu 24 tahun. Denyut nadi yang terukur yaitu 96 denyutmenit. commit to user IV - 120 Faktor koreksi usia = 1,12 – 0,0073 x usia = 1,12 – 0,0073 x 24 = 0,9448 VO 2 maks = 9448 , 72 10 96 15 , 13 88 , 1 10 64 263 , ´ - + + + = 1,38 litermenit f. Pada responden normal 5 percobaan jalan ke-1, Berat badan responden normal 5 yaitu 78 kg. Usia responden yaitu 23 tahun. Denyut nadi yang terukur yaitu 94 denyutmenit. Faktor koreksi usia = 1,12 – 0,0073 x usia = 1,12 – 0,0073 x 23 = 0,9375 VO 2 maks = 9375 , 72 10 94 15 , 13 09 , 3 10 78 263 , ´ - + + + = 2,48 litermenit Semua hasil pengukuran denyut nadi digunakan untuk menghitung konsumsi oksigen pada responden. Hasil perhitungan selengkapnya ditampilkan pada tabel 4.56. Tabel 4.56 Konsumsi oksigen responden berjalan di tanah tidak rata Responden VO2max litermenit P1 P2 P3 P4 Amputee 0,594 0,595 0,589 0,590 Normal 1 1,843 1,817 1,931 1,914 Normal 2 1,844 1,985 2,113 2,047 Normal 3 1,955 2,090 2,020 1,760 Normal 4 1,381 1,468 1,629 1,379 Normal 5 2,478 2,483 2,741 2,826 Hasil perhitungan pada tabel 4.56 disajikan dalam bentuk grafik sehingga memudahkan dalam menganalisis kecenderungan garis yang ditunjukkan data. Grafik konsumsi oksigen terhadap responden ditampilkan pada gambar 4.53. commit to user IV - 121 Gambar 4.53 Konsumsi oksigen responden berjalan di tanah tidak rata Pola grafik 4.53 menunjukkan VO2maks dari responden amputee pengguna prosthetic dan responden normal saat berjalan di bidang tanah tidak rata setara yaitu ditunjukkan dengan kestabilan konsumsi oksigen pada kedua responden di setiap percobaan.

5. Physiological Cost Index PCI of Walking

Data yang dipakai yaitu data kecepatan berjalan dan data denyut nadi pengguna prosthetic dan responden orang normal. Data denyut nadi responden terdapat pada tabel 4.2 dan tabel 4.5. Berikut contoh perhitungannya. a. Pada pengguna prosthetic , Denyut nadi awal amputee pengguna prosthetic yaitu 83 denyutmenit dan setelah beraktivitas yaitu 98 denyutmenit. Kecepatan amputee berjalan adalah 12,203 metermenit PCI = V Do Dt - = 203 , 12 84 97 - = 1,229 denyutmeter b. Pada responden normal 1 percobaan jalan ke-1, Denyut nadi awal responden normal 1 yaitu 84 denyutmenit dan setelah beraktivitas yaitu 97 denyutmenit. Kecepatan berjalan adalah 40 metermenit. PCI = V Do Dt - 0,5 1 1,5 2 2,5 P1 P2 P3 P4 K o n su m si O k si g e n Percobaan Ke- Konsumsi Oksigen Responden Berjalan Normal di Bidang Tanah Tidak Rata Amputee Normal Amputee Normal commit to user IV - 122 = 40 84 97 - = 0,325 denyutmeter c. Pada responden normal 2 percobaan jalan ke-1, Denyut nadi awal responden normal 2 yaitu 83 denyutmenit dan setelah beraktivitas yaitu 96 denyutmenit. Kecepatan responden berjalan adalah 37,895 metermenit. PCI = V Do Dt - = 83 96 27 , 2 - = 0,343 denyutmeter d. Pada responden normal 3 percobaan jalan ke-1, Denyut nadi awal responden normal 3 yaitu 80 denyutmenit dan setelah beraktivitas yaitu 93 denyutmenit. Kecepatan berjalan adalah 40 metermenit. PCI = V Do Dt - = 40 80 93 - = 0,325 denyutmeter e. Pada responden normal 4 percobaan jalan ke-1, Denyut nadi awal responden normal 4 yaitu 81 denyutmenit dan setelah beraktivitas yaitu 96 denyutmenit. Kecepatan responden berjalan adalah 31,304 metermenit. PCI = V Do Dt - = 304 , 31 81 96 - = 0,415 denyutmeter f. Pada responden normal 5 percobaan jalan ke-1, Denyut nadi awal responden normal 5 yaitu 80 denyutmenit dan setelah beraktivitas yaitu 94 denyutmenit. Kecepatan responden berjalan adalah 51,429 metermenit. commit to user IV - 123 PCI = V Do Dt - = 429 , 51 80 94 - = 0,272 denyutmeter Semua hasil pengukuran denyut nadi digunakan untuk menghitung PCI of walking pada responden. Hasil perhitungan selengkapnya ditampilkan pada tabel 4.57. Tabel 4.57 PCI of walking responden berjalan di tanah tidak rata Responden PCI denyutmeter P1 P2 P3 P4 Amputee 1,229 1,089 1,489 1,381 Normal 1 0,325 0,290 0,290 0,333 Normal 2 0,343 0,325 0,325 0,300 Normal 3 0,325 0,325 0,300 0,290 Normal 4 0,415 0,447 0,333 0,567 Normal 5 0,272 0,253 0,233 0,233 Hasil perhitungan di atas disajikan dalam bentuk grafik sehingga memudahkan dalam menganalisis kecenderungan garis yang ditunjukkan data. Grafik konsumsi oksigen terhadap responden ditampilkan pada gambar 4.54. Gambar 4.54 PCI of walking responden berjalan di tanah tidak rata 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6 P1 P2 P3 P4 P C I o f W a lk in g Percobaan Ke- PCI of Walking Responden Berjalan Normal di Bidang Tanah Tidak Rata Amputee Normal Amputee Normal commit to user IV - 124 Gambar 4.44 menggambarkan grafik hasil perhitungan physiological cost index PCI of walking responden normal dan amputee pengguna prosthetic . Pola grafik menunjukkan kesetaraan antara responden amputee pengguna prosthetic dan responden normal.

4.2.7 Menentukan Nilai Pengukuran Aspek Fisiologi di Bidang Berbatu

Aspek fisiologi yang diukur dalam penelitian di bidang berbatu adalah tingkat kelelahan yang ditunjukkan melalui perhitungan CVL, konsumsi energi melalui perhitungan energi ekspenditur, kebutuhan kalori, konsumsi oksigen melalui perhitungan VO 2 maks, dan physiological cost index PCI of walking .

1. Tingkat Kelelahan CVL

Perhitungan nilai tingkat kelelahan CVL dilakukan dengan menggunakan persamaan 2.2. Data yang digunakan adalah data hasil perhitungan denyut nadi per menit, sebelum istirahat dan setelah berjalan pada tabel 4.2 dan tabel 4.5, data kecepatan berjalan, dan denyut maksimum dari pengguna prosthetic maupun orang normal. Perhitungan CVL pengguna prosthetic maupun orang normal dipaparkan pada penjelasan, sebagai berikut: a. Percobaan 1 P1 pengguna, Denyut nadi maksimum pengguna prosthetic sebesar 171 denyutmenit. Setelah beristirahat 15 menit, denyut nadi pada responden amputee pengguna prosthetic adalah 80 denyutmenit. Sedangkan setelah berjalan, denyut nadi adalah 91 denyutmenit. Maka nilai CVL sebesar 12,09 . CVL = 09 , 12 100 80 171 80 91 = - - x b. Percobaan 1 P1 responden normal 1, Denyut nadi maksimum responden normal 1 sebesar 198 denyutmenit. Setelah beristirahat 15 menit, denyut nadi adalah 75 denyutmenit. Sedangkan setelah berjalan, denyut nadi responden normal 1 adalah 88 denyutmenit. Maka nilai CVL sebesar 10,57 . CVL = 57 , 10 100 75 198 75 88 = - - x commit to user IV - 125 c. Percobaan 1 P1 responden normal 2, Denyut nadi maksimum responden normal 2 sebesar 196 denyutmenit. Setelah beristirahat 15 menit, denyut nadi adalah 72 denyutmenit. Sedangkan setelah berjalan, denyut nadi responden normal 2 adalah 85 denyutmenit. Maka nilai CVL sebesar 10,48 . CVL = 48 , 10 100 72 196 72 85 = - - x d. Percobaan 1 P1 responden normal 3, Denyut nadi maksimum responden normal 3 sebesar 197 denyutmenit. Setelah beristirahat 15 menit, denyut nadi adalah 78 denyutmenit. Sedangkan setelah berjalan, denyut nadi responden normal 3 adalah 87 denyutmenit. Maka nilai CVL sebesar 7,56 . CVL = 56 , 7 100 78 197 78 87 = - - x e. Percobaan 1 P1 responden normal 4, Denyut nadi maksimum responden normal 4 sebesar 196 denyutmenit. Setelah beristirahat 15 menit, denyut nadi adalah 82 denyutmenit. Sedangkan setelah berjalan, denyut nadi responden normal 4 adalah 93 denyutmenit. Maka nilai CVL sebesar 9,65 . CVL = 65 , 9 100 82 196 82 93 = - - x f. Percobaan 1 P1 responden normal 5, Denyut nadi maksimum responden normal 5 sebesar 197 denyutmenit. Setelah beristirahat selama 15 menit, denyut nadi adalah 76 denyutmenit. Sedangkan setelah berjalan, denyut nadi adalah 86 denyutmenit. Maka nilai CVL sebesar 8,26 . CVL = 26 , 8 100 76 197 76 86 = - - x commit to user IV - 126 Tabel 4.58 Presentase CVL CVL responden berjalan di bidang berbatu Responden Pengukuran CVL P1 P2 P3 P4 Amputee 12,09 11,49 11,11 11,63 Normal 1 10,57 10,08 9,24 8,55 Normal 2 10,48 10,83 10,74 10,34 Normal 3 7,56 6,90 5,93 5,98 Normal 4 9,65 9,17 8,70 8,11 Normal 5 8,26 12,90 9,92 5,26 Hasil perhitungan CVL dibuat grafik agar dapat dianalisis dengan cara membandingkan nilai CVL pengguna prosthetic dan responden normal terhadap kondisi fisiologi dari keduanya. Grafik ditampilkan pada gambar 4.55. Gambar 4.55 Grafik CVL responden berjalan di bidang berbatu Pola grafik hasil perhitungan CVL pada responden amputee pengguna prosthetic , responden normal 1, normal 3, dan normal 4 di bidang berbatu memiliki pola setara. Percobaan 4 responden a mputee dan normal 3 memiliki pola setara. Hal ini ditunjukkan dengan adanya penurunan pada percobaan kedua dan peningkatan CVL pada percobaan keempat. Percobaan ketiga pola grafik CVL tidak setara antar responden. Berikutnya dilakukan perhitungan distribusi nilai tingkat kelelahan CVL pada enam fase berjalan. Data yang digunakan adalah hasil perhitungan CVL pengguna prosthetic pada aktivitas berjalan, yaitu pada tabel 4.58. 2 4 6 8 10 12 14 P1 P2 P3 P4 C V L Percobaan Ke- CVL Responden Berjalan di Bidang Berbatu Amputee Normal Amputee Normal commit to user IV - 127 Melalui pengamatan langsung di lapangan dapat diketahui siklus berjalan, setiap siklus terdiri dari enam fase. Perhitungan CVL per fase berjalan dapat dilihat pada penjelasan, sebagai berikut: 1. Pengamatan jumlah siklus berjalan, Pengamatan berjalan pengguna prosthetic dilakukan langsung di lapangan berjalan pengguna prosthetic . Setiap percobaan berjalan dihitung jumlah siklus yang dihasilkan. Rekapitulasi hasil penghitungan jumlah siklus ditampilkan pada tabel 4.59. Tabel 4.59 Hasil pengamatan jumlah siklus berjalan Responden Percobaan Jalan ke- jumlah siklus Rata-rata Siklus Jumlah Siklus P1 P2 P3 P4 Amputee 13 13 13 13 13 13 Normal 1 12 12,5 12,5 11 12 12 Normal 2 12,5 12 12 12 12,125 12 Normal 3 12 12 12,5 12 12,125 12 Normal 4 12 12 12 12 12 12 Normal 5 12 12 12 12,5 12,125 12 Hasil pengamatan terhadap jumlah siklus yang terjadi dalam setiap percobaan berjalan pada tabel 4.59 di atas terlihat disetiap replikasi percobaan jumlah siklus berjalan berbeda baik responden normal maupun amputee pengguna prosthetic . Perhitungan lebih lanjut diambil rata-rata jumlah siklus yang terjadi yaitu 13 siklus untuk responden normal dan 12 siklus untuk amputee pengguna prosthetic . 2. Perhitungan distribusi CVL per siklus untuk setiap aktivitas berjalan, Perhitungan distribusi CVL per siklus ini dilakukan dengan menggunakan persamaan 2.3 yaitu membagi nilai CVL pada tabel 4.58 dengan jumlah siklus pada tabel 4.59. Berikut adalah beberapa contoh perhitungannya menggunakan persamaan 2.6. ü Pada amputee pengguna prosthetic percobaan jalan ke-1, = 13 09 , 12 = 0,93 commit to user IV - 128 ü Pada responden normal 1 percobaan jalan ke-1, = 12 57 , 10 = 0,88 ü Pada responden normal 2 percobaan jalan ke-1, = 12 48 , 10 = 0,84 ü Pada responden normal 3 percobaan jalan ke-1, = 12 56 , 7 = 0,63 ü Pada responden normal 4 percobaan jalan ke-1, = 12 65 , 9 = 0,80 ü Pada responden normal 5 percobaan jalan ke-1, = 12 26 , 8 = 0,69 Setiap perulangan percobaan jalan dihitung nilai CVL atau tingkat kelelahan yang dialami pada setiap siklus. Hasil perhitungan selengkapnya ditampilkan pada tabel 4.60. Tabel 4.60 Distribusi CVL per siklus pada responden Responden Distribusi CVL per Siklus pada Percobaan Jalan ke- dalam P1 P2 P3 P4 Amputee 0,93 0,88 0,85 0,89 Normal 1 0,88 0,81 0,74 0,78 Normal 2 0,84 0,90 0,90 0,86 Normal 3 0,63 0,57 0,47 0,50 Normal 4 0,80 0,76 0,72 0,68 Normal 5 0,69 1,08 0,83 0,42 Penentuan distribusi nilai CVL pada tabel 4.60 disajikan dalam bentuk grafik sehingga lebih mudah dalam menganalisis dan mengetahui nilai distribusi CVL per siklus untuk setiap percobaan jalan. Grafik ditampilkan pada gambar 4.56. commit to user IV - 129 Gambar 4.56 Grafik distribusi CVL per siklus Pola grafik hasil perhitungan CVL pada responden amputee pengguna prosthetic dan responden normal menunjukkan pola grafik yang hampir setara.. 3. Pemilihan nilai CVL per siklus terbesar, Pemilihan ini dilakukan terhadap hasil perhitungan distribusi CVL terbesar dari empat kali percobaan. Nilai terpilih tersebut digunakan sebagai dasar perhitungan CVL per fase. Hasil pemilihan ditampilkan pada tabel 4.61. Tabel 4.61 Nilai CVL per siklus terbesar Responden CVL per siklus Amputee 0,93 Normal 1 0,88 Normal 2 0,90 Normal 3 0,63 Normal 4 0,80 Normal 5 1,08 Penentuan nilai CVL per siklus terbesar pada tabel 4.61 disajikan dalam bentuk grafik sehingga lebih mudah dalam menganalisis. Grafik ditampilkan pada gambar 4.57. 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 P1 P2 P3 P4 C V L Percobaan Ke- CVL per Siklus Responden Berjalan Normal di Bidang Berbatu Amputee Normal Amputee Normal commit to user IV - 130 Gambar 4.57 Grafik pengamatan nilai CVL per siklus terbesar Pada gambar 4.57 memperlihatkan grafik hasil perhitungan nilai CVL per siklus terbesar untuk semua responden. Pola grafik antar responden berbeda nilai CVL per siklus. 4. Pengamatan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai setiap fase berjalan, Pengamatan ini dilakukan secara langsung terhadap data video rekaman. Setiap fase dihitung waktu tempuhnya kemudian dipilih satu siklus dengan rekapitulasi waktu per fasenya. Hasil penghitungan waktu tempuh per fase yang terpilih ditampilkan pada tabel 4.62. Tabel 4.62 Waktu per fase berjalan responden di bidang berbatu Responden Waktu pada Fase ke- detik Waktu 1 Siklus 1 2 3 4 5 6 Amputee 0,75 0,98 0,9 0,78 0,75 1 5,16 Normal 1 0,34 0,2 0,22 0,28 0,1 0,3 1,44 Normal 2 0,41 0,15 0,4 0,32 0,14 0,31 1,73 Normal 3 0,43 0,25 0,31 0,5 0,28 0,32 2,09 Normal 4 0,59 0,22 0,31 0,32 0,22 0,31 1,97 Normal 5 0,41 0,19 0,21 0,28 0,15 0,21 1,45 Hasil pengamatan terhadap waktu pada tabel 4.62 disajikan dalam bentuk grafik 4.58. commit to user IV - 131 Gambar 4.58 Grafik hasil pengamatan terhadap waktu per fase berjalan di bidang berbatu Pola grafik pada gambar 4.58 terlihat bahwa lamanya waktu per fase pada responden amputee berbeda dengan responden normal. 5. Perhitungan rata-rata distribusi CVL untuk setiap fase berjalan, Data yang dipakai yaitu data pada tabel 4.61 dan 4.62. Perhitungan distribusi CVL untuk setiap fase berjalan menggunakan persamaan 2.7. Contoh perhitungannya dipaparkan sebagai berikut: ü Fase 1 pada pengguna prosthetic , = 93 , 16 , 5 8 , x = 0,135 ü Fase 1 pada responden normal 1 percobaan 1, = 88 , 44 , 1 34 , x = 0,208 ü Fase 1 pada responden normal 2 percobaan 1, = 90 , 73 , 1 41 , x = 0,214 ü Fase 1 pada responden normal 3 percobaan 1, = 63 , 09 , 2 43 , x = 0,130 ü Fase 1 pada responden normal 4 percobaan 1, = 80 , 97 , 1 59 , x = 0,241 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 F1 F2 F3 F4 F5 F6 W a k tu d e ti k Fase Berjalan Ke- Waktu per Fase Berjalan Responden Di Bidang Berbatu Amputee Normal Amputee Normal commit to user IV - 132 ü Fase 1 pada responden normal 5 percobaan 1, = 08 , 1 45 , 1 41 , x = 0,304 Setiap perulangan percobaan jalan dihitung nilai CVL atau tingkat kelelahan yang dialami pada setiap fase berjalan untuk pengguna prosthetic . Hasil perhitungan selengkapnya ditampilkan pada tabel 4.63. Tabel 4.63 Rata-rata distribusi CVL per fase berjalan di bidang berbatu Responden CVL Fase Ke- 1 2 3 4 5 6 Amputee 0,135 0,177 0,162 0,141 0,135 0,180 Normal 1 0,208 0,122 0,135 0,171 0,061 0,183 Normal 2 0,214 0,078 0,209 0,167 0,073 0,162 Normal 3 0,130 0,075 0,093 0,151 0,084 0,096 Normal 4 0,241 0,090 0,127 0,131 0,090 0,127 Normal 5 0,304 0,141 0,156 0,208 0,111 0,156 Hasil tersebut kemudian diplotkan pada grafik berikut, terlihat tingkat kelelahan akibat aktivitas berjalan normal pada pengguna prosthetic dan responden normal. Grafiknya ditampilkan pada gambar 4.59. Gambar 4.59 Rata-rata distribusi CVL per fase berjalan responden di bidang berbatu Gambar 4.59 menunjukkan nilai CVL untuk pengguna prosthetic dan responden normal. Pola grafik terlihat kesetaraan nilai CVL semua responden pada fase kelima dan keenam. Pola grafik semua responden tidak setara pada fase ketiga dan keempat. 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 F1 F2 F3 F4 F5 F6 C V L Fase Berjalan Ke- CVL per Fase Berjalan Responden Di Bidang Berbatu Amputee Normal Amputee Normal commit to user Hasil perhitungan distr dengan hasil capture ga Hasilnya disajikan pada Responden F Amputee Waktu detik Durasi detik Nilai CVL Normal 1 Waktu detik Durasi detik Nilai CVL Normal 2 Waktu detik Durasi detik Nilai CVL Gambar 4.60 Rat di b IV - 133 stribusi CVL per fase pada tabel 4.63 dipa gambar video rekaman menggunakan desain pros da gambar 4.60. Gerakan Kaki Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4 0,75 0,98 0,9 0,78 0,75 1,73 2,63 3,41 0,135 0,177 0,162 0,141 0,34 0,2 0,22 0,28 0,34 0,54 0,76 1,04 0,208 0,122 0,135 0,171 0,41 0,15 0,4 0,32 0,41 0,56 0,96 1,28 0,214 0,078 0,209 0,167 Rata-rata distribusi CVL per fase berjalan di bidang berbatu dipasangkan prosthetic . Fase 5 Fase 6 0,75 1 4,16 5,16 0,135 0,180 0,1 0,3 1,14 1,44 0,061 0,183 0,14 0,31 1,42 1,73 0,073 0,162 an commit to user Responden F Normal 3 Waktu detik Durasi detik Nilai CVL Normal 4 Waktu detik Durasi detik Nilai CVL Normal 5 Waktu detik Durasi detik Nilai CVL Gambar 4.60 Rata-rata di bidang b

2. Energi Ekspenditur

Data yang diolah y pengguna prosthetic dan re IV - 134 Gerakan Kaki Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4 0,43 0,25 0,31 0,5 0,43 0,68 0,99 1,49 0,130 0,075 0,093 0,151 0,59 0,22 0,31 0,32 0,59 0,81 1,12 1,44 0,241 0,090 0,127 0,131 0,41 0,19 0,21 0,28 0,41 0,6 0,81 1,09 0,304 0,141 0,156 0,208 ata distribusi CVL pada gerak per fase berj ang berbatu lanjutan yaitu data pengukuran denyut nadi saat berjala responden normal pada tabel 4.2 dan tabel 4.5 Fase 5 Fase 6 0,28 0,32 1,77 2,09 0,084 0,096 0,22 0,31 1,66 1,97 0,090 0,127 0,15 0,21 1,24 1,45 0,111 0,156 erjalan alan pada 5. Energi commit to user IV - 135 ekspenditur dan denyut nadi dihitung dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan regresi kuadratis dengan persamaan 2.5 Astuti, 1985. a. Pada pengguna prosthetic percobaan jalan ke-1, Denyut nadi pada pengguna prosthetic adalah 91 denyutmenit. Energi ekspenditur sebesar 3,626 Kkalmenit. Y = 1.80411 - 0.0229038 X + 4.71733 x 10 -4 X 2 Y = 1.80411 - 0.0229038 91 + 4.71733 x 10 -4 91 2 Y = 3,626 Kkalmenit b. Pada responden normal 1 percobaan jalan ke-1, Denyut nadi pada responden normal 1 adalah 88 denyutmenit. Energi ekspenditur sebesar 3,442 Kkalmenit. Y = 1.80411 - 0.0229038 X + 4.71733 x 10 -4 X 2 Y = 1.80411 - 0.0229038 88 + 4.71733 x 10 -4 88 2 Y = 3,442 Kkalmenit c. Pada responden normal 2 percobaan jalan ke-1, Denyut nadi pada responden normal 2 adalah 85 denyutmenit. Energi ekspenditur sebesar 4,266 Kkalmenit. Y = 1.80411 - 0.0229038 X + 4.71733 x 10 -4 X 2 Y = 1.80411 - 0.0229038 85 + 4.71733 x 10 -4 85 2 Y = 4,266 Kkalmenit d. Pada responden normal 3 percobaan jalan ke-1, Denyut nadi pada responden normal 3 adalah 87 denyutmenit. Energi ekspenditur sebesar 3,382 Kkalmenit. Y = 1.80411 - 0.0229038 X + 4.71733 x 10 -4 X 2 Y = 1.80411 - 0.0229038 87 + 4.71733 x 10 -4 87 2 Y = 3,382 Kkalmenit e. Pada responden normal 4 percobaan jalan ke-1, Denyut nadi pada responden normal 4 adalah 93 denyutmenit. Energi ekspenditur sebesar 3,754 Kkalmenit. Y = 1.80411 - 0.0229038 X + 4.71733 x 10 -4 X 2 Y = 1.80411 - 0.0229038 93 + 4.71733 x 10 -4 93 2 Y = 3,754 Kkalmenit commit to user IV - 136 f. Pada responden normal 4 percobaan jalan ke-1, Denyut nadi pada responden normal 5 adalah 86 denyutmenit. Energi ekspenditur sebesar 3,323 Kkalmenit. Y = 1.80411 - 0.0229038 X + 4.71733 x 10 -4 X 2 Y = 1.80411 - 0.0229038 86 + 4.71733 x 10 -4 86 2 Y = 3,323 Kkalmenit Nilai energi ekspenditur dihitung untuk setiap hasil pengukuran denyut nadi, baik untuk pengukuran sebelum dan saat berjalan. Hasil perhitungan selengkapnya ditampilkan pada tabel 4.64. Tabel 4.64 Energi ekspenditur responden berjalan di bidang berbatu Responden Energi Ekspenditur Kkalmenit P1 P2 P3 P4 Amputee 3,626 3,819 4,160 3,886 Normal 1 3,442 3,626 3,564 3,626 Normal 2 3,266 3,502 3,442 3,690 Normal 3 3,382 3,502 3,323 3,382 Normal 4 3,754 3,382 3,626 3,819 Normal 5 3,323 3,502 3,442 3,502 Hasil perhitungan di atas disajikan dalam bentuk grafik sehingga memudahkan dalam menganalisis garis yang ditunjukkan data. Grafik untuk keenam responden dalam 4 percobaan jalan ditampilkan pada gambar 4.61. Gambar 4.61 Energi ekspenditur responden berjalan di bidang berbatu 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 P1 P2 P3 P4 E n e rg i E k sp e n d it u r Percobaan Ke- Energi Ekspenditur Responden Berjalan Normal di Bidang Berbatu Amputee Normal Amputee Normal commit to user IV - 137 Gambar 4.61 menunjukkan pola grafik hasil perhitungan energi ekspenditur antara responden a mputee pengguna prosthetic dan responden normal. Pola grafik energi ekspenditur kedua responden setara.

3. Kebutuhan Kalori

Data yang dipakai yaitu data hasil perhitungan energi ekspenditur pengguna prosthetic dan responden orang normal saat berjalan normal pada tabel 4.64. Penghitungan kebutuhan kalori ini dilakukan dengan menggunakan persamaan 2.6. Berikut ini beberapa contoh perhitungannya. a. Pada pengguna prosthetic percobaan jalan ke-1, Berat badan pengguna prosthetic tanpa prosthetic yaitu 67,5 kg. Energi ekspenditur pada pengguna prosthetic adalah sebesar 3,63 Kkalmenit. Sehingga diperlukan kalori sebesar 3,22 Kkaljam per kg berat badan. Kebutuhan kalori = kg x 5 , 67 60 63 , 3 = 3,223 Kkaljam per kg berat badan b. Pada responden normal 1 percobaan jalan ke-1, Berat badan responden normal 1 yaitu 75,7 kg. Energi ekspenditur pada responden normal adalah sebesar 3,44 Kkalmenit. Sehingga diperlukan kalori sebesar 2,73 Kkaljam per kg berat badan. Kebutuhan kalori = kg x 7 , 75 60 44 , 3 = 2,728 Kkaljam per kg berat badan c. Pada responden normal 2 percobaan jalan ke-1, Berat badan responden normal 2 yaitu 79 kg. Energi ekspenditur pada responden normal adalah sebesar 3,27 Kkalmenit. Sehingga diperlukan kalori sebesar 2,48 Kkaljam per kg berat badan. Kebutuhan kalori = kg x 79 60 27 , 3 = 2,480 Kkaljam per kg berat badan d. Pada responden normal 3 percobaan jalan ke-1, Berat badan responden normal 3 yaitu 70 kg. Energi ekspenditur pada responden normal adalah sebesar 3,38 Kkalmenit. Sehingga diperlukan kalori sebesar 2,90 Kkaljam per kg berat badan. Kebutuhan kalori = kg x 70 60 38 , 3 = 2,899 Kkaljam per kg berat badan commit to user IV - 138 e. Pada responden normal 4 percobaan jalan ke-1, Berat badan responden normal 4 yaitu 64 kg. Energi ekspenditur pada responden normal adalah sebesar 3,75 Kkalmenit. Sehingga diperlukan kalori sebesar 3,52 Kkaljam per kg berat badan. Kebutuhan kalori = kg x 64 60 75 , 3 = 3,520 Kkaljam per kg berat badan f. Pada responden normal 5 percobaan jalan ke-1, Berat badan responden normal 5 yaitu 78 kg. Energi ekspenditur pada responden normal adalah sebesar 3,32 Kkalmenit. Sehingga diperlukan kalori sebesar 2,56 Kkaljam per kg berat badan. Kebutuhan kalori = kg x 78 60 32 , 3 = 2,556 Kkaljam per kg berat badan Kebutuhan kalori dihitung untuk setiap hasil perhitungan energi ekspenditur. Hasil perhitungan selengkapnya ditampilkan pada tabel 4.65. Tabel 4.65 Kebutuhan kalori responden berjalan di bidang berbatu Responden Kebutuhan Kalori Kkaljam per kg berat badan P1 P2 P3 P4 Amputee 3,223 3,395 3,698 3,454 Normal 1 2,728 2,874 2,825 2,874 Normal 2 2,480 2,660 2,614 2,802 Normal 3 2,899 3,002 2,849 2,899 Normal 4 3,520 3,171 3,400 3,581 Normal 5 2,556 2,694 2,647 2,694 Hasil perhitungan tabel 4.65 disajikan dalam bentuk grafik sehingga memudahkan dalam menganalisis kecenderungan garis yang ditunjukkan data. Grafik kebutuhan kalori keenam responden ditampilkan pada gambar 4.62. commit to user IV - 139 Gambar 4.62 Kebutuhan kalori responden berjalan di bidang berbatu Gambar 4.62 menunjukkan pola grafik hasil perhitungan kebutuhan kalori antara responden a mputee pengguna prosthetic dan responden normal. Pola grafik kebutuhan kalori responden amputee pengguna prosthetic dan responden normal menunjukkan pola yang setara dan hampir sama.

4. VO

2 Max Data yang dipakai yaitu data awal pengukuran denyut nadi pengguna prosthetic dan responden orang normal pada tabel 4.2 dan tabel 4.5. Penghitungan konsumsi oksigen VO 2 maks ini dilakukan dengan menggunakan persamaan 2.7. Berikut adalah beberapa contoh perhitungannya. a. Pada pengguna prosthetic , Berat badan pengguna prosthetic yaitu 67,5 kg. Usia pengguna prosthetic yaitu 49 tahun. Denyut nadi yang terukur yaitu 91 denyutmenit. Faktor koreksi usia = 1,12 – 0,0073 x usia = 1,12 – 0,0073 x 49 = 0,7623 VO 2 maks = AG G HR V Wb ´ - + + + 72 15 , 13 10 263 , = 7623 , 72 10 91 15 , 13 592 , 10 5 , 67 263 , ´ - + + + = 0,663 litermenit 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 P1 P2 P3 P4 K e b u tu h a n K a lo ri Percobaan Ke- Kebutuhan Kalori Responden Berjalan Normal di Bidang Berbatu Amputee Normal Amputee Normal commit to user IV - 140 b. Pada responden normal 1 percobaan jalan ke-1, Berat badan responden normal 1 yaitu 75,7 kg. Usia responden normal 1 yaitu 22 tahun. Denyut nadi yang terukur yaitu 88 denyutmenit. Faktor koreksi usia = 1,12 – 0,0073 x usia = 1,12 – 0,0073 x 22 = 0,9594 VO 2 maks = 9594 , 72 10 88 15 , 13 16 , 2 10 7 , 75 263 , ´ - + + + = 2,28 litermenit c. Pada responden normal 2 percobaan jalan ke-1, Berat badan responden normal 2 yaitu 79 kg. Usia responden normal 2 yaitu 24 tahun. Denyut nadi yang terukur yaitu 85 denyutmenit. Faktor koreksi usia = 1,12 – 0,0073 x usia = 1,12 – 0,0073 x 24 = 0,9448 VO 2 maks = 9448 , 72 10 85 15 , 13 54 , 2 10 79 263 , ´ - + + + = 2,98 litermenit d. Pada responden normal 3 percobaan jalan ke-1, Berat badan responden normal 3 yaitu 70 kg. Usia responden normal 3 yaitu 23 tahun. Denyut nadi yang terukur yaitu 87 denyutmenit. Faktor koreksi usia = 1,12 – 0,0073 x usia = 1,12 – 0,0073 x 23 = 0,9521 VO 2 maks = 9521 , 72 10 87 15 , 13 35 , 1 10 70 263 , ´ - + + + = 1,58 litermenit e. Pada responden normal 4 percobaan jalan ke-1, Berat badan responden normal 4 yaitu 64 kg. Usia responden normal 4 yaitu 24 tahun. Denyut nadi yang terukur yaitu 93 denyutmenit. Faktor koreksi usia = 1,12 – 0,0073 x usia = 1,12 – 0,0073 x 24 = 0,9448 commit to user IV - 141 VO 2 maks = 9448 , 72 10 93 15 , 13 39 , 1 10 64 263 , ´ - + + + = 1,23 litermenit f. Pada responden normal 5 percobaan jalan ke-1, Berat badan responden normal 5 yaitu 78 kg. Usia responden normal 5 yaitu 23 tahun. Denyut nadi yang terukur yaitu 86 denyutmenit. Faktor koreksi usia = 1,12 – 0,0073 x usia = 1,12 – 0,0073 x 23 = 0,9375 VO 2 maks = 9375 , 72 10 86 15 , 13 09 , 3 10 78 263 , ´ - + + + = 3,30 litermenit Semua hasil pengukuran denyut nadi digunakan untuk menghitung konsumsi oksigen pada responden. Hasil perhitungan selengkapnya ditampilkan pada tabel 4.66. Tabel 4.66 Konsumsi oksigen responden berjalan di bidang berbatu Responden VO2max litermenit P1 P2 P3 P4 Amputee 0,663 0,613 0,523 0,582 Normal 1 2,282 2,130 2,039 2,046 Normal 2 2,984 2,819 2,639 2,287 Normal 3 1,583 1,465 1,964 1,783 Normal 4 1,227 1,522 1,524 1,097 Normal 5 3,303 2,771 3,049 3,350 Rekapitulasi hasil perhitungan pada tabel 4.66 disajikan dalam bentuk grafik sehingga memudahkan dalam menganalisis kecenderungan garis yang ditunjukkan data. Grafik konsumsi oksigen responden ditampilkan pada gambar 4.63. commit to user IV - 142 Gambar 4.63 Konsumsi oksigen responden berjalan di bidang berbatu Gambar 4.63 menunjukkan pola grafik hasil perhitungan konsumsi oksigen antara responden a mputee pengguna prosthetic dan responden normal. Pola grafik konsumsi oksigen kedua responden memili pola yang setara.

5. Physiological Cost Index PCI of Walking

Data yang dipakai yaitu data kecepatan berjalan dan data denyut nadi pengguna prosthetic dan responden orang normal pada tabel 4.2 dan tabel 4.5. Berikut adalah beberapa contoh perhitungannya. a. Pada pengguna prosthetic , Denyut nadi awal yaitu 80 denyutmenit dan setelah beraktivitas denyut nadi yaitu 91 denyutmenit. Kecepatan amputee berjalan adalah 12,857 metermenit. PCI = V Do Dt - = 863 , 9 80 91- = 1,115 denyutmeter b. Pada responden normal 1 percobaan jalan ke-1, Denyut nadi awal yaitu 75 denyutmenit dan setelah beraktivitas denyut nadi yaitu 88 denyutmenit. Kecepatan berjalan adalah 36 metermenit. PCI = V Do Dt - = 36 75 88 - = 0,361 denyutmeter 0,5 1 1,5 2 2,5 P1 P2 P3 P4 K o n su m si O k si g e n Percobaan Ke- Konsumsi Oksigen Responden Berjalan Normal di Bidang Berbatu Amputee Normal Amputee Normal commit to user IV - 143 c. Pada responden normal 2 percobaan jalan ke-1, Denyut nadi awal yaitu 72 denyutmenit dan setelah beraktivitas denyut nadi yaitu 85 denyutmenit. Kecepatan berjalan adalah 42,353 metermenit. PCI = V Do Dt - = 353 , 42 72 85 - = 0,307 denyutmeter d. Pada responden normal 3 percobaan jalan ke-1, Denyut nadi awal yaitu 78 denyutmenit dan setelah beraktivitas denyut nadi yaitu 87 denyutmenit. Kecepatan berjalan adalah 22,5 metermenit. PCI = V Do Dt - = 5 , 22 78 87 - = 0,400 denyutmeter e. Pada responden normal 4 percobaan jalan ke-1, Denyut nadi awal yaitu 82 denyutmenit dan setelah beraktivitas denyut nadi yaitu 93 denyutmenit. Kecepatan berjalan adalah 23,226 metermenit. PCI = V Do Dt - = 226 , 23 82 93- = 0,474 denyutmeter f. Pada responden normal 5 percobaan jalan ke-1, Denyut nadi awal yaitu 76 denyutmenit dan setelah beraktivitas denyut nadi yaitu 86 denyutmenit. Kecepatan berjalan adalah 51,429 metermenit. PCI = V Do Dt - = 429 , 51 76 86 - = 0,194 denyutmeter commit to user IV - 144 Semua hasil pengukuran denyut nadi digunakan untuk menghitung PCI of walking pada responden. Hasil perhitungan selengkapnya ditampilkan pada tabel 4.67. Tabel 4.67 PCI of walking responden berjalan di bidang berbatu Responden PCI denyutmeter P1 P2 P3 P4 Amputee 1,115 0,972 0,900 1,014 Normal 1 0,361 0,317 0,321 0,278 Normal 2 0,307 0,271 0,307 0,283 Normal 3 0,400 0,356 0,243 0,263 Normal 4 0,474 0,474 0,347 0,438 Normal 5 0,194 0,333 0,233 0,100 Rekapitulasi hasil perhitungan tabel 4.67 disajikan dalam bentuk grafik sehingga memudahkan dalam menganalisis kecenderungan garis yang ditunjukkan data. Grafik PCI terhadap responden ditampilkan pada gambar 4.64. Gambar 4.64 PCI of walking responden berjalan di bidang berbatu Gambar 4.64 menunjukkan pola grafik hasil perhitungan PCI antara responden amputee pengguna prosthetic dan responden normal. PCI of walking responden amputee pengguna prosthetic lebih besar dibandingkan responden normal. Pola grafik kedua responden memiliki pola yang hampir setara. 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 P1 P2 P3 P4 P C I o f W a lk in g Percobaan Ke- PCI of Walking Responden Berjalan Normal di Bidang Berbatu Amputee Normal Amputee Normal commit to user V-1 BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini membahas analisis dan interpretasi hasil penelitian pada bab sebelumnya. Analisis dan interprestasi hasil diuraikan dalam sub bab dibawah ini.

5.1 ANALISIS HASIL PENELITIAN