PENGUMPULAN DA KAJIAN FISIOLOGI PADA PENGGUNA PROSTHETIC ENDOSKELETAL SISTEM ENERGY STORING MEKANISME 2 BAR

commit to user PENGUMPU Bab ini membahas sesuai dengan rumusan ma Bagian pertama membahas membahas proses pengola memberikan analisis terhada

4.1 PENGUMPULAN DA

Tahap pengumpula untuk pengukuran fisiologi storing dengan mekanism lengkap dipaparkan pada subba

4.1.1 Prosthetic Endoskele

Desain prosthetic endoskeletal sistem energy sebesar 4,014 Kg. Gambar 4.1 Prost den IV - 1 BAB IV PULAN DAN PENGOLAHAN DATA has proses pengumpulan data dan proses pengola asalah dan tujuan yang ingin dicapai dari penel has proses pengumpulan data percobaan. Bagia golahan data. Keduanya dilakukan sebagai dasa hadap penyelesaian permasalahan yang dihadapi. DATA pulan data ini dilakukan untuk mendapatkan da ogi dari pengguna prosthetic endoskeletal sistem sme 2 bar. Pada tahap-tahap pengumpulan da subbab selanjutnya. eletal Sistem Energy Storing yang diukur dalam penelitian ini yaitu pros rgy storing dengan mekanisme 2 bar. Berat P rosthetic endoskeletal sistem energy storing engan mekanisme 2 bar olahan data nelitian ini. gian kedua sar dalam data awal em energy data lebih prosthetic Prosthetic commit to user IV - 2 Katerangan gambar : Tabel 4.1 Komponen penyusun prosthetic endoskeletal sistem energy storing dengan mekanisme 2 bar Item No Komponen Qty 1. Body right 1 2. Body left 1 3. Adapter bawah 1 4. B18.3.5M - 8 x 1.25 x 16 Socket FCHS -- 16N 3 5. Steel dowel pin 1 6. B27.7M – 3CM1 – 11 2 7. B18.3.5M - 6 x 1.25 x 12 Socket FCHS -- 12N 2 8. Pin energy storing 2 9. Energy Storing gas spring 1 10. Patella 1 11. Adapter atas 1 Prosthetic endoskeletal sistem energy storing dengan mekanisme 2 bar memilki 6 komponen inti penyusun. Berikut adalah komponen inti penyusun beserta fuungsinya, 1. Body right dan body left Komponen body merupakan penyangga utama pada knee joint . Komponen ini dianalogikan sebagai tulang fibula dan tulang tibia pada kaki normal. Lubang 10 mm pada bagian atas komponen ini digunakan untuk meletakkan steel dowel pin yang menghubungkan dengan adapter atas supaya membentuk mekanisme 2-bar yang memungkinkan knee joint melakukan flexion dan extension . 2. Adapter bawah Adapter bawah merupakan komponen yang menghubungkan bagian body dengan bagian pylon shank yang kemudian dihubungkan pada bagian ankle . Pada komponen ini terdapat 3 lubang berukuran 8 mm, 2 lubang tap yang sejajar merupakan lubang baut yang menghubungkan dengan bagian body . Sedangkan 1 lubang tanpa tap merupakan tempat pemasangan pin penyangga energy storing . commit to user IV - 3 3. Socket countersunk head screw Socket countersunk head screw B18.3.5M - 8x1.25x16 Socket FCHS --16N merupakan komponen baut berkepala countersink berdiameter M8 memiliki panjang 16 mm dengan panjang ulir 16 mm. Komponen ini berfungsi sebagai penghubung antara komponen body dengan komponen adapter bawah. 4. Steel dowel pin Komponen steel dowel pin merupakan joint yang menghubungkan adapter atas dengan body left dan body right , supaya tidak bergeser pada ujungnya di pasang e-ring . Komponen ini digunakan sebagai sumbu putar pada knee joint yang mengakibatkan knee joint dapat melakukan flexion dan extension . 5. E-Ring external retaining ring E-Ring external retaining ring B27.7M - 3CM1-11 berfungsi sebagai penahan steel dowel pin agar tidak bergeser dan lepas. Komponen ini dipasang setelah komponen body , adapter atas, dan steel dowel pin dirakit. 6. Socket countersunk head screw Socket countersunk head screw B18.3.5M - 8x1.25x12 Socket FCHS --12N merupakan komponen baut berkepala countersink berdiameter M8 memiliki panjang 12 mm dengan panjang ulir 12 mm. Komponen ini berfungsi sebagai penghubung antara komponen patella dengan komponen adapter atas. 7. Pin energy storing Pin energy storing merupakan komponen yang berfungsi sebagai joint yang menghubungkan energy storing dengan adapter atas dan adapter bawah, selain itu komponen ini berfungsi untuk menyesuaikan sudut energy storing terhadap komponen body ketika knee joint flexion dan extention . 8. Energy storing Komponen energy storing dianalogikan sebagai otot quadriceps dan hamstring pada kaki normal yang digunakan sebagai extensor pada knee joint . Energy storing dapat menyimpan tenaga yang diperoleh ketika fase pre-swing dan dilepaskan pada fase initial-swing sampai fase terminal swing . Dengan kata lain fungsi energy storing sebagai a ctuator untuk melakukan extension secara otomatis. Energy storing yang digunakan adalah gas spring dan coil spring . Gas spring menyimpan energy dalam bentuk gas yang diberi tekanan commit to user IV - 4 dalam ruang volume tertentu. Coil spring menyimpan tenaga dalam bentuk puntiran pada material. 9. Patella Komponen patella berfungsi sebagai stopper pada saat knee melakukan extension supaya tidak terjadi hyperextension . Komponen ini dianalogikan sebagai tulang patella pada kaki normal. Komponen ini dipasang pada bagian adapter atas. 10. Adapter atas Komponen adapter atas merupakan fungsi gerak flexion dari knee joint . Komponen ini dianalogikan sebagai tulang femur pada kaki normal. Komponen ini menghubungkan antara rotary joint pada socket dengan komponen body . Prosthetic endoskeletal sistem energy storing dengan mekanisme 2 bar yang digunakan menggunakan ankle joint dengan sistem double a xis yang merupakan hasil pengembangan ankle joint di tahun 2009. Ankle joint sistem double axis memiliki kelebihan dalam memberikan kemudahan bergerak pada ankle terutama dalam berjalan di bidang yang memiliki sudut kemiringan, tangga, dan bidang yang tidak rata. Pengembangan ini menjadikan pengguna lebih leluasa dalam melakukan aktivitas jalan dengan pengarahan telapak kaki dalam berjalan dapat sesuai kemauan pengguna.

4.1.2 Pengguna Prosthetic Kaki Atas Lutut Responden Amputee

Data pengguna prosthetic kaki atas lutut diambil pada bulan Juni 2010 di Rumah Prosthetic Orthotic Kartasura. Pemakaian prosthetic ini dikarenakan pengguna mengalami kecelakaan pada tahun 1985 yang menyebabkan proses amputasi kaki bagian atas lutut. Setelah mengalami amputasi, amputee mencoba menggunakan prosthetic eksoskeletal atas lutut buatan Jepang. Tapi karena merasa tidak nyaman dan gerakan terbatas, amputee hanya menggunakan prosthetic tersebut tidak kurang dari 6 bulan. Berikut adalah data pengguna prosthetic . Nama : Widarno Jenis kelamin : Laki-laki commit to user IV - 5 Tinggi badan : 164 cm Riwayat amputasi : Kecelakaan lalu lintas pada tahun 1985 Kaki amputasi : Kaki kanan atas lutut dengan ukuran stump 37 cm Desain prosthetic : Prosthetic eksoskeletal atas lutut Berat badan : 67,5 Kg tanpa prosthetic Gambar 4.2 Pengukuran data pada pengguna prosthetic Pengambilan data pengguna prosthetic dilakukan pada tanggal 20-21 Juli 2010 di LSP Laboratorium Sistem Produksi Jurusan Teknik Industri UNS. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap aktivitas berjalan normal di bidang datar, bidang miring, bidang tangga, bidang tidak rata, dan bidang berbatu. Pada bidang datar terdapat dua kondisi, dimana kondisi pertama responden berjalan normal Va, ta sedangkan kondisi kedua responden berjalan cepat Vb Va, tb ta. Pada aktivitas berjalan normal dilakukan pengambilan data denyut nadi dan data waktu lamanya berjalan t . Pengambilan data denyut nadi sebelum berjalan kondisi istirahat dan sesudah kondisi berjalan dengan hea rt rate monitor . Jarak yang ditempuh sepanjang 12 meter dan dilakukan sebanyak empat kali perulangan. Perulangan yang dimaksudkan yaitu percobaan berjalan sebanyak empat kali dan diberi notasi P1, P2, P3, dan P4. Sehingga untuk setiap percobaan berjalan P dilakukan pengambilan data pada kondisi istirahat dan berjalan. Tujuan dilakukan perulangan yaitu agar didapatkan hasil dengan pola yang hampir sama. Selain diambil data pengukuran denyut nadi, diambil data berupa video aktivitas berjalan normal oleh pengguna prosthetic . commit to user IV - 6 Data hasil eksperimen ditabelkan untuk memudahkan dalam pembacaan. Hasil pengambilan data ditampilkan pada tabel 4.2. Hasil pengambilan data berupa lamanya waktu yang digunakan untuk berjalan ditampilkan pada tabel 4.3. Data kecepatan berjalan pada responden saat melakukan aktivitas berjalan ditampilkan pada tabel 4.4. Tabel 4.2 Data denyut jantung aktivitas berjalan pengguna prosthetic Bidang Berjalan Kondisi Pengukuran Pengukuran Denyut Nadi detik P1 P2 P3 P4 Datar istirahat 80 78 80 85 berjalan 87 85 86 91 Jalan Cepat istirahat 89 86 83 87 berjalan 104 100 99 101 Miring istirahat 90 87 81 85 berjalan 107 105 100 96 Tangga istirahat 90 80 84 80 berjalan 105 96 99 94 Tanah Tidak Rata istirahat 83 85 80 81 berjalan 98 99 96 95 Berbatu istirahat 80 84 90 85 berjalan 91 94 99 95 Hasil pengambilan data berupa lamanya waktu yang digunakan untuk berjalan ditampilkan pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Data waktu aktivitas berjalan pengguna prosthetic Bidang Berjalan Lamanya Berjalan detik P1 P2 P3 P4 Datar 94 95 97 98 Jalan Cepat 74 75 77 74 Miring 40 60 46 53 Tangga 114 104 109 104 Tanah Tidak Rata 59 77 67 71 Berbatu 73 70 72 73 Hasil pengambilan data kecepatan berjalan responden amputee ditampilkan pada tabel 4.4. commit to user IV - 7 Tabel 4.4 Data kecepatan berjalan responden amputee Bidang V kmjam V metermenit P1 P2 P3 P4 P1 P2 P3 P4 Datar 0,460 0,455 0,445 0,441 7,660 7,579 7,423 7,347 Jalan cepat 0,584 0,576 0,561 0,584 9,730 9,600 9,351 9,730 Miring 0,450 0,300 0,391 0,340 7,500 5,000 6,522 5,660 Tangga 0,189 0,208 0,198 0,208 3,158 3,462 3,303 3,462 Tanah Tidak Rata 0,732 0,771 0,645 0,608 12,203 12,857 10,746 10,141 Berbatu 0,592 0,617 0,600 0,592 9,863 10,286 10,000 9,863 Data berupa video aktivitas berjalan normal oleh pengguna prosthetic digunakan untuk mengambil data gambar fase berjalan. Hal ini dilakukan dengan meng- capture gambar enam fase dari video yang didapat. Selain itu dihitung pula lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan setiap fase berjalan tersebut. Data hasil perhitungan waktu ini akan disajikan pada bagian pengolahan data. Hasil capture data video untuk fase berjalan ditampilkan pada gambar 4.3. Bidang Gerakan Kaki Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4 Fase 5 Fase 6 Datar jalan normal Datar jalan cepat Miring Gambar 4.3 Fase berjalan pada pengguna prosthetic atas lutut commit to user IV - 8 Bidang Gerakan Kaki Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4 Fase 5 Fase 6 Tangga Tanah tidak rata Berbatu Gambar 4.3 Fase berjalan pada pengguna prosthetic atas lutut lanjutan Data denyut nadi digunakan mengetahui nilai aspek-aspek fisiologi yang diukur dan dilakukan dalam kajian fisiologi.

4.1.3 Responden Normal

Responden normal ditentukan nilai BMI yang bersesuaian dengan nilai BMI amputee . Hal ini dilakukan agar responden normal dapat digunakan sebagai pembanding terhadap amputee . Eksperimen dilakukan terhadap 5 orang normal di Laboratorium Sistem Produksi dan Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk pada tanggal 16-17 Juli 2010. Responden normal ini merupakan mahasiswa berumur 22-24 tahun. Jumlah 5 orang cukup mewakili kondisi normal pada umumnya. Pengukuran terhadap responden normal digunakan sebagai acuan untuk mengetahui kedekatan hasil pengukuran pada amputee yang menggunakan prosthetic . Berikut adalah data 5 orang responden normal. 1. Nama : Esha Usia : 22 tahun Tinggi badan : 171 cm Berat badan : 75,7 kg commit to user IV - 9 2. Nama : Alfonsus 4. Nama : Hary Usia : 24 tahun Usia : 24 tahun Tinggi badan : 171 cm Tinggi badan : 160 cm Berat badan : 79 kg Berat badan : 64 kg 3. Nama : Udin 5. Nama : Adi Usia : 23 tahun Usia : 22 tahun Tinggi badan : 163 cm Tinggi badan : 174 cm Berat badan : 70 kg Berat badan : 78 kg Urutan pengambilan data dilakukan sama seperti perlakuan terhadap pengguna prosthetic . Data hasil pengamatan terhadap aktivitas berjalan normal diambil dengan empat kali perulangan yaitu percobaan berjalan 1 P1, percobaan berjalan 2 P2, percobaan berjalan 3 P3, dan percobaan berjalan 4 P4. Data hasil pengamatan denyut nadi untuk aktivitas berjalan pada responden normal ditampilkan pada tabel 4.5. Tabel 4.5 Data denyut nadi aktivitas berjalan responden normal Responden ke- Bidang Berjalan Kondisi Pengukuran Pengukuran Denyut Nadi bpm P1 P2 P3 P4 1. Datar istirahat 83 84 78 88 kerja 92 92 86 94 Jalan Cepat istirahat 88 78 80 79 kerja 105 99 102 98 Miring istirahat 80 81 80 82 kerja 95 94 92 90 Tangga istirahat 80 79 74 82 kerja 97 96 92 98 Tanah Tidak Rata istirahat 84 85 83 81 kerja 97 96 94 93 Berbatu istirahat 75 79 79 81 kerja 88 91 90 91 2. Datar istirahat 91 82 80 85 kerja 101 92 90 92 Jalan Cepat istirahat 82 83 80 85 kerja 100 102 100 105 Miring istirahat 80 78 86 84 kerja 98 96 104 101 commit to user IV - 10 Tabel 4.5 Data denyut nadi aktivitas berjalan responden normal lanjutan Responden ke- Bidang Berjalan Kondisi Pengukuran Pengukuran Denyut Nadi detik P1 P2 P3 P4 2. Tangga istirahat 80 79 80 78 kerja 98 97 97 92 Tanah Tidak Rata istirahat 83 82 80 82 kerja 96 95 93 94 Berbatu istirahat 72 76 75 80 kerja 85 89 88 92 3. Datar istirahat 86 80 83 89 kerja 94 88 90 94 Jalan Cepat istirahat 85 80 81 83 kerja 105 100 100 106 Miring istirahat 80 85 81 88 kerja 91 94 90 96 Tangga istirahat 81 78 80 82 kerja 96 93 94 94 Tanah Tidak rata istirahat 80 78 80 84 kerja 93 91 92 95 Berbatu istirahat 78 81 79 80 kerja 87 89 86 87 4. Datar istirahat 84 81 88 87 kerja 93 88 94 92 Jalan cepat istirahat 80 81 83 79 kerja 97 102 105 100 Miring istirahat 88 91 89 84 kerja 103 105 103 99 Tangga istirahat 85 79 79 75 kerja 101 95 96 90 Tanah Tidak Rata istirahat 81 80 82 84 kerja 96 94 94 95 Berbatu istirahat 82 76 81 85 kerja 93 87 91 94 5. Datar istirahat 97 76 76 88 kerja 106 85 84 95 Jalan Cepat istirahat 87 85 82 83 kerja 105 103 102 103 Miring istirahat 88 80 84 83 kerja 105 98 101 100 Tangga istirahat 83 80 82 78 kerja 102 96 97 93 commit to user IV - 11 Tabel 4.5 Data denyut nadi aktivitas berjalan responden normal lanjutan Responden ke- Bidang Berjalan Kondisi Pengukuran Pengukuran Denyut Nadi detik P1 P2 P3 P4 5. Tanah Tidak Rata istirahat 80 82 81 80 kerja 94 96 95 94 Berbatu istirahat 76 73 76 83 kerja 86 89 88 89 Data hasil pengamatan waktu yang digunakan untuk berjalan di tiap bidang baik saat istirahat maupun saat aktivitas berjalan ditampilkan pada tabel 4.6. Tabel 4.6 Data waktu aktivitas berjalan normal responden normal Responden ke- Bidang Berjalan Pengukuran Waktu saat berjalan detik P1 P2 P3 P4 1. Datar 14 15 14 14 Jalan Cepat 11 12 11 10 Miring 14 15 16 14 Tangga 18 17 18 18 Tanah tidak rata 18 19 19 19 Berbatu 20 19 21 20 2. Datar 15 13 15 15 Jalan Cepat 11 10 12 11 Miring 13 13 12 13 Tangga 14 15 20 19 Tanah tidak rata 19 18 18 18 Berbatu 17 15 17 17 3. Datar 14 15 15 15 Jalan Cepat 11 10 10 11 Miring 16 15 16 14 Tangga 15 14 15 13 Tanah tidak rata 18 18 18 19 Berbatu 32 32 25 27 4. Datar 18 14 12 13 Jalan Cepat 9 11 11 12 Miring 24 31 24 28 Tangga 24 27 28 21 Tanah tidak rata 23 23 22 24 Berbatu 31 31 25 35 commit to user IV - 12 Tabel 4.6 Data waktu aktivitas berjalan normal responden normal lanjutan Responden ke- Bidang Berjalan Pengukuran Waktu saat berjalan detik P1 P2 P3 P4 5. Datar 15 15 14 14 Jalan Cepat 13 11 13 9 Miring 12 13 13 17 Tangga 13 12 12 13 Tanah tidak rata 14 13 12 12 Berbatu 14 15 14 12 Data lecepatan berjalan responden normal di tiap bidang baik saat istirahat maupun saat aktivitas berjalan ditampilkan pada tabel 4.7. Tabel 4.7 Data kecepatan berjalan responden normal Bidang Responden V kmjam V metermenit P1 P2 P3 P4 P1 P2 P3 P4 Datar Normal 1 3,086 2,880 3,086 2,541 51,429 48,000 51,429 42,353 Normal 2 2,880 2,880 3,323 2,880 48,000 48,000 55,385 48,000 Normal 3 3,086 2,880 2,880 2,880 51,429 48,000 48,000 48,000 Normal 4 2,400 3,086 3,600 3,323 40,000 51,429 60,000 55,385 Normal 5 2,880 2,880 3,086 2,274 48,000 48,000 51,429 37,895 Jalan cepat Normal 1 3,096 3,456 3,276 2,880 51,600 57,600 54,600 48,000 Normal 2 3,474 2,952 3,503 3,276 57,900 49,200 58,385 54,600 Normal 3 3,168 3,132 3,060 3,204 52,800 52,200 51,000 53,400 Normal 4 2,484 3,410 3,852 3,647 41,400 56,829 64,200 60,785 Normal 5 3,168 3,304 3,982 2,748 52,800 55,073 66,367 45,795 Miring Normal 1 3,086 2,880 2,700 3,086 51,429 48,000 45,000 51,429 Normal 2 3,323 3,323 3,600 3,323 55,385 55,385 60,000 55,385 Normal 3 2,700 2,880 2,700 3,086 45,000 48,000 45,000 51,429 Normal 4 1,800 1,394 1,800 1,728 30,000 23,226 30,000 28,800 Normal 5 3,600 3,323 3,323 2,541 60,000 55,385 55,385 42,353 commit to user IV - 13 Tabel 4.7 Data kecepatan berjalan responden normal lanjutan Bidang Responden V kmjam V metermenit P1 P2 P3 P4 P1 P2 P3 P4 Tangga Normal 1 2,400 3,600 2,541 3,323 40,000 60,000 42,353 55,385 Normal 2 3,086 2,880 2,160 2,274 51,429 48,000 36,000 37,895 Normal 3 2,880 3,086 2,880 3,323 48,000 51,429 48,000 55,385 Normal 4 1,800 1,600 1,543 1,728 30,000 26,667 25,714 28,800 Normal 5 3,323 3,600 3,600 3,323 55,385 60,000 60,000 55,385 Tanah Tidak Rata Normal 1 2,400 2,274 2,274 2,160 40,000 37,895 37,895 36,000 Normal 2 2,274 2,400 2,400 2,400 37,895 40,000 40,000 40,000 Normal 3 2,400 2,400 2,400 2,274 40,000 40,000 40,000 37,895 Normal 4 1,878 1,878 2,160 1,800 31,304 31,304 36,000 30,000 Normal 5 3,086 3,323 3,600 3,600 51,429 55,385 60,000 60,000 Berbatu Normal 1 2,160 2,274 2,057 2,160 36,000 37,895 34,286 36,000 Normal 2 2,541 2,880 2,541 2,541 42,353 48,000 42,353 42,353 Normal 3 1,350 1,350 1,728 1,600 22,500 22,500 28,800 26,667 Normal 4 1,394 1,394 1,728 1,234 23,226 23,226 28,800 20,571 Normal 5 3,086 2,880 3,086 3,600 51,429 48,000 51,429 60,000

4.2 PENGOLAHAN DATA