Pengembangan sistem manajemen data iklim denagn pemodelan object relational berbasis web (studi kasus : Balai Besar Meterologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah II)

(1)

PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN DATA IKLIM dengan PEMODELAN OBJECT RELATIONAL BERBASIS WEB

(Studi Kasus:Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah II)

DWI NURMALIS FITRIYANI 104091002792

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

Pengembangan Sistem Manajemen Data Iklim dengan Pemodelan Object Relational Berbasis Web

(Studi Kasus Kantor Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II Ciputat )

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

Dwi Nurmalis Fitriyani NIM: 104091002792

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(3)

ii

Pengembangan Sistem Manajemen Data Iklim dengan Pemodelan Object Relational Berbasis Web

(Studi Kasus Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

Dwi Nurmalis Fitriyani NIM: 104091002792

Menyetujui,

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Yusuf Durrachman, M.IT NIP. 19710522 200604 1 002 Pembimbing I

Imam M. Shofi, MT NIP. 19720205 200801 1 010

Pembimbing II

Khodijah Hulliyah, M.Si NIP. 19730402 200112 2 001


(4)

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul “Pengembangan Sistem Manajemen Data Iklim dengan Pemodelan Objek Relasional Berbasis Web (Studi Kasus: Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah II Ciputat)” telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Senin, 21 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Teknik Informatika.

Menyetujui,

Prof. Dr. Sofyan Yatim

Mengetahui,

Penguji I

Husni Teja Sukmana, Ph.d NIP. 197710302001 12 1 003

Penguji II

Viva Arifin, MMSI NIP. 19730810 200604 001

Pembimbing II

Khodijah Hulliyah, M.Si NIP. 19730402 200112 2 001 Pembimbing I

Imam M. Shofi, MT NIP. 19720205 200801 1 010

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 19680117 200212 001

Ketua Program Studi Teknik Informatika

Yusuf Durrachman, M. Sc, M.IT NIP. 19710522 200604 1 002


(5)

iv

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Juni 2010

Dwi Nurmalis Fitriyani 104091002792


(6)

vi

KATA PENGANTAR

Bissmillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, penulis panjatkan kepada Allah SWT atas seluruh rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian skripsi ini dan menyelesaikan penulisannya deangan lancar. Shalawat serta salam selalu tersampaikan kepada Rasulullah SAW yang telah menyampaikan ajaran Islam sehingga dapat menyejukkan hati ini dalam menyelesaikan laporan ini.

Skripsi ini berjudul “Pengembangan Sistem Manajemen Data Iklim dengan Pemodelan Object Relational Berbasis Web, yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program S1 pada Program Studi Teknik Informatika di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung terselesaikannya skripsi ini. Karena tanpa dukungan dari mereka, penulis tidak akan mampu menyelesaikan laporan ini dengan baik. Mereka yang telah mendukung penulis adalah :

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Yusuf Durrachman, selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.


(7)

vii

3. Imam M. Shofi, MT selaku pembimbing I dan Ibu Khodijah Hulliyah, M.Si selaku pembimbing II penulis yang telah memberi banyak pengarahan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Seluruh Dosen dan staf karyawan Fakultas Sains dan Teknologi, khususnya Program Studi Teknik Informatika, yang telah membimbing penulis selama menuntut ilmu di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Keluargaku, Almarhum Bapak, Ibu, Kakak dan Adik yang kusayang. Tanpa cinta dan doa, penulis tidak akan memiliki semangat untuk menyelesaikan skripsi. Insya Allah, penulis dapat menjadi orang yang bermanfaat bagi Islam, Indonesia dan kehidupan ini.

6. Sahabat-sahabatku yang sudah banyak membantu juga menemani hari – hariku, khususnya untuk Cti, indri, Maya, Ulfah, M’ Uthe, Yeni, KomDa FaST, l.d.k SyaHid, all my friends at TIA ’04 jazakumullah khoiron jaza. 7. Pihak – pihak lain yang tak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. Terima kasih ya...!!

Layaknya tidak ada gading yang tak retak, begitu juga penulis yang tak luput dari kesalahan dalam penulisan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca maupun pengguna skripsi ini. Kritik dan saran dapat disampaikan melalui dnf_smoetz@yahoo.com. Semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat.

Jakarta, Juni 2010 Dwi Nurmalis Fitriyani.


(8)

v

ABSTRAK

DWI NURMALIS FITRIYANI (104091002792). Pengembangan Sistem Manajemen Data Iklim dengan Pemodelan Object Relational Berbasis Web Studi Kasus BBMKG Wilayah II Ciputat. (Di bawah bimbingan IMAM M. SHOFI dan KHODIJAH HULLIYAH ).

BBMKG Wilayah II sebagai salah satu balai yang bertugas membawahi stasiun-stasiun pengamatan meteorologi, klimatologi, dan geofisika 3 (tiga) pulau di Indonesia yaitu, pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan memiliki aset berupa data hasil pengamatan stasiun yang jumlahnya kurang lebih terdapat puluhan ribu data. Karena data yang ada berupa data persatuan jam. Pengelolaan database IKLIM di BBMKG Wilayah II sudah terkomputerisasi dalam hal peng-inputan data hasil pengamatan stasiun, data iklim, dan pembuatan laporan kegiatan. Namun aplikasi tersebut masih memiliki kekurangan diantaranya masing-masing aplikasi ini belum terintegrasi satu sama lainnya. Oleh karena itu penulis mengusulkan pengembangan Sistem Manajemen Data Iklim berbasis Web yang dapat mengatasi masalah-masalah yang ditemukan pada sistem sebelumnya.

Pengembangan yang dilakukan pada Sistem Manajemen Data Iklim ini adalah mengintegrasikan antara data hasil pengamatan stasiun, data Iklim yang meliputi data angin, suhu, kelembapan, tekanan udara, lama penyinaran, dan curah hujan, serta kemudahan dan keakuratan dalam mendapatkan informasi, tersedianya laporan yang lengkap, dan aplikasi yang dapat diakses dalam waktu yang bersamaan.

Dalam pengembangan sistem ini, penulis menggunakan metodologi Waterfall (Sequence Linear) sebagai alur dari pengembangan sistem. Dan Unified Modelling Language (UML) sebagai tools dalam analisis maupun perancangannya.

Sistem Manajemen Data Iklim ini telah diuji menggunkan metode pengujian perangkat lunak dengan pendekatan black box testing dan menghasilkan hasil yang sesuai. Harapannya, penelitian ini dapat membantu BBMKG Wilayah II khususnya Sub Bidang Manajemen Data dalam pengelolaan data hasil pengamatan stasiun yang lebih baik sehingga data iklim dan laporanpun bisa lebih dioptimalkan dan aktivitas pegawai dalam mengelola data hasil pengamatan stasiun ini bisa lebih efektif dan efesien dalam menghasilkan informasi yang akurat.

V Bab + xxi Halaman + 130 Halaman + Daftar Pustaka + Lampiran, 2010

Buku Acuan (12, 2002 - 2006)

Kata Kunci : Data Iklim, Angin, Curah Hujan, Kelembapan, Lama Penyinaran, Suhu, Tekanan Udara, BBMKG , Meterologi, Geofisika, Klimatologi, Object Relational, Web, Waterfall (Sequence Linear), Unified Modelling Language (UML), Black box.


(9)

viii DAFTAR ISI

Halaman Judul... Halaman Persetujuan Pembimbing... Halaman Pengesahan... Halaman Pernyataan... Abstrak... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... Daftar Simbol... Daftar Istilah... Daftar Lampiran...

BAB I PENDAHULUAN... 1.1 Latar Belakang... 1.2 Rumusan Masalah... 1.3 Batasan Masalah... 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian...

1.4.1 Tujuan Penelitian...

1.4.2 Manfaat Penelitian... 1.5 Metodologi Penelitian ...

i ii iii iv v vi viii xii xv xxi xx xxi 1 1 3 4 4 4 5 6


(10)

ix

1.6 Sistematika Penulisan...

BAB II LANDASAN TEORI ... 2.1 Pengembangan Sistem...

2.1.1 Metoda Pengembangan Sistem Sekuensial Linear... 2.2 Manajemen...

2.3 Database dan Object Relational... 2.3.1 Konsep Database... 2.3.2 Objek Relasional Database... 2.4 WEB...

2.4.1 Web Server... 2.4.2 Web Browser... 2.5 Tools Pengembangan Sistem...17

2.5.1 UML... 2.5.2 Konsep Dasar UML………... 2.5.3 Kegunaan UML... 2.5.4 Tipe Diagram UML... 2.5.5 Diagram UML yang Dipakai Dalam Sistem ini... 2.6 PHP dan MySql...

2.6.1 PHP... ... 2.6.2 MySql………..... 2.7 Pengujian Sistem...

7 9 9 10 12 13 13 16 18 18 19 19 19 20 20 20 24 26 26 28 29


(11)

x

2.8 IKLIM...….. 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 3.1 Metode Pengumpulan Data...

3.1.1 Studi Pustaka... 3.1.2 Studi Lapangan... 3.2 Metode Pengembangan Sistem... 3.3 Alasan Menggunakan Waterfall... 3.4 Alasan Menggunakan Pemodelan Objek Relasional... 3.5 Bahan dan Peralatan...

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN... 4.1 Gambaran Umum BBMKG Wilayah II Ciputat...

4.1.1 Sejarah Organisasi BMG……... 4.1.2 Visi dan Misi Organisasi BMG... 4.1.3 Kedudukan dan Tugas... 4.1.4 Produk Jasa Meteorologi dan Geofisika... 4.1.5 Struktur Organisasi Balai Besar Wilayah II... 4.1.6 Stasiun-stasiun dalam Wilayah II... 4.2 Pengembangan Sistem...

4.2.1 Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak

(Software Requirement Analysis)... 4.2.1.1 Analisis Sistem Berjalan………... 4.2.1.2Analisis Sistem Usulan…...

4.3 Perancangan(System Design)...

34 34 34 34 35 38 39 39 41 41 41 43 44 45 45 46 49 49 50 57 59


(12)

xi

4.3.1 Perancangan Aplikasi...

4.3.2 Perancangan Database...

4.3.3 Perancangan Antar Muka...

4.4 Koding..........

4.5 Testing...

BAB V PENUTUP...

5.1 Simpulan...

5.2 Saran...

DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN...

94 114 114 129 129 130

131 132 59 99 101


(13)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi BBMKG Wilayah II... Gambar 4.2 Aplikasi MKG yang berjalan... Gambar 4.3 UseCase Diagram Analisis Sistem Berjalan... Gambar 4.4 Activity Diagram Analisis Sistem Berjalan... Gambar 4.5 Use Case Diagram Analisis Sistem Usulan... Gambar 4.6 Activity Diagram Untuk Use Case Manajemen User………. Gambar 4.7 Activity Diagam Untuk Use Case Input Data Stasiun... Gambar 4.8 Activity Diagram Untuk Use Case Input ME 45... Gambar 4.9 Activity Diagram Untuk Use Case Input Hillman……….... Gambar 4.10 Activity Diagram Untuk Use Laporan Data Pengamatan……… Gambar 4.11 Activity Diagram Untuk Use Case Edit ME45 (extend)……….… Gambar 4.12 Activity Diagram Untuk Lihat Laporan Kegiatan……………... Gambar 4.13 Activity Diagram Untuk Ambil Laporan Data Pengamatan………. Gambar 4.14 Activity Diagram Untuk Ambil Laporan Kegiatan……….…….. Gambar 4.15 Activity Diagram Untuk Cetak Laporan Data Pengamatan………… Gambar 4.16 Kandidat class………. Gambar 4.17 Seleksi Kandidat Class……….………... Gambar 4.18 Daftar Class……….. Gambar 4.19 Class Diagram Sistem Usulan... Gambar 4.20 Sequence Diagram untuk Stasiun... Gambar 4.21 Sequence Diagram untuk Buat ME45...

46 52 55 56 59 70 72 73 74 75 76 78 79 80 81 83 84 85 86 91 92


(14)

xiii

Gambar 4.21 Sequence Diagram untuk Lihat Data Pengamatan ……….

Gambar 4.22 Sequence Diagram untuk Lihat Laporan Kegiatan

(Laporan Kerja Bulanan)...

Gambar 4.23 Sequence Diagram untuk Download Laporan Kegiatan...

Gambar 4.24 Sequence Diagram untuk Cetak Data Pengamatan...

Gambar 4.25 Sequence Diagram untuk Cetak Laporan Kegiatan ………

Gambar 4.26 Sequence Diagram untuk Manajemen user……...……….

Gambar 4.27 RDBMS Sistem Usulan………

Gambar 4.28 halaman Login ……….……… Gambar 4.29 halaman Depan untuk Administrator……….. Gambar 4.30 halaman Input ME45 untuk Administrator………... Gambar 4.31 halaman lihat stasiun untuk Administrator……….. Gambar 4.32 halaman Input Pengguna untuk Administrator..……….. Gambar 4.33 halaman lihat data pengguna untuk Administrator ……… Gambar 4.34 halaman Ganti Account untuk Administrator ……… Gambar 4.35 halaman Lihat ME45 untuk Administrator ……….. Gambar 4.36 halaman Lihat Angin, Kelembapan untuk Administrator………….. Gambar 4.37 halaman Depan untuk PMD……….. Gambar 4.38 halaman Input ME45 untuk PMD……….. Gambar 4.39 halaman Edit ME45 untuk PMD ………..……….. Gambar 4.40 halaman Lihat ME45 untuk PMD ………. Gambar 4.41 halaman Lihat Laporan Pengamatan untuk PMD……….. Gambar 4.42 halaman Ganti Account untuk PMD………..

93 94 94 96 97 98 99 101 101 102 102 103 103 104 104 105 105 106 106 107 107 108 101


(15)

xiv

Gambar 4.43 halaman Depan untuk SA………………. Gambar 4.44 halaman Lihat, cetak, download ME45 untuk SA………..… Gambar 4.45 Halaman Lihat, cetak, download FKLIM untuk SA ………. Gambar 4.46 Halaman Lihat, cetak, download Laporan Kegiatan untuk SA…..…. Gambar 4.47 Halaman Ganti Accaount untuk SA…….……….. Gambar 4.48 Halaman Depan untuk Manajemen ………. Gambar4.49 Halaman Lihat dan download FKLIM untuk Manajemen…………... Gambar 4.50 Halaman Lihat dan download ME45 untuk Manajemen………. Gambar 4.51 Halaman Lihat dan download Laporan Kegiatan untuk Manajemen. Gambar 4.52 Halaman Ganti Account untuk Manajemen ……….. Gambar 4.53 Halaman Depan untuk Tamu…..………... Gambar 4.54 Halaman Lihat FKlim untuk Tamu ………

108 109 109 110 110 111 111 112 112 113 113 114


(16)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Daftar Actor Sistem Manajemen Database yang Sedang Berjalan... Tabel 4.2 Daftar Use Case Sistem Manajemen Database yang Sedang Berjalan.... Tabel 4.3 Daftar Pengguna Sistem Yang Diusulkan ……….…………. Tabel 4.4 Requirement Actor and Use Case………………… Tabel 4.5 Narasi dari use case input sistem: Stasiun... Tabel 4.6 Narasi dari use case input sistem: User ……….. Tabel 4.7 Narasi dari use case input data: ME45….……….. Tabel 4.8 Narasi dari use case transaksi data: Edit ME 45 ……… Tabel 4.9 Narasi dari use case Cetak Data……….……….. Tabel 4.10 Narasi dari use case Lihat data.. …….……….. Tabel 4.11 Narasi dari use case Laporan Kegiatan ……..……… Tabel 4.12 Narasi dari use case Laporan Pengamatan…………. ……….. Tabel 4.13 Testing Administrator, PMD, SA, Manajemen, dan Tamu ………...

53 53 58 59 62 63 64 65 66 67 67 68 115


(17)

xvi

xvi

DAFTAR SIMBOL

SIMBOL USE-CASE MODEL DIAGRAMS (Whitten, 2004)

Simbol Keterangan

Actor

Use case

Association

Extends

Uses (includes)

Depends on

Inheritance

Actor1

«uses»

«inherits» «uses»

<<depends on>>


(18)

xvii

SIMBOL CLASS DIAGRAM (Whitten, 2004)

Simbol Keterangan

Class 1. class name 2. attributes 3. behaviors

Association

Agregation

Generalization

1 *

Class 1

2 3


(19)

xviii

SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM (Whitten, 2004)

Simbol Keterangan

Object

Lifeline

Messages


(20)

xix

SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM (Whitten, 2004)

Simbol Keterangan

Activity

Initiate Activities

Start of the Process

Termination of the Process

Synchronization Bar


(21)

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Surat Penelitian... A

Lampiran B Wawancara... Lampiran C Tampilan Aplikasi...

B C

Lampiran D Source Code...

Lampiran E Database………..

D E


(22)

xx

DAFTAR ISTILAH

Synop (ME45), data hasil pengamatan stasiun yang berupa data meteorologi. Data Iklim, data olahan hasil pengamatan meteorologi yang meliputi data angin, curah hujan, kelembapan, lama penyinaran, suhu, dan tekanan udara.

Angin, data olahan hasil pengamatan meteorologi yang meliputi arah angin, kecepatan rata-rata angin dan kecepatan terbesar dalam satu hari.

Curah Hujan, data olahan hasil pengamatan meteorologi yang meliputi jumlah hujan yang terjadi dalam satu hari.

Kelembapan, data olahan hasil pengamatan meteorologi yang meliputi kelembapan jam 7, jam 13, jam 18, dan kelembapan rata-rata dalam satu hari. Lama Penyinaran, data olahan hasil pengamatan meteorologi yang meliputi persentase penyinaran dalam satu hari.

Suhu, data olahan hasil pengamatan meteorologi yang meliputi suhu jam 7, jam 13, jam 18, suhu rata-rata, suhu maksimum, dan minimum dalam satu hari.

Tekanan Udara, data olahan hasil pengamatan meteorologi yang meliputi jumlah tekanan udara dalam milibar yang terjadi dalam satu hari.

UML (Unified Model Language), bahasa pemodelan objek dengan grafik/gambar untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak yang berorientasi pada objek.


(23)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini, teknologi berkembang sangat pesat. Teknologi mampu memudahkan setiap kebutuhan manusia. Manusia pun mulai bergantung kepada teknologi. Manusia selalu mencoba untuk menyelesaikan permasalahannya dengan menggunakan teknologi. Salah satu teknologi yang berkembang pesat saat ini adalah komputer.

Salah satu hal yang tidak dapat ditinggalkan oleh pemakaian komputer adalah data. Data ditransformasikan menjadi berbagai informasi yang sangat penting yang pada akhirnya menjadi sebuah pengetahuan yang dijadikan dasar bagi pengambil keputusan.

Data yang sederhana dapat kita himpun ke dalam Struktur Data yang berisi informasi tentang hubungan antara item yang terdapat didalamnya. Data-data yang ada dapat ditambah, dihapus, dikoreksi, diurutkan untuk memudahkan pencarian data dan pembuatan laporan, namun yang paling penting dapat dilakukan analisis atau pengolahan data. Hal ini ditujukan agar data dapat bemanfaat. Untuk itu, data harus diorganisasikan dalam suatu sistem yang biasa dikenal Sistem Manajemen Basisdata (DBMS).

Sistem Manajemen Basisdata (DBMS) adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu, mengatur/ memanajemen sebuah basis


(24)

2

data yang disimpan secara terstruktur, dan melakukan operasi-operasi atas permintaan penggunanya Sehingga hal ini sangat bermanfaat mendukung sistem pelayanan informasi yang cepat, akurat dan tepat waktu kepada pihak pengguna .

Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah II, atau bisa disebut dengan BBMKG Wilayah II mempunyai tugas melaksanakan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran data, pengolahan, analisis dan prakiraan serta riset dan kerja sama, kalibrasi dan pelayanan meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika. Selain itu juga, BBMKG Wilayah II ini merupakan pusat data dari stasiun-stasiun Meteorologi dan Geofisika yang ada di tiga pulau di Indonesia. Diantaranya stasiun-stasiun di wilayah Pulau Sumatera, Pulau Jawa, serta Pulau Kalimantan. Setiap stasiun ini akan mengirimkan hasil pengamatan meteorologi dan geofisika yang terjadi di daerah yang menjadi pantauannya. Setelah itu data hasil pengamatan ini akan diolah ke dalam database oleh Sub Bidang Manajemen Data.

Sistem manajemen basisdata yang digunakan oleh BBMKG Wilayah II, khususnya pada Sub Bidang Mamajemen Data adalah aplikasi MKG. Sistem digitasi yang dipakai saat ini, hanya mendukung peng-input-an saja. Aplikasi ini masih sederhpeng-input-ana dpeng-input-an belum teintegrasi dengpeng-input-an baik antara input data, pengolahan, dan output yang dihasilkan. Pengolahan data, seperti F-Klim dilakukan diluar sistem dengan menggunakan perangkat lain yaitu Microsoft Excel, setelah itu hasil pengolahan akan


(25)

3

dimasukkan ke dalam sistem dengan di-input-kan kembali. Dari sistem yang ada ini menimbulkan beberapa kekurangan, diantaranya dibutuhkan tenaga kerja/ sumber daya manusia yang ahli dalam mengolah data, dan waktu yang cukup lama dalam memperoleh data sesuai dengan kebutuhan, selain itu juga terjadi overlapping data, dan server yang terkena virus karena kurangnya proteksi pada server. Hal ini dapat mempengaruhi penyimpanan maupun pen-organisasian data pada BBMKG Wilayah II, khususnya bidang manajemen data.

Oleh karena itu, seiring perkembangan data yang semakin bertambah, maka diperlukan sebuah sistem yang dapat mengatasi masalah-masalah tersebut. Sebuah sistem yang saling terintegrasi, mudah, cepat, dan aman. Dan untuk mencapai tujuan tersebut, penulis mengambil tema:

”Pengembangan Sistem Manajemen Data Iklim dengan Pemodelan Objek Relational Berbasis Web”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan pokok permasalahan yang akan dikaji lebih lanjut sebagai berikut :

a. Bagaimana sebuah sistem manajemen data yang meliputi input, proses, output serta penyebarannya dapat saling terintegrasi dan berjalan secara optimal.

b. Bagaimana data diolah menjadi output-output sesuai dengan yang dibutuhkan, data iklim meliputi data curah hujan, suhu, lama


(26)

4

penyinaran matahari, kelembapan udara, kecepatan angin, dan tekanan udara.

c. Bagaimana membuat aplikasi yang terstruktur, mudah dikembangkan, dan dirawat di kemudian hari.

1.3 Batasan Masalah

Penulis akan membatasi masalah pada :

a. Database terbatas pada data wilayah pengamatan Banten khususnya wilayah Stasiun Geografi Serang.

b. Pembahasan pada Sub Bagian Manajemen Data pada BBMKG Wilayah II Ciputat yang meliputi data synop (hasil pengamatan), curah hujan, suhu, lama penyinaran matahari, kelembapan udara, kecepatan angin, dan tekanan udara.

c. Sistem akan dibuat menggunakan PHP dan MySql sebagai basis datanya.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian

Pembuatan dan pengembangan sistem ini bertujuan membantu dalam mengoptimalkan pengelolaan ataupun penggunaan database sehingga dapat dipergunakan baik oleh sub bidang manajemen data ataupun banyak orang, instansi atau pihak yang membutuhkan data tersebut.


(27)

5 1.4.2 Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis

1) Mengetahui dan mengetahui keunggulan dari aplikasi sistem database berorientasi objek relasional.

2) Dapat mengetahui dan mengimplementasikan database yang berbasis web.

3) Menambah wawasan penulis tentang teknologi informasi, khususnya dalam pengelolaan database dan membangun sebuah sistem aplikasi.

b. Bagi Universitas

1) Menjadi referensi dalam pengelolaan database di lingkungan akademik.

2) Mengevaluasi kurikulum yang telah ada apakah telah sesuai dengan standar yang dibutuhkan pada dunia kerja.

3) Sebagai sumbangan karya ilmiah dalam disiplin ilmu khususnya dalam bidang teknologi informasi manajemen data.

c. Bagi Pengguna

1) Membantu administrator dalam hal manipulasi data, memutakhirkan (up date data), menghapus data serta membuat informasi yang dibutuhkan.


(28)

6

2) Menjadi solusi permasalahan yang ada sehingga manajemen pengelolaan lebih optimal baik dari input, proses pengolahan, output, dan penyebaran data.

3) Diharapkan aplikasi ini dapat menawarkan kemudahan dan manajemen yang baik dalam pengelolaan database dan saling terintegrasi.

1.5 Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini diperlukan suatu data atau informasi yang jelas dan terperinci. Untuk itu metode pengumpulan data yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :

1. Metoda Pengumpulan Data

a. Metoda studi pustaka yaitu pengumpulan data dan informasi melalui buku, situs internet, jurnal dan lain-lain

b. Metoda studi lapangan yaitu penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data dengan cara mendatangi obyek yang akan diteliti.

2. Metoda Pengembangan Sistem

Metoda yang digunakan adalah metode waterfall atau biasa disebut sekuensial linear. Adapun tahap-tahap metode waterfall meliputi : a. Analisa kebutuhan perangkat lunak (Software Requirement


(29)

7

Tahap analisis sistem meliputi identifikasi masalah yang ada dan bagaimana strategi pemecahan masalah agar sesuai dengan sistem yang diinginkan masyarakat pengguna.

b. Perancangan (System Design)

Tahap perancangan sistem merupakan tahapan untuk membangun basis pengetahuan dan membuat rancangan-rancangan program aplikasi sistem yang akan dibangun setelah data diproses dan dianalisis. Tahap ini meliputi perancangan database, perancangan aplikasi, dan perancangan antar muka.

c. Pengkodean (Coding) d. Uji Coba (Testing)

Tahap penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumberdaya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja dan menghasilkan keluaran sesuai yang dikehendaki.

e. Pemeliharaan

Tahap penggunaan merupakan tahapan untuk menggunakan sistem yang telah dirancang dan selama sistem tersebut digunakan, sistem tersebut harus dipelihara dengan baik.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis membagi pembahasan ini menjadi lima bab yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :


(30)

8 Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Bab ini berisi tentang konsep-konsep dasar mengenai database, manajemen data, software dan hardware yang digunakan serta teori-teori penunjang yang menjadi dasar penulisan skripsi ini.

Bab III Metodologi Penelitian

Bab ini berisi tentang penjelasan metodologi yang dilakukan dan metode pengembangan sistem yang digunakan dalam merancang sistem.

Bab IV Perancangan Program Dan Implementasi

Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai analisa permasalahan, perancangan sistem yang akan digunakan dalam pemecahan masalah yang terjadi, penjelasan mengenai cara-cara penggunaan dan pengujian sistem yang dibuat.

Bab V Penutup

Bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang didapat dari uraian bab-bab sebelumnya dan saran-saran dari para pembaca untuk pengembangan sistem ke arah yang lebih baik.


(31)

9

TUGAS AKHIR (SKRIPSI)

PENGEMBANGAN SISTEM MANAJEMEN DATA IKLIM

DENGAN PEMODELAN

OBJECT RELATIONAL

BERBASIS

WEB

Studi Kasus : Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II

OLEH :

DWI NURMALIS FITRIYANI 104091002792

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(32)

(33)

9 BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan teori–teori umum dan khusus yang berhubungan dengan penelitian tugas akhir diantaranya pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis, teori pengolahan database object relational, web, dan sekilas tentang UML, PHP, dan MySQL.

2.1 Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk mengganti sistem yang lama secara keseluruhan atau perbaikan pada sistem yang telah ada, dengan harapan bahwa sistem yang baru tersebut dapat mengatasai pemasalahan yang timbul pada sistem yang lama. (Hartono, 1999). Perbaikan-perbaikan itu antara lain:

1. Performance (kinerja), yaitu terjadi peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif.

2. Throughput, yaitu jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat tertentu.

3. Control (pengendalian), yaitu peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi.

4. Service (pelayanan), yaitu bagaimana peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.


(34)

10

2.1.1 Metode Pengembangan Sistem Sekuensial Linear

Pengembangan sistem berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk mengganti sistem yang lama secara keseluruhan atau perbaikan pada sistem yang telah ada, dengan harapan bahwa sistem yang baru tersebut dapat mengatasai pemasalahan yang timbul pada sistem yang lama. (Hartono, 1999)

Pengembangan sistem atau yang disebut juga dengan model proses yang dipilih berdasarkan model aplikasi dan proyeknya. Sebelum memilih model pengembangan sistem, (pressman, 2002) setidaknya ada beberapa model pengembangan sistem. Salah satu yang akan dibahas oleh penulis adalah waterfall.

Metode pengembangan sistem sekuensial linear mengalami lima tahapan siklus (Pressman, 2002), yaitu:

a. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khususnya pada perangkat lunak. Untuk memahami sifat program yang dibangun, perekayasa harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja, dan antarmuka yang diperlukan.

b. Desain

Pada tahap ini merupakan proses multilangkah yang berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda; struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan


(35)

11

algoritma prosedural. Pada tahap ini perancangan akan dibagi menjadi perancangan kerangka kerja sistem, perancangan proses, perancangan basis data dan perancangan antar muka.

c. Koding

Pada tahap ini dilakukan pengkodean terhadap rancangan-rancangan yang telah didefinisikan.

d. Pengujian

Pada tahap ini berfokus pada logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji. Pada eksternal fungsional yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.

e. Pemeliharaan

Mengoperasikan program dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi sebenarnya.

Kelebihan dari pengembangan sistem ini selain sederhana dan mudah diterapkan, juga memiliki kelebihan yaitu tahap-tahapnya yang sangat terstruktur, lebih disiplin dan berkembang secara linear dan sistematis, lebih berhati sehingga meminimalisir resiko kegagalan, progres dapat diukur dengan mudah karena ada milestone setiap tahap.


(36)

12

Sedangkan kekurangan pengembangan sistem ini diantaranya yaitu, pengguna hanya mendapatkan deskripsi yang panjang, rinci, dan ’agak membosankan’ untuk dibaca, pengguna juga baru melihat produk setelah selesai program.

2.2 Manajemen

Manajemen mengacu pada proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. (Robin, 2000).

Menurut Robin dan Coulter (2000:11), prinsip manajemen yang fundamental meliputi empat fungsi tradisional manajemen, yaitu planning, organizing, leading dan control.

a. Planning

Mencakup mendefinisikan tujuan, penerapan strategi dan mengembangkan rencana untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan. b. Organizing

Menentukan tugas-tugas apa saja yang akan dikerjakan, siapa yang mengerjakan, bagaimana tugas-tugas dikelompokkan dan tingkat mana keputusan-keputusan harus dibuat.

c. Leading

Mengarahkan, dan memotivasi semua pihak yang terlibat dan merencanakan pertentangan.


(37)

13 d. Controlling

Memantau kegiatan-kegiatan untuk memastikan bahwa semua orang menacapai apa yang telah direncanakan dan mengkoreksi penyimpangan yang signifikan.

2.3 Database dan Object Relational 2.3.1 Konsep Database

Data adalah rekaman mengenai fenomena atau fakta yang ada

atau yang terjadi (Hariyanto, 2004). Sedangkan Informasi adalah hasil analisis dan sintesis terhadap data. Database adalah kumpulan data, yang dapat digambarkan sebagai aktifitas dari satu atau lebih organisasi yang berelasi.

Database adalah kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media dan data disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan atau ditampilkan kembali. (Sutanta, 2004)

Menurut Yuhefizar Database adalah kumpulan dari tabel-tabel yang saling berelasi, disusun secara logis, sehingga menghasilkan informasi yang bernilai guna dalam proses pengambilan keputusan. Sifat-sifat yang dari suatu tabel :

1. Tidak boleh ada record yang sama (kembar)

2. Urutan record tidak terlalu penting, karena data dalam record dapat diurut sesuai dengan kebutuhan.


(38)

14

3. Setiap field harus mepunyai nama yang unik (tidak boleh ada yang sama).

4. Setiap field mesti mempunyai tipe data dan karakteristik tertentu. Sistem manajemen database atau biasa disebut DBMS (Database Management System) adalah perangkat lunak untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola, dan mengendalikan pengaksesan basis data. Fungsi utama basis data saat ini yang paling penting adalah menyediakan basis untuk sistem informasi manajemen. (Hariyanto, 2004)

Tujuan manajemen basis data, antara lain :

1. menghindari redundansi dan inkonsistensi data 2. menghindari kesulitan pengaksesan data 3. menghindari isolasi data

4. menghindari terjainya anomali pengaksesan konkuren 5. menghindari masalah-masalah keamanan

6. menghindari masalah-masalah integritas Beberapa jenis pemodelan database:

1. Pemodelan Relasional

Dikembangkan oleh EF Codd, model relasional memungkinkan definisi operasi pengambilan batasan integritas, struktur data dan penyimpanan. Berdasarkan model relasional, RDBMS melibatkan hubungan antara data terorganisir dalam tabel. Sifat-sifat dari tabel relasional adalah setiap baris berbeda atau unik.


(39)

15

Kolom nilai adalah dari jenis yang sama. Signifikan urutan kolom dan baris nama unik untuk setiap kolom Obyek Relasional Model 2. Pemodelan Objek

Pendekatan berorientasi objek didasarkan pada integrasi pengembangan database dan aplikasi ke lingkungan bahasa halus dan model data. Dibandingkan dengan pendekatan relasional, DBMSs objek tidak memiliki overhead kinerja manajemen untuk menyimpan atau mengambil hirarki objek yang saling berkaitan. Dengan bantuan layanan ini pendekatan pengembangan perangkat lunak membutuhkan sedikit kode untuk membangun aplikasi. Pengembang dengan mudah dapat mempertahankan basis kode dan menggunakan pemodelan data lebih alami. Dengan demikian, pengembang aplikasi dapat menulis aplikasi database kompleks dengan upaya minimal.

3. Pemodelan Objek-Relasional

Objek relasional (OR) adalah teknologi evolusi yang telah mewarisi fleksibilitas model berorientasi objek dan manajemen kinerja kemampuan model relasional. ORDBMSs (Obyek / sistem manajemen database relasional) berbasis pada model relasional obyek. Di pusat sistem informasi modern, mereka menambahkan objek kemampuan penyimpanan baru untuk sistem relasional. perusahaan pengembangan piranti lunak menggunakan kemampuan ini baru untuk mengintegrasikan pengelolaan objek yang kompleks


(40)

16

seperti data geospasial dan waktu-seri dan media biner, seperti gambar, applet, audio dan video.

2.3.2 Objek Relasional Database

Pengembangan basis data objek relasional muncul pada tahun 1990an saat vendor DBMS menyatakan sebagai jalur migrasi yang aman dari basis data relasional. Basis data objek relasional adalah perluasan DBMS relasional yang telah ada. Model objek relasional memperluas model data relasional dengan menyediakan sistem tipe yang lebih kaya termasuk tipe data kompleks dan orientasi objek. Sistem Objek Relasional menyediakan migrasi yang nyaman untuk pemakai basis data relasional yang ingin menggunakan fitur orientasi objek. (Hariyanto, 2004)

Secara umum, gagasan basis data objek relasional adalah:

1. sekumpulan relasi (yang dapat dipandang sebagai sekumpulan kelas) 2. masing-masing relasi berisi sekumpulan tupel (relasi dapat

dipandang sebagai instan dari kelas yang merepresentasikan relasi) 3. masing-masing tupel berbentuk (oid, val) di mana oid adalah

ObjekID dan val adalah nilai tupel yang dapat memiliki komponen berbagai nilai (misalnya, nilai dasar/ primitif, sekumpulan tupel, dan acuan ke objek-objek lain).


(41)

17

Keistimewaan ORDBMS adalah seperti di bawah ini:

1. Mereduksi beban jaringan, query yang menerapkan metode-metode untuk men-scan data dapat dieksekusi seluruhnya di server, tanpa perlu mengirim sejumlah besar data ke client lebih dulu.

2. Kinerja aplikasi dan query. Metode yang mengolah himpunan data besar dapat mengeksploitasi server-server paralel untuk meningkatkan kinerja secara signifikan.

3. Perawatan perangkat lunak. Data dan metoda-metoda yang disimpan bersama pada server dapat menyederhanakan tugas perawatan perangkat lunak.

4. Manajemen data dan transaksi terpadu. Semua integritas transaksi, konkurensi, backup dan pemulihan ditangani di database engine. ORDBMS memiliki fasilitas untuk mendefinisikan data yang kompleks, menspesialisasikan struktur indeks yang dibutuhkan untuk mengefisienkan pengambilan data. ORDBMS digunakan untuk dua sampai tiga dimensional data.

Model basis data berorientasi objek dibangun di atas bahasa pemograman persistent, sementara basis data objek relasional dibangun berdasarkan pendekatan berorientasi objek pada basis data relasional. Fitur penting objek relasional adalah penggunaan versi perluasan dari bahasa query relasional (seperti sql) untuk mendefinisikan, mengambil, dan memanipulasi data.


(42)

18 2.4 WEB

Aplikasi web dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu web statis dan web dinamis (Kadir, 2003).

a. Web Statis

Web statis adalah aplikasi web yang berisi atau menampilkan informasi-informasi yang sifatnya statis (tetap). Disebut statis karena pengunjung tidak dapat berinteraksi dengan web tersebut. Pada web statis pengunjung hanya dapat melihat isi dokuman pada halaman web. Web statis biasanya menggunakan pemrograman web HTML dan tidak memiliki database.

b. Web Dinamis

Web dinamis adalah aplikasi web yang menampilkan informasi serta dapat berinteraksi dengan pengunjung dengan menggunakan form sehingga dapat mengolah informasi yang ditampilkan. Web dinamis biasanya menggunakan pemrograman web PHP dan memiliki database untuk menyimpan informasi, seperti MySQL.

2.4.1 Web Server

Web server adalah suatu perangkat lunak atau program (dan juga mesin yang menjalankan program) yang mengerti protokol HTTP dan dapat menanggapi permintaan-permintaan dari web browser yang menggunakan protokol.

Web server yang terkenal diantaranya adalah Apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS). Apache merupakan


(43)

19

web server antar-platform, sedangkan IIS hanya dapat beroperasi di sistem operasi Microsoft Windows saja.

2.4.2 Web Browser

Web browser ini mengacu pada suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan mengambil hypermedia dengan mengetik parameter pencarian atau mengklik grafik. Kemampuan ini membebaskan dari keharusan untuk mengetahui URL dari webpage yang berisi informasi yang dibutuhkan. Browser yang popular mencakup Infoseek, WebCrawler, dan Yahoo. Browser disebut juga search engine. (McLeod, 2004).

2.5 Tools Pengembangan Sistem 2.5.1 UML

UML/Unified Modelling Language adalah salah satu alat bantu yang handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembangan sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain (Munawar, 2005).


(44)

20

2.5.2 Konsep Dasar UML

UML adalah notasi yang lengkap untuk membuat visualisasi model suatu sistem. Sistem berisi informasi dan fungsi, tetapi secara normal digunakan untuk memodelkan sistem komputer. Sebagaimana halnya bahasa pemodelan, UML mengizinkan deskripsi dari sistem dibuat rinci pada setiap abstraksi. Notasi tersebut akan didefinisikan sistem dengan arsitektur berorientasi objek.

2.5.3 Kegunaan UML

a. Memodelkan sistem (dan bukan hanya perangkat lunak) menggunakan konsep object-oriented.

b. Membuat sebuah bahasa pemodelan yang dapat digunakan baik oleh manusia maupun oleh mesin.

c. UML merupakan bahasa pemodelan general-purpose, mudah diaplikasikan, dan merupakan sandard industri serta dapat diaplikasikan pada bermacam tipe sistem, domain, dan metode atau proses.

d. UML memungkinkan untuk menangkap, mengkomunikasikan, dan mengembangkan strategi, taktik, dan mengoperasikan pengetahuan untuk meningkatkan nilai tambah melalui peningkatan kualitas, mereduksi biaya, mereduksi time-to-market.

2.5.4 Tipe Diagram UML

Sebagai sebuah bahasa pemodelan object-oriented, seluruh elemen dan diagram di UML berdasarkan pola object-oriented.


(45)

21 1. Use Case Diagram

Use case diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dengan sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain, secara grafis menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara apa pengguna mengharapkan untuk berinteraksi dengan sistem (Whitten, 2004). Simbol-simbol use-case diagram dapat dilihat dalam daftar simbol. Notasi dalam Use Case:

1. Actor /Aktor

Actor adalah entitas yang berhubungan dengan sistem dan berpartisipasi dalam use case. Aktor menggambarkan orang, sistem atau entitas eksternal yang secara khusus membangkitkan sistem dengan input atau masukan kejadian-kejadian, atau menerima sesuatu dari sistem. Aktor dilukiskan dengan peran yang mereka mainkan dalam use case, seperti pelanggan, kasir. Dalam Use case Diagram terdapat satu aktor pemulai atau initiator actor yang membangkitkan rangsangan awal terhadap sistem, dan mungkin sejumlah aktor lain yang berpartisipasi atau participating actor Akan sangat berguna untuk mengetahui siapa aktor pemulai tersebut.


(46)

22 2. Use case

Use case menggambarkan bagaimana seseorang menggunakan sistem. Use case dibuat berdasarkan keperluan aktor yang merupakan gambaran dari apa yang dikerjakan sistem.

3. Relationship

Relasi/relationship digambarkan sebagai bentuk garis antara dua simbol dalam Use case Diagram. Relasi antara aktor dan use case disebut juga dengan asosiasi/association. Asosiasi ini digunakan untuk menggambarkan bagaimana hubungan antara keduannya.

Relasi antara use case dengan use case :

a. Include : pemanggilan use case oleh use case lain atau untuk mengambarkan suatu use case termasuk di dalam use case lain. Digambarkan dengan garis berpanah dengan tulis <<include>>

b. Extend : digunakan untuk menunjukan bahwa satu use case merupakan tambahan fungsional dari use case lain jika kondisi atau syarat tertentu terpenuhi. Digambarkan dengan garis berpanah dengan tulis <<extend>>

c. Generalization atau Inheritance, digunakan untuk memperlihatkan beberapa aktor memiliki sesuatu hal yang bersifat umum.


(47)

23 2. Class Diagram

Class diagram menggambarkan struktur objek sistem. Diagram ini menunjukan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antar class object tersebut (Whitten, 2004). Simbol-simbol class diagram dapat dilihat dalam daftar Simbol-simbol.

3. StateChart Diagram

Statechart Diagram menyediakan sebuah cara untuk memodelkan bermacam-macam keadaan yang mungkin dialami sebuah objek. Jika dalam Class Diagram menunjukkan statis kelas-kelas dan relasinya, Statechart Diagram digunakan untuk memodelkan tingkah laku dinamik sistem.

Diagram ini menunjukkan kegiatan object, misalkan sebuah account di bank dapat eksis dalam beberapa keadaan yang berbeda. Seperti dapat buka, tutup, atau kondisi overdraw (kondisi dimana jumlah pengambilan lebih besar dari simpanan yang ada). Simbol-simbol statechart diagram dapat dilihat dalam daftar simbol (Sholiq,2006).

4. Activity diagrams

Activity diagram secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik proses bisnis atau use-case. Diagram ini berbeda dengan flowchart dimana diagram ini menyediakan sebuah mekanisme untuk menggambarkan


(48)

24

kegiatan yang tampak secara pararel. Simbol-simbol activity diagram dapat dilihat dalam daftar simbol.

5. Sequence diagram

Sequence diagram secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada eksekusi sebuah use case atau operasi (Whitten, 2004). Diagram ini mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima diantara object dan sequence apa. Diagram ini digunakan untuk menunjukan aliran fungsionalitas dalam use-case. Misalkan, dalam use-case “menarik uang”, mempunyai beberapa kemungkinan, seperti penarikan uang secara normal, percobaan penarikan uang tanpa ada dana yang cukup, dan penarikan dengan menggunakan PIN yang salah. Sequence diagram menunjukan aliran proses dalam use-case “menarik uang”. Simbol-simbol sequence diagram dapat dilihat dalam daftar simbol (Sholiq, 2006). 2.5.5 Diagram UML Yang Dipakai Dalam Perancangan Sistem Ini

1. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, aktifitas yang dilakukan oleh sistem dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-input sebuah data synop, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas


(49)

25

manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

2. Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi), sehingga class-class yang saling berinteraksi mencapai tujuannya.

3. Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

4. Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram menjelaskan urutan proses yang dilakukan oleh sistem untuk mencapai tujuan dari usecase, interaksi yang terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi, dan infomasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).


(50)

26 2.6 PHP dan MySQL

2.6.1 PHP

PHP adalah bahasa pemrograman web atau scripting language yang didesain untuk web. PHP dibuat pertama kali oleh satu orang yaitu Rasmus Lerdorf, yang pada awalnya dibuat untuk menghitung jumlah pengunjung pada homepagenya. Diawal Januari 2001, PHP telah dipakai lebih dari 5 juta domain diseluruh dunia, dan akan terus bertambah karena kemudahan aplikasi PHP ini dibandingkan dengan bahasa server side yang lain (Rickyanto, 2003).

PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP bernama FI (Form Interpreted). Pada saat tersebut PHP adalah sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Perkembangan selanjutnya adalah Rasmus melepaskan kode sumber tersebut dan menamakannya PHP/FI, pada saat tersebut kepanjangan dari PHP/FI adalah Personal Home Page/Form Interpreter. Dengan pelepasan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.

Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini interpreter sudah diimplementasikan dalam C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan. Di tahun yang sama, sebuah perusahaan bernama Zend, menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik


(51)

27

dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998 perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan nama rilis tersebut menjadi PHP 3.0.

Pada pertengahan tahun 1999, Zend merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai. Versi ini banyak dipakai sebab versi ini mampu dipakai untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan proses dan stabilitas yang tinggi.

Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Versi ini adalah versi mutakhir dari PHP. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Dalam versi ini juga dikenalkan model pemrograman berorientasi objek baru untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah pemrograman berorientasi objek.

Kelebihan PHP dari bahasa pemrograman lain:

1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaannya.

2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai IIS sampai dengan apache, dengan konfigurasi yang relatif mudah.

3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis - milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan. 4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang


(52)

28

5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (linux, unix, windows) dan dapat dijalankan secara run time melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem (Prasetyo, 2002).

2.6.2 MySQL

MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis di bawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersil.

MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL(Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan seleksi dan pemasukan data dikerjakan dengan mudah secara otomatis (Prasetyo. 2002).

Keistimewaan MySQL adalah seperti di bawah ini: 1. arsitektur multiproses (forking)

2. kemudahan penggunaan 3. dukungan bahasa Query 4. kapabilitas

5. konektivitas dan keamanan (rule) 6. Cost advantage


(53)

29 8. distribusi terbuka.

2.7 Pengujian Sistem

Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian black-box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk semua program. Pengujian black-box bukan merupakan alternatif dari teknik white-box, tetapi merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkapkan kelas kesalahan dari pada metode white-box. (Pressman, 2002)

1. Strategi Pengujian

Pengujian Modul/Unit

 umumnya dilakukan oleh pengembang sendiri atau antar pengembang

 menguji modul/unit  metode: white-box

Pengujian Integrasi

 lebih baik menggunakan penguji independen (ITG = Independent Test Group)

 menguji perancangan perangkat lunak  metode: white-box dan black-box

Pengujian Validasi  menguji kesesuaian dengan requirement  metode: black-box

Pengujian Sistem  menguji perangkat lunak dan elemen sistem lain sebagai suatu kesatuan


(54)

30 2. Black Box Testing

Tehnik pengujian black box berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak, dengan melakukan test case dengan menpartisi domain input dari suatu program dengan cara yang memberikan cakupan pengujian yang mendalam. Pengujian black box merupakan pendekatan komplementer dari teknik white box, karena pengujian black box diharapkan mampu mengungkap kelas kesalahan yang lebih luas dibandingkan teknik white box. Pengujian black box berfokus pada pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program.

Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori :

(1) fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, (2) kesalahan interface,

(3) kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, (4) kesalahan kinerja,


(55)

31 (5) inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Pengujian black box harus dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut : a) Bagaimana validitas fungsional diuji

b) Kelas input apa yang akan membuat kasus pengujian menjadi lebih baik

c) Apakah sistem akan sangat sensitive terhadap harga input tertentu d) Bagaimana batasan dari suatu data diisolasi

e) Kecepatan data apa dan volume data apa yang akan ditoleransi oleh sistem

f) Apa pengaruh kombinasi tertentu dari data terhadap sistem operasi.

2.8 IKLIM

Iklim/ musim dapat diartikan sebagai gambaran kondisi fisik lingkungan alam yang berlangsung lebih lama atau yang berhubungan dengan kondisi musim. Iklim di Indonesia terbentuk oleh sistem peredaran di atmosfer bumi pada suatu wilayah dan dikelilingi oleh lautan sebagai bagian dari sistem peredaran umum di atmosfer bumi. Suhu udara, tekanan udara, kelembapan udara, angin, hujan dan suhu tanah merupakan unsur-unsur iklim.

Iklim di Indonesia dipengaruhi oleh faktor lokal, faktor regional dan faktor global. Faktor lokal diantaranya adalah angin darat dan laut. Faktor regional adalah Angin Monsun Asia (Musim Hujan) dan Angin Monsun


(56)

32

Australia (Musim kemarau) serta pengaruh Ekuatorial. Faktor global yang dominan adalah El Nino dan La Nina.

Di sebagian besar wilayah Indonesia, hujan dipengaruhi oleh monsun dan ENSO (El Nino Osilasi Selatan). Monsun merupakan pola Musiman/ Antar Musim/ Tahunan yang pengaruhnya cukup dominan terhadap variabilitas iklim di Indonesia. Pengaruh Monsun Dingin Asia lebih bermakna daripada Monsun Tenggara.

Berdasakan curah hujan dalam rentang waktu dasarian (rentang waktu 10 hari), musim di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu ;

1. Musim Kemarau

Permulaan musim kemarau, ditetapkan berdasar jumlah hujan dalam satu dasarian kurang dari 50 milimeter (< 50 mm) dan diikuti oleh beberapa dasarian berikutnya.

2. Musim Hujan

Permulaan musim hujan, ditetapkan berdasar jumlah curah hujan dalam satu dasarian lebih besar dari 50 milimeter (> 50 mm) dan diikuti oleh beberapa dasarian berikutnya.

Pada periode bulan Oktober hingga Februari, bertiup angin baratan yang disebut musim baratan, mengakibatkan musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia. Pada periode bulan Maret, disebut musim pancaroba (transisi) yang anginnya pada umumnya variabel/ lemah dan fluktuasi cuaca hariannya besar.


(57)

33

Pada periode bulan April hingga Agustus, bertiup angin timuran yang disebut musim timuran, mengakibatkan musim kemarau disebagian besar wilayah Indonesia. Pada bulan September, disebut musim pancaroba, yang anginnya pada umumnya variabel/ lemah, dan fluktuasi cuaca hariannya besar.

El Nino adalah suatu fenomena alam global yang berkaitan dengan memanasnya suhu muka laut di Pasific Ekuator dan mendinginnya suhu muka laut di sekitar Indonesia serta mengakibatkan hujan berkurang.

La Nina adalah suatu fenomena alam global yang gejalanya kebalikan dari El Nino dan mengakibatkan hujan berlebihan di Indonesia.

Informasi iklim sangat berguna bagi kegiatan pembangunan dan mitigasi bencana. Informasi prakiraan musim misalnya untuk pengaturan jadwal tanam, perencanaan panen dan pasca panen. Informasi prakiraan sifat dan curah hujan untuk perencanaan irigasi, evaluasi dan perencanaan jadwal tanam dan sistem pengairan serta antisipasi bencana banjir, kekeringan, longsor, dan kebakaran hutan.


(58)

34 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian ini diperlukan suatu data atau informasi yang jelas dan terperinci. Data atau informasi ini sebagai pendukung kebenaran materi uraian an pembahasan. Untuk itu metode penelitian yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :

3.1 Metode Pengumpulan Data

Tahapan ini dilakukan sebelum tahap pengembangan sistem. Tahap ini meliputi studi pustaka dan studi lapangan:

3.1.1 Studi Pustaka

Metode studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan data ataupun informasi yang dijadikan sebagai acuan pengolahan database dengan pemodelan berorientasi object relational berbasis web. Referensi-referensi tersebut berasal dari buku-buku pegangan maupun mencari referensi tambahan dari internet, jurnal, dan lain-lain.

3.1.2 Studi Lapangan

Metode studi lapangan dilakukan dengan cara wawancara dan observasi di BBMKG Wilayah II. Wawancara dilakukan dengan mewawancarai pegawai bagian manajemen data BBMKG wilayah II, kesulitan-kesulitan apa saja yang sering dihadapi dalam peng-input-an dan pengolahan data, serta aplikasi seperti apa yang diinginkan, sehingga pembuatan aplikasi tersebut tepat guna.


(59)

35

Metode observasi dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi dengan cara mengamati langsung proses peng-input-an dan pengolahan data di BBMKG Wilayah II bagian manajemen data. Observasi ini dilaksanakan selama 3 minggu pada bulan Juni 2008, bertempat di Jalan H. Abdulgani No. 5 Kp. Bulak, Cempaka Putih, Ciputat PO. Box 39 CPA, Tangerang 15412.

3.2Metode Pengembangan Sistem

Dalam pengembangan sistem manajemen data ini, penulis menggunakan model Sekuensial Linear (Waterfall). Penulis memilih model Sekuensial Linear (Waterfall) karena tahap-tahapnya yang sangat terstruktur, lebih disiplin dan berkembang secar linear dan sistematis, lebih berhati sehingga meminimalisir resiko kegagalan, dan alasan utama penggunaan model pengembangan Waterfall adalah model pengembangan ini akan bekerja dengan baik bila diterapkan pada aplikasi berskala menengah ke atas.

Metode pengembangan sistem Sekuensial Linear (Waterfall) mengalami empat tahapan siklus (Iwa, 2007), yaitu:

1. Metoda Pengumpulan Data

- Metoda studi lapangan yaitu penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data dengan cara mendatangi obyek yang akan diteliti.


(60)

36 2. Metoda Pengembangan Sistem

a. Analisa kebutuhan perangkat lunak (Software Requirement Analysis) Tahap analisis sistem meliputi identifikasi masalah yang ada dan bagaimana strategi pemecahan masalah agar sesuai dengan sistem yang diinginkan masyarakat pengguna.

Tahapan pada analisa ini di antaranya mengidentifikasi masalah, memahami cara kerja sistem yang akan dikembangkan, dan analisa sistem. Penjelasan untuk tahap ini dapat dilihat pada bab IV dengan sub bab Pengembangan Sistem.

b. Perancangan (System Design)

Tahap perancangan sistem merupakan tahapan untuk membangun basis pengetahuan dan membuat rancangan-rancangan program aplikasi sistem yang akan dibangun setelah data diproses dan dianalisis

1. Perancangan aplikasi

Menggunakan peralatan desain dari UML, meliputi usecase diagram; apa saja aktifitas sistem dan siapa saja yang berinteraksi, class diagram; bagaimana class-class dalam diagram berinteraksi untuk mencapai tujuan, activity diagram; alur aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang dari awal sampai akhir, dan sequence diagram; menjelaskan urutan proses yang dilakukan oleh sistem untuk mencapai tujuan dari usecase, interaksi yang terjadi


(61)

37

antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi, dan infomasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi.

2. Perancangan database

Perancangan database menggunakan model basis data relasional yang lebih dinamis dengan program pengembang berbasis berorientasi objek. Sehingga secara visual dapat membantu memperjelas hubungan tabel basis data yang digunakan dalam aplikasi program serta membantu pembuatan antar muka yang mudah dipahami oleh pemakai. Dalam perancangan database ini juga dilakukan beberapa operasi matematika dalam memodifikasi data, sehingga penulis juga memakai model query language. 3. Perancangan antar muka

Pada aplikasi ini antar muka yang akan dibuat berbasis web. Pada arsitektur jenis ini data disimpan dalam sebuah basis data yang terdiri atas tabel-tabel dan hubungan antar tabel (relasi) yang diletakkan dalam satu database server dan tampilan data serta logika diletakkan dalam sebuah aplikasi klien. Aplikasi klien merupakan (interface) pemakai dengan basis data. Perubahan-perubahan data dilakukan lewat aplikasi klien ini.

Penjelasan untuk tahap ini dapat dilihat pada bab IV dengan sub bab Pengembangan Sistem.


(62)

38 c. Pengkodean (Coding)

Pada tahap ini dilakukan pengkodean terhadap rancangan-rancangan yang telah didefinisikan. Penjelasan untuk tahap ini dapat dilihat pada bab IV dengan sub bab Pengembangan Sistem.

d. Uji Coba (Testing)

Pengujian yang akan dilakukan pada tahap ini menggunakan metode pengujian black box. Pengujian yang diarahkan untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan. Penjelasan untuk tahap ini dapat dilihat pada bab IV dengan sub bab Pengembangan Sistem.

e. Pemeliharaan

Tahap penggunaan merupakan tahapan untuk menggunakan sistem yang telah dirancang dan selama sistem tersebut digunakan, sistem tersebut harus dipelihara dengan baik. Pada tahap ini penulis tidak merinci atau membahas pemeliharaannya karena keterbatasan penulis pada lembaga tersebut.

3.3 Alasan Menggunakan Waterfall

Berikut ini adalah beberapa alasan penulis menggunakan Waterfall dalam pengembangan sistem manajemen data iklim dengan pemodelan object relational berbasis web adalah pengembangan sistem ini selain sederhana dan mudah diterapkan, juga memiliki kelebihan yaitu


(63)

tahap-39

tahapnya yang sangat terstruktur, lebih disiplin dan berkembang secara linear dan sistematis, lebih berhati sehingga meminimalisir resiko kegagalan.

3.4 Alasan Menggunakan Pemodelan Objek Relasional

Berikut ini adalah beberapa alasan penulis menggunakan pemodelan object relational adalah:

1. Mereduksi beban jaringan, query yang menerapkan metode-metode untuk men-scan data dapat dieksekusi seluruhnya di server, tanpa perlu mengirim sejumlah besar data ke client lebih dulu.

2. Kinerja aplikasi dan query. Metode yang mengolah himpunan data besar dapat meningkatkan kinerja secara signifikan.

3. Perawatan perangkat lunak. Data dan metoda-metoda yang disimpan bersama pada server dapat menyederhanakan tugas perawatan perangkat lunak.

4. Manajemen data dan transaksi terpadu. Semua integritas transaksi, konkurensi, backup dan pemulihan ditangani di database engine.

3.5 Bahan dan Peralatan a.Perangkat Keras

Perangkat keras yang dibutuhkan Sistem Manajemen Data Iklim agar dapat dijalankan adalah sebagai berikut :


(64)

40

1. Sebuah komputer untuk Bagian SA, PMD, Manajemen, dan Tamu dengan spesifikasi minimum komputer yang dibutuhkan adalah :

a. Processor dengan kecepatan 133 MHz b.RAM 32 MB

c. Monitor Super VGA minimum 15” d.Harddisk 1 GB

e. Keyboard f. Mouse g.Modem

2. Sebuah komputer yang digunakan Administrator sebagai server aplikasi Sistem Manajemen Data Iklim. Spesifikasi minimum komputer yang disarankan adalah :

a. Processor dengan kecepatan 1 GHz b. RAM 512 MB

c. Monitor Super VGA minimum 15” d. Harddisk 20 GB

e. Keyboard f. Mouse g. Modem


(65)

41

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum BBMKG Wilayah II Ciputat 4.1.1 Sejarah Organisasi BMG

Sejarah pengamatan meteorologi dan geofisika di Indonesia dimulai pada tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen, kepala Rumah Sakit di Bogor. Tahun demi tahun kegiatannya berkembang sesuai dengan semakin diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika. Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh Pemerintah Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah dengan nama Magnetisch en Meteorologisch Observatorium atau Observatorium Magnetik dan Meteorologi yang dipimpin oleh Dr. Bersgma.

Pada tahun 1879 dibangun jaringan penakar hujan sebanyak 74 stasiun pengamatan di Jawa. Pada tahun 1902 pengamatan medan magnet bumi dipindahkan dari Jakarta ke Bogor. Pada masa pendudukan Jepang antara tahun 1942 sampai dengan 1945, nama instansi meteorologi dan geofisika diganti menjadi Kisho Kauso Kusho. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, instansi tersebut dipecah menjadi dua: di Yogyakarta dibentuk Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas Tertinggi Tentara Rakyat Indonesisa khusus untuk melayani kepentingan Angkatan Udara.


(66)

42

Selanjutnya, pada tahun 1950 Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization atau WMO) dan kepala Jawatan Meteorologi dan Geofisika menjadi Permanent Representative of Indonesia with WMO. Pada tahun 1955, Jawatan Meteorologi dan Geofisika diubah namanya menjadi Lembaga Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1960 namanya dikembalikan menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan Udara. Pada tahun 1965, namanya diubah menjadi Direktorat Meteorologi dan Geofisika, kedudukannya tetap di bawah Departemen Perhubungan Udara. Pada tahun 1972, Direktorat Meteorologi dan Geofisika diganti namanya menjadi Pusat Meteorologi dan Geofisika, suatu instansi setingkat eselon II di bawah Departemen Perhubungan, dan pada tahun 1980 statusnya dinaikkan menjadi suatu instansi setingkat eselon I dengan nama Badan Meteorologi dan Geofisika, tetap berada di bawah pengawasan Departemen Perhubungan. Pada tahun 2002, dengan keputusan Presiden RI Nomor 46 dan 48 tahun 2002, struktur organisasinya diubah menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dengna nama tetap Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG). Terakhir, melalui Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008, Badan Meteorologi dan Geofisika berganti nama menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen.


(67)

43

Pada tanggal 1 Oktober 2009 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika disahkan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono. (unduh Penjelasan UU RI Nomor 31 Tahun 2009).

Sebagai organisasi yang bertugas di antaranya melakukan pengamatan cuaca, BMG mempunyai 5 Balai Wilayah, yakni BMG Wilayh I di Medan, BMG Wilayah II di Ciputat, BMG Wilayah III di Denpasar, BMG Wilayah IV di Ujung Pandang, dan BMG Wilayah V di Jayapura.

4.1.2 Visi dan Misi Organisasi BMG a. Visi Organisasi BMG

Terwujudnya BMG yang tanggap dan mampu memberikan pelayanan meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika yang handal guna mendukung keselamatan dan keberhasilan pembangunan nasional serta berperan aktif di tingkat Internasional.

b. Misi Organisasi BMG

1) Mengamati dan memahami fenomena Meteorologi, klimatologi, Kualitas Uadara, dan Geofisika.

2) Menyediakan data dan Informasi Meteorologi, klimatologi, Kualitas Uadara, dan Geofisika yang handal dan terpercaya. 3) Melaksanakan dan mematuhi kewajiban Internasional dalam


(68)

44

4) Mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan di bidang Meteorologi, klimatologi, Kualitas Uadara, dan Geofisika. 4.1.3 Kedudukan dan Tugas

a. Kedudukan

Kedudukan Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Badan Meteorologi dan Geofisika yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika.

b. Tugas

Dalam menyelenggarakan tugasnya, Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II melakukan kegiatan umum sebagai berikut :

1) Koordinasi pengamatan, pengumpulan dan penyebaran data, pengolahan, analisis dan prakiraan serta riset dan kerja sama di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika ; 2) Penyusunan rencana dan program kegiatan Balai Besar ;

3) Pelaksanaan riset dan kerja sama, serta pengamatan di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika ;

4) Pemasangan, perawatan, kalibrasi dan perbaikan peralatan meteorologi, klimatologi, dan geofisika serta komunikasi stasiun-stasiun wilayahnya ;

5) Pengelolaan basis data meteorologi, klimatologi dan geofisika di wilayahnya ;


(69)

45

6) Evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan Balai ;

7) Pelaksanaan urusan administrasi dan kerumahtanggaan Balai. 4.1.4 Produk Jasa Meteorologi dan Geofisika

1) Berita gempa bumi ;

2) Informasi gempa bumi signifikan/ merusak ;

3) Prakiraan cuaca harian untuk wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi), disiarkan melalui Radio FM 106.2 4) Prakiraan cuaca harian untuk kota/ kabupaten ;

5) Prakiraan cuaca di daerah wisata untuk hari Sabtu dan Minggu ; 6) Prakiraan cuaca mingguan ;

7) Evaluasi dan Prakiraan sifat dan curah hujan bulanan ; 8) Prakiraan dan permulaan musim kemarau dan hujan ;

9) Informasi dan tingkat kekeringan untuk daerah DKI Jakarta dan Banten ;

10) Data Iklim (hujan, suhu, kelembapan, angin, dan radiasi matahari)

11) Data gempa bumi (sinyal dan parameter) ;

12) Informasi khusus : magnet bumi, tanda waktu, gravitasi bumi dan kilat.

4.1.5 Struktur Organisasi Balai Besar Wilayah II

Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah II secara


(70)

46

administratif dibina oleh Sekretaris Utama dan secara teknis operasional dibina oleh Deputi sesuai dengan bidang dan tugasnya.

Berikut ini susunan Organisasi Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah II Ciputat terdiri dari :

Gambar 4. 1 Struktur Organisasi BBMKG Wilayah II 4.1.6 STASIUN-STASIUN DALAM WILAYAH II

Dalam melaksanaan tugas teknis operasional sehari-hari, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah II ditunjuk sebagai koordinator Wilayah II yang meliputi 11 Propinsi dan sebagai Koordinator Stasiun di Propinsi Banten.

Meteorologi dan Geofisika Wilayah II adalah : 1. Propinsi Banten

a. Stasiun Meteorologi Serang

b. Stasiun Meteorologi Budiarto Curug


(1)

148

echo"<td>$h</td>";

$max=mysql_query("select ff from me45 where no_stas='$id' and substring(tgl_pgmtn,4)='$bln/$thn' order by ff DESC");

$mmax=mysql_fetch_array($max); echo"<td>$mmax[ff]</td>";

$max=mysql_query("select dd from me45 where no_stas='$id' and substring(tgl_pgmtn,4)='$bln/$thn' order by dd DESC");

$mmax=mysql_fetch_array($max); echo"<td>$mmax[dd]</td></tr></table>"; } ?> </p> <p><a href="../ce.php">Cetak</a> <a href="../dwld.php">Download</a> </p> </body>

</html>

Lm_pnynrn.php

<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN" "http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd"> <html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">

<head>

<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8" /> <title>Manajemen Digitasi MKG BBMKG Wilayah II</title>

<link rel="stylesheet" href="../mintgreen.css" type="text/css" /> </head> <body> <div id="t_o"> <div id="t_m"> <div class="w0"> <div class="w1">

<div style="border-top: 2px solid gold; border-bottom: 1px solid rgb(204, 153, 0);"> <p><span class="style1">ANGIN </span><br />

<!-- COMMENT --> </p>

</div>

<p style="font-family: Verdana;"><link href="../ME45/style.css" rel="stylesheet" type="text/css">

<form name="form1" id="form1" method="get" action="angin.php"> <table width="200" border="1" align="center">

<tr>

<td align="center" valign="middle"><span class="head">Nomor Stasiun</span> <select name="no_stas" id="no_stas">

<option>No Stasiun</option> <?

include "../koneksi.php";

$pes=mysql_query("select * from stasiun"); while($awat=mysql_fetch_array($pes)) { echo"<option value='$awat[no_stas]'>$awat[no_stas]</option>"; } ?>

</select> <span class="head style7">Bulan</span> <select name="bln">

<option selected="selected" value=""></option> <option value="01">Januari</option> <option value="02">Februari</option> <option value="03">Maret</option> <option value="04">April</option> <option value="05">Mei</option> <option value="06">Juni</option> <option value="07">Juli</option> <option value="08">Agustus</option> <option value="09">September</option> <option value="10">Oktober</option> <option value="11">November</option> <option value="12">Desember</option>

</select> <span class="head style7">Tahun</span> <select name="thn" > <option>2000</option> <option>2001</option> <option>2002</option> <option>2003</option> <option>2004</option> <option>2005</option>


(2)

149

<option>2006</option> <option>2007</option> <option>2008</option> <option>2009</option> <option>2010</option> <option>2011</option> </select>

<input name="Search" type="submit" id="Search" value="Search" /> <input name="Clear" type="submit" id="Clear" value="Clear" /></td> </tr> </table> </form> <p> <?php include "../koneksi.php";

// Langkah 2: Sesuaikan perintah SQL

$tampil="select * from me45 order by gmt asc limit $posisi,$batas"; $hasil=mysql_query($tampil);

echo "<table><tr>

<th><center>ID Stasiun</th>

<th><center>Tanggal Pengamatan</th> <th><center>Kec Rata2 </th>

<th><center>Arah Terbanyak </th> <th><center>Kec Terbesar </th> <th><center>Arah </th> </tr>";

$id=$_GET[no_stas]; $bln=$_GET[bln]; $thn=$_GET[thn];

$a=mysql_query("select * from me45 where no_stas='$id' and

substring(tgl_pgmtn,4)='$bln/$thn' group by tgl_pgmtn order by tgl_pgmtn ASC"); while ($b=mysql_fetch_array($a))

{

echo"<tr>

<td>$b[no_stas]</td>

<td>$b[tgl_pgmtn]</td>" ;

$tgl=$b[tgl_pgmtn];

$c=mysql_query("select AVG(ff) s from me45 where no_stas='$id' and tgl_pgmtn='$tgl'");

$d=mysql_fetch_array($c); $e=$d[s];

echo"<td>$e</td>"; $tgl=$b[tgl_pgmtn];

$f=mysql_query("select SUM(ff) s from me45 where no_stas='$id' and tgl_pgmtn='$tgl'"); $g=mysql_fetch_array($f);

$h=$g[s];

echo"<td>$h</td>";

$max=mysql_query("select ff from me45 where no_stas='$id' and substring(tgl_pgmtn,4)='$bln/$thn' order by ff DESC");

$mmax=mysql_fetch_array($max); echo"<td>$mmax[ff]</td>";

$max=mysql_query("select dd from me45 where no_stas='$id' and substring(tgl_pgmtn,4)='$bln/$thn' order by dd DESC");

$mmax=mysql_fetch_array($max); echo"<td>$mmax[dd]</td></tr></table>"; } ?> </p> <p><a href="../ce.php">Cetak</a> <a href="../dwld.php">Download</a> </p> </body>


(3)

LAMPIRAN E


(4)

Contoh data ME-45 yang akan di-input-kan

(Stasiun Meteorologi Serang tanggal 1 januari 2007)

No_Stasiun Tgl_Pengamatan GMT TdTdTd N dd ff VV ww W1W2 QFF TtTtTt Nh Cl h CM CH Ns1 C1 hshs1 Ns2 C2 hshs2 o 96737 1/1/2007 0 230 7 32 5 58 5 22 85 260 4 5 4 7 1 4 6 18

96737 1/1/2007 1 237 6 2 5 60 1 22 86 268 3 5 4 7 1 3 6 18 96737 1/1/2007 2 220 6 26 5 62 2 22 84 282 3 5 5 2 1 3 6 20 96737 1/1/2007 3 216 6 28 8 62 2 22 85 290 3 5 5 2 1 3 6 20 96737 1/1/2007 4 220 6 28 4 62 2 22 85 294 3 5 5 3 1 3 6 20

96737 1/1/2007 5 216 5 28 9 62 1 22 78 299 3 2 4 3 1 3 8 18 0 96737 1/1/2007 6 219 6 27 6 60 3 21 71 305 3 2 4 1 1 3 8 18 0 96737 1/1/2007 7 222 6 27 8 59 5 22 63 302 3 2 4 7 1 3 8 18 0 96737 1/1/2007 8 222 6 25 8 59 5 22 60 302 3 2 4 7 1 3 8 18 0 96737 1/1/2007 9 224 6 28 11 59 5 22 54 300 3 2 4 7 1 3 8 18 0 96737 1/1/2007 10 225 7 28 14 58 5 22 57 292 4 2 4 7 1 4 8 17 0 96737 1/1/2007 11 228 7 28 8 57 5 22 63 286 4 2 4 7 1 4 8 17 0 96737 1/1/2007 12 215 7 29 18 57 5 22 69 284 4 5 4 7 1 4 6 17

96737 1/1/2007 13 222 7 28 12 56 60 62 81 264 4 5 4 2 1 4 6 17 96737 1/1/2007 14 228 7 24 8 56 60 62 87 248 4 5 4 2 1 4 6 17 96737 1/1/2007 15 230 7 28 15 56 21 62 89 260 4 5 4 2 1 4 6 17 96737 1/1/2007 16 236 8 27 14 50 60 62 91 250 5 5 4 2 1 5 6 16 96737 1/1/2007 17 234 8 24 9 50 61 66 88 246 5 5 4 2 1 5 6 16 96737 1/1/2007 18 235 8 28 8 50 61 62 84 244 5 5 4 2 1 5 6 16 96737 1/1/2007 19 233 8 26 8 50 61 66 81 242 5 5 4 2 1 5 6 16 96737 1/1/2007 20 234 8 32 3 50 61 66 79 240 5 5 4 2 1 5 6 16


(5)

96737 1/1/2007 21 233 8 36 3 56 21 62 76 238 5 5 4 2 1 5 6 16 96737 1/1/2007 22 234 7 24 5 56 60 62 78 240 4 5 4 2 1 4 6 17 96737 1/1/2007 23 237 7 0 0 56 21 66 80 246 4 5 4 2 1 4 6 17


(6)

No_Stasiun Tgl_Pengamatan GMT o C3 hshs3 cdaec UU QFE TwTwTw RRR tR TxTxTx TnTnTn EEE F24F24F24 SSS E DLDMDH appp P24P24P24 iW iX iR iE

96737 1/1/2007 0 84 58 240 10 4 230 49 0 1 0 2015 0 4 1 1

96737 1/1/2007 1 83 59 247 1 0 4 2 4

96737 1/1/2007 2 69 57 240 1 0 4 2 4

96737 1/1/2007 3 63 58 239 0 7 1 0 2000 4 2 3

96737 1/1/2007 4 65 58 244 1 0 4 2 4

96737 1/1/2007 5 0 8 57 801 61 51 243 1 0 4 2 4

96737 1/1/2007 6 0 8 57 801 61 45 247 0 1 1 0 7014 4 2 3

96737 1/1/2007 7 0 8 60 802 63 36 248 0 0 4 1 4

96737 1/1/2007 8 0 8 60 802 63 33 248 0 0 4 1 4

96737 1/1/2007 9 0 8 60 862 64 27 248 0 7 0 600 7017 4 1 3

96737 1/1/2007 10 0 8 62 861 68 30 246 0 600 4 1 4

96737 1/1/2007 11 0 8 62 861 71 37 246 0 600 4 1 4

96737 1/1/2007 12 67 43 238 0 1 310 0 600 2015 4 1 3

96737 1/1/2007 13 68 54 236 1 600 4 1 4

96737 1/1/2007 14 88 62 234 1 600 4 1 4

96737 1/1/2007 15 84 62 240 2 7 1 600 2020 4 1 2

96737 1/1/2007 16 92 64 240 2 0 4 1 4

96737 1/1/2007 17 93 61 238 2 0 4 1 4

96737 1/1/2007 18 95 57 238 17 1 2 0 7005 4 1 0

96737 1/1/2007 19 95 54 236 2 0 4 1 4

96737 1/1/2007 20 97 52 236 2 0 4 1 4

96737 1/1/2007 21 97 49 234 18 7 2 0 7008 4 1 2

96737 1/1/2007 22 97 51 236 2 600 4 1 4